Anda di halaman 1dari 17

A.

PENGERTIAN FISIKA
Fisika berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti “ALAM”.
Fisika merupakan studi ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat
serta juga gejala pada benda-benda yang ada di alam. Gejala-
gejala tersebut pada awalnya adalah apa yang dirasakan oleh
panca indera kita, contohnya ialah penglihatan menemukan
optika (cahaya), pendengaran menemukan studi mengenai bunyi,
dan panca indera peraba yang bisa merasakan panas atau
dingin.

PENGERTIAN FISIKA MENURUT PARA AHLI


Bambang Ruwanto
Fisika adalah salah satu dari bagian dari ilmu dasar serta
merupakan ilmu yang fundamental.
Efrizon Umar
Fisika merupakan salah satu ilmu yang berdasarkan berbagai
macam besaran-besaran dalam study ilmu fisika.
Mikrajudin
Fisika merupakan cabang paling utama pada study ilmu sains,
hal ini tersebut disebabkan karena bahwa prinsipnya ialah
dasar atas tiap-tiap cabang sains.
Young, Hough D
Fisika adalah studi ilmu yang paling dasar dari ilmu-ilmu
pengetahuan yang lain.
Osa Pauliza
Fisika ialah sesuatu yang dapat untuk diukur dan juga memiliki
nilai-nilai yang dinyatakan ke dalam bentuk satuan.
Brockhaus
Fisika merupakan pelajaran yang tentang kejadian atau
peristiwa alam yang mampu dapat memungkinkan
percobaan(eksperimen), penelitian, pengukuran apa yang
didapat, dengan berdasarkan peraturan umum, sertajuga
penyajian dengan secara sistematis.

Gerthsen
Fisika ialah sebagai teori yang mendeskripsikan tentang
berbagai macam gejala alam hingga dengan sesederhana
mungkin dan juga berusaha untuk dapat menemukan
hubungan diantara setiap kenyataannya. Permasalahan dasar
untuk memecahkan persoalannya dengan menggunakan cara
mengamati gejala tersebut.
Dahmen
Fisika ialah sebagai uraian tertutup mengenai berbagai
kejadian fisis yang didasarkan pada hukum dasar.
Deruxes
Fisika ialh sebagai suatu studi ilmu pengetahuan yang
berusaha untuk dapat menguraikan serta juga menjelaskan
hukum alam serta berbagai kejadian alam dengan suatu
gambaran dengan menurut pemikiran manusia.
Weizacher
Fisika ialah sebagai teori peramaian untuk dapat berbagai
alternatif yang dengan secara empiris dengan melakukan
percobaan (eksperimen) yang dapat dibedakan.
E.Budikase dan Nyoman
Fisika merupakan ilmu yang banyak dan memerlukan lebih
banyak pemahaman dibandingkan dengan penghafalan.
Kusuma
Fisika merupakan suatu studi ilmu yang mempelajari mengenai
gejala alam yang terjadi pada energi (materi) yang menempati
ruang dan juga memiliki massa. Fisika merupakan salah satu
cabang IPA yang mempelajari mengenai mengenai semua
gejala alam keseluruhan.
Drs. Supiyanto, M. Si.
Ilmu Fisika ialah studi ilmu fundamental yang menjadi tulang
punggung dari perkembangan tiap ilmu pengetahuan.
B.HAKIKAT FISIKA
 Menurut Collette dan Chiappetta (1994) menyatakan
bahwa “sains pada hakekatnya merupakan sebuah kumpulan
pengetahuan (“a body of knowledge”), cara atau jalan berpikir
(“a way of thinking”), dan cara untuk penyelidikan (“a way of
investigating”)". Dengan mengacu kepada pernyataan tersebut,
pandangan kebanyakan orang, pandangan para ilmuwan, dan
pandangan para ahli filsapat seperti yang telah dikemukakan di
atas tidaklah salah. Masing-masing pandangan hanya
merupakan salah satu dari tiga hakekat IPA dalam pernyataan
itu. Pernyataan Collette dan Chiappetta lebih merupakan
pandangan yang komprehensif atas hakekat IPA atau sains.
Pernyataan yang lebih tepat tentang hakekat IPA adalah IPA
sebagai produk untuk pengganti pernyataan IPA sebagai
sebuah kumpulan pengetahuan (“a body of knowledge”), IPA
sebagai sikap untuk pengganti pernyataan IPA sebagai cara
atau jalan berpikir (“a way of thinking”), dan IPA sebagai proses
untuk pengganti pernyataan IPA sebagai cara untuk
penyelidikan (“a way of investigating”).  Karena fisika
merupakan bagian dari IPA atau sains, maka sampai pada
tahap ini kita dapat menyamakan persepsi bahwa hakekat
fisika adalah sama dengan hakekat IPA atau sains. Jadi
hakekat fisika adalah sebagai produk (“a body of knowledge”),
fisika sebagai sikap (“a way of thinking”), dan fisika sebagai
proses (“a way of investigating”). 
FISIKA SEBAGAI PRODUK
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, terjadi interaksi
antara manusia dengan alam lingkungan. Interaksi itu
memberikan pembelajaran kepada manusia sehinga
menemukan pengalaman yang semakin menambah
pengetahuan dan kemampuannya serta berubah perilakunya.
Dalam wacana ilmiah, hasil-hasil penemuan dari berbagai
kegiatan penyelidikan yang kreatif dari para ilmuwan
dinventarisir, dikumpulkan dan disusun secara sistematik
menjadi sebuah kumpulan pengetahuan yang kemudian
disebut sebagai produk atau (“a body of knowledge”).
Pengelompokkan hasil-hasil penemuan itu menurut bidang
kajian yang sejenis menghasilkan ilmu pengetahuan yang
kemudian disebut sebagai fisika, kimia dan biologi. Untuk fisika,
kumpulan pengetahuan itu dapat berupa fakta, konsep, prinsip,
hukum, rumus, teori dan model. 

