Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

KASUS CHEPALGIA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : PRATIWI

NIM : P18011

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PRODI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2020-2021


1. Nyeri kepala (headache atau chepalgia) merupakan keluhan yang sangat umum pada pasien.
Chepalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama pada manusia.
Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan
penyakit organik (neurologi atau penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren),
tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut
2. Klasifikasi
a.   Migrain
Menurut International Headache Society (IHS), migren adalah nyeri kepala berulang dengan
serangan nyeri yang berlangsung 4-72 jam. Nyer biasanya sesisi (unilateral), sifatnya
berdenyut, intensitas nyerinya sedang sampai berat, diperhebat oleh aktivitas dan dapat
disertai mual dan atau muntah dan perubahan  visual. Fotopobia, dan fonofobia.
Secara umum migrain dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Migren tanpa aura (migren umum), pada migren yang jenis ini tidak ditemukan aura,
tetepi dapat ditemukan adanya gejala prodromal
2. Migrain dengan aura
b.   Tension type headache (Nyeri kepala tegang, seperti di tekan atau di ikat)
Tension-type headache adalah suatu keadaan yang melibatkan sensasi leher atau rasa tidak
nyaman di kepala, kulit kepala, atau leher yang biasanya berhubungan dengan ketegangan
otot di daerah ini
c.   Cluster
Nyeri kepala cluster merupakan nyeri kepala vaskuler, dikenal dengan istilah nyeri kepala
Harton,nyeri kepala histamine, migren merah. Nyeri kepala ini dirasakan sesisi seperti
ditusuk-tusuk pada separuh kepala, pada area bola mata, pipi, hidung, langit-langit, gusi, dan
menjalar ke frontal, temporal, dan oksipital. Sisi yang terkena konjungtivanya menjadi
merah, timbulnya lakrimasi, ptosis, edema mata, sebelah hidung tersumbat, dan hipersaliva
Nyeri kepala ini terjadi pada waktu-waktu tertentu, umumnya pada dini hari dan biasanya
pasien akan terbangun karena nyeri. Serangan ini berlangsung 15 menit sampai 5 jam dan
terjadi beberapa kali selama 2-6 minggu. Factor pencetus nyeri kepala cluster adalah
makanan dan minuman yang beralkohol
3.    Etiologi
a.    Migren
Faktor-faktor pencetus yang dapat menyebabkan timbulnya migren :
1)    Perubahan hormone
Estrogen dan progesterone merupakan hormone utama yang berkaitan dengan
serangan migren, baik pada saat maupun di luar periode menstruasi. Penurunan
konsentrasi estrogen dan progesteron pada fase luteal siklus menstruasi merupakan
saat terjadinya serangan migren. Nyeri kepala migrain dipicu oleh turunnya kadar
17-b estradiol plasma saat akan haid. Serangan migrain berkurang selama kehamilan
karena kadar estrogen yang relatif tinggi dan konstan, sebaliknya minngu pertama
post partum, 40% pasien mengalami serangan yang hebat, karena turunnya kadar
estradiol. Pemakaian pil kontrasepsi juga meningkatkan serangan migrain
2)    Makanan
3)    Makanan yang sering menyebabkan nyeri kepala pada beberapa orang antara lain :
makanan yang bersifat vasodilator (histamin, contoh : anggur merah, natrium nitrat),
vasokonstriktor (tiramin, contoh : keju ; feniletilamin, contoh : coklat ; kafein), dan
zat tambahan pada makanan (natrium nitrit, monosodiaum glutamat/MSG, dan
aspartam)
4)    Stres
5)    Rangsangan sensorik
1. Sinar yang terang dan sinar yang menyilaukan
2. Bau menyengat, termasuk bau yang tidak menyenangkan seperti tinner dan asap
rokok
6)   Faktor fisik
1. Kegiatan fisi yang berlebihan termasuk aktivitas seksual
2. Perubahan pola tidur, termasuk terlalu banyak tidur atau terlalu sedikit tidur, dan
gangguan saat tidur
7)   Perubahan lingkungan. Seperti : cuaca, musim, tingkat dataran tinggi, tekanan
barometer, atau zona waktu
8)    Alkohol
9)    Merokok

b.  Tension type headache (Nyeri kepala tegang)


