Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
2041312021
i
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
Sp.Kep.An dan ibu Dr, Ns. Meri Neherta, S.Kep, M.Biomed selaku dosen
pembimbing pada kelompok C pada sikulus Keperawatan Anak ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman – teman sejawat yang berada pada
ini. Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................53
A. Pengkajian.............................................................................................53
B. Diagnosa...............................................................................................54
C. Intervensi..............................................................................................56
D. Implementasi.........................................................................................58
E. Evaluasi.................................................................................................60
BAB V PENUTUP..........................................................................................67
A. Kesimpulan...........................................................................................62
B. Saran.....................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 65
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
paling sering mengenai bayi dan anak. Bayi yang masih sangat muda akan
sangat mudah tertular, penularan masih tetap terjadi karena seseorang yang
pilek akan sering memegang hidungnya karena rasa gatal atau membuang
ingusnya. Jika tidak segera mencuci tangan akan menjadi sumber penularan.
Batuk pilek adalah infeksi primer nasofaring dan hidung yang sering
dunia), pengeluaran lendir atau gejala pilek terjadi pada penyakit flu ringan
Penyakit ini dapat disertai demam pada anak selama beberapa sampai tiga
pada saluran napas bagian atas (Wiraguna, 2009). Penyakit batuk pilek juga
dapat mengenai orang dewasa tetapi berbeda karakteristiknya. Pada bayi dan
anak penyakit ini cenderung berlangsung lebih berat karena karena infeksi
demam tinggi, sedangkan pada orang dewasa hanya terbatas, dan tidak
Infeksi Saluran Pernafasan Atas atau yang selanjutnya disingkat ISPA sering
1
terjadi pada anak-anak. Penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia
diperkirakan 3-6 kali per tahun (rata-rata 4 kali per tahun), artinya seorang
balita rata-rata mendapatkan serangan batuk pilek sebanyak 3-6 kali setahun.
ISPA merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh anak-anak.
ISPA adalah suatu infeksi pada saluran nafas atas yang disebabkan oleh
yang berlangsung selama 14 hari (Depkes RI, 2002). ISPA sangat umum
terjadi pada bayi dan anak- anak, sebagian besar disebabkan oleh virus, dan
didefinisikan sebagai ISPA yang ditandai dengan pilek, batuk ringan, dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
BAB II
A. Definisi
Common Cold adalah suatu infeksi virus pada selaput hidung dan
nasofaring, sinus dan saluran udara yang besar yang sering mengenai bayi
dan anak. Common cold dikenal juga dengan istilah"pilek". Penyakit batuk
pilek pada balita cenderung berlangsung lebih berat karena infeksi mencakup
daerah sinus paranasal, telinga bawah, dan nasofaring disertai demam yang
tinggi. Penyakit ini sebenarnya merupakan self limited diseased yang sembuh
sendiri 5- 6 hari jika tidak terjadi invasi kuman lain. Batuk pilek adalah
infeksi virus yang menyerang saluran nafas atas (hidung sampai tenggookan)
dan menimbulkan gejala ingus meler atau hidung mampet, batuk sering
Anak dan bayi sering terjadi common cold dibandingkan orang dewasa.
Bayi lebih rentan terkena common cold dibandingkan anak yang lebih besar.
Dalam 1 tahun bayi bisa terkena common cold hingga 7 kali atau bahkan
lebih. Penyebabnya adalah bayi lebih mudah tertular oleh saudaranya atau
orang dewasa di sekitarnya selain itu daya tahan tubuh bayi relatif lebih
rendah. oleh karena itu,penting untuk mencegah penularan ke bayi dan anak
4
B. Etiologi
pilek. Namun Penyebab batuk pilek hampir selalu disebabkan oleh virus. Lebih
dari dua ratus virus dikenal sebagai penyebab batuk-pilek (termasuk rhinovirus,
virus parainfluenza, dan virus sinsitial pernafasan), dan diduga ada lebih dari
1.500 virus batuk pilek atau kombinasi virus. Karena anak balita belum
virus-virus ini, maka anak balita sangat peka terhadap batuk pilek.
1. Rhinovirus
2. Virus influenza A, B, C
3. Virus Parainfluenza
pernapasan orang yang ditularkan lalu menginfeksi pada bagian tubuh yang
pertahanannya melemah.
karena menghirup udara dingin tingkat produksi lendir naik secara signifikan,
dan menyebabkan beberapa lendir atau cairan keluar dari hidung anda. Ketika
5
udara dingin, tubuh akan memberi respon dengan meningkatkan suplai darah
udara yang dingin, namun juga secara tidak langsung menyebabkan efek
lendir atau cairan lebih banyak dari keadaan normal dan sebagian cairan yang
pembuluh darah kecil di hidung anda akan kembali menyempit dan kelenjar
normal.
tertular penyakit common cold, tetapi common cold bisa tertular jika kondisi
Kelelahan, gizi buruk, anemia, dan kedinginan. Walaupun umur bukan factor
yang menentukan daya rentan, namun infeksi sekunder purulen lebih banyak
dijumpai pada anak kecil. Penyakit ini sering diderita pada waktu pergantian
musim.
C. Patofisiologi
Batuk dan pilek merupakan suatu respon tubuh yang diciptakan untuk
6
membuang benda asing, termasuk virus, bakteri, debu, lendir, dan partikel
kecil lain yang berusaha mengotori saluran nafas dimulai dari tenggorokan
hingga paru- paru. Batuk menjaga saluran nafas tetap bersih agar seseorang
tidak mengalami sesak nafas. Ingus atau lendir yang diproduksi saat seseorang
termasuk partikel virus dan bakteri dari saluran napas atas manusia.
yang lepas dan regenerasi epitel sel baru terjadi setelah lewat stadium akut.
Banyak virus yang dapat menyebabkan batuk pilek, tetapi yang paling
sering adalah rinovirus (terdapat 100 jenis rinovirus berbeda yang dapat
hidung sampai tenggorokan kita akan memicu rangkaian reaksi sitem imun
7
.
D. Manifestasi Klinis
kadang- kadang bersin. Keluar sekret yang cair dan jernih dari hidung.
Bila terjadi infeksi sekunder oleh kokus seket menjadi kental dan purulen.
bernafas dari mulut dan mengakibatkannya gelisah. Pada anak yang lebih
5. Hidung meler (pengeluaran bersifat cair dan bening) dan tersumbat
6. Batuk
8. Cemas
encer dan jernih dan pada hari-hari pertama jumlahnya sangat banyak
dalam waktu 4-10 hari, meskipun batuk dengan atau tanpa dahak
E. Penatalaksanaan
9
orang yang sedang terinfeksi batuk pilek), membuang tisu kotor pada
dari pembakaran kayu dapat mengurangi daya tahan anak sehingga ank
7. Sebisa mungkin menjauhi anak balita dari orang yang sedang terkena
batuk pilek
b. Pengobatan :
orang lain.
2. Jika terdapat demam atau gejala yang berat, maka penderita harus
atau ibuprofen.
dari saluran pernafasan. Oleh karena itu sebaiknya batuk tidak perlu
susah tidur. Jika batuknya hebat, bisa diberikan obat anti batuk
c. Metode farmakologi.
1. Dekongestan
2. Antihistamin
3. Antipiretik
Dapat digunakan jika anak mengalami demam dan rewel. Inilah satu-
F. Komplikasi
dalam pengobatan common cold. Anti biotic hanya berfungsi pada infeksi
adalah pemberian cairan atau imun lebih banyak dan pemantauan kondisi
emergensi.
1. Infeksi saluran udara (trakea) disertai sesak di dada dan rasa terbakar
2. Gangguan pernafasan yang lebih berat terjadi pada penderita bronkitis atau
trakeobronkial).
4. Otitis media (infeksi telinga). Sekitar 5-15% anak yang terkena common
5. Komplikasi tersebut lebih sering terjadi pada anak atau bayi dengan factor
resikao tertentu :
12
a. Anak berusia kurang dari 2 tahun, karena daya tahan tubuh rendah
G. Pemeriksaan Penunjang
selama lebih 10 hari atau dengan demam > 37,8°C. Pemeriksaan darah ini
A. PENGKAJIAN
a. Data Subjektif
1) Identitas Klien
2) Keluhan utama
Keluhan Ibu dengan anak batuk pilek biasanya anak rewel, susah
13
Anak mengalami batuk pilek sejak kapan, dan obat apa yang telah di
berikan.
Biasanya sabagian orang tua kurang begitu peduli terhadapnya bila terkena
CC
3. Pola eliminasi
Terjadi penurunan
Terjadi penuruan
4. Pola aktivitas-latihan
14
5. Pola istirahat tidur
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : CM
N : x/mnt
RR : x/mnt
S : >37,5oC
1. Kepala
2. Mata
3. Hidung
hidung.
