Dosen Pembimbing
Rijanti Abdurrachim, DCN, M.Kes, RD
Seorang pegawai swasta, Ny. Mn usia 28 th, BB 54 kg, TB 160 cm, keluhan
utama : sesak nafas, sulit menelan, pembekakan dan rasa nyeri pada leher,
pasien tampak gelisah, pasien tidak nafsu makan, merasa capek/lelah, pasien
intoleran terhadap dingin, sembelit dan pernah melakukan pengobatan 2
tahun lalu dengan keluhan terdapat benjolan di leher depan dan nyeri saat
ditekan. SMRS pasien mengonsumsi makanan dengan kadar yodium yang
rendah dan nafsu makan menurun. Dari hasil pemeriksaan laboratorium
kadar T3 65 pg/ml dan T4 3,5 ng/dL, kadar TSH 6,6 µIU/ml. Fungsi
intelektual yang lambat, berbicara lambat dan terbata-bata, gangguan
memori, bingung, hilang pendengaran, parastesia, dan penurunan refleks
tendon. Susunlah NCP dan menu sehari !
B. NUTRITION ASSESSMENT
1. AD. Antropometri
a. AD.1.1.1 Tinggi Badan : 160 cm
b. AD.1.1.2 Berat Badan : 54 kg
c. AD.1.1.5 IMT : 21.09 kg/m2 (normal)
Kesimpulan : Dari hasil penilaian status gizi secara antropometri didapat status
gizi Ny.Mn adalah normal
Keterangan : < 18,5 = Underweight
18,5 – 24,9 = Normal
25 – 29,9 = Overweight I
30 – 34,9 = Obesitas II
C. NUTRITION DIAGNOSA
1. Domain Asupan
NI.1.2. Asupan energy inadekuat (P) berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan tentang makanan dan zat gizi (E) ditandai dengan asupan
energy kurang dari kebutuhan (S)
NI.5.10.1 Asupan mineral (yodium) inadekuat (P) berkaitan dengan
mengkonsumsi makanan rendah yodium (E) ditandai dengan terdapat
benjolan di leher depan (S)
2. Domain Klinis
NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi (P) berkaitan dengan fungsi
intelektual yang lambat, berbicara lambat dan terbata-bata, gangguan
memori, bingung, hilang pendengaran, parastesia, dan penurunan refleks
tendon (E) ditandai dengan hasil laboratorium kadar T3 65 pg/ml (rendah)
dan T4 3,5 ng/dL (rendah), kadar TSH 6,6 µIU/ml (tinggi) (S)
NC.1.1 Kesulitan menelan (P) berkaitan dengan pembengkakan dan rasa
nyeri pada leher (E) ditandai dengan adanya benjolan pada leher (S)
D. NUTRITION INTERVENTION
1. Terapi Diet
Bentuk makanan : Lunak
Cara pemberian : Oral
Frekuensi pemberian : 3x makan utama dan 2x selingan
Tujuan Diet :
- Memenuhi kebutuhan energi untuk mempertahankan berat badan
normal
- Memenuhi kebutuhan energi dan protein untuk menghindari
kerusakan jaringan
Syarat Diet :
- Energy cukup yaitu 2094kkal
- Protein tinggi yaitu 2 gr/kgBB
- Lemak cukup yaitu 20% dari kebutuhan energy total
- Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari jumlah kebutuhan energy total
- Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan normal. Seperti Ca,
phosphor dan Vit.D. Perhatikan konsumsi susu ¼ liter untuk
keseimbangan kalsium. Iodium dosis tinggi pencegahan dan
pengurangan gejala-gejala
- Cairan 3-4 liter/hari
- Makanan yang diberikan dalam bentuk mudah cerna
- Supplement vitamin terutama A, C, B kompleks terutama thiamin,
riboflavin, B6, B12.
Prinsip Diet :
- Energi cukup
- Protein tinggi
- Lemak cukup
- Karbohidrat cukup
Kebutuhan zat gizi sehari
Rumus Mifflin untuk perempuan
RMR (Angka Metabolisme Istirahat)
= 10 (BB dalam kg) + 6,25 (TB dalam cm) – 5 (umur) -161
= 10 (54) + 6,25 (160) – 5 (28) – 161
= 540 + 1000 – 140 -161
= 1239 kkal
TEE (Kebutuhan Energi Total)
= RMR x Faktor aktivitas x Faktor stress
= 1239 x 1,3 x 1,3
= 2,094 kkal
Kebutuhan zat gizi makro
- Protein
= 2 gr/kg BB
= 2 gr (54)
= 108 gram (20.6%)
- Lemak
= 20% x 2094 kkal : 9
= 46.5 gram
- Karbohidrat
= 100% (20,6 – 20)%
= 59.4% x 2094 kkal : 4
= 311 gram
Distribusi makanan Sehari
Makan Pagi (25%)
Kalori
= 25% x 2094 kkal
= 523.5 kkal (471,15 – 575.85 kkal)
Lemak
= 25% x 46.5 gram
= 11.6 gram (10.44 – 12.76 gram)
Protein
E. MONITORING/EVALUATION
- Memantau perkembangan keluhan pasien
- Mengevaluasi kadar T3, T4, dan TSH pasien hingga mencapai nilai normal
- Memantau asupan makan pasien
- Memantau pola makan pasien
- Memantau aktivitas fisik pasien
- Memantau kepatuhan diet pasien terhadap diet yang diberikan
-