Anda di halaman 1dari 22

Etika

Profesi
Gema Sukmawati Suryadi, S.Pd., M.Si.

Prodi Teknik Grafika


Politeknik Negeri Media Kreatif
Kenapa Etika Profesi
Diperlukan?

Etika Profesi diperlukan karena adanya


tuntutan terhadap profesi (keteknikan)
untuk melindungi dan melayani
masyarakat dan alam sekitar

(Haryadi, 2020)
Moral dan Etika Profesi dan Profesional

Moralitas Pribadi : Tindakan yang baik Profesi:


menurut pribadi masing-masing 1. Lebih dari satu anggota
2. Ada masyarakat pemanfaat
3. Tidak bertentangan dengan moralitas umum
Moraltas Umum: Tindakan dianggap baik 4. Mendapat nafkah dari profesi
disepakati masyarakat di suatu lokasi dan 5. Terorganisasi
waktu tertentu
Profesional: individu yang menggeluti suatu profesi dan
Etika Profesi: Tindakan baik disepakati 1. Berpengalaman
formal kode etik pada suatu profesi 2. Berkeahlian (Sertifikasi dan atau jenjang
Pendidikan)

(Haryadi, 2020)
Moralitas Pribadi

Unik dan Dinamis

kompas.com

(Haryadi, 2020)
Moralitas Umum

Generik dan Relatif


Statis

petabit-global.com

(Haryadi, 2020)
Etika Profesi

Professional Character Portrait


Munculnya etika profesi berasal dari terjadinya banyak
penyimpangan perilaku dari penyandang profesi terhadap sistem
nilai, norma, aturan ketentuan,yang berlaku dalam profesinya. Tidak
adanya komitmen pribadi dalam melaksanakan tugas, tidak jujur,
tidak bertanggungjawab, tidak berdedikasi, tidak menghargai hak
orang lain, tidak adil dan semacamnya

(Haryadi, 2020)
Pekerjaan dan Profesi
● Pekerjaan adalah kebutuhan yang bersifat
praktis untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
yang lainnya misalnya kebutuhan
pekerjaan ekonomi(sandang, pangan dan papan) dan
kebutuhan psikis(rohani).
profesi
● Tujuan pekerjaan:
1. Memenuhi kebutuhan hidup
2. Mengurangi tingkat pengangguran dan
kriminalitas.
3. Mengontrol gaya hidup
https://slideplayer.info/slide/2747457/
Pekerjaan dan Profesi
Pekerjaan
- Kodrat manusia untuk bertahan hidup di dunia
- Suatu aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
pekerjaan

Profesi
profesi - Bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan
- Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan keahlian
dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus
- Biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk
bidang profesi tersebut.
Profesi

adalah suatu kegiatan yang


memadukan kecakapan
teknik serta spesifikasi
ilmu yang dimiliki sesuai
dengan panggilan jiwanya
Syarat Profesi

• Memiliki spesialisasi ilmu


• Memiliki kode etik dalam
menjalankan profesi
• Memiliki organisasi profesi
• Diakui masyarakat
• Sebagai panggilan hidup
• Dilengkapi kecakapan diagnostik
• Mempunyai klien yang jelas
Profesi dan Profesional
1. Satu profesi TIDAK terdiri dari satu orang
2. Profesi melibatkan elemen public
3. Cara orang mencari nafkah
4. Ada organisasi profrsi sukarela
5. Profesional punya dan mencapai tujuan
dengan benar dan SESUAI DENGAN
MORALITAS
6. Ada standar etika mewajibkan para
professional untuk bertindak dengan cara
yang sesuai dengan yang dituntut oleh
hukum, pasar, moralitas, dan opinin publik

(Haryadi, 2020)
Profesional dan Profesionalisme

Profesional
- Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya
- Mampu mengkonversikan ilmunya menjadi ketrampilan
- Selalu menjunjung tinggi etika dan integritas profesi
- Memiliki sikap: komitmen tinggi, jujur, tanggungjawab, berpikir
sistematis, menguasai materi

Profesionalisme
- Nilai-nilai profesional harus menjadi bagian dan telah menjiwai
seseorang yang sedang mengemban sebuah profesi
Profesional
Memiliki tiga hal pokok :

Skill (Skill disini berarti adalah seseorang itu benar-


benar ahli di bidangnya),

Knowledge (Knowledge, tak hanya ahli di bidangnya,


tapi ia juga berwawasan dan menguasai berbagai ilmu
pengetahuan lain yang berhubungan dengan bidangnya)

Attitude (Attitude, bukan hanya pintar dan cerdas, tapi


dia juga punya etika yang diterapkan dalam bidangnya).
Profesionalisme

1. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan


hasil (perfect result), sehingga dituntut untuk selalu
meningkatkan mutu.
2. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian
kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan
pembiasaan.
3. Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu
sifat tidak mudah puas atau putus asa hingga dapat
mencapai hasil.
4. Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak
tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan iman
seperti harta dan kenikmatan hidup.
5. Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan
perbuatan, sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi.
PROFESIONALISME

KOMPETENSI
Menurut TJERK HOOGHIEMSTRA

Profesional adalah Mereka yang sangat kompeten atau memiliki


kompetensi – kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya.

Kompetensi adalah karakteristik pokok seseorang yang berhubungan


dengan unjuk kerja yang efektif atau superior pada jabatan tertentu.

Kompetensi dapat berupa motif, sifat, konsep diri pribadi, attitude


atau nilai-nilai, pengetahuan yang dimiliki, dll.

(Nurhayati, 2021)
Pada Seminar Penyusunan Regional Model Competency Standar, Bangkok 1999

Kompetensi meliputi :
1. Keterampilan melaksanakan tugas individu dengan efisien
(Task skill).
2. Keterampilan mengelola beberapa tugas yang berbeda dalam
pekerjaannya (Task management skill).
3. Keterampilan merespon dengan efektif hal-hal yang bikan
merupakan pekerjaan rutin dan kerusakan (Contigency
management skill).
4. Keterampilan menghadapi tanggungjawab dan tuntutan
lingkungan termasuk bekerja dengan orang lain dan bekerja
dalam kelompok (Job/role environment skill).
(Nurhayati, 2021)
Komponen-
komponen yang
perlu untuk
Kompetensi
Profesional

Anda mungkin juga menyukai