4. Telinga
5. Mulut
15
Inspeksi : Lidah putih, mukosa bibir kering,
6. Leher
membesar.
7. Paru
Perkusi : Sonor
8. Jantung
Perkusi : Pekak
9. Abdomen
Palpasi : Suepel
Perkusi : Timpani
10. Ekstremitas
pergerakan.
16
11. Integumen
Pemeriksaan Penunjang
Terapi Pengobatan
1) Oral
Sedativum : CTM
Vitamin : Vit. C
2) Suction k/p
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
secret.
b) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual muntah dan anoreksia.
17
C. NANDA, NOC, NIC
18
NANDA NOC NIC
00031 0410 3250
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Kepatenan Jalan Nafas Peningkatan (Manajemen) Batuk
Definisi: Ketidakmampuan membersihkan Definisi : Definisi :
sekresi atau obstruksi dari saluran nafas saluran trakeobronkial yang terbuka dan lancer Meningkatkan inhalasi dalam oleh pasien yang
untuk pertukaran udara akan memicu tekanan yang tinggi dalam intra-
untuk mempertahankan bersihan jalan
Kriteria Hasil : toraks dan penekanan pada bagian bawah
nafas 1 = Deviasi berat dari kisaran normal, parenkim paru untuk dapat
Batasan karakteristik: 5 = Tidak ada deviasi dari kisaran normal mengeluarkanudara yang kuat
- Batuk yang tidak efektif Frekuensi pernafasan 1 2 3 4 5 Aktivitas-aktivitas :
- Dyspnea Irama pernapasan 1 2 3 4 5 Monitor fungsi paru, terutama kapasitas
- Gelisah Kedalaman inspirasi 1 2 3 4 5 vital, tekanan inspirasi maksimal,
- Ortopnea Kemampuan untuk mengeluarkan secret 1 tekanan volume ekspirasi 1 detik (FEV1)
- Penurunan bunyi nafas 2345 dan FEV1/ FVC sesuai dengan
- Perubahan frekuensi nafas kebutuhan
- Perubahan pola nafas 1 = Sangat berat, 5 = Tidak ada Damping pasien untuk bisa duduk pada
Ansietas 1 2 3 4 5 posisi dengan kepala sedikit lurus, bahu
- Sianosis
Ketakutan 1 2 3 4 5 relaks dan lutut ditekuk atau posisi fleksi
- Sputum dalam jumlah yang Dukung pasien menarik nafas dalam
berlebihan Tersedak 1 2 3 4 5
Suara nafas tambahan 1 2 3 4 5 beberapa kali
- Suara nafas tambahan Dukung pasien untuk melakukan nafas
Pernafasan cuping hidung 1 2 3 4 5
- Tidak ada batuk dalam, tahan selama 2 detik, bungkukkan
Mendesah 1 2 3 4 5
- Faktor yang berhubungan: ke depan, tahan 2 detik dan batukkan 2-3
Dispnea saat istirahat 1 2 3 4 5
a. Lingkungan Dispnea dengan aktivitas ringan 1 2 3 4 5
kali
1) Perokok Penggunaan otot bantu nafas 1 2 3 4 5 Minta pasien untuk menarik nafas dalam,
2) Perokok pasif Batuk 1 2 3 4 5
bungkukkan ke depan, lakukan tiga atau
3) Terpajan asap empat kali hembusan (untuk membuka
Akumulasi sputum 1 2 3 4 5 area glottis)
b. Obstruksi jalan nafas Respirasi agonal 1 2 3 4 5 Minta pasien untuk menarik nafas dalam
19
1) Adanya jalan nafas buatan beberapa kali, keluarkan perlahan dan
2) Benda asing dalam jalan nafas batukkan di akhir ekshalasi
3) Eksudat dalam alveoli [penghembusan]
4) Hyperplasia pada dinding brokus Lakukakn teknik ‘chest wall rib spring’
5) Mukus berlebihan selama fase ekspirasi melalui maneuver
6) Penyakit paru obstruksi kronis batuk, sesuai dengan kebutuhan
7) Sekresi yang tertahan Tekan perut di bawah xiphoid dengan
8) Spasme jalan nafas tangan terbuka sembari membantu pasien
untuk fleksi kedepan selama batuk
c. Fisiologis:
1) Asma Minta pasien untuk batuk dilanjutkan
dengan beberapa periode nafas dalam
2) Infeksi
3) Jalan nafas alergik Dukung penggunakan incentive
spirometry, sesuai dengan kebutuhan
Dukung hidrasi cairan yang sistemik,
sesuai dengan kebutuhan
Dampingi pasien menggunakan bantal
atau selimut yang dilipat untuk menahan
perut saat batuk
20
memasukkan alat membuka jalan
nafas
Buang secret dengan memotivasi
pasien untuk melakukan batuk atau
menyedot Lendir
Motivasi pasien untuk bernafas pelan,
dalam, berputar dan batuk
Instruksikan bagaimana agar bisa
melakukan batuk efektif
Auskultasi suara nafas, catat area yang
ventilasinya menurun atau tidazk ada
dan adanya suara tambahan
Posisikan untuk meringankan sesak
nafas
Monitor status pernafasaan dan
oksigenasi, sebagaimana mestinya
Fisioterapi Dada
Definisi: Membantu pasien untuk
mengeluarkan sekresi di jalan nafas dengan
cara perkusi, vibrasi dan pengaliran postural
Aktivitas-Aktivitas:
Kenali ada tidaknya
kontraindikasin dilakukannya
fisioterapi dada pada pasien
Lakukan fisioterapi dada minimal
dua jam setelah makan
Jelaskan tujuan dan prosedur
21
tindakan fisioterapi dada kepada
pasien
Dekatkan alat-alat yang diperlukan
Monitor status respirasi dan kardiologi
Monitor jumlah dan karakteristik sputum
Tentukan segmen paru yang mana berisi
sekret berlebih
Posisikan segmen patu yang
akan dilakukan fisioterapi dada
Gunakan bantal untuk menopang
posisi pasien
Tepuk dada dengan teratur dan cepat
dengan menggunakan telapak
tangan yang dikuncupkan di atas
area yang ditentukan selama 3-5
hari, hindari perkusi di atas tulang
belakang, ginjal, payudara, area
insisi.