a. Fakta
       Fakta adalah keadaan atau kenyataan yang sesungguhnya
dari segala peristiwa yang terjadi di alam. Fakta merupakan
dasar bagi konsep, prinsip, hukum, teori atau model.
Sebaliknya kita juga dapat menyatakan bahwa, konsep, prinsip,
hukum, teori, dan model keberadaannya adalah untuk
menjelaskan dan memahami fakta.
b. Konsep
       Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian, objek,
fenomena dan fakta. Konsep memiliki sifat-sifat dan atribut-
atribut tertentu. Menurut Bruner, Goodnow dan Austin (collette
dan chiappetta: 1994) konsep memiliki lima elemen atau unsur
penting yaitu nama, definisi, atribut, nilai (value), dan contoh.
Yang dimaksud dengan atribut itu misalnya adalah warna,
ukuran, bentuk, bau, dan sebagainya. Sesuai dengan
perkembangan intelektual anak, keabstrakan dari setiap
konsep adalah berbeda bagi setiap anak. Menurut Herron dan
kawan-kawan (dalam Collette dan Chiappetta 1994), konsep
fisika dapat dibedakan atas konsep yang baik contoh maupun
atributnya dapat diamati, konsep yang contohnya dapat diamati
tetapi atributnya tidak dapat diamati, dan konsep yang baik
contoh maupun atributnya tidak dapat diamati.
c. Prinsip dan hukum
       Istilah prinsip dan hukum sering digunakan secara
bergantian karena dianggap sebagai sinonim. Prinsip dan
hukum dibentuk oleh fakta-fakta dan konsep-konsep. Ini sangat
perlu dipahami bahwa, hukum dan prinsip fisika tidaklah
mengatur kejadian alam (fakta), melainkan kejadian alam
(fakta) yang dijelaskan keberadaannya oleh prinsip dan atau
hukum.
d. Rumus            
       Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta,
konsep, prinsip, hukum, dan teori. Dalam rumus kita dapat
melihat saling keterkaitan antara konsep-konsep dan variable-
variabel. Pada umumnya prinsip dan hukum dapat dinyatakan
secara matematis.

