PPK Humahera Yanti
PPK Humahera Yanti
OLEH:
HUMAHERAYANTI
NIM:
45 18 044 053
BOSOWA
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah ini selaku guru pembimbing dalam tugas ini karena telah membantu
kelancaran dalam pembuatan karya tulis ini. Kepada orang tua yang telah membantu dan
bemberi pengertian dalam melaksanakan tugas ini dan kepada teman-teman yang telah
memberikan dukungan dan semangat.
Humahera Yanti
2
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4
1.3. Tujuan .................................................................................................................................................. 4
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................................................................... 5
2.1. Diagram Proses .................................................................................................................................... 5
1. Pengertian ............................................................................................................................................ 5
2. Keuntungan ......................................................................................................................................... 5
3. Symbol-simbol ..................................................................................................................................... 6
4. Contoh diagram proses ........................................................................................................................ 7
2.2. Tata Letak............................................................................................................................................ 8
1. Pengertian ............................................................................................................................................ 8
2. Tujuan Tata Letak ............................................................................................................................... 9
3. Manfaat Tata Letak ............................................................................................................................. 9
4. Penempatan Barang .......................................................................................................................... 11
BAB II. PENUTUP ............................................................................................................................................. 12
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................... 13
3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Blok diagram adalah diagram dari sebuah sistem , di mana bagian utama atau fungsi
yang diwakili oleh blok dihubungkan dengan garis, yang menunjukkan hubungan dari
blok. Mereka banyak digunakan dalam dunia rekayasa dalam desain hardware , desain
elektronik , software desain , dan proses aliran diagram . Blok flow diagram terdiri dari
gabungan beberapa kotak yang dihubungkan dengan aliran input dan output. Blok ini
juga mengandung informasi seperti konversi dan rekoveri, tetapi tidak menyediakan data
detail apa yang terjadi didalam blok proses itu.
Diagram proses merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang
menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang
disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing
masing langkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa memberi solusi
selangkah demi selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau
algoritma tersebut (Raihan, 2018).
Tata letak pabrik termasuk aspek utama dalam dunia industri karena berkaitan erat
dengan cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik. Salah satu keputusan strategis yang
paling penting dibuat oleh perusahaan untuk mencapai tujuan adalah dimana perusahaan
tersebut harus menempatkan lokasi operasi, karena lokasi operasi yang tepat adalah
pemacu biaya yang cukup signifikan dan lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk
menghancurkan strategi bisnis atau perusahaan. Strategi lain yang merupakan keputusan
penting adalah strategi lay out, dimana lay out dapat menentukan efisiensi sebuah operasi
dalam jangka panjang. Lay Out juga memiliki banyak dampak strategis karena Lay Out
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya,
kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan citra perusahaan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud diagram proses?
2. Apa yang dimaksud tata letak?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud diagram proses
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud tata letak
4
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Diagram Proses
1. Pengertian
Diagram –diagram proses kimia secara umum untuk menunjukkan aliran proses
kimia dalam suatu pabrik digambarkan melalui BFD (Blok Flow Diagram) dan
PFD (Process Flow Diagram). Blok flow diagram terdiri dari gabungan beberapa
kotak tyang dihubungkan dengan aliran input atau output. Blok ini juga
mengandung informasi seperti konversi dan rekoveri, tetapi tidak menyediakan data
detail apa yang terjadi didalam blok process tersebut.
Process flow diagram menggambarkan tahapan dari BFD yang berisi informasi
yang dimilikinya. PFD mengandung sejumlah data rekayasa kimia yang diperlukan
didalam desain proses kimia. PFD umumnya mengandung data-data berikut :
1. Semua peralatan utama didalam proses terdapat didalam diagram yang
dilengkapi dengan penjelasan dari peralatan yang dimaksud . Setiap peralatan
ditandai dengan kode nama dan jumlahnya.
2. Semua aliran proses diidentifikasi dengan angka yang dilengkapi dengan
kondisi proses dan komposisi kimia setiap aliran . Data ini ditampilkan baik
didalam PFD atau dalam bentuk tabel ringkasan aliran.
3. Ditampilkan semua aliran utilitas keperalatan utama proses.
4. Dasar-dasar control loop yang menggambarkan strategi pengendalian proses
selama kondisi norml ditampilkan didalam diagram.