Getarkan dengan cepat dan kuat
dengan telapak tangan
Instruksikan pasien untuk
mengeluarkan nafas dengan teknik
nafas dalam
Anjurkan untuk batuk selama
dan setelah tindakan
22
Sedot sputum
00002 1009 1100
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang Status nutrisi : asupan nutrisi Manajemen nutrisi
dari kebutuhan tubuh Definisi :Asupan gizi untuk memenuhi Definisi : Menyediakan dan meningkatkan
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk kebutuhan-kebutuhan metabolic intake nutrisi yang seimbang
memenuhi kebutuhan metabolik Aktivitas :
Batasan karakteristik : 1 = tidak adekuat Tentukan status nutrisi gizi pasien dan
-Berat badan 20% atau lebih dibawah 5 = sepenuhnya adekuat kemampuan pemenuhan kebutuhan gizi
rentang berat badan ideal Identifikasi adanya alergi atau intoleransi
-Bising usus hiperaktif Skala outcome : makanan yang dimiliki pasien
-Cepat kenyang setelah makan Asupan Kalori 1 2 3 4 5 Tebtukan apa yang menjadi preferen
-Diare Asupan protein 1 2 3 4 5 pasien
-Gangguan sensasi rasa Asupan lemak 1 2 3 4 5 Instruksikan pasien mengenai kebutuhan
-Kehilangan rambut berlebihan Asupan karbohidrat 1 2 3 4 5 nutrisi
-Kelemahan otot pengunyah Asupan serat 1 2 3 4 5 Benu pasien menentukan pedoman dan
Asupan vitamin 1 2 3 4 5 piramida makanan yang paling cocok
-Kelemahan otot untuk menelan
Asupan mineral 1 2 3 4 5 dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
-Kerapuhan kapiler
Asupan natrium 1 2 3 4 5 Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi
-Kesalahan informasi
-Kesalahan persepsi yang dibutuhkan
-Ketidakmampuan memakan makanan Berikan pilihan makanan yang lebih
-Kram abdomen sehat, jika diperlukan
-Kurang minat pada makanan Atur diet yang diperlukan ciptakan
-Membrane mukosa pucat lingkungan yng optimal pada saat
mengkonsumsi makanan
-Nyeri abdomen
Lakukan atau bantu pasien terkait
-Penurunan berat badan dengan asupan
perawatan mulut sebelum makan
23
adekuat Pastikan pasien menggunakan gigi palsu
-Sariawan rongga mulut yang pas, dengan cara yang tepat
-Tonus otot menurun Beri obat sebelum makan
Anjurkan pasien untuk duduk pada posisi
Factor yang berhubungan : tegak di kursi jika memungkinkan
-Factor biologis Pastikan makanan di sajikan dengan
-Factor ekonomi keadaan yang menarik
-Gangguanpsikososial Anjurkan keluarga membawa makanan
-Ketidakmampuan makan favorit
-Keridakmampuan mencerna makanan Bantu pasien membuka kemasan
-Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient makanan
-Kurang asupan makanan Anjurkan pasien memodifikasi diet
Anjurkan psien kebutuhan diet yang
diperlukan
Anjurkan psien terkait kebutuhan
makanan tertentu
Tawarkan makanan ringan padat gizi
Pastikan diet mencakup makanan tinggi
kandungan serat
Monitor kalori dan asupan makanan
Monitor kecenderungan terjadinya
penurunan BB
Anjurkan pasien mengontrol klaori
Dorong bagaimana cara menyiapkan
makanan
Bantu psien mengakses program gizi
24
Berikan arahan
00004 0703 6540
Risiko Infeksi Keparahan infeksi Kontrol infeksi
Definisi : Definisi : Definisi :
Rentan mengalami invasi dan multiplikasi Keparahan tanda dan gejala infeksi Meminimalkan penerimaan transmisi agen
organisme patogenik yang dapat 1 = berat infeksi
mengganggu kesehatan 5 = tidak ada Aktivitas :
Skala outcome : Alokasikan kesesuaian luas ruangan per
Factor risiko Kemerahan 1 2 3 4 5 pasien
- Kurang pengetahuan untuk Ventrikel yang tidak mengeras Bersihkan lingkungan dengan baik
menghindari perjalanan pathogen permukaannya1 2 3 4 5 Ganti peralatan perawatan per pasien
- Malnutrisi Cairan luka yang berbau busuk1 2 3 4 sesuai protokol institusi
- Obesitas 5 Isolasi orang dengan penyakit menular
- Penyakit kronis Sputum virulen 1 2 3 4 5 Tematkan isolasi sesuai dengan tindakan
- Prosedur invasive Drainase pirulen 1 2 3 4 5 pencegahan yang sesuai
Pertahanan tubuh tidak adekuat Demam1 2 3 4 5 Pertahankan teknik isolasi yang sesuai
- Gangguan integritas kulit Hipotermi 1 2 3 4 5
Batasi jumlah pengunjung
- Gangguan peristalsis Ketidakstabilan suhu 1 2 3 4 5
Ajarkan cara mencuci tangan
Nyeri 1 2 3 4 5
- Merokok Anjurkan pasien mengenai teknik
Jaringan lunak 1 2 3 4 5
- Pecahnya ketuban dini mencuci tangan yang tepat
Gejala-gejala gastrointestinal1 2 3 4 5
- Pecahnya ketuban lambat Limfadenopati 1 2 3 4 5 Anjurkan pengujung mencuci tangan saat
- Penurunan kerja siliaris Malaise 1 2 3 4 5 masuk dan keluar ruangan
- Perubahan pH sekresi Gangguan kognisi yang tidak bisa Gunakan sbun antimikroba
- Statis cairan tubuh dijelaskan 1 2 3 4 5 Cuci tangan sebelum dan sesudah
Pertahanan tubuh sekunder tidak adekuat Lethargy 1 2 3 4 5 kegiatan
Ÿ Imunosupresi Hilang nafsu makan 1 2 3 4 5 Lakukan tindakan pencegahan
25
Ÿ Leukopenia Infiltrasi x-ray dada 1 2 3 4 5 Pakai sarung tangan
Ÿ Penurunanhemoglobin Koloisasi pada alat bantu akses vaskuler 1 Pakai pakaian ganti atau jubah
Ÿ Supresi respon inflamasi 2 3 4 5 Pakai sarung tangan steril
Ÿ Vaksinasi tidak adekuat Kolonisasi kultur sputum 1 2 3 4 5 Gosok kulit pasien dengan sabun
Pemajaran terhadap pathogen meningkat Kolonisasi kultur cairan serebrospinal 1 2 antibakteri
Ÿ Terpajan pada wabah 3 4 5 Cukur dan siapkan daerah yang akan
Kolonisasi kultur area luka 1 2 3 4 5 dberikan perawatan invasif
Kolonisasi kultur urin 1 2 3 4 5 Jaga lingkungan aseptik yang optimal
Kolonisasi kultur feses 1 2 3 4 5 selama penusukan
Peningkatan jumlah sel darah putih 1 2
Jaga lingkungan aseptik saat mengganti
3 4 5
tabung
Depresi jumlah sel darah putih 1 2 3 4
Jaga sistem yang tertutup saat memonitor
5
hemodinamik invasif
0802 Ganti IV perifer dan tempat saluran
Tanda-tanda vital penghubung serta balutnnnya
Definisi : Pastikan penaganan aseptik dari semua
Tingkat suhu, denyut nadi, respirasi, dan saluran
tekanan darah berada dalam kisaran Gunakan kateterisasi intermitten
normal Ajarkan pasien agar mendapatkan
Skala outcome spesimen urin
1 = deviasi kisaran normal Dorong batuk dn bernafasa dalam yang
5 = tidak ada deviasi tepat
Suhu tubuh 1 2 3 4 5 Tingkatkan intake nutrisi
Irama jantung apical 1 2 3 4 5 Dorong inteke cairan yang sesuai
Denyut jantung radial 1 2 3 4 5 Dorong untuk beristirahat
Tingkat pernapasan 1 2 3 4 5 Berikan terapi antibiotik yang sesuai
26
Irama pernapasan 1 2 3 4 5 Berikan imunisasi sesuai
Anjurkan pasien meminum antibiotik
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
Ajarkan cra peghindaran infeksi
Promosikan pengawetan dan persispan
makanan
29
Memantau munculnya gejala 1 2 3 4 5 Dukung pengunaan mekanisme
Memantau lama bertahannya gejala 1 2 3 4 koping yang sesuai
5 Kaji tanda verbal dan non verbal
Memantau keparaghan gejala 1 2 3 4 5 kecemasan
Memantau frekuensi gejala 1 2 3 4 5
Memantau variasi gejala 1 2 3 4 5 5440
Melakukan tndakan pencegahan 1 2 3 4 5 Peningkata system dukungan