e. Teori
       Teori disusun untuk menjelaskan sesuatu yang
tersembunyi atau tidak dapat langsung diamati, misalnya teori
atom, teori kinetik gas, teori relativitas. Teori tetaplah teori tidak
mungkin menjadi hukum atau fakta. Teori bersifat tentatif
sampai terbukti tidak benar dan diperbaiki. Hawking (1988)
yang dikutip oleh Collette dan Chiappetta (1994) menyatakan
bahwa “kita tidak dapat membuktikan kebenaran suatu teori
meskipun banyak hasil eksperimen mendukung teori tersebut,
karena kita tidak pernah yakin bahwa pada waktu yang akan
dating hasilnya tidak akan kontradiksi dengan teori tersebut,
sedangkan kita dapat membuktikan ketidakbenaran suatu teori
cukup dengan hanya satu bukti yang menyimpang. Jadi, teori
memiliki fungsi yang berbeda dengan fakta, konsep maupun
hukum” 
f. Model
       Model adalah sebuah presentasi yang dibuat untuk
sesuatu yang tidak dapat dilihat. Model sangat berguna untuk
membantu memahami suatu fenomena alam, juga berguna
untuk membantu memahami suatu teori. Sebagai contoh,
model atom Bohr membantu untuk memahami teori atom

FISIKA SEBAGAI PROSES


       IPA sebagai proses atau juga disebut sebagai “a way of
investigating” memberikan gambaran mengenai bagaimana
para ilmuwan bekerja melakukan penemuan-penemuan. Jadi
IPA sebagai proses memberikan gambaran mengenai
pendekatan yang digunakan untuk menyusun pengetahuan.
Dalam IPA dikenal banyak metoda yang menunjukkan usaha
manusia untuk menyelesaikan masalah. Para ilmuwan
astronomi misalnya, menyusun pengetahuan mengenai
astronomi dengan berdasarkan kepada observasi dan prediksi.
Ilmuwan lain banyak yang menyusun pengetahuan dengan
berdasarkan kepada kegiatan laboratorium atau eksperimen
yang terfokus pada hubungan sebab akibat. Sampai pada
tahap ini kiranya cukup jelas bahwa, untuk memahami
fenomena alam dan hukum-hukum yang berlaku, perlu
dipelajari objek-objek dan kejadian-kejadian di alam itu. Objek-
objek dan kejadian-kejadian alam itu harus diselidiki dengan
melakukan eksperimen dan observasi serta dicari
penjelasannya melalui proses pemikiran untuk mendapatkan
alasan dan argumentasinya. Jadi pemahaman fisika sebagai
proses adalah pemahaman mengenai bagaimana informasi
ilmiah dalam fisika diperoleh, diuji, dan divalidasikan. Dari
uraian di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa pemahaman
fisika sebagai proses sangat berkaitan dengan kata-kata kunci
fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran, penyelidikan,
dan publikasi. Pembelajaran yang merupakan tugas guru
termasuk ke dalam bagian mempublikasikan itu. Dengan
demikian pembelajaran fisika sebagai proses hendaknya
berhasil mengembangkan keterampilan proses sain pada diri
siswa.  
       Indikator dari setiap keterampilan proses yang meliputi:
mengamati, mengklasifikasi, mengukur, mengajukan
pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan
penyelidikan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan,  adalah
seperti daftar di bawah ini.
a. Indikator mengamati (observasi):
    Menggunakan alat indera yang sesuai.
    Memberi penjelasan apa yang diamati.
    Memilih bentuk pengamatan yang sesuai.
    Mencatat persamaan, perbedaan, keteraturan.
    Membandingkan
    Membuat pengamatan dalam perioda tertentu.
    Mencatat kekecualian/atau hal yg tak diharapkan.
    Menjelaskan suatu pola.
    Menemukenali (identifikasi menurut pola tertentu).
b. Indikator mengklasifikasi /mengkatagori/seriasi:
    Memberi urutan pada peristiwa yang terjadi.
    Mencari persamaan dan perbedaan.
    Menentukan kriteria pengelompikkan.
    Menempatkan pada kelompok tertentu berdasarkan
kriteria.
    Memilih (memisahkan dengan jumlah kelompok
tertentu).
    Mengelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu yang
ditemukan dalam pengamatan
    Memisahkan dengan berbagai cara.

c. Indikator mengukur/melakukan pengukuran:


