Kelompok 9:
Vion Howard Bawias
Karen Kaligis
Karlina Karolina Rumengan
Karaldia Putra Ronga
A. Pengertian
Pengertian evidence based practice Evidence based practice (EBP) adalah sebuah
proses yang akan membantu tenaga kesehatan agar mampu uptodate atau cara agar mampu
memperoleh informasi terbaru yang dapat menjadi bahan untuk membuat keputusan klinis
yang efektif dan efisien sehingga dapat memberikan perawatan terbaik kepada pasien
(Macnee, 2011).
Sedangkan menurut (Bostwick, 2013) evidence based practice adalah starategi untuk
memperolah pengetahuan dan skill untuk bisa meningkatkan tingkah laku yang positif
sehingga bisa menerapakan EBP didalam praktik.
Dari kedua pengertian EBP tersebut dapat dipahami bahwa evidance based practice
merupakan suatu strategi untuk mendapatkan knowledge atau pengetahuan terbaru
berdasarkan evidence atau bukti yang jelas dan relevan untuk membuat keputusan klinis yang
efektif dan meningkatkan skill dalam praktik klinis guna meningkatkan kualitas kesehatan
pasien.
B. Tingkatan dan Hierarki dalam penerapan EBP
Tingkatan evidence disebut juga dengan hierarchy evidence yang digunakan untuk
mengukur kekuatan suatu evidence dari rentang bukti terbaik sampaidengan bukti yang
paling rendah. Tingkatan evidence ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam EBP.
Hirarki untuk tingkatan evidence yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Penelitian dan
Kualitas (AHRQ), sering digunakan dalam keperawatan (Titler, 2010).Adapun level of
evidence tersebut adalah sebagai berikut :
Hierarki dalam penelitian ilmiah terdapat hieraraki dari tingkat kepercayaannya yang
paling rendah hingga yang paling tingi. Dibawah ini mulai dari yang paling rendah hingga
yang paling tinggi :
- Laporan fenomena atau kejadian-kejadian yang kita temuai sehari-hari
- Studi kasus
- Studi lapangan atau laporan deskriptif
- Studi percobaan tanpa penggunaan tekhnik pengambilan sampel secara acak
(random)
- Studi percobaan yang menggunakan setidaknya ada satu kelompok pembanding,
dan menggunakan sampel secara acak
- Systemic reviews untuk kelompok bijak bestari atau meta-analisa yaitu pengkajian
berbagai penelitian yang ada dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.
PROSES
Donabedian (1987, dalam wijono, 2000) menjelaskan bahwa pendekatan ini
merupakan proses yang mentransformasi struktur (Input) kedalam hasil (Outcame) .
proses adalah kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehatan
perawat dan teraksinya dengan pasien.
Proses adalah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai yang telah
ditetapkan. Proses dikenal dengan nama fungsi manajemen. Pada umumnya , proses
ataupun fungsi manajemen merupakan tanggung jawab pimpinan. Pendekatan proses
adalah semua metode dengan cara berinteraksi secara profesional dengan pasien.
Interaksi ini diukur antaralain dalam bentuk penilaian tentang penyakit pasien,
penegakkan diagnosis, rencana tindakan pengobatan, penanganan penyakit dan
prosedure pengobatan.
Hasil (Outcame)
Pendekatan ini adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan perawat terhadap
pasien. Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif
maupun negatif. Sehingga baik tidak nya hasil dapat diukur dari derajat kesehatan
pasien dan kepuasan pasien terhadap pelayanan perawatan yang telah diberikan
(Donabedian 1987, dalam wijono, 2000).
Output adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen yang dicapai pendek.
Untuk manajemen kesehatan , misalnya akhir dari kegiatan, pemasangan infus, output
dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health service), macam pelayanan
kesehatan adalah upaya kesehatan perorangan (UKP ) dan Upaya Kesehatan
Masyarakat.
Sedangkan outcame adalah hasil yang terjadi setelah pelaksanaan jangka
pendek misalnya plebitis setelah 3x24 jam pemasangan infus.
Indikator penilaian mutu pelayanan kesehatan, yaitu
1. indikator yang mengacu pada aspek medis.
2. Indikator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat efisiensi RS.
3. Indikator mutu yang mengacu pada keselamatan pasien.
4. Indikator mutu yang berkaitan dengan tigkat kepuasaan pasien.
Standart nasional indikator mutu pelayanan
Standar Nasional
BOR 75-80%
NDR <2,5%
GDR <3%
ADR 1,15.000
PODR <1 %
POIR <1%
NTRR <10 %
Referensi:
https://id.scribd.com/document/439638879/KONSEP-TEORITIS-PENJAMINAN-MUTU-DAN-
PRAKTEK-KEPERAWATAN-BERBASIS-BUKTI-docx
https://www.scribd.com/document/341830450/Indikator-Penilaian-Mutu-Asuhan-
Keperawatan
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/21314/6.%20BAB%20II.pdf?sequ