Diselenggarakan oleh :
Scholars Jatim dan Komunitas Motivator Muda
Di Grup WhatsApp
Firstly,
I have a quote for Y'all who are addicted truly to learn any languages
English bukan negara, english adalah bahasa, ciri khas, dan culture. England is
country and english islanguage. English adalah sebuah bahasa internasional yang sering
oleh masyarakat di dunia, dan bahasa yang selalu kita temui di kehidupan sehari-hari.
Well, let's see the rating of the top languages in this world.
English is becoming the most spoken languages in this world, maka dari itu kita
perlu banget untuk bisa memiliki skill minimal tingkat menengah di dalam berbahasa
Inggris.
We have several accents of English, those are :
1. British 4. Indian 7. Indonesian
2. American 5. Singapore 8. Javanese
3. Scottish 6. Australian
Ini adalah orang yang mostly lebih suka diam dan do action silently, diam
diam menghanyutkan, hmmm tapi, mereka terkadang Introvert juga karena juga
bisa jadi mereka pemalu ketika ingin berbicara
Kalau di Matematika, teman-temen pasti mempelajari mereka by steps,
dan teori selebihnya adalah pengembangan ketika sudah menguasai beberapa
bahkan seluruh pondasi tersebut.
Honestly, sebelum saya lulus SMA, di tahun 2018, saya benci banget sama
yang namanya bahasa Inggris, saking benci nya sempet terakhir meremehkan test
bahasa Inggris dalam test kedinasan waktu itu, dan akhirnya tidak lolos. Namun
disisi lain, walau benci saya ingin kuliah di luar negeri waktu itu dan sangat
ambisius. Dan melihat 1 persyaratan IELTS, namun saya berasal dari kota yang
cukup kecil namun dikenal dengan "KOTA BATIK", disini tidak ada kursus IELTS
yang bagus, sampai pada akhirnya saya menemukan ide untuk pergi ke kota kecil
bernama Pare di Kediri, Jawa Timur untuk belajar di Kampung Inggris.
Di Kampung Inggris, saya mengambil program selama 6 bulan, ini awalnya
iseng aja, dari pada gabut engga lanjut kuliah 1 tahun, mending sekalian lewatkan
1 semester belajar bahasa inggris di Pare, disitu saya gatau apa itu TOEFL, dan
hanya ingin tahu tentang IELTS untuk bisa, udah itu aja go abroad namun by the
time, di minggu ke 1 dan 2, saya mengalami progress yang fluktuatif, entah bosan
atau belum menemukan mood, jadi terkadang saya hanya suka belajar grammar
(karena saya orang eksak & IT) dibanding vocab, jadi banyak temen temen di Pare
dan juga tutor yang bilang : "Afi, grammar kamu bagus, tapi vocab kamu kurang
diasah". Disitu saya mulai cari cari hal hal agar bisa belajar Inggris secara intensive
tiap malam, akhirnya saya menemukan ide bahwa :
1. SINGING
Kadang suka di cafe cafe di Pare bahkan singing di camp sendiri sambil teriak
teriak sampe tengah malam),
2. TUTOR SEBAYA
Kadang walaupun gak jago, tapi mencoba belaajr bersama di cafe sambil
mencoba untuk bisa.
4. SPEAKING
Asal dengan tutor tutor di bimbel dan temen temen di camp walaupun
mereka kadang gak paham aksen saya karena saya selalu menggunakan
british
Pertanyaan Pertama :
Dari Tiaivani Damayanti, gimana sih cara nya supaya kita bisa lebih
percaya diri untuk use english languange sehari hari? Soalnya kaya aku bisa aku
paham tp aku masih agak kurang pede aja untuk bicara english.
Jawaban :
Halo Tia, well untuk PD using
english sehari hari yaa, honestly tia
kalau bisa di check mungkin mostly
grammar di beberapa quote diatas
ada yang salah, but that is the point
bisa coba di analisis yaaa, emang
sengaja 😆 karena honestly, general
english is not about grammar, but it
is about gimana kamu bisa
menyampaikan sesuatu dengan
jelas/orang orang paham apa yang
kamu bicarakan.
Untuk lebih PD, awali
ngobrol mu secara diam diam
dengan teman terdekatmu, ini first
thing how to learn english, coba ajak
temen temen yang deket untuk
ngobrol pakai bahasa Inggris, sama seperti yang biasa aku lakukan dengan salah
satu teman kelas di kampus.
We are trying to learn about how to type and speak english as well pelan
pelan, kalau misal kita udah terbiasa ngobrol, cari relasi baru, dan cari komunitas
baru yang bisa menerima kamu dengan cara ngomong kamu yang ke inggris
inggrisan, because i think, sebenernya engga cuma pd or not dalam ngomong
inggris, but skill speaking in bahasa pun perlu dipoles dalam kehidupan, disitu kita
pelan pelan menyisipkan inggris dalam cara berbicara kita, pelan pelan. Dari situ
kita dapet nih beberapa ilmu : speaking dapet, komunikasi juga, pd pelan pelan
terbangun, vocab, dan relasi
Pertanyaan Kedua :
Dari M. Hakim, dalam belajar Bahasa Inggris, apakah metode menghapal
masih efektif?