Melakukan tindakan untuk mengurangi Definisi : fasilitasi dukungan bagi pasien
gejala 1 2 3 4 5 oleh keluarga, teman-teman, dan
Mendapatkan perawatan kesehatan ketika masyarakat
gejala yang berbahaya muncul 1 2 3 4 5 Aktivitas :
Mengguanakan sumbersumber yang Identifikasi respon psikologis
tersedia 1 2 3 4 5 terhadapsituasi dan ketersediaan
Menggunakan buku harian untuk system dukungan
memantau gejala dari waktu ke waktu 1 2 Tentukan kecukupan dari jaringan
345 sosialyang ada
Melaporkan gejala yang dapat dikontrol 1 Identifikasi tingkat dukungan keluarga,
2345 dukungan keuangan, dan sumber daya
lainnya
0004 Tentukanhambatan terhadap system
Tidur dukungan yang tidakterpakai dann
Definisi : periode alami mengistirahatkan dukungan yang dimanfaatkan
kesadaran dalam memulihkan tubuh
Monitor situasi keluarga saat ini dan
Skala outcome :
jaringan dukugan
1 = sangat terganggu
Sediakan layanan dengan sikap peduli
5 = tidak terganggu
dan mendukung
Indicator :
Identifikasi sumber daya yag tersedia
30
Jam tidur 1 2 3 4 5 terkait dukungan pemberi perawatan
Jam tidur yang diobservasi 1 2 3 4 5
Kualitas tidur 1 2 3 4 5 6828
Efisiensi tidur 1 2 3 4 5 Peningkatan tidur
Tidur rutin 1 2 3 4 5 Tentukan pola tidur /aktivitas pasien
Tidur dari awal sampai habis di malam
hari secara konsisten 1 2 3 4 5 Perkirakan tidur/siklus bangun pasien
Perasaan segar setelah tidur 1 2 3 4 5 di dalam perawatan perencanaan
Mudah bangun pada saat yang tepat 1 2 3 Jelaskan pentingnya tidur yang
45 cukup selama kehamilan
Tempat tidur yang nyaman 1 2 3 4 5 ,penyakit,tekanan psikososial dan
lain lain
Suhu runagan yangnyaman 1 2 3 4 5
Tentukan efek dari obat yang di
komsumsi pasien terhadap pola
1 = berat tidur
5 = tidak ada Monitor atau catat pola tidur pasien dan
Kesulitan memulai tidur 1 2 3 4 5 jumlah jam tidur
Tidur yang terputus 1 2 3 4 5 Anjurkan pasien untuk memantau
Tidur yang tidaktepat 1 2 3 4 5 pola tidur
Apnea saat tidur 1 2 3 4 5 Monitor partispasi dalam kegiatan
Ketergatungan pada bantuan tidur 1 2 3 4 yang melelahkan selama terjaga untuk
5 mencegah penat yang berlebihan
Mimpi buruk 1 2 3 4 5 Bantu untuk menghilangkan situasi
Buang air kecil dimalm hari 1 2 3 4 5 stres sebelum tidur
Mengorok 1 2 3 4 5
Monitor makanan sebelum tidur
Nyeri 1 2 3 4 5 dan intake minuman yang dapat
memfasilitasi /menganggu tidur
Anjurkan pasien untuk menghindari
31
makanan sebelum tidur dan minuman
yang meganggu tidur
Sesuaikan jadwalpemberian obat
untuk mendukung tidur/siklus bangun
tidur
Dorong penggunaan obat tidur yang
tidak mengandung zat penekan
tidur rem
Atur rangsangan lingkungan
untuk mempertahankan siklus
siang dan malam yang normal
Diskusikan dengan pasien dan
keluarga mengenai teknik untuk
meningkat kan
tidur
00126 1854 1100
Defisiensi Pengetahuan Pengetahuan : Diet yang sehat Manajemen nutrisi
Definisi : ketiadaan atau defisiensi Definisi : tingkatpemahaman yang Definisi : Menyediakan dan meningkatkan
informasi kognitif yang berkaitan dengan disampaikan tentang makanan bergizi intake nutrisi yang seimbang
topic tertentu seimbang Aktivitas :
- Tentukan status nutrisi gizi pasien dan
Batasan karakteristik Skala Outcome : kemampuan pemenuhan kebutuhan gizi
- Ketidakakuratan melakukan tes 1= tidak ada pengetahuan - Identifikasi adanya alergi atau
- Ketidak akuratan mengkuti peritah 5 = pengetahuan sangat banyak intoleransi makanan yang dimiliki
- Perilaku tidak tepat pasien
Indikator : - Tentukan apa yang menjadi preferen
Faktor yang berhubungan Tujuan diet yang bsa dicapai pasien
- Gangguan fungsi kognitif Dipertahankan 2, di tingkatkan 5 - Instruksikan pasien mengenai
32
- Gangguan memori Intake cairan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi
- Kurang informasi kebutuhan metabolic - Bantu pasien menentukan pedoman dan
- Kurang minat untuk belajar Dipertahankan 2, di tingkatkan 5 piramida makanan yang paling cocok
- Kurang sumber pengetahuan Intake nutrisi yang sesuai dengan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
- Salah pengertian terhadap orang lain kebutuhan individu - Tentukan jumlah kalori dan jenis
Dipertahankan 2, di tingkatkan 5 nutrisi yang dibutuhkan
Pedoman gizi yang direkomendasikan - Berikan pilihan makanan yang lebih
Dipertahankan 3, di tingkatkan 5 - Anjurkan pasien memodifikasi diet
Pedoman untuk porsi makan - Anjurkan psien kebutuhan diet yang
Dipertahankan 3, di tingkatkan 5 diperlukan
- Anjurkan psien terkait kebutuhan
makanan tertentu
1.
33
D.IMPLEMENTASI
E.EVALUASI
S : Berisi keluhan pasien, berasal dari pasien sendiri atau orang tua
pasien
teratasi
34
BAB III
I. IDENTITAS DATA
Nama Anak : Mohammad Habibullah Solihin BB/TB : 10kg / 83cm
TTL/ Usia : Pasaman Baru, 19 September 2018 / 2 tahun, 2 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Anak : belum sekolah
Anak ke :3
Nama Ibu : Silvia Harika
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. M.Natsir No. 257, Pasaman Baru, Pasaman Barat
Diagnosis Medis : Batuk dan Pilek
37
b. Kelenjer Tiroid : normal, tidak ada pembengkakan
c. JVP : tidak ada JVP
9. Dada
a. Inspeksi : dada simetris, warna dada sama dengan kulit di sekitarnya
b. Palpasi : pengembangan dada simetris kiri kanan, tidak teraba ictus cordis
10. Jantung
a. Inspeksi : Bentuk normal, tidak ada lesi dan benjolan, warna sama dengan kulit sekitar
abdomen, tidak ada asites
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : Terdengar bunyi timpani dan pekak
c. Auskultasi : tidak ada bunyi gallop, murmur, bunyi jantung ke 3, Ritme reguler, PMI
dalam batas normal
11. Paru-paru
a. Inspeksi : terdapat otot bantu saat bernapas
b. Palpasi : tidak ada masa, tidak ada pembengkakan
c. Perkusi : suara sonor
d. Auskultasi : suara ronkhi +/+, wheezing -/-
12. Abdomen
a. Inspeksi : tidak tampak ada kelainan, benjolan atau luka
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, supel
c. Perkusi : timpani
d. Auskultasi : bising usus (+) nornal
13. Punggung : Bentuk : simetris, pengembangan simetris kiri dan kanan
14. Ekstremitas :
Kekuatan dan tonus otot : 555 555
555 555
Refleks-refleks :
a. Atas : edema (-), lesi (-), CRT<2 detik
b. Bawah : edema (-), lesi (-), CRT<2 detik
15. Genitalia : bersih dan tidak terdapat kelainan
16. Kulit:
Warna : kecoklatan Tugor lembab Integritas tidak kering Elastisitas: elastis
17. Pemeriksaan neurologis :
Berkaitan dengan kasus seperti meningitis, kejang dll
38
X. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN
- STATUS GIZI (terlampir)
- DDST (terlampir)
Perkembangan anak sesuai dengan usia tumbuh kembangnya (motoric kasar, motoric halus,
berbicara dan personal sosial)
Intake cairan anak sedikit dan output cairan menurun, ibu mengatakan pada saat sakit anak malas
untuk minum dan mengatakan pada saat pipis hanya sedikit.
