Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurlaily

NIM : 06111281823019
MK : Manajemen Laboratorium

Manajemen Administrasi Laboratorium


1. Pengertian Laboratoium
Kata Laboratorium berasal dari Bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”. Tempat
bekerja yang dimaksud khususnya untuk kegiatan penelitian ilmiah. Menurut [CITATION
PPN \l 1033 ] dan dijabarkan dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2005, laboratorium
adalah tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian
ujicoba penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi
kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Menurut
[CITATION Kob10 \l 1033 ], laboratorium diartikan sebagai berikut :
Laboratory work engages students in learning through firsthand experiences.
Laboratory work permits students to plan and to participate in investigation
or to take part in activities that will help them improve their technical,
laboratory. In general, laboratory work can be used to promote the following
learning outcomes:attitudes toward science, scientific attitudes, scientific
inquiry, conceptual development, technical skill, teamwork skills.
Pada Wikipedia, Laboratorium biasa disingkat lab merupakan tempat riset ilmiah,
eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium ini
memungkinkan dilakukannya kegiatan kegiatan praktek ataupun penelitian yang ditinjau
dengan alat alat dan infrastruktur yang ada di laboratorium tersebut. Laboratorium
berdasakan disiplin ilmu dibagi menjadi 5 yaitu laboratorium fisika, laboratorium kimia,
laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa [ CITATION
Wik20 \l 1033 ].

Sehingga dapat diartikan, laboratorium sebagai suatu tempat untuk melakukan


kegiatan berupa praktek dan penelitian diruangan yang tertutup dan ditunjang dengan
infrastruktur yang memadai didalamnya.

2. Fungsi Laboratorium
Dalam Pendidikan, laboratorium disekolah mempunyai fungsi sebagai tempat untuk
melakukan praktikum yang berguna dalam proses pembelajaran, dan memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik. Laboratorium memberikan fungsi sebagai
penunjang kegiatan kelas ataupun sebaliknya. Hal ini tergantung dari strategi
pembelajaaran yang digunakan oleh guru. Dengan demikian, laboratorium disekolah
digunakan sebagai tempat praktikum.
Kegiatan praktikum yang dilakukan di laboratorium bisa dilakukan secara individu
maupun secara kelompok (melakukan percobaan/praktikum yang sama ataupun yang
berbeda) dari alat/bahan yang satu ke alat/bahan yang lain sehingga dalam kegiatan
praktikum tersebut semua peserta didik telah melakukan kegiatan-kegiatan praktikum
yang ada.
Kegiatan kegiatan yang dilakukan di laboratorium dapat meningkatkan prestasi
peserta didik dalam beberapa aspek yang penting, yaitu :
a. Keterampilan proses, meliputi mengamati, mengukurm memanipulasi objek
fisik.
b. Keterampilan menganalisis, meliputi bernalar, berpikir, deduktif, dan berpikir
kritis.
c. Keterampilan berkomunikasi, meliputi mengorganisasikan informasi dan
menulis laporan.
d. Konseptualisasi dari fenomena ilmiah.

3. Manajemen Administrasi Laboratorium


Manajemen Laboratorium (laboratory management) merupakan suatu usaha untuk
mengelola laboratorium tertentu. Manajemen laboratorium ini sangat berguna jika dikelola
secara efektif dengan struktur organisasi laboratorium dan didukung oleh Board of
Management yang berfungsi sebagai pengarah dan penasehat. Management ini terdiri atas
para senior/professor yang mempunyai kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang
bersangkutan.
Di dalam laboratorium diperlukan pengelolaan yang baik. Pengelolaan ini meliputi
beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu :
 Perencanaan
 Penataan
 Pengadministrasian
 Pengamatan, perawatan, dan pengawasan