Jawaban :
Halo Hakim, pertanyaan yang menarik, menghapal sangat tidak dianjurkan
dan menurutku mostly nggak boleh. Why? dengan menghapal, pasti kita memang
inget apa yang kita hapal, lama lama akan hilang dan lupa ke depan. Tapi dengan
cara mempelajari secara bertahap dan diulang tanpa ada istilah menghapal, kita
bisa improve skill / pengetahuan kita, di situ pelan-pelan kita hapal tanpa ada kata
menghapal, karena saya rasa kata kata menghapal adalah bersifat memaksa untuk
kita harus bisa, dan selebihnya zonk hehehe. Jadi, lebih baik practice,
implementation, interpret, compile, and looping, ulangi terus, catat, improve hal
hal yang sudah dipelajari
Pertanyaan Ketiga :
Dari Tiara Ummu, kak gimana sih cara buat hilangin rasa males buat belajar
bahasa itu? apalagi kalo lingkungan kurang support orang-orang remahin kita
terus buat kita jadi patah semangat dan yang ngomong itu keluarga sendiri.
Gimana cara yakinin ke diri sendiri kalo kita bisa dan jangan pernah patah
semangat?
Jawaban :
Halo Tiara, cara menghilangkan rasa malas, honestly kenapa kita malas ?
karena kita gamau ribet, cara menghilangkannya ? thinking about our future plan,
kalau kita punya misi misal kuliah ke luar negeri, atau pingin bisa keren ngobrol
sama (anggap aja ketika ketemu Shawn Mendes, Harry Styles, Zayn, Nial, Liam,
Louis, Namjoon, Suga, dan lainnya) pasti kita perlu skill english, dari situ, mimpi
bisa menargetkan apa yang harus kita lakukan, dan cara menghilangkan malas itu,
cari mood dan lingkungan atau kawan belajar.
Btw sekarang bisa online bukan, cari teman yang bisa diajak ngobrol
melalui online, minimal typing aja dulu, nanti lanjut VN, emang kita kadang gabisa
ngomong atau act di lingkungan yang tidak mendukung kita, tapi kita bisa
ngomong/act di komunitas yang nantinya mendukung kita.
Contohnya, di kampung halaman, sama kok selepas pulang dari Pare, I am
nothing, gabisa / malu buat ngomong Inggris, cari cara biar bisa ngomong, alhasil
at first, kuliah di Jogja tahun 2019, dan alhamdulillah ketemu komunitas dan
teman-teman yang ingin belajar juga, disitu awal supporting system kia ingin
belajar lebih kemudian ketika di kampung halaman dan bingung what should we
do, ada WA group, ada IG, cari kelas kelas online atau bahkan relasi yang sevisi, di
Scholars Official-@scholars_ig juga sering kok open class biar kita bisa saling
ngobrol, kadang mostly malu di grup, bisa cari teman untuk ngobrol Inggris via
Personal Chat... there are many ways, hehehe.
Pertanyaan Keempat :
Dari Yunita, saya ingin bertanya gimana caranya biar nggak kaku ngomong
bahasa inggris? Dan tips membedakan pelafalan bahasa inggris yang hampir
mirip?
Jawaban :
Halo Yunita, pertanyaan nomor 4 sepertinya saya jawab simple yaa,
habituation, karena dengan pembiasaan melalui listening dan speaking (kalau
speaking cari zone yang tepat untuk pelan pelan belajar) pasti perlahan bisa lancar
kok, sama belajar gitar, engga mungkin awal megang gitar bisa main kunci
gantung dan improve kunci serta pindah pindah kunci dengan cepat, pasti
semuanya perlu proses untuk bisa dengan cepat
Key-nya : cari zona (untuk speaking ya), dan untuk belajar Accent, i think
that banyak banyak aja listening video-video di IG or Youtube, karena sometimes
dari belajar accent itu kita bisa kepo, niruin, awalnya emang gak pas, kalau trial
and error pasti bisa, intinya gausah malu untuk mencoba hehehe
Pertanyaan Kelima:
Dari Amelia Salsabella, bagaimana cara mengatasi rasa tidak suka/benci
terhadap bahasa Inggris? Bagaimana cara menghilangkan rasa malas disaat belajar
bahasa Inggris? Dan Bagaimana cara agar kita dapat menyukai bahkan mencintai
bahasa Inggris itu?
Jawaban :
I think that pernah dong denger kata benci jadi cinta, yaps awalnya yang
kita benci, lama lama kita sukai karena memang bener bener kita butuh. Aku nggak
tahu gimana cara halus agar kita benci jadi cinta secara halus dan tanpa dorongan
apapun, karena pure aku juga dari benci inggris jadi cinta karena aku butuh inggris
untuk menunjang masa depanku, so that prediksi future plan itu perlu, dari future
plan kita , kita sadar
Aku kerja butuh bahasa Inggris misal money oriented, "kalau ingin gaji
tinggi, kerja di perusahaan internasional bisa juga nih", atau kalau ingin
memperbanyak relasi di dunia kerja dengan direktur atau bos-bos dari
perusahaan asing juga pasti perlu inggris, bahkan di kantor pun
kebanyakan pakai bahasa Inggris juga, tidak hanya Indonesia.
Kalau ingin beasiswa, harus ada skill inggris
kuliah pun aku bakal ketemu jurnal jurnal bahasa Inggris
Ah gamau kuliah dulu, tapi nanti walau nggak kuliah, pasti waktu misal
travelling, nantinya kita ketemu orang asing, kalau nggak paham, nanti
malah bukannya bisa kenalan, malah SKSD yang dianggap jadi aneh di mata
mereka.
Jadi future plan and logic future prediction itu perlu, karena kita nggak tahu
apa yang akan terjadi, tapi kita bisa membuat kemungkinan apabila kita bisa pelan-
pelan mengubah pola pikir kita kedepan.
Satu hal lagi, inget kita di abad 21 era technology, dan kemungkinan
perkembangan menuju abad 22, technology semakin maju, dan bahasa Inggris
pasti sangat dan akan dibutuhkan lebih di dalam pembangunannya, seperti cyber
security, IT security, coding, sistem dunia kerja, interaksi sosial melalui dunia maya,
dan banyak lagi.