XIII. PEMERIKSAAN SPIRITUAL
Tidakdikaji
1 Makan Anak makan 3x1 menghabiskan Anak makan tetap 3x1 namun
porsi makan (bubur 1 piring hanya menghabiskan setengah
kecil) sampai 2/3 dari porsi biasanya
2 Minum Anak minum air mineral, Anak malas untuk minum
minuman warung, dan ASI
3 Tidur Nyenyak Kurang nyenyak dan sering
terbangun
4 Mandi Dibantu orang tua Dibantu orang tua
5 Eliminasi Dibantu orang tua Dibantu orang tua
6 Bermain Bermain dengan teman sebaya Bermain dengan teman sebaya
dan lebih tua di sekitar rumah dan lebih tua di rumah saja,
pada saat hidung tersumbat
anak reweh dan tidak ingin
bermain
39
XVII. ANALISIS DATA (minimal 3 masalah keperawatan)
No. Data Patofisiologi Masalah
DO : Sekresi yang tertahan Ketidakefektifan bersihan
- An.H tampak gelisah jalan napas
- An.H batuk namun tidak efektif
dalam mengeluarkan sputum
- Rhonki +/+
- Adanya otot bantu nafas
- RR : 30x/i
DS:
- Ibu pasien mengatakan anak gelisah
dan rewel apabila cairan yang di
hidung menutupi rongga hidungnya
- Ibu pasien mengatakan anak batuk
namun sulit untuk mengeluarkan
dahak
- Ibu pasien mengatakan secret selalu
penuh pada pagi hari
DO : Gejala terkait penyakit Gangguan Rasa Nyaman
- An. H Rewel
- An.H sering menangis dan terlihat
tidak nyaman dengan hidungnya
- An.H sering menyeka hidung dengan
menggunakan tangannya
- Terdapat secret putih kental pada
hidung An.H
- Terkadang An.H merintih
DS :
- Ibu pasien mengatakan anak rewel
dan tidak bisa tenang
- Ibu pasien mengatakan anak sulit
tidur, tidur tidak nyenyak dan sering
terbangun
- Ibu pasien mengatakan anak lebih
sering menagis dan tidak mau
ditinggaloleh orang tuanya
DO : Gangguan psikologis Ketidakseimbangan
- BB : 10 kg Faktor biologis nutrisi : kurang dari
- TB: 83cm kebutuhan tubuh
- Anak tampak lemas
- Anak tampak gelisah
- Anak tidak menghabiskan porsi
makan seperti biasanya
- Anak rewel
DS:
- Ibu mengatakan anak tidak
menghasbiskan porsi makannya,
porsi yang diberikan seperti biasanya
40
- Ibu mengatakan anak lemas dan
rewel
- Ibu mengatakan anak malas untuk
minum
41
XVIII. DIAGNOSIS KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS (NANDA)
Hari/
Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
tanggal
Selasa- 00031 0410 3250
Kamis Ketidakefektifan bersihan Kepatenan Jalan Nafas Peningkatan (Manajemen) Batuk
10-12 jalan nafas Definisi : Aktivitas-aktivitas :
Novembe Definisi: Ketidakmampuan saluran trakeobronkial yang terbuka dan lancer untuk Dukung pasien menarik nafas dalam beberapa kali
pertukaran udara Dukung pasien untuk melakukan nafas dalam, tahan
r 2020 membersihkan sekresi atau
Kriteria Hasil : selama 2 detik, bungkukkan ke depan, tahan 2 detik
obstruksi dari saluran nafas untuk 1 = Deviasi berat dari kisaran normal,
mempertahankan bersihan jalan 5 = Tidak ada deviasi dari kisaran normal dan batukkan 2-3 kali
nafas Minta pasien untuk menarik nafas dalam beberapa kali,
Indicator :
keluarkan perlahan dan batukkan di akhir ekshalasi
Kemampuan untuk mengeluarkan secret [penghembusan]
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5 Lakukakn teknik ‘chest wall rib spring’ selama fase
ekspirasi melalui maneuver batuk, sesuai dengan
1 = Sangat berat, 5 = Tidak ada
kebutuhan
Suara nafas tambahan
Dampingi pasien menggunakan bantal atau selimut
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5 yang dilipat untuk menahan perut saat batuk
Penggunaan otot bantu nafas
Dipertahankan pada 4 ditingkatkan ke 5 Manajemen Jalan Nafas
Batuk Aktivitas-Aktivitas:
Dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4 Buang secret dengan memotivasi pasien untuk
Akumulasi sputum melakukan batuk atau menyedot Lendir
Dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4 Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk
efektif
Auskultasi suara nafas, catat area yang ventilasinya
menurun atau tidazk ada dan adanya suara tambahan
Fisioterapi Dada
42
Aktivitas-aktivitas :
Kenali ada tidaknya kontraindikasi dilakukannya
fisioterapi dada pada pasien
Lakukan fisioterapi dada minimal dua jam setelah
makan
Tentukan segmen paru yang mana berisi sekret
berlebih
Anjurkan untuk batuk selama dan setelah
tindakan
Selasa- 00214 2010 5820
Kamis Gangguan Rasa Nyaman Status kenyamanan : Fisik Pengurangan kecemasan
10-12 Definisi : Merasa kurang Definisi : kenyamanan fisik yang berkaitan dengan Aktivitas :
Novembe nyaman, lega dan sempurna sensasi tubuh dan mekanisma homeostatis Pahami situasi krisis yang terjadi pada perspektif
r 2020 dalam dimensi fisik, Skala outcome klien
psikospiritual, lingkungan, 1 = sangat terganggu Berikan informasi factual terhadap diagnosis,
budaya, dan/atau sosial. 5 = tidak terganggu perawatan, prognosis
Indicator : Dorong keluarga untuk mendampingi klien
Kontol terhadap gejala dengan cara yang tepat
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 4 Ciptakan atmosfer rasa aman untuk memberikan
Intake cairan kenyamanan
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5 Dorong verbalisasi perasaan persepsi ketakutan
Intake makanan Dukung pengunaan mekanisme koping yang
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5 sesuai
Suhu tubuh
Kaji tanda verbal dan non verbal kecemasan
Dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 5
5440
1608
Peningkata system dukungan
Kontrol gejala
Aktivitas :
Definisi : tindakan seseorang unuk mengurangi
Identifikasi respon psikologis terhadap situasi dan
perubahan fungsi fisik dan emosi yang dirasakan
ketersediaan system dukungan
Skalaoutcome
1 = tidak pernah menunjukkan Identifikasi tingkat dukungan keluarga, dukungan
keuangan, dan sumber daya lainnya
43
5 = secara konsisten menunjukkan Tentukan hambatan terhadap system dukungan
Indicator : yang tidak terpakai dan dukungan yang
Memantau munculnya gejala, lama bertahannya gejala, dimanfaatkan
keparahan gejala, frekuensi gejala Sediakan layanan dengan sikap peduli dan
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5 mendukung
Melakukan tindakan pencegahan Identifikasi sumber daya yag tersedia terkait
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 4 dukungan pemberi perawatan
Melakukan tindakan untuk mengurangi gejala
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 4 6828
Mendapatkan perawatan kesehatan ketika gejala yang Peningkatan tidur
berbahaya muncul
Tentukan pola tidur /aktivitas pasien
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5
Perkirakan tidur/siklus bangun pasien di dalam
Melaporkan gejala yang dapat dikontrol
perawatan perencanaan
Dipertahankan pada 4 ditingkatkan ke 5 Monitor atau catat pola tidur pasien dan jumlah jam
tidur
0004 Monitor makanan sebelum tidur dan intake
Tidur minuman yang dapat memfasilitasi /menganggu
Definisi : periode alami mengistirahatkan kesadaran tidur
dalam memulihkan tubuh Atur rangsangan lingkungan untuk
Skala outcome : mempertahankan siklus siang dan malam yang
1 = sangat terganggu normal
5 = tidak terganggu Diskusikan dengan pasien dan keluarga mengenai
Indicator : teknik untuk meningkat kan Tidur
Kualitas tidur
Dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4
Tidur dari awal sampai habis di malam hari secara
konsisten
Dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4
Selasa- 00002 1009 1100
Kamis Ketidakseimbangan nutrisi : Status nutrisi : asupan nutrisi Manajemen nutrisi
10-12 kurang dari kebutuhan tubuh Definisi :Asupan gizi untuk memenuhi kebutuhan- Definisi : Menyediakan dan meningkatkan intake
Novembe Definisi: Asupan nutrisi tidak kebutuhan metabolic nutrisi yang seimbang
r 2020 cukup untuk memenuhi Aktivitas :
44
kebutuhan metabolik 1 = tidak adekuat Tentukan status nutrisi gizi pasien dan kemampuan
5 = sepenuhnya adekuat pemenuhan kebutuhan gizi
Identifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan
Skala outcome : yang dimiliki pasien
Asupan Kalori Berikan pilihan makanan yang lebih sehat, jika
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5 diperlukan
Asupan protein Pastikan makanan di sajikan dengan keadaan yang
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5 menarik
Asupan karbohidrat Anjurkan keluarga membawa makanan favorit
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5 Bantu pasien membuka kemasan makanan
Asupan serat
Tawarkan makanan ringan padat gizi
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5
Monitor kecenderungan terjadinya penurunan BB
Asupan vitamin
Dipertahankan pada 4 ditingkatkan ke Dorong bagaimana cara menyiapkan makanan
Asupan mineral Bantu psien mengakses program gizi
Dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4 Berikan arahan
46
XX. CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari/ Paraf
