Anda di halaman 1dari 2

Nama : Denisyah Tria Putri Firdaus

No. Absen : 29
NIM : 200421622059
Offering : D4

A. Soal dan Latihan

1. Apa yang anda pahami mengenai fikih, syariah dan hukum islam?
- Fiqih : merupakan aplikasi syariah itu sendiri. Pemahaman, rumusan
rumusan hukum dari ulama melalui kajian terhadap syariah yang ada
dalam Al-Qur’an dan Hadist
- Syariat : Ketentuan Allah yang telah ditetapkan untuk hamba-Nya baik
tentang ibadah, akidah, muamalah, dan akhlak. Syariah merupakan
sumber hukum islam, sumber ilmu pengetahuan, kebudayaan islam,
dan sumber dari peradaban agama islam.
- Hukum islam : sinonim dari fiqih dan syariat itu sendiri. Merujuk
kepada fiqih dan syariat.

2. Mengapa umat Islam harus mendasarkan kesehariannya dengan hukum


islam?
- Sebagai umat yang beragama tentu kita memiliki aturan dalam agama
yang harus diikuti. Agar kita bisa melakukan praktik agama (misalnya
beribadah kepada Allah, berhubungan dengan manusia dan makhluk
hidup lain) dengan baik dan benar. Syariat merupakan hukum yang
telah ditetapkan Allah untuk hamba-Nya. Jika kita tidak
melaksanakannya, maka kita bukan hamba Allah yang taat. Fikih
merupakan tafsir ulama dari syariat tersebut. Jika kita tidak mengikuti
fikih, ibadah yang kita lakukan bisa jadi tidak diterima karena kita
sembrono dan tidak mau mengikuti aturan yang sudah ditafsirkan oleh
para ulama dari hukum-hukum yang telah diberikan Allah. Syariat
islam juga membawa kita ke kehidupan yang tentunya baik, misalnya
dalam bidang ekonomi, cara berniaga yang benar, dll. Oleh karena itu
sebagai umat islam, mengikuti hukum islam sangat penting dalam
menjalani kehidupan. Agar kehidupan kita tentram, damai, sejahtera
dan dekat dengan Allah S.W.T.

3. Sikap yang bagaimanakah yang sebaiknya kita miliki di tengah tengah


perbedaan dalam beragama?
- Toleransi adalah sikap yang paling penting untuk kita miliki dalam
kehidupan beragama yang berbeda ini. Sesuai dengan nilai-nilai luhur
Bangsa Indonesia yang menjadi dasar negara, yaitu Pancasila, maka
toleransi beragama di Indonesia dikembangkan. contoh sikap
toleransi antar umat beragama adalah sikap diri kita sebagai individu
atau sebagai kelompok yang dengan keyakinannya kepada Tuhan
Yang Maha Esa terhadap individu atau kelompok yang berbeda.
Toleransi tersebut dikembangkan dalam bentuk saling menghormati
dan saling menghargai antar sesama umat beragama. Toleransi yang
tidak mengizinkan perbuatan diskriminatif terhadap pemeluk agama
lain.

B. Tugas Kontekstual

1. Amati kondisi keberagamaan masyarakat di sekitar tempat tinggal Anda!


- Masyarakat di sekitar tempat tinggal saya sangat beragam, mulai dari
daerah asal, dan agama. Tetapi kita tetap bermasyarakat dengan
damai, toleransi antar sesama dan menghargai perbedaan tersebut.

2. Perhatikan warisan budaya dalam masyarakat Anda yang memiliki tautan


dengan ajaran agama Islam!
- Kupatan. Di Pulau Jawa bahkan sudah berkembang ke
daerah-daerah lain terdapat tradisi kupatan. Tradisi membuat kupat ini
biasanya dilakukan seminggu setelah hari raya Idul Fitri. Biasanya
masyarakat berkumpul di suatu tempat seperti mushola dan masjid
untuk mengadakan selamatan dengan hidangan yang didominasi
kupat (ketupat). Kupat merupakan makanan yang terbuat dari beras
dan dibungkus anyaman (longsong) dari janur kuning (daun kelapa
yang masih muda). Sampai saat ini ketupat menjadi maskot Hari Raya
Idul Fitri. Ketupat memang sebagai makanan khas lebaran. Makanan
itu ternyata bukan sekadar sajian pada hari kemenangan, tetapi punya
makna mendalam dalam tradisi Jawa. Oleh para Wali, tradisi
membuat kupat itu dijadikan sebagai sarana untuk syiar agama. Oleh
sebagian besar masyarakat, kupat juga menjadi singkatan atau
di-jarwo dhosok-kan menjadi rangkaian kata yang sesuai dengan
momennya yaitu Lebaran. Kupat adalah singkatan dari ngaku lepat
(mengakui kesalahan) dan menjadi simbol untuk saling memaafkan.

Anda mungkin juga menyukai