1. Peristiwa stres tertentu
2. Stress dan depresi pada umumnya berperan sebagai faktor pencetus sekitar 87%,
exacerbasi maupun mempertahankan lamanya nyeri kepala.
3. Depresi
4. Kecemasan
5. Kurang tidur atau perubahan pola tidur rutin
6. Jadwal tidur yang berubah juga bisa membuat sakit kepala, misalnya tidur terlambat.
Sebisa mungkin tidur teratur
7. Tidak makan
8. Posisi tubuh yang salah saat tidur
Sakit kepala karena tegang. Gejalanya diawali dengan ketegangan di otot leher, bahu,
dan tengkorak akibat tekanan emosional. Sakitnya selalu berawal dari kepala
belakang, merambat ke depan, lalu ke kedua sisi kepala
9. Bekerja dalam posisi yang tidak enak
Leher tegang akibat bekerja sambil duduk yang terlalu lama, misalnya mengetik
dengan komputer
10. Kurangnya aktifitas fisik
11. Penggunaan obat untuk sakit kepala yang berlebihan
c.  Cluster
Penyebab pasti sakit kepala cluster tidak diketahui, tetapi ketidak normalan pada
hypothalamus sepertinya berperan. Serangan cluster terjadi seperti rutinitas harian, dan
siklus periode cluster sering mengikuti musim dalam setahun. Pola ini menunjukkan pola
jam biologis tubuh terlibat. Faktor lain yang mungkin juga terlibat adalah :
1. Hormon
2. Orang dengan sakit kepala cluster memiliki ketidaknormalan tingkat hormon tertentu,
seperti melatonin dan cortisol, terjadi saat periode cluster
3. Neurotransmitter
Berubahnya tingkat beberapa reaksi kimia yang membawa impuls syaraf pada otak
(neurotransmitter), seperti serotonin, mungkin memiliki peran dalam tumbuhnya sakit
kepala cluster.
4.   Manifestasi Klinis
a.  Migrain
  Fase-fase migren tersebut antara lain :
1. Fase Prodromal
Fase ini dialami 40-60% penderita migren. Gejalanya berupa perubahan mood,
iritabel, depresi atau euforia, perasaan lemah, letih, lesu, tidur berlebihan,
menginginkan jenis makanan tertentu (coklat) dan gejala lainnya.
2. Fase Aura
Aura adalah gejala neurologis fokal kompleks yang mendahului atau menyertai
serangan migren. Fase ini mucul bertahap selama 5-20 menit, dan bertahan kurang
dari 60 menit. Aura ini dapat berupa sensasi visual, sensorik, motorik, atau kombinasi
dari aura-aura tersebut. Aura visual muncul pada 64% kasus dan merupakan gejala
neurologis yang paling umum terjadi.
3. Fase Nyeri Kepala.
Nyeri kepala migren biasanya berdenyut, unilateral dan awalnya berlokasi di daerah
frontotemporalis dan okular, kemudian setelah 1-2 jam menyebar secara difus ke arah
posterior. Serangan berlangsung selama 4-72 jam pada orang dewasa, sedangkan pada
anak-anak berlangsung pada 1-48 jam.
4. Fase Postdromal.
Pasien mungkin merasa lelah, iritabel, konsentrasi terganggu, dan perubahan mood.
Akan tetapi, beberapa orang merasa ‘segar’ atau euforia setelah serangan, sedangkan
yang lainnya merasa depresi dan lemas.
b.  Tension type headache (Nyeri kepala tegang)
Gejala klinis yang dapat ditemukan pada tension-typeheadache adalah :
1. Tidak ada gejala prodnormal ataupun aura
2. Nyeri dapat ringan hingga sedang maupun berat