Dx. Tanggal Implementasi Evaluasi
Perawat
1 Selasa/10-11- Auskultasi suara nafas, S: ibu pasien mengatakan saat
2020 catat area yang bernapas ada suara berat yang
ventilasinya menurun berasal dari tenggorokan
atau tidak ada dan O: rhonki +/+
adanya suara tambahan A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan dengan
pemberian manajemen batuk (batuk
efektif atau fisioterapi dada)
4 Monitor TD, nadi Suhu S: ibu pasien mengatakan anak
dan RR terkadang deman namun demam
Monitor frekuensi dan biasanya muncul pada pagi hari
irama pernafasan menjelang malam, namun demam
munculhanya sebentar tak lebih
Monitor suhu, warna, dari 30menit dan turun apabila
dan kelembaban kulit. anak diberikan minum, ibu
mengatakan anak kadang sulit
bernapas
O: pernapasan anak terhambat
akibat adanya sekret pada rongga
hidung, anak terlihat ingin batuk
namun secret tidak ada, suhu anak
36,7 C, RR: 30x/i, irama
pernapasan cepat, kulit lembab
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan dengan
pemberian intervesi batuk efektif
dan atau fisioterapi dada, serta
monitor kembali TTV
1 Lakukan fisioterapi dada S : ibu pasien mengatakan anak
minimal dua jam setelah terlihat lebih tenang saat dilakukan
makan fisioterapi dada
O: segmen paru yang berisisekret
Tentukan segmen paru
yang mana berisi sekret adalah segmen kanan, pasien
berlebih tampak membatukkan pada saat
Anjurkan untuk batuk selesai fisioterapi,pasien
selama dan setelah mengeluarkan sekretnya, pasien
tindakan terlihat nyaman saat sekret keluar
A: masalah mulai teratasi
P :intervensidi lanjutkan monitor
pernapasan dan jalan napas apabila
masih terdapat secret
48
monitor kembali TTV
2 Dorong keluarga untuk S : Orangtua pasien melaporkan
mendampingi klien tanda gejala yang masih muncul
dengan cara yang tepat pada anak (batuk dan demam),
Dorong verbalisasi orang tua mengatakan batuk
perasaan persepsi berkurang dan ia merasa senang
ketakutan anaknya mulai pulih, orang tua
Dukung pengunaan mengatakan tetap semangat
mekanisme koping melakukan pemantauan dan
yang sesuai tindakan pencegahan gejala
O : Orangtua pasien menjelaskan
gejala demamyang muncul
langsung ditangani dengan
pemberian kompres hangat, serta
untuk batuk orang tua melakukan
yang dilakukan perawat
A : masalah teratasi
P : intervensi dilanjutkan dengan
menitor batuk dan pilek pasien
1 Dukung pasien menarik S: ibu pasien mengatakan belum
nafas dalam beberapa pernah mencobakan batuk secara
kali efektifkepada anaknya, ibu
Dukung pasien untuk mengatakan setelah diberi
melakukan nafas dalam, penjelasan ibu paham dan akan
tahan selama 2 detik, melakukan kegiatan yg sama agar
bungkukkan ke depan, anak dapat mengeluarkan
tahan 2 detik dan sekretnya
batukkan 2-3 kali
O: anak mau mengikuti yang
dicontohkan perawat dengan
bantuan ibu pasien,pasien mampu
membatukkan dan mengeluarkan
sekretnya
A: masalah mulai teratasi
P: intervensidilanjutkan monitor
kegiatan batuk efektif
2 Atur rangsangan S: orang tua mengatakan anak
lingkungan untuk lebih suka tidur dikamar kakaknya
mempertahankan siklus karena keadaan kamar yang terang
siang dan malam yang dan ventilasi udara yang baik,
normal anak diajak untuk tidur dikamar
Diskusikan dengan tersebut agar tidurnya lebih pulas,
pasien dan keluarga orang tua mengatakan paham cara
mengenai teknik untuk meningkatkan tidur anak
meningkat kan Tidur
O: orang tua tampakpaham dan
mempertahankan lingkungan yang
nyaman untuk tidur anaknya
A: masalah mulai teratasi
P: intervensi dilanjutkan dengan
monitor hasil intervensi saat ini
49
3 Identifikasi adanya S: orang tua mengatakan anaknya
alergi atau intoleransi tidak bisa makan telur puyuh, anak
makanan yang dimiliki biasanya makan bubur dan sayur,
pasien orang tua mengatakan akan
Berikan pilihan memodifikasi tampilan makan
makanan yang lebih agar anak mau untuk makan dan
sehat, jika diperlukan mengembalikan nafsu makan anak
Pastikan makanan di O: orang tua tampak paham,
sajikan dengan terlihat anak makan disuapi orang
keadaan yang menarik tua dengan bubur yang dicampur
dengan wortel dan brokoli
A: masalah mulai teratasi
P:monitor hasil modifikasi
penyajian makanan dan
melanjutkan intervensi
4 Bersihkan lingkungan S: orang tua mengatakan
dengan baik mempertahankan kebersihan
Anjurkan pasien dan rumah, orang tua mengatakandapat
keluarga mengenai menirukan cuci tangan yang benar,
teknik mencuci tangan orang tua mengatakan menjauhkan
yang tepat anaknya dari lingkungan yang
Lakukan tindakan dapat memerburuk keadaan
pencegahan anaknya seperti anak lebih diawasi
saat bermain
O: orang tua tampakmengikuti
sesuai intruksi perawat cara cuci
tangan, dan tampak paham
A: masalah mulai teratasi
P: monitor kegiatan cuci tangan
4 Kamis,12-11- Monitor TD, nadi Suhu S: ibu pasien mengatakan anak
2020 dan RR tidak adademam lagi sejak
Monitor frekuensi dan kemarin anak sudah dapat
irama pernafasan bernapas normal, anak sudah bisa
bermain dengan temannya lagi di
Monitor suhu, warna, halaman rumah
dan kelembaban kulit. O: pernapasan anak normal, anak
tidak kesulitan bernapas, anak
sudah tidak gelisah, anak terlihat
sudah tidakbatuk, suhu anak 36,5
C, RR: 28x/i, irama pernapasan
normal, kulit lembab, anak tidak
pucat
A: masalah teratasi
P: intervensi tidak dilanjutkan
1 Dukung pasien menarik S: ibu melakukan kegiatan yg
nafas dalam beberapa sama sesering mungkin agar anak
kali dapat mengeluarkan sekretnya,
Dukung pasien untuk dan ibu mengatakan anak tidak
melakukan nafas dalam, batuk lagi
tahan selama 2 detik, O: , anak tidak kesulitan bernapas,
bungkukkan ke depan,
50
tahan 2 detik dan anak sudah tidak gelisah, anak
batukkan 2-3 kali terlihat sudah tidak batuk
A: masalah teratasi
P: intervensi tidak dilanjutkan
2 Atur rangsangan S: orang tua mengatakan anak
lingkungan untuk terlihat lebih segar setelah
mempertahankan siklus dipertahankan untuktidur di
siang dan malam yang ruangan yang sama dengan apa
normal yang dia inginkan
O: orang tua tampak paham dan
mempertahankan lingkungan yang
nyaman untuk tidur anaknya
A: masalah teratasi
P: intervensi tidak dilanjutkan
51
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap proses mengumpulkan data yang relevan dan
continue tentang respon manusia, status kesehatan, kekuatan dan masalah pasien.
pengkajian keluhan utama yang dirasakan pasien adalah Ibu mengeluhkan anak
batuk dan pilek, anak rewel dan gelisah apabila terasa pileknya sudh menyumbat
rongga hidung, anak tidak nyenyak tidur, susah makan, dan demam ringan yang
sering terjadi pada malam hari anak tampak sedikit lemas dan terkadang terlikat
pilek, batuk sedikit dan kadang- kadang bersin. Keluar sekret yang cair dan jernih
dari hidung. Bila terjadi infeksi sekunder oleh kokus seket menjadi kental dan
purulen. Sekret ini sangat menggangu anak. Sumbatan hidung menyebabkan anak
bernafas dari mulut dan mengakibatkannya gelisah. Pada anak yang lebih besar
biasanya gejala awal berupa: rasa tidak enak di hidung, rasa tidak enak di
demam (biasanya ringan, tidak lebih dari 380c), dan sesak nafas.
Dari teori diatas, pada kasus An. A mengalami demam ringan pada sore
dan malam hari yang tidak lebh dari 30 menit, namun dapat ditangani dengan
memberikan air minum pada anak dan memberikan sirup pereda panas. Menurut
teori biasanya tidak timbul demam, tetapi demam yang ringan bisa muncul pada
saat terjadinya gejala.Hidung mengeluarkan cairan yang encer dan jernih dan
dalam waktu 4-10 hari, meskipun batuk dengan atau tanpa dahak seringkali
B. Diagnosa Keperawatan
individu, keluarga atau komunitas terhadap masalah kesehatan yang actual dan
2006).
pengkajian data subjektif dari orang tua pasien, antara lain Ibu pasien
mengatakan anak gelisah dan rewel apabila cairan yang di hidung menutupi
rongga hidungnya, Ibu pasien mengatakan anak batuk namun sulit untuk
53
mengeluarkan dahak, Ibu pasien mengatakan secret selalu penuh pada pagi hari.
yaitu berhubungan dengan sekresi yang tertahan. Data objektif yang didapatkan
pada pasien adalah tampak gelisah, batuk namun tidak efektif dalam
mengeluarkan sputum, terdengar bunyi Rhonki +/+, Adanya otot bantu nafas,
dengan gejala terkaitt penyakit. Gangguan rasa nyaman adalah merasa kurang
nyaman mengacu pada data pengkajian yaitu data subjektif Ibu pasien
mengatakan anak rewel dan tidak bisa tenang, Ibu pasien mengatakan anak sulit
tidur, tidur tidak nyenyak dan sering terbangun, Ibu pasien mengatakan anak
lebih sering menagis dan tidak mau ditinggaloleh orang tuanya . Data
objektifnya An. H Rewel, An.H sering menangis dan terlihat tidak nyaman
tangannya, Terdapat secret putih kental pada hidung An.H, Terkadang An.H
merintih.