    Memilih alat ukur yang sesuai
    Memperkirakan dengan lebih tepat
    Menggunakan alat ukur dengan ketepatan tertentu
    Menemukan ketidakpastian pengukuran
d. Indikator mengajukan pertanyaan:
 Mengajukan sebanyak mungkin pertanyaan.
 Mengidentifikasi pertanyaan yang dapat dijawab dengan
penemuan ilmiah.
 Mengubah pertanyaan menjadi bentuk yang dapat
dijawab dengan percobaan.
 Merumuskan pertanyaan berlatar belakang hipotesis
(jawab dapat dibuktikan).
e. Indikator merumuskan hipotesis:
 Merncoba menjelaskan pengamatan dalam terminologi
konsep dan prinsip.
 Menyadari fakta bahwa terdapat beberapa kemungkinan
untuk menjelaskan suatugejala.
 Menggunakan penjelasan untuk membuat prediksi dari
sesuai yang dapat diamati atau dibuktikan
f. Indikator merencanakan penyelidikan/percobaan:
Merumuskan masalah.
 Menemukenali variabel kontrol.
 Membandingkan variabel bebas dan variabel terikat.
 Merancang cara melakukan pengamatan untuk
memecahkan masalah
 Memilih alat dan bahan yang sesuai
 Menentukan langkah-langkah percobaan
 Menentukan cara yang tepat untuk mengumpulkan data
g. Indikator menginterpretasi/menafsirkan informasi:
 Menarik kesimpulan.
 Menggunakan kunci atau klasifikasi.
 Menyadari bahwa kesimpulan bersifat tentatif
 Menggeneralisasi.
 Membuat dan mencari pembenaran dari kesimpulan
sementara
 Membuat prediksi berdasarkan pola atau patokan tertentu
h. Indikator berkomunikasi:
 Mengikuti penjelasan secara verbal.
 Menjelaskan kegiatan secara lisan, menggunakan
diagram.
 Menggunakan tabel, grafik, model, dll, untuk menyajikan
informasi.
 Memilih cara yang paling tepat untuk menyajikan
informasi.
 Menghargai adanya perbedaan dari audien, dan memilih
metoda yang tepat.
 Mendengarkan laporan, menanggapi dan memberikan
saran.
 Memberi sumbangan saran pada kelompok diskusi.
 Menggunakan sumber tidak langsung untuk memperoleh
informasi.
 Menggunakan teknologi informasi yang tepat.

FISIKA SEBAGAI SIKAP


Dari penjelasan mengenai hakekat fisika sebagai produk dan
hakekat fisika sebagai proses di atas, tampak terlihat bahwa
penyusunan pengetahuan fisika diawali dengan kegiatan-
kegiatan kreatif seperti pengamatan, pengukuran dan
penyelidikan atau percobaan, yang kesemuanya itu
memerlukan proses mental dan sikap yang berasal dan
pemikiran. Jadi dengan pemikirannya orang bertindak dan
bersikap, sehingga akhirnya dapat melakukan kegiatan-
kegiatan ilmiah itu. Pemikiran-pemikiran para ilmuwan yang
bergerak dalam bidang fisika itu menggambarkan, rasa ingin
tahu dan rasa penasaran mereka yang besar, diiringi dengan
rasa percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka serta mau
mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap itulah yang
kemudian memaknai hakekat fisika sebagai sikap atau “a way
of thinking”. Oleh para ahli psikologi kognitif, pekerjaaan dan
pemikian para ilmuwan IPA termasuk fisika di dalamnya,
dipandang sebagai kegiatan kreatif, karena ide-ide dan
penjelasan-penjelasan dari suatu gejala alam disusun dalam
fikiran. Oleh sebab itu, pemikiran dan argumentasi para
ilmuwan dalam bekerja menjadi rambu-rambu penting dalam
kaitannya dengan hakekat fisika sebagai sikap.

B. CABANG CABANG ILMU FISIKA

Dibawah ini adalah cabang-cabang ilmu fisika

1. Mekanika
Mekanika merupakan cabang ilmu fisika yang telah mulai
dipelajari sejak sekolah dasar. Cabang ini mempelajari tentang
gerak benda. Ilmu fisika mekanika terbagi lagi menjadi dua
bagian, yaitu:

 Kinematika, ilmu yang mempelajari gerak benda tanpa


menyelidiki sebab objek atau benda tersebut bergerak.
Termasuk dalam ini yang sudah dipelajari sejak sekolah tingkat
dasar adalah contoh soal kecepatan linier sebuah benda.
 Dinamika, ilmu yang mempelajari gerak benda dengan
menyelidiki sebab benda tersebut bergerak. Contoh
pembahasan ilmu dinamika adalah gaya. Setiap gaya terjadi
karena disebabkan oleh sesuatu. Gaya gravitasi, membuat
semua benda yang berada di atas permukaan bumi jatuh
menuju inti bumi.