Dalam menjalankan fungsinya, laboratorium perlu digunakan dan dikelola dengan


sebaik-baiknya sesuai dengan maksud pengadaan dari laboratorium tersebut. Tanpa
adanya penggunaan dan pengelolaan yang baik dari laboran, pengadaan laboratorium
beserta alat-alat dan bahan yang diperlukan hanyalah suatu pemborosan. Mengelola
laboratorium sekolah meliputi 4 kegiatan yaitu :
1. Mengadakan langkah langkah yang diperlukan agar laboratorium bermakna bagi
peserta didik sehingga pembelajaran yang terjadi bisa lebih efektif dan efisien.
2. Melakukan penjadwalan secara merata agar setiap guru dan peserta didik bisa
menggunakan laboratorium dengan efektif dan efisien.
3. Selalu memelihara alat-alat laboratorium dengan baik.
4. Melakukan upaya agar dalam penggunaan laboratorium berlangsung dengan aman dan
terhindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan.
Kegiatan administrasi dalam laboratorium ini meupakan kegiatan rutin yang
berkesinambungan, sehingga harus dipersiapkan dan dilakukan secara berkala dengan baik
dan teratur. Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di
laboratorium, yang antara lain terdiri atas :
 Inventarisasi peralatan laboratorium,
 Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat yang rusak, alat yang
dipinjam/dikembalikan,
 Surat masuk dan surat keluar,
 Daftar pemakai laboratorium sesuai dengan jadwal praktikum,
 Daftar inventaris bahan kimia dan non kimia, bahan gelas, dan sebagainya,
 Daftar inventaris alat-alat meubelair (kursi, meja, bangku, lemari, dsb),
 Sistem evaluasi dan pelaporan. Hal ini penting untuk kelancaran administrasi, karena
setiap laboratorium memberikan pelaporan kepada atasannya (misalnya kepada PDII,
Ketua Program Studi maupun Dekan).
Administrasi adalah suatu proses untuk pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan
aktivitas yang dilakukan di laboratorium, agar semua fasilitas dan aktivitas yang dilakukan
di laboratorium dapat terorganisir dengan baik dan secara sistematis. Adapun komponen
laboratorium yang harus dilakukan administrasi yaitu :
a. Bangunan atau ruangan laboratorium.
Ruangan tersebut harus tercatat namanya, ukuran, dan kapasitasnya. Misalnya,
ruangan praktikum, ruangan persiapan, ruangan penyiapan, dan lain lain. Hal ini dicatat
dalam Format A (Data Ruangan Laboratorium).

b. Fasilitas umum laboratorium.


Fasilitas umum laboratorium adalah sarana fisik laboratorium dan semua barang
yang merupakan perlengkapan di laboratorium. Fasilitas umum laboratorium meliputi
meja tulis, lemari alat/bahan, meja praktikum, thermometer ruangan, kursi/bangku dan
lain lain. Fasilitas yang ada di dalam laboratorium sewaktu-waktu bisa berubah kualitas
dan kuantitasnya. Untuk memudahkan dalam pengontrolan dan analisis kebutuhan
diperlukannya pengelolaan laboratorium yang dilengkapi dengan tindakan inventarisasi
secara rutin dan teratur dengan memuat instrument inventarisasi yang jelas, mudah
dipahami, dan mudah diakses tetapi tidak dapat diubah oleh orang yang tidak
berwenang. Untuk mengadministrasikannya digunakan 4 format yaitu Format B1
(Kartu Barang Laboratorium), B2 (Daftar Barang Laboratorium), B3 (Daftar
Penerimaan/Pengeluaran Barang Laboratorium), dan B4 (Daftar Usulan
Perbaikan/Pengadaan Barang Laboratorium).

c. Alat laboratorium
Alat alat laboratorium adalah alat alat yang digunakan pada saat
praktikum/penelitian. Administrasi alat dicatat dalam Format C1 (Kartu Alat
Laboratorium). Daftar invetaris ini selalu diperbaharui setiap dalam batas periode
tertentu, sehingga daftar inventaris yang telah dibuat ini sesuai dengan keadaan alat
dalam periode waktu yang bersangkutan.
Diperlukannya mengadministrasikan alat alat laboratorium karena seiring dengan
waktu alat alat tersebut bisa berubah baik keadaan jenisnya, kualitas, dan kuantitasnya
karena banyak faktor seperti tingginya frekuensi penggunaan, usia pakai, kerusakan,
kehilangan dan sebagainya. Daftar meliputi catatan keterangan mengenai alat, nomor
kode alat, spesifikasi alat, jumlah, keadaan baik atau rusak, tanggal pembelian atau
penerimaan, pabrik pembuat, nomor seri/tipe/model, tempat penyimpaan dan berbagai
keterangan yang dianggap penting sesuai dengan kondisi dan system manajemen yang
berlaku.
Selain adanya kartu alat, ada juga yang namanya label alat. Label alat ini
merupakan label atau kartu kecil yang berisi nama dan kode alat dan ditempel secara
permanen pada alat tersebut sesuai dengan nama dan kodenya. Sistem pengkodean pada
label alat sama dengan sistem pengkodean pada daftar inventaris dan kartu alat.

