Anda di halaman 1dari 13

A.

Kegiatan 1

1. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian dari kesehatan tubuh

yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena kesehatan

gigi dan mulut akan mempengaruhi kesehatan keseluruhan dari tubuh.

Pembangunan di bidang kesehatan gigi merupakan bagian integral

pembangunan nasional, yang artinya pembangunan di bidang kesehatan

gigi dan mulut tidak boleh ditinggalkan. Upaya pada bidang kesehatan

gigi perlu mendapat perhatian, demi menunjang kesehatan yang optimal.

Pencapaian derajat kesehatan yang optimal, salah satunya perlu

dilakukan pada anak usia sekolah dasar. Upaya pemeliharaan kesehatan

gigi dan mulut seharusnya dilakukan sejak anak usia dini (Riyanti, dkk.,

2005).

Prioritas pembangunan kesehatan mengacu pada upaya

peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan tidak mengabaikan

upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan, termasuk pada anak usia

sekolah dasar demi tercapainya derajat kesehatan yang optimal. Adapun

untuk menunjang upaya kesehatan yang optimal maka upaya di bidang

kesehatan gigi perlu mendapat perhatian. Upaya kesehatan gigi perlu

ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran

masyarakat serta penanganan kesehatan gigi dan mulut termasuk

pencegahan dan perawatan. Sebagian besar masyarakat masih

1
mengabaikan pentingnya melakukan perawatan pada gigi dan mulut

padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan. Masalah

kesehatan gigi dan mulut yang sering ditemukan pada masyarakat adalah

karies gigi.

Karies merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang

menjadi masalah utama yang sering terjadi pada anak-anak (Worotitjan,

dkk., 2013). Karies adalah penyakit infeksi yang disebabkan

demineralisasi jaringan keras gigi yang mengenai email, dentin dan

sementum. Karies disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam

karbohidrat yang diragikan. Sehingga terjadi invasi bakteri dan kematian

pulpa serta penyebaran infeksinya yang dapat menyebabkan rasa nyeri

apabila terus dibiarkan (Kidd dan Bechal, 2012). Menurut Zatnika (2009)

menyatakan bahwa sebanyak 89% anak Indonesia dengan usia di bawah

12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut. Hal tersebut akan

berpengaruh terhadap derajat kesehatan, proses tumbuh kembang,

bahkan kemampuan belajar akan turun sehingga mempengaruhi

pencapaian prestasi belajar yang dapat berdampak akan hilangnya masa

depan anak. Anak-anak usia sekolah umumnya memiliki resiko karies

yang tinggi karena pola kebiasaan dan pengetahuan yang kurang. Anak

usia 10-12 tahun merupakan indikator yang baik untuk pengukuran

karies gigi. Dibutuhkan upaya pencegahan penyakit melalui beberapa

metode. Salah satunya adalah melalui program usaha kesehatan gigi

sekolah dengan jenjang yang lebih awal ( Adhani, dkk., 2014).

2
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan program

yang dicanangkan oleh Pemerintah dan harus dilaksanakan serta

dianggarkan oleh Pemerintah Daerah pada setiap daerah dan sudah

berjalan sejak tahun 1951. UKGS adalah salah satu upaya kesehatan

yang sangat relevan dalam pelaksanaan pencegahan penyakit gigi dan

mulut. Program tersebut ditujukan untuk memelihara, meningkatkan

kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah yang

membutuhkan perawatan kesehatan gigi dan mulut (Kemenkes RI,

2012). UKGS memberikan pelayanan dalam bentuk promotif, preventif,

kuratif, dan rehabilitatif yang ditujukan bagi anak usia sekolah di

lingkungan sekolah binaan dengan tujuan mendapatkan generasi yang

sehat. UKGS diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta, yang dibina

oleh puskesmas melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

(Herijulianti dkk, 2002).

Puskesmas II Wangon merupakan salah satu UPTD Dinas

Kesehatan yang terletak di wilayah Kecamatan Wangon dan merupakan

salah satu dari dua Puskesmas yang ada di Kecamatan Wangon.