Gelombang dan cahaya termasuk pada fisika mekanik.


2. Fisika Quantum
Fisika quantum merupakan cabang ilmu fisika yang
mempelajari tentang atom dan sub atom. Ilmu kuantum berada
di tengah antara ilmu fisika dan kimia. Yang dipelajari sama-
sama bagian terkecil dari benda, yaitu atom. Dalam fisika
quantum, atom dan sub atom dipelajari model pergerakannya,
model molekul, teori model atom, dan kecepatan geraknya.
Sementara atom dalam ilmu kimia dipelajari secara lebih luas,
dalam rangka pembentukan dan penguraian. Fisika quantum
sering disebut juga fisika inti. Ilmu ini menunjukkan keterkaitan
antara fisika dan kimia.

3. Mekanika Fluida
Ilmu mekanika fluida bagi beberapa ahli sering dimasukkan
dalam ilmu mekanika secara umum. Namun, bagi ahli lain
mekanika fluida sedikit berbeda. Fluida merupakan benda atau
zat yang dapat mengalami perubahan bentuk karena dikenai
gaya. Mekanika fluida adalah ilmu yang mempelajari gerakan
fluida, dalam hal ini zat cair dan gas. Sementara benda padat
tidak dapat disebut fluida karena tidak mengalir dan tidak dapat
berubah bentuknya. Mekanika fluida meliputi fluida dinamis dan
statis zat cair dan gas.
4. Fisika Listrik dan Magnet (Elektronika)
Sesuai dengan namanya, listrik dan magnet mempelajari
elektron atau partikel yang bermuatan listrik dan magnet.
Secara dasar, ilmu ini juga sudah mulai dipelajari di tingkat
sekolah awal, seperti rangkaian listrik dan gaya magnet.
Namun, ilmu ini dibagi lagi menjadi beberapa bagian karena
cakupannya yang masih cukup luas.

 Tehnik Elektro, khusus mempelajari aplikasi fisika listrik


dan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
 Elektrostatis, ilmu yang mempelajari partikel bermuatan
listrik tetap atau diam atau tidak berpindah. Elektrostatis ini
pertama kali ditemukan oleh Benyamin Franklin ketika pertama
kali menemukan listrik pada petir.
 Elektrodinamis, kebalikan dari elektrostatis, mempelajari
muatan listrik yang mengalir. Dalam ilmu ini dipelajari arus
listrik, daya, dan berbagai faktor yang memengaruhinya.
 Bioelektromagnetik, mungkin jarang kita dengar. Ilmu ini
mempelajari listrik, magnet, dan elektromagnetik panas yang
terjadi dalam tubuh makhluk hidup.

5. Termodinamika
Termodinamika berasal dari dua kata, termo yang berarti panas
dan dinamika yang bergerak. Termodinamika diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari tentang energi dan perpindahan panas.
Di sini kita akan mempelajari pemuaian, kalor yang dibutuhkan
benda untuk berubah wujud, perubahan suhu, dan sebagainya.
Beberapa ahli menggolongkan ilmu fisika ini ke dalam
mekanika dinamika.
6. Optika Geometris
Benda optik adalah benda yang berhubungan dengan
pemanfaatan sifat cahaya yang dapat dipantulkan. Benda ini
berhubungan dengan mata yang bekerja sesuai dengan sifat
cahaya yang dipantulkan. Optika geometris berarti ilmu yang
mempelajari cahaya dan peralatan yang membantu
penglihatan manusia. termasuk benda yang membantu
penglihatan manusia dan disebut alat optik, antara lain kamera,
kacamata, mikroskop, teleskop, terpong, dan lain-lain.
7. Astronomi
Tidak banyak orang yang tahu bahwa astronomi termasuk
dalam ilmu fisika. Iya, karena ilmu ini mempelajari segala
sesuatu tentang perbintangan dan benda-benda di luar
angkasa. Kesemuanya merupakan benda tidak hidup.
8. Fisika Medis
Medis berasal dari kata medical atau kedokteran. Fisika medis,
artinya ilmu fisika yang berhubungan dengan dunia kesehatan
atau kedokteran. Fisika medis dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:

 Biomekanika, mempelajari gaya dan hukum fluida dalam


tubuh. Hal ini terkait dengan udara atau gas dan segala hal
yang berbentuk cairan dalam tubuh makhluk hidup.
 Biooptik, umumnya khusus mempelajari mata manusia
dan alat optik yang membantu meningkatkan fungsinya.
 Biolistrik, mempelajari segala sesuatu yang berhubungan
dengan kelistrikan pada sel atau jaringan makhluk hidup.

