Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SUKU BANYAK

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TA

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA PEMINATAN

GURU PENGAJAR : ASTIKA SUCITA,S.Pd

OLEH :

SESILIA RUMONDANG SINAGA

XII IPA 1 (EKONOMI)

SMA N 5 PINGGGIR
Tp.2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tentang “SUKU BANYAK” sebagai salah satu
tugas akhir dikelas XII pada semester II ini .

Terima kasih saya ucapkan kepada ibu pembimbing yang telah membantu saya baik secara
moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Dalam penulisan makalah ini,saya mengalami banyak kesulitan maupun hambatan.Namun


berkat kewajiban saya yang cukup baik sehingga saya dapat menyelesaikan tugas matematika ini
dan saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.untuk itu
saya harapkan kepada pembaca untuk senantiasa memberikan saran,masukan dan juga kritikan
yang membangung demi kesempurnaan makalah ini.

Saya berharap makalah ini dapat membantu dan berguna bagi pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuan mereka tentang ilmu SUKU BANYAK pada pelajaran matematika.

Duri,08 Maret 2021

Sesilia Rumondang Sinaga

DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1.Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
1.3.Tujuan Pembahasan..........................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
2.1.Pengertian Suku Banyak Dan Nilai Suku Banyak................................................................................5
2.2.Pengertian Teorema Sisa Dan Penggunaan Teorema Sisa.................................................................6
BAB III........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
3.1.Kesimpulan......................................................................................................................................12
3.2.Saran................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Sukubanyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat ditulis sebagaui
berikut:

anxn  + an-1xn-1 + an-2xn-2 + … + a2x2 + a1x + a0

       Derajat dari suatu sukubanyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang
paling tinggi bagi variabel x yang ada dalam sukubanyak itu.
Perhatikan bahwa suku-suku pada sukubanyak di atas diawalai oleh suku yang variabelnya
mempunyai pangkat tertinggi, yaitu anxn. Kemudian diikuti oleh suku-suku dengan pangkat
variabel x yang semakin menurun an-1xn-1 , an-2xn-2 , … , a2x2 , a1x dan diakhiri dengan suku
tetap a0.

Sukubanyak yang disusun atau ditulis dengan cara seperti itu dikatakan disusun mengikuti
“aturan pangkat turun” dalam variabel x. perlu diingat kembali bahwa variabel suatu suku
banyak tidaklah harus dalam variabel x, tetapi dapat saja dalam variabel-variabel lainnya,
seperti: a, b, c, … , s, t, …, u, … , y dan z.

1.2.Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan Suku Banyak?
B. Bagaimana cara menentukan penggunaan teorema sisa pada soal – soal yang berhubungan
dengan suku banyak?
C. Bagaimana cara menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear dan kuadrat
dengan teorema sisa?

  1.3.Tujuan Pembahasan

A.Para pembaca menngetahui apa itu suku banyak.


B. Para pembaca dapat menyelesaikan soal – soal suku banyak dengan teorema sisa.
C. Para pembaca dapat menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear kuadrat
dengan teorema sisa.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Suku Banyak Dan Nilai Suku Banyak.


A.Suku Banyak.
            Suku banyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat
ditulis sebagai berikut:
anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + …+ a2x2 + a1x + a0
dengan :
·        an, an-1, an-2, …, a2, a1, a0  adalah bilangan-bilangan real dengan an  ≠ 0.
an adalah  dari x2, an-1 adalah koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisie dari xn-2, …., demikian
seterusnya. a0 disebut suku tetap (konstanta).
·        n adalah bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak.

Derajat dari suatu suku banyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling
tinggi bagi variabel x yang ada dalam suku banyak itu.

Perhatikan bahwa suku-suku pada suku banyak diatas dawali oleh suku yang variabelnya
mempunyai pangkat tertinggi, yaitu anxn. Kemudian diikuti oleh suku-suku dengan pangkat
variabel x yang semakin turun, yaitu an-1xn-1, an-2xn-2, …., a2x2, a1x dan di akhiri dengan suku
tetap a0. Suku banyak yang disusun atau ditulis dengan cara seperti itu dikatakan disusun
mengikuti aturan pangkat turun dalam variabel x. Perlu diingat kembali bahwa variabel suatu
suku banyak tidaklah harus dalam variabel x, tetapi dapat saja dalam variabel-variabel yang lain
seperti variabel-variabel a, b,c …., s, t, u, …., y, z. Misalnya, suku banyak (t + 1)2 (t – 2) (t + 3)
= t4 + 3t3 – 3t2 – 11t – 6 , merupakan suku banyak dalam variabel t berderajat 4. Koefisien
t4 adalah 1, koefisien t3 adalah 3, koefisien t2 adalah -3, koefisien t adalah -11 dan suku tetapnya
adalah -6.