kebutuhan tubuh. Alasan megangkat diagnosa ini yaitu dengan adanya data
subjektif antara lain Ibu mengatakan anak tidak menghasbiskan porsi makannya,
porsi yang diberikan seperti biasanya, Ibu mengatakan anak lemas dan rewel,
Ibu mengatakan anak malas untuk minum. Data objektifnya adalah BB : 10 kg,
54
TB: 83cm, Anak tampak lemas, Anak tampak gelisah, Anak tidak menghabiskan
antara lain ibu mengatakan anak rewel, ibu pasien mengatakan anak terkadang
deman namun demam biasanya muncul pada pagi hari menjelang malam,
demam muncul hanya sebentar tak lebih dari 30 menit dan turun apabila anak
diberikan minum, ibu mengatakan anak gelisah apabila terasa pileknya sudah
menyumbat rongga hidung. Data objektif diperoleh TTV pasien : TD: 90/60
mmhg, rr: 30x/menit, suhu : 36,70c, nadi 104x/menit, ada (terdapat lendir putih,
C. Perencanaan Keperawatan
merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan, bagaimana
keperawatan. Pembahasan dari intervensi yang meliputi tujuan, kriteria hasil dan
manajemen batuk, manajemen jalan nafas, dan fisioterapi dada. Dengan kriteria
mengeluarkan secret, tidak ada Suara nafas tambahan, Penggunaan otot bantu
55
nafas, Batuk berkurang dan hilang Akumulasi sputum baik dan sputum dapat
keluar. Salah satu intervensi yang mudah diberikan pada anak dan keluarga
adalah tindakan batuk efektif. Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan
dilakukan melalui gerakan yang terencana atau dilatih terlebih dahulu, sehingga
sesak napas akibat adanya lendir yang memenuhi saluran pernapasan. Lendir
baik dalam bentuk dahak (sputum) maupun sekret dalam hidung, timbul akibat
adanya infeksi pada saluran pernapasan maupun karena sejumlah penyakit yang
terhadap gejala yang timbul, mampu mempertahankan intake cairan dan intake
kesehatan ketika gejala yang berbahaya muncul , dan mampu melaporkan gejala
yang dapat dikontrol. Tidur dengan kriteria hasil yang darapkan mampu
pada anak.
infeksi. Dengan kiteria hasil yang diharapkan yaitu anka tidak demam lagi
demam, ksuhu stabil, tidak ada lagi kehilang nafsu makan, tidak ada kolonisasi
kisaran normal.
D. Implementasi keperawatan
keperawatan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
nafas berhubungan dengan sekresi yang berlebihan yaitu auskultasi suara nafas,
catat area yang ventilasinya menurun atau tidak ada dan adanya suara tambahan,
lakukan fisioterapi dada minimal dua jam setelah makan, tentukan segmen paru
yang mana berisi sekret berlebih, anjurkan untuk batuk selama dan setelah
tindakan, dukung pasien menarik nafas dalam beberapa kali, dan dukung pasien
pola tidur pasien dan jumlah jam tidur, dorong keluarga untuk mendampingi
klien dengan cara yang tepat, dorong verbalisasi perasaan persepsi ketakutan,
untuk mempertahankan siklus siang dan malam yang normal, dan diskusikan
dengan pasien dan keluarga mengenai teknik untuk meningkat kan tidur.
kurang dari kebutuhan tubuh yaitu identifikasi adanya alergi atau intoleransi
makanan yang dimiliki pasien, berikan pilihan makanan yang lebih sehat, jika
Tindakan yang dilakukan pada risiko infeksi yaitu monitor TD, nadi suhu
dan rr, monitor frekuensi dan irama pernafasan, monitor suhu, warna, dan
pencegahan dan anjurkan pasien dan keluarga mengenai teknik mencuci tangan
yang tepat.
E. Evaluasi Keperawatan
suatu hasil atau perbuatan dengan standar untuk tujuan pengambilan keputusan
yang tepat sejauh mana tujuan tercapai. Evaluasi yang akan dilakukan sesuai
dengan kondisi pasien dan fasilitas yang ada, sehingga rencana tindakan dapat
(Dermawan, 2012).
hasil pada diagnosa pertama ibu melakukan kegiatan yg sama sesering mungkin
agar anak dapat mengeluarkan sekretnya, dan ibu mengatakan anak tidak batuk
lagi. Pada diagnosa kerusakan gangguan rasa nyaman orang tua mengatakan
anak terlihat lebih segar setelah dipertahankan untuktidur di ruangan yang sama
dengan apa yang dia inginkan, anak tidak kesulitan bernapas, anak sudah tidak
gelisah, anak terlihat sudah tidak batuk, orang tua tampak paham dan
untuk diagnose ketidakseimbangan nutrsi kurang dari kebutuhan tubuh orang tua
dihabiskan, orang tua tampak paham, terlihat anak makan disuapi orang tua dan
habis, dan anak tampak diberikan roti dan dihabiskan. Untuk diagnose terakhir
yaitu risiko infeksi ibu pasien mengatakan anak tidak adademam lagi sejak
kemarin anak sudah dapat bernapas normal, anak sudah bisa bermain dengan
59
temannya lagi di halaman rumah, pernapasan anak normal, anak tidak kesulitan
bernapas, anak sudah tidak gelisah, anak terlihat sudah tidakbatuk, suhu anak
36,5 C, RR: 28x/i, irama pernapasan normal, kulit lembab, anak tidak pucat,
anaknya cuci tangan setelah dan sebelum kegiatan, orang tua tampakmengikuti
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
batuk dan pilek, anak rewel dan gelisah apabila terasa pileknya sudh
dan demam ringan yang sering terjadi pada malam hari anak tampak
2. Diagnosa Keperawatan
infeksi.
3. Intervensi Keperawatan
61
kecemasan, peningkatan system dukungan,dan peningkatan tidur.
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
bermain dengan teman sebaya, dan anak sudah tidaklagi rewel dan
merasakan demam.
B. Saran
1. Bagi Penulis
dengan batuk dan pilek diharapkan penulis dapat lebih mengetahui dan
62
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang
63
DAFTAR PUSTAKA
Asuhan.Jakarta:EGC
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta. Buku
Kedokteran: EGC
http://askepdangue.blogspot.com/2012/10/askep-dengue.html
http://sauyunankomunika.blogspot.com/2011/05/pilek-penanganan-common-cold-
pada-anak.html
64
Lampiran 1
Format MTBS
65
66
67
TINDAKAN PENGOBATAN
Batuk Bukan Pneumonia
1. Beri pereda tenggorokan dan pereda batuk yang aman
Bahan aman yang dianjurkan:
- ASI eksklusif sampai umur 6 bulan
- Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis (Madu tidak
dianjurkan untuk anak umur < 1 tahun)
2. Obat yang tidak dianjurkan:
- Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung atropin,
codein dan derivatnya atau alkohol
- Obat-obatan dekongestan oral dan nasal
3. Nasihati kapan kembali segera
Anak dengan Batuk : Bukan Pneumonia kembali jika :
- Napas cepat
- Sukar bernapas
4. Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada perbaikan
Non endemis malaria dan tidak ada riwayat bepergian ke daerah malaria
1. Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
Setiap 6 jam sampai demam hilang dengan dosis ¼ tablet 500mg, atau 1
tablet 100mg, atau 5ml (1 sdk takar) sirup 120mg/5ml
2. Obati penyebab lain dari demam
3. Nasihati kapan kembali segera
4. Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
5. Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk penilaian lebih
lanjut
Demam mungkin bukan DBD
1. Obati penyebab lain dari demam
2. Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi (≥ 38,5 ° C), tidak
boleh golongan salisilat dan ibuprofen
Setiap 6 jam sampai demam hilang dengan dosis ¼ tablet 500mg, atau 1
tablet 100mg, atau 5ml (1 sdk takar) sirup 120mg/5ml
3. Nasihati kapan kembali segera,Jika:
- Ada tanda-tanda perdarahan
- Ujung ekstremitas dingin
- Nyeri uluh hati atau gelisah
- Ada penurunan kesadaran
- Muntah yang terus menerus
- Pada hari ke 3-5 saat suhu turun dan anak tampak lemas
- Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
68
Gizi baik
1. Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan penilaian pemberian
makan dan nasihati sesuai “Anjuran Makan untuk Anak Sehat Maupun
Sakit”. Bila ada masalah pemberian makan, kunjungan ulang 7 hari
- Menilai Cara Pemberian Makan
Tanyakan tentang cara pemberian makan anak. Bandingkan jawaban ibu
dengan ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN
SAKIT, Tanyakan :
1) Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?