9. Fisika Radiasi
 Fisika radiasi mempelajari proses energi yang bergerak dalam
ruangan dan diserap oleh benda lain. Umumnya benda yang
mengalami radiasi adalah gelombang cahaya, beberapa di
antaranya berbahaya. Kita dapat mempelajari  fisika radiasi
dalam contoh radiasi benda hitam dan teori radiasi Planck.
Radiasi yang dikenal secara luas adalah radiasi sinar gama,
beta, dan alfa.

10. Fisika Lingkungan


 Jika fisika inti berhubungan dengan ilmu kimia, fisika
lingkungan berhubungan dengan ilmu sosial seperti geografi
dan geologi. Fisika lingkungan adalah ilmu fisika yang
mempelajari segala sesuatu yang berada di bumi dan udara
dan berhubungan dengan kehidupan. Contoh fisika lingkungan,
antara lain fisika tanah dalam bumi, fisika permukaan bumi,
fisika udara, hidrologi, gempa (fisika seismograf), fisika laut
(oceanografi fisika), meteorologi, fisika awan, dan fisika
atmosfer.
11. Geofisika
 Geofisika merupakan gabungan dari beberapa ilmu sains. Ilmu
ini menggabungkan ilmu fisika, geografi, kimia, dan matematika
sekaligus. Yang termasuk dalam ilmu ini adalah ilmu tentang
gempa atau seismologi, magnet bumi, gravitasi, dan
geoelektro. Pada ilmu tentang gempa misalnya dipelajari ilmu
geografi (bentuk dan pergerakan lempeng permukaan bumi),
perhitungan matematika terjadinya gempa, dan akibat gempa
terhadap makhluk hidup.
12. Ekonomifisika
 Ekonomi fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang
fisika dilihat dari sudut ekonomi. Tentunya secara
sederhana ilmu fisika dihubungkan dengan hukum
penawaran dan permintaan.

D. LANGKAH LANGKAH METODE ILMIAH

1) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berkemampuan


belajar yang besar.
Rasa ingin tahu menjadi awal dari ditemukan sebuah hukum
ilmiah, rumus, atau zat kimia baru. Melalui rasa ingin tahu yang
tinggi dan berkemampuan belajar yang besar, seorang peneliti
mampu menghasilkan karya. Rasa ingin tahu akan suatu hal
akan mendorong seseorang untuk melakukan sebuah
penelitian.

2) Jujur

Sikap ilmiah dalam metode ilmiah kedua yang akan dibahas


adalah jujur. Sikap ilmiah jujur yang dimaksud di sini adalah
lebih mementingkan objektivitas daripada subjektivitas. Jujur
dalam melakukan proses metode ilmiah dan jujur dengan hasil
yang diperoleh dari sebuah penelitian.

3) Terbuka

Sikap ilmiah yang ketiga adalah terbuka. Terbuka untuk


menerima masukan dan ilmu baru. Sikap terbuka
memungkinkan seorang peneliti untuk menemukan hal baru
dalam sebuah penelitian yang dilakukannya.

4) Toleran
Toleran juga menjadi salah satu sikap ilmiah dalam metode
ilmiah. Toleran artinya menghargai pendapat orang lain yang
berbeda dengan pendapat sendiri. Sikap toleran diperlukan
agar menghasilkan hasil penelitian yang baik.
5) Optimis

Menghasilkan sebuah penelitian yang baik bukan merupakan


hal yang mudah. Optimis dapat juga diartikan sebagai pantang
menyerah. Sehingga, sikap optimis merupakan sikap ilmiah
yang cukup penting. Karena, dalam sebuah penelitian tidak
selalu langsung berhasil, terkadang seorang ilmuwan
mengalami beberapa kali kegagalan. Sikap optimis akan
berhasil diperlukan untuk menghasilkan sebuah hasil yang baik
dalam sebuah penelitian.

6) Pemberani

Sikap ilmiah pemberani juga dibutuhkan dalam metode ilmiah.