            Suku banyak yang hanya mempunyai satu variabel di sebut suku banyak univariabel.
Selain itu ada pula suatu suku banyak dengan variabel lebih dari satu di sebut suku banyak
multivariabel. Misalnya,
Suku banyak x3 + x2y4 – 4x + 3y2 – 10, merupakan suku banyak dalamdua variabel ( variabel x
dan y ). Suku banyak ini  berderajat 3 dalam variabel x atau berderajat 4 dalam variabel y.

B.Nilai Suku Banyak.


         Dalam bentuk umum dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut.

f(x) = anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + …+ a2x2 + a1x + a0


Dimana n∈ bilangan cacah dan a ≠ 0
                
Nilai f(x) tersebut merupakan nilai suku banyak.Untuk menentukan nilai suku banyak dapat
dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
1.Metode Substitusi
            Nilai suku banyak untuk sebuah nilai variabel tertentu dapat dicari dengan aturan metode
substitusi sebagai berikut.

Nilai suku banyak f(x) = anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + … + a2x2 + a1x +a0untuk x = k (k  bilangan real
) di tentukan oleh:
F(x) = an(k)n + an-1(k)n-1 + an-2(k)n-2+ … + a2(k)2 + a1(k) + a0

Contoh :
Hitunglah nilai suku banyak f(x) = x3 + 3x2 – x + 5 untuk nilai-nilai x berikut.
a). x = 1                                                     b). x =m – 2 (m∈ R)

JAWAB :
a). Untuk x = 1, diperoleh :
      f(1) = (1)3 + 3(1)2 – (1) + 5 = 1 + 3 – 1 + 5 = 8
      Jadi, nilai f(x) untuk x = 1 adalah f(1) = 8.

b). Untuk x =m -2 ( m R ), diperoleh :


      f(m – 2) = (m – 2)3 + 3(m – 2)2 – (m -2) + 5 = m3 – m2 – 5m + 11
      Jadi, nilai f(x) untuk x = m – 2 (m∈ R) adalah f(m – 2) = m3 – m2 – 5m + 11.

2.Cara horner/bangun/skema/sintetik
            Misalkan suku banyak f(x)=ax3+bx2+cx+d
Jika akan ditentukan nilai suku banyak x+k,maka:
f(x)=ax3+bx2+cx+d
f(x)=(ax2+bx+c)x+d
f(x)=((ax+b)x+c)x+d
Sehingga f(k)=((ak+b)k+c)+d

2.2.Pengertian Teorema Sisa Dan Penggunaan Teorema Sisa.


A.Teorema Sisa.
            Sebelum membahas pokok dari teorema sisa ,ingat kembali konsep nilai polinom dan
pembagian dua pada polinom.Pada kedua konsep tersebut,nilai sebuah polinom untuk nilai
peubah tertentu dapat dicari dengan cara horner atau cara sintetis.Cara horner ini bisa
digunakan  untuk mencari hasil pembagian dan sisa dua polinom.
            Pembagian polinom bisa dilakukan dengan cara bersusun dan cara horner.berikut ini
adalah masing – masing pembagian dua polinom menggunakan dua cara berbeda,yaitu dengan
cara horner dan dengan cara bersusun
2x3 + 3x2 + 5 dibagi x + 1
a.         Dengan cara susun
  2x2 + x - 1 
2x3 + 3x2 + 0x + 5
 2x3 + 2x2
 x2 + 0x + 5
  x2 + x
-x + 5
 - x – 1 
 6

b.            Dengan cara horner


                - 1                           2              3              0              5

                                                                -2            -1           
 1
                                                2              1              -1            6
                                                                                           Sisa
                                          Hasil bagi
            Dari penyelesain tersebut diperoleh   2x2 + x – 1sebagai hasil bagi berderajat 2 dan 6
sebagai sisa pembagian
            Pada kasus pembagian polinom diatas ,6 merupakan sisa pembagian.Bilangan 6 tersebut
bisa juga diartikan sebagai polinom ketika x = - 1.Ternyata sisa pembagian sebuah polinom oleh
bentuk ( x – a ) sama dengan nilai polinom ketika x = a.Berikut bunyi dari teorema sisa dan
konsep – konsep yang berhubungan dengan teorema sisa.
·         Sisa pembagian polinom oleh ( x – a) adalah f(a)