• Makanan atau minuman apa?
• Berapa kali sehari?
2) Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?
• Jika anak gizi kurang atau gizi buruk tanpa komplikasi :
• Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan kepada anak?
3) Apakah anak mendapat porsi sendiri?
• Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?
• Makanan apa yang tersedia di rumah?
• Selama anak sakit, apakah pemberian makanan berubah? Bila ya,
bagaimana?
69
16) Nasihati ibu untuk memberi makanan sesuai kelompok umur dan kondisi
anak
70
Lampiran 3
71
Format Peniaian DDST dan Interpretasinya
72
Interpretasi DDST pada An.H
1. Personal sosial
Sudah mampu menyuapi boneka dengan benar »L
Sudah mampu membuka pakaian (celana) » L
Sudah mampu menggunakan sendokdan garpu »L
Sudah mampu membantu membersihkan dirumah (ibu mengatakan An.H
mampu merapikan mainan apabila disuruh) » L
Sudah mampu main bola dengan orang lain/pemeriksa »L
Sudah mampu menyatakan keinginan »L
Sudah mampu tepuk tangan » L
Sudah mampu makan sendiri » L
2. Adaptif-Motorik Halus
Sudah mampu menyusun menara dari 6 kubus » Sedang berkembang
Sudah mampu menyusun menara dari 4 kubus »L
Sudah mampu menyusun menara dari 2 kubus »L
Sudah mampu mencoret-coret »L
Sudah mampu membenturkan 2 kubus »L
Sudah mampu mengambil 1 kubus » L
Sudah mampumemindahkan kubus » L
3. Bahasa
Sudah mampu berbicara dengan dimengerti » L
Sudah mampu menyebutkan kombinasi kata » L
Sudah mampu menyebutkan 3 kata » L
Sudah mampu menyebutkan 2 kata » L
Sudah mampu menyebutkan 1 kata » L
Sudah mampu menyebutkan ayah/ibu secara spesifik » L
Sudah mampu mengoceh dengan lawan bicara »L
Sudah mampu menoleh kea rah sumber suara »L
4. Motorik Kasar
Sudah mampu melemparkan bolakeatas » L
Sudah mampu menlompat kecil » L
Sudah mampu lari » L
Sudah mampu berjalan mundur » L
Sudah mampu berjalan dengan baik » L
Sudah mampu membungkuk dan berdiri » L
Sudah mampu berdiri sendiri » L
73
Lampiran 4
Grafik CDC
74
75
Lampiran 5
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
A. Latar Belakang
Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap
masuknya benda asing ke dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi
atau dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah untuk melindungi organ
paru-paru. Batuk terjadi sebagai akibat stimulasi mekanik atau kimia pada
nervus aferen pada percabangan bronkus. Batuk secara terkekeh-tekeh
dapat menyebabkan seseorang kehilangan banyak energi, sulit untuk
mengeluarkan dahak dan dapat mengiritasi tenggorokan.
76
gerakan yang terencana atau dilatih terlebih dahulu, sehingga menghambat
berbagai penghalang atau menghilangkan penutup saluran pernapasan.
Berdasarkan data yang didapat dari pengkajian pada orang tua dan
anak pada tanggal 10 november 2020, ditemukan keluhan pada anak yaitu
batu namun kesulitan dalam mengeluarkan dahak dan pilek. Oleh karena
itu, penulis tertarik mengangkat topik “Latihan Batuk Efektif dan
Pemberian Obat batuk” agar keluarga lebih mengenal batuk efektif dan
memahami serta mampu mengaplikasikan teknik batuk efektif dan tepat
dalam pemberian obat batuk.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
77
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan pasien dan
keluarga memahami dan memperagakan teknik batuk efektif dan memberikan
obat batik untuk mempercepat pengeluaran sekret.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu:
78
1. Pembukaan Memberi salam Menjawab salam
(5 menit) Memperkenalkan diri Mendengarkan dan
Melakukan kontrak memperhatikan
waktu Menyepakati kontrak
Menjelaskan tujuan Memperhatikan dan
dan materi yang akan mendengarkan
diberikan
2. Kegiatan Menggali Menanggapi dan
(20 menit) pengetahuan audien menjelaskan
tentang nafas dalam
batuk efektif dan Memperhatikan dan
pemberian obat batuk mendengarkan
Memberikan Memperhatikan dan
reinforcement positif mendengarkan
Menjelaskan
pengertian batuk Memperhatikan dan
efektif mendengarkan
Menjelaskan tujuan Memperhatikan dan
Nafas dalam dan mendengarkan
batuk efektif Memperhatikan dan
Menjelaskan teknik mendengarkan
nafas dalam dan Mendemontrasikan
batuk efektif batuk efektif
Mendemonstrasikan Memberikan
teknik nafas dalam pertanyaan
dan batuk efektif dan
cara pemberian obat Memperhatikan dan
batuk mendengarkan
Memberi kesempatan Memberikan jawaban
audien untuk
bertanya
Memberikan
kesempatan pada Memperhatikan dan
audien lain untuk mendengarkan
menjawab
Memberikan
reinforcement positif Memperhatikan dan
dan meluruskan mendengarkan
konsep
3. Penutup Evaluasi validasi Menyimak
(5 menit) Menyimpulkan Memperhatikan dan
bersama-sama mendengarkan
Mengucapkan terima Memperhatikan dan
kasih mendengarkan
79
Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup
G. Pengorganisasian
a. Penyaji : Anggita, S.Kep
I. Uraian Tugas
a. Penyaji sekaligus moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan diri
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan
dengan audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisis penyajian
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif dan pemberian
obat batuk
- Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh audien
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
J. Setting Tempat
Penyaji
Pasien
Keluarga pasien
80
K. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
Orang tua antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang
latihan batuk efektif dan pemberian obat batuk
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit peserta mampu
a. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian batuk efektif dengan dan
pemberian obat batuk benar
b. 60% sasaran mampu menjelaskan tujuan batuk efektif
c. 60% sasaram mampu menjelaskan teknik dan mendemonstrasikan batuk
efektif dengan benar
d. 60% sasaran mampu menjelaskan kembali dosis obat batuk yang diberikan
Materi
A. Pengertian
1. Nafas dalam
Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan
menggunakan diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat
perlahan dan dada mengembang penuh (Parsudi, dkk., 2002)
2. Batuk Efeketif
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana dapat
energi dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan
dahak secara maksimal (Smeltzer, 2001).
81
B. Tujuan Teknik nafas dalam dan Batuk Efektif
1. Mengurangi nyeri luka operasi saat batuk
82
1. Siapkan tempat pembuangan dahak: kaleng berisi cairan desinfektan yang
dicampur dengan air (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir
2. Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng
3. Buang dahak ke tempat tersebut
4. Bersihkan kaleng tiap 2 atau 3 kali sehari.
5. Buang isi kaleng bila berisi pasir : kubur dibawah tanah
6. Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram
7. Bersihkan kaleng dengan sabun
83
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 2380/A/SK/VI/1983 dan
obat-obat yang masuk kedalam daftar obat “W” dan pengertian tentang
obat bebas terbatas. Obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat
- Obat tersebut hanya boleh dijual dengan bungkus asli danri pabriknya atau
pembuatnya.
berwarna hitam, berukuran panjang 5 cm, lebar 2 cm, dan memuat tulisan
A. Penandaan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI, obat yang ditetapkan sebagai obat
84
Contoh : Obat batuk
Tanda peringatan yang harus ada pada kemasan obat-obat tersebut adalah sebagai
berikut :
11. Benadryl DMP
Kandungan:
85
Efek Samping : Mengantuk, pusing, mulut kering, gangguan saluran
pencernaan.
Dosis : Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 sendok teh. Anak-anak : 3-4 kali
2. Vicks Formula 44
Kandungan :
- Dekstrometorfan (antitusif)
rasa sakit.
Aturan Pakai :
86
3. Atau gunakan sesuai petunjuk dokter
3. Wood Ekspektoran
Kandungan :
- Bromhexin (ekspektoran)
- Guaifenesin (ekspektoran)
Dosis: Dewasa dan Anak >12 tahun sehari 3x10 ml. Anak 6-12 thn sehari
3-5 ml
88
DAFTAR PUSTAKA
Meity T. Q., dkk., 2011, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, Jakarta : Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
89
Lampiran 6
Dokumentasi Kegiatan
90
91
Lampiran 4
https://youtu.be/NaQKhJMPQpA
https://youtu.be/rsLc8b5DWos
92