Berani melakukan hal yang ditakutkan. Karena, dalam
penelitian, seorang peneliti harus melakukan hal-hal yang tidak
disukainya.

E. PERANAN FISIKA DALAM KEHIDUPAN


1. Penerapan Fisika dalam Bidang Kedokteran dan
Kesehatan
Beberapa contoh penerapan fisika dalam bidang kedokteran
dan kesehatan, antara lain:
a. Penemuan sinar rontgen untuk mendeteksi patah tulang
Sinar X atau sinar rontgen adalah sinar yang merupakan salah
satu bentuk radiasi gelombang elektromagnetik yang memiliki
frekuensi 1016 hingga 1020Hz. Sinar X ditemukan oleh fisikawan
jerman, Wilhem Conrad Rontgen yang sedang melakukan
eksperimen dengan berkas elektron dalam sebuah tabung
pengosongan gas. Sinar X bermanfaat dalam pendeteksian
patah tulang.
b. Penemuan sinar laser untuk memecah batu ginjal dalam
tubuh
LASER merupakan singkatan dari Light Amplification by
Stimulated Emission of Radiation. Laser memperkuat
cahaya. Laser dapat mengambil berkas cahaya yang lemah
dan membuatnya menjadi berkas yang kuat.Beberapa laser
menghasilkan berkas yang sangat kuat sehingga dapat
membakar lubang kecil di dalam selembar besi dalam waktu
kurang dari satu detik. Sinar laser juga dapat digunakan untuk
memecah batu ginjal yang bermanfaat dalam bidang
kedokteran.
2. Penerapan Fisika dalam Bidang Pertanian
Ilmu Fisika juga dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian,
diantaranya:
a. Penemuan bibit unggul dari proses rekayasa genetika
b. Penemuan peralatan pertanian yang membantu kerja
petani, seperti mesin bajak sawah.
3. Penerapan Fisika dalam Bidang Transportasi
Ilmu Fisika juga diterapkan dalam alat transportasi.
Penerapannya antara lain:
a. Penemuan konsep gerakan benda yang berpengaruh
terhadap pembuatan mobil atau motor.
b. Pembuatan kereta maglev menggunakan
superkonduktor.
Kereta maglev (magnetically levitated trains) adalah jenis
kereta api yang mengambang secara magnetik. Sering juga
disebut kereta api magnet. Prinsip dari kereta api ini adalah
memanfaatkan gaya magnet untuk mengangkat kereta
sehingga mengambang dan tidak menyentuh rel sehingga gaya
gesek dapat dikurangi.
4. Penerapan Fisika dalam Bidang Industri
Penerapan ilmu Fisika dalam bidang industri, antara lain:
a. Penemuan berbagai jenis mesin, semisal mesin diesel
atau mesin bensin untuk memudahkan proses produksi.
b. Penggunaan sonar dalam industri kelautan.
Sonar (Sound Navigation and Ranging), merupakan suatu
metode penggunaan gelombang ultrasonik untuk menaksir
ukuran, bentuk, dan kedalaman suatu benda. Bunyi ultrasonik
adalah bunyi dengan frekuensi diatas 20.000 Hz. Pada
prinsipnya, bunyi ultrasonik yang dikeluarkan oleh sumber akan
dipantulkan kembali oleh benda-benda.
5. Penerapan Fisika dalam Bidang Komunikasi
Penerapan ilmu Fisika dalam bidang komunikasi, antara lain:
a. Gelombang elektromagnet yang dapat digunakan pada
telepon genggam.
b. Fiber optik untuk jaringan internet.
Fiber optik atau serat optik adalah  saluran transmisi atau
sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat
halus dan lebih kecil dari sehelai rambut. Fiber optik digunakan
untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke
tempat lain. Sumber cahaya yang ditransmisikan berasal dari
adalah laser atau LED.
6. Penerapan Fisika dalam Bidang Energi
Penerapan ilmu Fisika dalam bidang komunikasi, antara lain:
a. Penggunaan radioaktif sebagai reaktor nuklir.
b. Penggunaan sel surya sebagai energi alternatif.
SMA NEGERI 1 SUMGGUMINASA
TUGAS FISIKA

MUHAMMAD FACHRY AWALUDDIN


X MIA 4

Anda mungkin juga menyukai