(Raihan, 2018)
2. Keuntungan
Sebagai Dokumentasi Prosedur Kerja dalam ISO
Sebagai pedoman untuk menjalankan Operasional
Sebagai pedoman untuk melakukan pelatihan terhadap Karyawan baru
Sebagai benchmark (patokan)
Sebagai Peta kerja untuk mencegah terjadi kehilangan arah
Untuk mempermudah pengambilan keputusan
(Budi, 2018)
5
3. Symbol-simbol
Sumber:https://informatikalogi.com/pengertian-flowchart-dan-jenis-jenisnya/
6
4. Contoh diagram proses
Diagram alir proses produksi jus buah industri skala kecil-menengah, salah satu pabrik
di Indonesia:
Sumber: https://www.researchgate.net/figure/Gambar-1-Diagram-alir-proses-produksi-jus-buah-industri-skala-
kecil-menengah-salah-satu_fig1_320625606
7
2.2. Tata Letak
1. Pengertian
Pengaturan tata letak pabrik yang optimal akan berkontribusi terhadap
kelacancaran seluruh operasi pabrik (Zhenyuan dkk, 2011). Artinya tata letak
pabrik yang baik dapat menempatkan berbagai fasilitas dan peralatan fisik secara
teratur sehingga mendukung pekerjaan berjalan secara produktif (Zhenyuan dkk,
2011). Beberapa cara dapat dilakukan untuk mencapai kelancaran proses produksi,
salah satunya melalui sistem penyimpanan material yang baik. Sebagai contoh,
keberadaan gudang bahan baku dalam pabrik akan menjamin ketersediaan bahan
baku pada waktu yang tepat dan jumlah yang tepat sehingga mempengaruhi
kelancaran proses produksi sampai menghasilkan barang akhir dan diterima oleh
konsumen. Oleh karena itu, sistem pergudangan pada dasarnya berfungsi penting
dalam kelancaran rantai pasok (Goetschalckx, 2009).
Kinerja sistem penyimpanan barang bergantung pada beberapa
karakteristik internal dan eksternal. Karakteristik internal meliputi: (1) kapasitas
penyimpanan; (2) kemudahan akses ke lokasi penyimpanan; (3) kompleksitas
struktur internal; dan (4) dan tingkat teknologi informasi. Sedangkan karateristik
eksternal seperti jenis produk, jumlah produk, jumlah persediaan untuk disimpan,
dan tipe aliran barang masuk dan keluar. Besarnya variansi jenis dan jumlah produk
yang dipesan dapat menimbulkan perbedaan kebutuhan bahan baku antara satu
pesanan dengan pesanan lainnya. Kondisi ketidakpastian ini memicu timbulnya
masalah lain, yaitu lamanya kontrak pemesanan bisa disepakati, seperti tidak
sesuainya desain pesanan yang dihasilkan dengan yang diminta pelanggan dan
terjadinya keterlambatan dalam pemenuhan pesanan (Azmi et al, 2010).
Perencanaan tata letak fasilitas produksi merupakan suatu persoalan yang
penting, karena pabrik atau industri akan beroperasi dalam jangka waktu yang lama,
maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan menyebabkan
kegiatan produksi berlangsung tidak efektif dan tidak efisien. Perencanaan tata letak
merupakan salah satu tahap perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk
mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien sehingga tercapai
suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis. Studi tentang
8
pengaturan tata letak fasilitas selalu berkaitan dengan minimasi total cost. Yang
termasuk dalam elemen–elemen cost yaitu conctruction cost, installation cost,
material handling cost, production cost, safety cost, in-process storage cost.
Disamping itu, perencanaan yang teliti dari layout fasilitas akan memberikan
kemudahan-kemudahan saat diperlukannya ekspansi pabrik atau kebutuhan
supervisi (Fauzi, 2016).
9
penumpukan bahan dalam proses dan waktu tunggu antara satu mesin dengan
mesin yang lain.
3) Manfaat proses pemindahan bahan
Pada sebagian besar proses produksi, bahan baku akan lebih sering
dipindahkan jika dibandingkan dengan tenaga kerja, mesin maupun peralatan
produksi yang lain.
4) Penghematan penggunaaan ruangan
Terjadinya penumpukan material dalam proses dan jarak antara masing-
masing mesin terlalu berlebihan akan menambah luas bangunan yang
dibutuhkan.
5) Efisiensi penggunaaan fasilitas
Suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik, dapat
menciptakan pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja, mesin
maupun peralatan yang lain secara lebih efektif dan efisien.
6) Mempersingkat waktu proses
Dengan memperpendek jarak antara satu mesin dengan mesin yang lain atau
antara satu operasi denga operasi yang lain dan mengurangi penumpukan
bahan dalam proses atau mengurangi waktu tunggu.
7) Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja
Pengaturan tata letak fasilitas pabrik secara baik akan dapat menciptakan
suasana ruang dan lingkungan kerja yang nyaman, aman, tertib dan rapi,
sehingga kepuasan dan keselamatan kerja akan dapat lebih ditingkatkan.
8) Mengurangi kesimpang-siuran
Banyaknya material yang menunggu, gerakan yang tidak perlu, dan
banyaknya perpotongan dari aliran proses produksi akan menyebabkan
kesimpang-siuran yang akhirnya dapat mengakibatkan kemacetan.
(Aditya Herdiyan P, 2018)
10
4. Penempatan Barang
Penempatan barang adalah kegiatan yang berubungan dengan berdasarkan
apa suatu barang ditempatkan dalam gudang. Kebijakan penempatan barang ini
berdampak pada waktu transportasi yang dibutuhkan dan proses pencarian atau
penelusuran barang. Berikut ini adalah jenis-jenis kebijakan penempatan barang:
a. Random storage
Yaitu penempatan barang berdasarkan tempat yang paling dekat dengan lokasi
input barang, implikasi kebijakan ini adalah waktu pencarian barang lebih lama.
Random storage memerlukan sistem informasi yang baik, umumnya cara ini
dilakukan pada sistem AS/RS (Automated Storage/Retrievel System).
c. Class-based storage
Yaitu penempatan bahan atau material berdasarkan atas kesamaan suatu jenis
bahan atau material kedalam suatu kelompok. Kelompok ini nantinya akan
ditempatkan pada suatu lokasi khusus pada gudang. Kesamaan bahan atau
material pada suatu kelompok, bisa dalam bentuk kesamaan jenis item atau
kesamaan pada suatu daftar pemesanan konsumen.
d. Shared storage
Penempatan beberapa bahan atau material dalam satu area yang dikhususkan
untuk bahan atau material tersebut. Kebijakan ini mengurangi jumlah kebutuhan
luas gudang dan mampu peningkatkan utilisasi area penempatan persediaan.
(Fauzi, 2016)
11
BAB II. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dapat dibuat kesimpulan, bahwa perencanaan lokasi dan strategi lay out yang
tepat dan baik, akan memberikan dampak positif bagi perusahan karena strategi lay out
yang tepat menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas,
biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan.
Perencanaan lokasi dan strategi lay out yang tepat akan mendukung sebuah
perusahaan di dalam pencapaian tujuan (goal) yang mengarah pada peningkatan
profitabilitas perusahaan yang didasari dengan adanya efisiensi dan produktifitas kerja
yang baik.
BFD terdiri dari gabungan beberapa kotak yang dihubungkan dengan aliran input.
PFD merupakan penjelasan lanjutan dari BFD yang lebih detail. Pada BFD hanya
penjelasan secara umum, sedangkan PFD dijelaskan secara umum dengan menggunakan
alat-alat yang sudah disediakan berdasarkan prosesnya, Hal harus lebih dahulu
diperhatikan dalam pembuatan BFD dan PFD adalah sintesis permasalahan nya dalam
sebuah proses.
12
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Herdiyan P, B. I. (2018). Penentuan Tata Letak Pabrik. Depok: Universitas Gunadarma.
Azmi, N. J. (2012). Perancangan Model Penerimaan dan Evaluasi Pesanan pada Industri
Kemasan Karton yang Berbasiskan Make To Order. Bogor: Intitusi Pertanian Bogor.
Budi. (2018, Agustus 19). Pengertian Flowchart (Diagram Alir) dan Simbol-simbolnya.
Retrieved Juli 24, 2020, from Ilmu manajemen industri:
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-flowchart-diagram-alir-dan-simbol-
simbolnya/
Fauzi, I. (2016). Peningkatan Kapasitas Gudang . Banjar Baru: UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT.
Goetschalckx, M. G. (2009). Research on warehouse design and performance evaluation: A
comprehensive review. European Journal of Operational Research, 203, 539 – 549. .
Raihan, R. (2018). Makalah Blok Diagram. Retrieved Juli 24, 2020, from
myteknikkimiablogaddres:
http://myteknikkimiablogaddress.blogspot.com/2018/01/makalah-blok-diagram.html
Zhenyuan, J. X. (2011). Design and Implementation of Lean Facility Layout System of
Production Line. International Journal of Industrial Engineering, 18(5): 260-269.
13