d. Bahan kimia di laboratorium


Bahan bahan kimia yang terdapat di laboratorium juga perlu di administrasikan.
Dalam mengadministrasi bahan kimia dimuat dalam format D1 (Kartu Zat di
Laboratorium). Di dalam format ini memuat spesifikasi bahan kimia yang
diinformasikan seperti nama nama zat dalam Bahasa Inggris, rumus kimia, massa
molekul (Mr), kemurnian, konsentrasi, massa/berat jenis (BJ), Ujud, Warna, pabrik dan
Kode zat.

e. Penggunaan laboratorium
Dalam konteks ini yaitu administrasi penggunaan alat terutama ditujukan pada
kapan, berapa lama, dan untuk apa dan oleh siapa laboratorium dan alat-alat tersebut
digunakan. Data ini penting karena menyangkut dalam pemeliharaan dan pengelolaan
dalam memakai laboratorium. Formatnya dapat dibuat seperti buku catatan
harian/agenda kegiatan laboratorium yang memuat hari dan tanggal digunakannya
laboratorium, nama guru, materi yang diajarkan, kelas, jam pelajaran, serta alat dan
bahan yang digunakan.

f. Peminjaman alat alat laboratorium


Dalam meminjam alat alat laboratorium diperlukan kebijakan yang jelas
mengenai alat alat yang dipinjamkan, dan prosedur peminjaman serta tata tertib yang
diterapkan dalam laboratorium. Dalam pelaksanaanya, administrasi peminjaman alat
alat laboratorium ini dilakukan dengan menggunakan bon atau bukti peminjaman alat
dan buku catatan peminjaman alat. Hal ini diperlukan agar jelas siapa yang meminjam
alat-alat laboratorium.

g. Ketenagaan laboratorium
Administrasi ketenagaan laboratorium dilakukan dengan format E dengan
mencatat ketenagaan seperti ; kepala laboratorium, sekretaris laboratorium, penanggung
jawab praktikum, asisten penanggung jawab praktikum, teknisi (jika ada), dan laboran.
Seperti yang telah dijabarkan, administrasi laboratorium bukan hanya sekedar
dilakukan secara cuma cuma tetapi ada alasan dilakukannya administrasi tersebut yaitu :
 Untuk memperoleh informasi tentang keadaan laboratorium dengan cepat dan mudah.
 Untuk pendataan semua peralatan yang ada, termasuk bahan kimia, meubiler, hardware
dan software lainnya yang ada di laboratorium secara rinci dan teratur.
 Sebagai pusat informasi tentang keberadaan suatu alat laboratorium di suatu
laboratorium tertentu.
 Membina kegiatan laboratorium agar lebih baik dan teratur sehingga penggunaan
laboratorium tersebut dapat dioptimalkan.
 Mengatur tata cata pemesanan alat sesuai dengan pengembangan ilmu.
 Sebagai sistem evaluasi dan pelaporan.

Dalam pelaksanaanya, tidak semuanya bisa dilakukan secara maksimal tetapi


setidaknya bisa dijadikan sebagai acuan. Acuan minimal ini mungkin dapat diberlakukan
secara umum untuk semua laboratorium. Dari administrasi laboratorium inilah bisa diatur
secara jelas, teratur dan juga informatif. Administrasi laboratorium juga perlu didukung
oleh pengelola laboratorium yang memiliki disiplin dan keterampilan yang tinggi karena
semua administrasi laboratorium berada penuh dibawah tanggung jawabnya.

Anda mungkin juga menyukai