·         Sisa pembagian polinom f(x) oleh (ax – b) adalah f( )


Sebuah polinom dapat dinyatakan dalam pembagi,hasil bagi, dan sisa sebagai berikut:
           
F(x) = p(x) h(x) + s(x)
Polinom = pembagi . hasil + sisa
Pembagian suku banyak dengan teorema sisa dan teorema faktor, berkaitan erat, intinya
dalam pembagian suku banyak adalah sisa pembagian. Menentukan sisa pembagian dapat
dilakukan melalui pembagian dengan cara horner  maupun dengan menggunakan substitusi
untuk mendapat nilai fungsi. Cara mana yang harus digunakan bergantung kebutuhannya.
Contoh:
f(x) = x3 – 12x + k = 0,habis dibagi oleh ( x – 3 ),tentukanlah nilai k?
Pada contoh soal diatas cukup menggunakan substitusi, caranya adalah sebagai berikut :
f(x) = x3 – 12x + k
pembagi  ( x – 2 )         x = 2
f(2) = ( 2 )3  - 12(2) + k
karena pada keterangan soal “habis dibagi” maka f(x) = 0,sehingga 8 – 24 + k = 0
Jadi k = -16.

B.Penggunaan Teorema Sisa


a. Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear
Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear,kita dapat menggunakan
teorema sisa
Teorema Sisa 1
“Jika suku banyak f(x) dibagi (x – k),maka sisa pembagiannya adalah f(k)
Contoh:
Tentukan sisa pembagian dari f(x)=x3 + 4x2 + 6x + 5
Jawab:
Cara 1:cara biasa
f(x)      = x3 + 4x2 + 6x + 5
f(-2)     = (-2)3 + 4(-2)2 + 6.(-2) + 5
            = -8 + 4.4 – 12 + 5
            = 1

Cara 2:sintetik(horner)
Dengan cara horner
                - 2                           1              4              6              5

 
                                                               -2            -4            -4
                                                2              1              -1            1
                                                                                           Sisa
                Jadi sisa pembagiannya adalah 1

Teorema sisa 2

“Jika suku banyak f(x) dibagi (ax + b),maka sisa pembagiannya adalah f(-   )
Contoh:
Tentukan sisa pembagian dari f(x)=5x3 + 21x2 + 9x – 1 dibagi (5x – 1)
Jawab:
Cara 1:cara biasa:
3  2
f(-     =  5 . (-  + 21 . (-   + 9 . (-   – 1
3  2
            =  5 . (-  + 21(-   + 9 . (-   – 1

            =   -  +    -   – 1

            =     – 1
            =  - 2

Cara 2:cara sintetik (horner)


 
                -                             5              21           9              -1

 
                                                               -1            -4            -1
                                                5              20           5              -2
                                                                                           Sisa
                Jadi sisa pembagiannya adalah -2

b.Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat


            Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat,kita dapat
menggunakan teorema sisa berikut ini:
Teorema sisa 3
“Jika suatu suku banyak f(x) dibagi (x – a)( x – b),maka sisanya adalah px + qdimana
f(a)=pa + q dan f(b)=pb + q
Contooh:
Jika f(x)=x3 -2x2 + 3x – 1 dibagi (x2 + x + 2),tentukanlah sisa pembagiannya:
Jawab:
Pada f(x)=x3 -2x2 + 3x – 1 dibagi (x2 + x + 2),bentuk x2 + x + 2 dapat difaktorkan menjadi
( x + 2 ) ( x – 1 ),berdasarkan teorema sisa 3 maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
            ( x + 2 ) ( x – 1 )               ( x – ( - 2 )( x – 1 )
            Maka nilai a = -2 dan  b = 1
                        f(a) = pa + q
                        f(-2) = -2p + q
            (-2)3 – 2.(-2)2 + 3.(-2) – 1 = -2p + q
                        - 8 – 8 – 6 – 1        = -2p + q
                                          -23       = -2p + q ............(1)
                        f(b)      = pb + q
                        f(1)      = p + q
            13 -2.12 + 3.1 – 1  = p + q
                        1- 2 + 3 – 1 = p + q
                                    1 = p + q ..............(2)
            Nilai p dapat dicari dengan mengeliminasi q dari persamaan (1) dan (2)
            -2p + q = 23
               p + q = 1
            -3p       = -24
               P       = 8
Nilai disubtitusikan ke persamaan (2)
            p + q = 1
            8 + q = 1
                  q = -7
Jadi sisa pembagiannya adalah 8x - 7