Puskesmas II Wangon memiliki beberapa program pokok, salah satunya

adalah Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang dilakukan di 16 SD

dalam 1 wilayah Puskesmas II Wangon. Program ini baru diadakan 2

tahun, sejak tahun 2017. Salah satu dari 16 SD yang dilakukan UKGS

adalah SD Negeri 1 Windunegara. UKGS dilakukan pada siswa SD kelas

3
4 dan 5 dimana siswa berusia 10-11 tahun yang merupakan indikator

pergantian gigi susu dan gigi permanen.

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada kegiatan ini adalah bagaimana Upaya

Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang dilakukan oleh Puskemas II

Wangon di SD Negeri 1 Windunegara?

c. Tujuan

1. Tujuan umum

Tujuan umum dalam kegiatan ini adalah untuk memberikan

penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut pada siswa SD kelas

4 dan 5 di SD Negeri 1 Windunegara, Kecamatan Wangon,

Kabupaten Banyumas.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut

a. Mengaktifkan program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dan

pemeriksaan gigi pada UKGS Puskesmas II Wangon agar dapat

berjalan rutin setiap tahunnya.

b. Meningkatkan kesadaran siswa untuk menjaga kesehatan gigi dan

mulut.

c. Meningkatkan kesadaran siswa untuk melakukan perawatan gigi

dan mulut di Puskesmas II Wangon.

d. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

4
Manfaat teoritis dalam kegiatan ini adalah menambah ilmu

pengetahuan mengenai ilmu kesehatan gigi dan mulut

khususnya mengenai upaya kesehatan gigi sekolah yang

dilakukan di SD Negeri 1 Windunegara.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut.

a. Bagi Siswa

Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut siswa SD

Negeri 1 Windunegara.

b. Bagi Puskesmas

Membantu puskesmas dalam mengurangi tingkat karies

yang banyak terjadi pada siswa.

c. Bagi Penulis

Memberi pengalaman dan pengetahuan bagi penulis

mengenai upaya kesehatan gigi sekolah

2. PELAKSANAAN

a. Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan ini adalah penyuluhan dan pemeriksaan gigi

sebagai bentuk dalam upaya kesehatan gigi sekolah (UKGS) di salah satu

dari 16 SD di Kecamatan Wangon, yaitu di SD Negeri 1 Windunegara.

b. Waktu Pelaksanaan

5
Kegiatan dilakukan di SD Negeri 1 Windunegara, Kecamatan Wangon,

Kabupaten Banyumas pada tanggal 14 Desember 2018.

c. Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan ini adalah siswa SD kelas 4 dan 5 SD Negeri 1

Windunegara.

d. Tujuan Kegiatan

Kegiatan dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan

mulut pada siswa SD Negeri 1 Windunegara. Hal ini dikarenakan UKGS

baru berjalan 2 tahun. Sehingga masih rendahnya kesadaran siswa

mengenai kesehatan gigi dan mulut diharapkan dengan adanya

penyuluhan dan pemeriksaan gigi pada UKGS ini dapat terus berjalan

pada tahun-tahun berikutnya.

e. Alur Kegiatan

Alur kegiatan yang dilakukan yaitu:

1. Perkenalan pada guru dan staf SD Negeri 1 Windunegara

2. Mempersiapkan siswa kelas 4 dan 5 di ruangan masing-masing

3. Pembukaan dan perkenalan pada siswa

4. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut, menjaga gigi agar

tidak berlubang.

5. Peragaan cara sikat gigi yang baik dan benar menggunakan model

gigi

6. Memilih 2 siswa maju ke depan untuk memperagakan ulang cara

sikat gigi yang baik dan benar.

6
7. Pemeriksaan gigi dilakukan sesuai urut absen yang dilakukan Coass

dan perawat gigi.

8. Penutupan dan mengingatkan kembali kepada siswa untuk

menyampaikan ke orang tua untuk datang ke puskesmas untuk

dilakukan perawatan lanjutan.

f. Instrumen Kegiatan

Instrumen yang digunakan pada kegiatan ini diantaranya.

1. Daftar hadir siswa kelas 4 dan 5

2. Model gigi

3. Sikat gigi

4. Flipchart

5. Diagnostik set

6. Kapas dan alcohol

7. Alat tulis

8. Kamera

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil

1. Gambaran Umum SD Negeri 1 Windunegara

SD Negeri 1 Windunegara berlokasi di jalan raya Wangon-

Windunegara, Desa Windunegara Rt 04/01, Kecamatan Wangon,

Kabupaten Banyumas. SD Negeri 1 Windunegara memiliki 6 ruang

kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6. Jumlah siswa SD

Negeri 1 Windunegara adalah sebanyak 123 siswa, yang terdiri dari

7
65 siswa laki-laki dan 58 siswa perempuan (Data Kemendikbud

2018).

2. Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Siswa SD Negeri 1

Windunegara

Hasil penyuluhan dan pemeriksaan gigi pada Upaya Kesehatan

Gigi Sekolah (UKGS) yang dilakukan di SD Negeri 1 Windunegara

pada tahun 2017 menunjukkan tingkat karies yang tinggi. Tingkat

kesadaran siswa untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut masih

kurang. Sehingga pada tahun 2018 tepatnya pada tanggal 14

Desember, Puskesmas II Wangon mengadakan UKGS yang kedua

kalinya di SD Negeri 1 Windunegara. Penyuluhan dan pemeriksaan

gigi dilakukan pada siswa kelas 4 dan 5. Acuan melakukan

pemeriksaan gigi pada kelas 4 dan 5 adalah pada saat umur 10 hingga

11 tahun, masih terjadi pergantian gigi geligi (mix dentition) dimana

gigi molar permanen sudah erupsi dan rentan terkena karies apabila

tidak dilakukan pembersihan secara maksimal. Jumlah siswa kelas 4

sebanyak 25 orang.

Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang dilakukan oleh

Puskesmas II Wangon dilakukan selama 1 bulan penuh dimulai sejak

awal Desember 2018 dan dilakukan di sebanyak 16 Sekolah Dasar

yang berada di wilayah Puskesmas II Wangon.

8
Gambar 1.1 peragaan cara sikat gigi yang baik dan benar oleh siswa
kelas 4 SD Negeri 1 Windunegara

Siswa yang maju ke depan untuk memperagakan ulang cara sikat

gigi yang baik dengan benar di depan siswa lain. Diharapkan siswa

yang lain dapat memperagakan dirumah masing-masing dalam

kesehariannya.

9
Gambar 1.2 Coass melakukan pemeriksaan gigi pada seluruh siswa
yang dipanggil satu-persatu berdasar urut absen.

Setelah diberikan penyuluhan dan peragaan sikat gigi yang baik

dan benar, dilanjutkan dengan pemeriksaan gigi. Hasil

pemeriksaan gigi dituliskan di kertas yang berisikan absen siswa.

Hasil pemeriksaan gigi menunjukkan tingginya angka karies pada

anak kelas 4 dan kelas 5.

10
Gambar 1.3 penyuluh memberikan arahan dan penjelasan mengenai
hasil dari pemeriksaan gigi.

Setelah dilakukan penyuluhan dan pemeriksaan gigi, coass

memberitahukan hasil pemeriksaan gigi kepada siswa, untuk

selanjutnya disampaikan kepada orang tua siswa agar dilakukan

perawatan lanjutan di Puskesmas II Wangon.

Gambar 1.4 siswa berkonsultasi dengan coass

11
Sembari pemeriksaan dilakukan, beberapa siswa juga aktif dalam

bertanya seputar perawatan gigi dan mulut yang ada di Puskesmas

II Wangon.

b. Pembahasan

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan

masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan

gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang

dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi individu

(peserta didik) yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut.

Upaya menjalankan program UKGS dilakukan dengan cara penyuluhan

dan pemeriksaan gigi ke sekolah binaan di wilayah Puskesmas II

Wangon.

Hasil pemeriksaan gigi para siswa kelas 4 dan 5 menunjukkan

masih rendahnya kesadaran mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan

mulut, hal ini dikarenakan program UKGS baru berjalan selama 2 tahun.

Maka dari itu, perlunya perhatian penuh pada program UKGS ini guna

meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut di sekolah binaan

wilayah Puskesmas II Wangon.

Namun, di hari berikutnya terdapat peningkatan jumlah pasien

anak yang melakukan perawatan di Puskesmas II Wangon. Siswa-siswa

tersebut datang bersama orangtua nya untuk dilakukan perawatan lanjut,

antara lain penambalan gigi dan pencabutan gigi decidui. Hal ini

12
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang baik dari penyuluhan dan

pemeriksaan gigi yang dilakukan dalam program UKGS ini.

13

Anda mungkin juga menyukai