3. Tumpul, seperti ditekan atau diikat. Tidak berdenyut
4. Menyeluruh atau difus (tidak hanya pada satu titik atau satu sisi), nyeri lebih
hebat di daerah kulit kepala, oksipital, dan belakang leher
5. Terjadi secara spontan
6. Memburuk atau dicetuskan oleh stres dan kelelahan
7. Adanya insomnia
8. Iritabilitas
9. Gangguan konsentrasi
10. Kadang-kadang disertai vertigo
11. Beberapa orang mengeluh rasa tidak nyaman didaerah leher, rahang, dan temporo
mandibular
c.  Cluster
Tanda dan gejala kususnya adalah :
1)    Sakit yang mengerikan, biasanya terdapat pada atau sekitar mata, tapi dapat
merambat pada area lain di wajah, kepala, leher dan pundak
2)     Sakit pada satu sisi
3)     Kegelisahan
4)     Keluar air mata secara berlebihan
5)     Mata merah sebagai efek samping
6)     Lendir atau basah pada lubang hidung sebagai efek samping pada wajah
7)     Berkeringat, kulit pucat pada wajah
8)     Bengkak di sekitar mata sebagai efek samping pada wajah
9)     Ukuran pupil yang mengecil
10)   Kelopak mata yang layu
5.   Patofisilogi
Menurut  Buku Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Persarafan,
patofisiologi headache sebagai berikut :
a. Migren
Migren headache merupakan gangguan nyeri kepala ditandai  dengan adanya serangan
nyeri  yang berkepanjangan dan tiba-tiba dengan vasokonstriksi yang diikuti dengan
vasodilatasi. Migren headache dapat diawali dengan adanya aura atau berbagai sensasi
prodromal seperti silau, penglihatan ganda dsb dimana ini merupakan indikasi adanya
disfungsi serebral fokal. Berkenaan dengan migren ini dikatakan bahwa kemungkinan
disebabkan oleh ketegangan emosional yang berkepanjangan. Ini akan menyebabkan
reflek vasospasmus dari beberapa arteri di kepala termasuk arteri yang mensuplai otak.
Vasospasmus akan menyebabkan sebagian otak menjadi iskemik dan menyebabkan
gejala prodromal. Iskemik yang berkepanjangan menyebabkan dinding vaskular menjadi
flasik dan tidak mampu mempertahankan tonus vaskular. Desakan darah menyebabkan
pembuluh darah berdilatasi dan terjadi peregangan dinding arteri sehingga menyebabkan
nyeri atau migren
b. Tension type headache (Nyeri kepala tegang)
Tension headache merupakan nyeri kepala yang pada umumnya disebabkan oleh
`ketegangan dan kontraksi otot-otot leher dan kepala. Ini akan menyebabkan tekanan
pada serabut syarafdan konstriksi pembuluh darah pada dasar leher yang pada gilirannya
akan makin menambah tekanan dan menyebabkan buangan sisa (asam laktat) menumpuk.
Akumulasi ini menyebabkan timbulnya nyeri.
c. Cluster
Focus patofisiologi di arteri karotis intrakavernosus yang merangsang pleksus perikarotis.
Pleksus ini mendapat rangsangan dari cabang 1 dan 2 nervus trigeminus, ganglia
servikalis superior/SCG (simpatetik) dan ganglia sfenopalatinum/SPG (parasimpatetik).
Diperkirakan focus iritatif di dan sekitar pleksus membawa impuls-impuls ke batang otak
dan mengakibatkan rasa nyeri di daerah periorbital, retroorbital dan dahi

ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
Pengkajian meliputi :
1.      Aktivitas / Istirahat
2.      Sirkulasi
3.      Integritas ego
4.      Makanan / Cairan
5.      Neuro sensori
6.      Kenyamanan
7.      Interaksi social

b. diagnose keperawatan
1.   Nyeri b.d stess dan ketegangan, iritasi/tekanan saraf, vasospasme, peningkatan tekana
intrakranial.
2.   Ansietas berhubungan dengan krisis situasi, hospitalisasi
3.   Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
4.   Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia dan
intake inadekuat
5.   Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b.d kurang mengingat,
tidak mengenal informasi, keterbatasab kognitif.

d. rencana keperawatan
1.   Nyeri b.d stess dan ketegangan, iritasi/tekanan saraf, vasospasme, peningkatan tekana
intrakranial.
Intervensi :
a.   Teliti keluhan nyeri, catat itensitasnya ( dengan skala 0-10 ), karakteristiknya (misal :
berat, berdenyut, konstan) lokasinya, lamanya, faktor yang memperburuk atau meredakan.
Rasional:Sebagai dasar dalam menentukan intervensi selanjutnya
b.   Observasi TTV
Rasional: Perubahan TTV merupakan indikasi adanya nyeri yang hebat
c.   Berikan kompres dingin pada kepala.
Rasional: Untuk mengurangi nyeri
d.   Berikan tindakan distraksi
Rasional: mengalihkan perhatian klien dari nyeri yang dirasakan
e.   Jelaskan penyebab terjadinya nyeridan akibatnya
Rasional: Peningkatan pengetahuan meningkatkan kooperatif klien dalam pelaksanaan
tindakan
f.   Kolaborasi pemberian obat analgetik
Rasional: Untuk mengontrol nyeri

2.    Ansietas berhubungan dengan krisis situasi dan hospitalisasi


Intervensi  :
a.   Kaji tingkat ansietas. Bantu pasien mengidentifikasi keterampilan koping yang telah
dilakukan dengan berhasil pada masa lalu.
Rasional: Memandukan intervensi terapeutik dan partisipatif dalam perawatan diri,
keterampilan koping pada masa lalu dapat mengurangi ansietas.
b.   Dorong menyatakan perasaan. Berikan umpan balik
Rasional  : Membuat hubungan terapeutik. Membantu orang terdekat dalam
mengidentifikasi masalah yang menyebabkan stress
c.   Beri informasi yang akurat dan nyata tentang apa tindakan yang dilakukan
Rasional : Keterlibatan pasien dalam perencanaan perawatan memberikan rasa control
dan membantu menurunkan ansietas
d.   Berikan lingkungan tenang dan istirahat
Rasional: Memindahkan pasien dari stress luar, meningkatkan relaksasi, membantu
menurunkan ansietas
e.   Dorong pasien/orang terdekat untuk menyatakan perhatian, perilaku perhatian
Rasional: Tindakan dukungan dapat membantu pasien merasa stres berkurang,
memungkinkan energi untuk ditujukan pada penyembuhan
f.   Beri dorongan spiritual
Rasional : Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan YME
g.   Berikan informasi tentang proses penyakit dan antisipasi tindakan
Rasional  : Mengetahui apa yang diharapkan dapat menurunkan ansietas
h.   Kolaborasi pemberian obat sedatif
Rasional: Dapat digunakan untuk menurunkan ansietas dan memudahkan istirahat
3.   Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan cemas
Intervensi :
a.    Lakukan pengkajian masalah gangguan tidur pasien, karakteristik dan penyebab kurang
tidur
Rasional :Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana keperawatan
b.     Keadaan tempat tidur, bantal yang nyaman dan bersih
Rasional: Meningkatkan kenyamanan saat tidur
c.     Lakukan persiapan untuk tidur malam
Rasional: Mengatur pola tidur
d.    Anjurkan klien  untuk relaksasi pada waktu akan tidur.
Rasional: Memudahkan klien untuk bisa tidur
e.     Ciptakan suasana dan lingkungan yang nyaman
Rasional: Lingkungan dan siasana yang nyaman akan mempermudah penderita untuk
tidur.
f.     Kolaborasi pemberian obat
·         Analgetik
Rasional : Menghilangkan nyeri, meningkatkan kenyamanan dan meningkatkan istirahat
·         Sedatif
Rasional: untuk membantu klien istirahat dan tidur
4.   Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia dan
intake inadekuat
Intervensi :
a.   Kaji intake makanan,
Rasional : Sebagai dasar untuk menetukan intervensi selanjutnya
b.   Berikan kebersihan oral
Rasional: mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa makanan
c.   Sediakan makanan dalam ventilasi yang baik, lingkungan menyenangkan, dengan situasi
tidak terburu-buru, temani
Rasional: Lingkungan yang menyenangkan menurunkan stres dan lebih kondusif untuk
makan
d.   Kolaborasi pemberian obat-obatan antiemetik
Rasional: menghilangkan gejala mual muntah

Anda mungkin juga menyukai