C) Pembuktian Teorema sisa


a.Pembuktian teorema sisa
Teorema sisa 1 menyatakan bahwa f(x) dibagi (x – k),maka sisa pembagiaanya adalah
f(k).Perhatikan uraian berikut untuk membuktikan kebenaran teorema tersebut:

Diketahui f(x)=(x – k)h(x) + S.Derajat s lebih rendah satu dari pada derajat (x – k),sehingga S
merupakan konstanta.Karena f(x)=(x – k) k(x) + S berlaku untuk semua x,maka jika x diganti k
maka diperoleh:
f(k)      = (k – k) h(x) + S
            = 0. h (k) + S
            = 0 + S
            = S
Jadi,f(k) = S           
 S merupakan sisa pembagian (terbukti)

Contoh soal:
Jika f(x) dibagi oleh x2 – 5x + 6 sisanya 2x + 1.Tentukan sisanya jika f(x) dibagi oleh x – 3
Penyelesaian:
f(k)      = (x2 – 5x + 6) h(x) + S
f(x)      = (x – 3)(x – 2) h(x) +2x + 1
f(3)      = (3 – 3)(3 – 2) h(3) +2.3 + 1
F(3)     = 0 + 6 + 1
Jadi,sisanya adalah 7
b)Pembuktian teorema sisa 2
Teorema sisa 2 menyakan bahwa jika f(x) dibagi (ax + b),maka sisa pembagianya adalah f
(- ).Perhatikan uaraian berikut untuk membuktikan kebenaran teorema tersebut:

Diketahui f(x)=(ax + b).   + S.Karena pada f(x) = (ax + b).   + S berlaku untuk

semua nilai x,maka jika nilai x=   akan diperoleh:

f(x)=(ax + b).   + S

f( = (a  + b).   + S

f(  ( - b + b )   + S

f(  + S

f(

f(

Jadi terbukti bahwa sisa pembagian adalah f(


Contoh:
Jika f(x) dibagi (x – 2) dan jika dibagi (2x + 1) sisanya 5.Tentukan sisanya jika f(x) dibagi 2x2 –
3x – 2
Penyelesaian:
Misalkan f(x) dibagi (2x2 – 3x – 2),hasilnya h(x) dan sisanya ax + b
            f(x) = (2x2 – 3x – 2) h(x) + S
            f(x) = (x – 2)(2x + 1) h(x) + ax + b
f(2) = (2 – 2) ( 2.2 +1) h(2) + 2a + b
f(2) = 0.h(2) + 2a + b
  0 = 2a + b           2a + b = 0 .........(1)
f(-   = (-   – 2)(2 (-   ) + 1) h(-   + a(-  )+b

f(-   = (-   – 2)(-1 + 1 ) h(-   -  a+ b

     5     = 0 h(-   -  a+ b

     5= -  a+ b          -a + 2b = 10
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh:
                            2a + b = 0     x 1                2a + b = 0
                            -a + 2b = 10     x 2            -2a + b = 0
                                                                        0  + 5b = 20
                                                                                  b = 4

b = 4 disubtitusikan kepersamaan (1)


                            2a + b = 0
                            2a + 4 = 0
                                    a = -2
Jadi sisanya adalah -2x + 4

 
 

 
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
 Suku banyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat ditulis
sebagai berikut.
anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + …+ a2x2 + a1x + a0
dengan :
·        an, an-1, an-2, …, a2, a1, a0  adalah bilangan-bilangan real dengan an  ≠ 0.
an adalah  dari x2, an-1 adalah koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisie dari xn-2, …., demikian
seterusnya. a0 disebut suku tetap (konstanta).
·        n adalah bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak.

Derajat dari suatu suku banyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling tinggi bagi
variabel x yang ada dalam suku banyak itu.

3.2.Saran
Dengan penyusunan makalah ini,saya berharap pengetahuan mengenai suku banyak
matematika dapat lebih dipahami lagi oleh orang lain dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan
atau dapat digunakan dalam banyak aspek kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://wahono07.blogspot.com/2015/10/suku-banyak.html
2. https://www.scribd.com/doc/208052856/Makalah-Tentang-Suku-Banyak
3. https://www.academia.edu/10228310/Suku_banyak

Anda mungkin juga menyukai