Anda di halaman 1dari 11

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PINJAMAN DI

KOPERASI WIDYA PRADJA MENGGUNAKAN METODE


ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Prosper Ferdia Hardyanta
Program Studi Sistem Informasi - S1
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro, Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang
muhammadrifkynugraha@gmail.com

Abstrak
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Widya Pradja Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah
yang beralamatkan di jalan setiabudi 201 A semarang merupakan lembaga ekonomi sosial
yang bergerak dibidang penyaluran barang – barang kebutuhan sehari – hari. Disamping itu
lembaga ini juga aktif dalam mensukseskan program pemerintah untuk mencapai masyarakat
adil dan makmur. Didalam menjalankan usahanya Koperasi Widya Pradja selalu
berhubungan dengan anggotanya dimana mereka menyimpan uang ke koperasi sehingga
dapat dipergunakan sebagai modal dalam menjalankan koperasi tersebut dan anggotanya
sendiri dapat mempergunakan keuangan yang ada dan oleh koperasi dicatat sebagai
peminjam. Akan tetapi kendala yang dihadapi oleh pemimpin antara lain banyaknya berkas
atau arsip yang ada, untuk kelayakan pengajuan pinjaman dan ketelitian dalam penghitungan.
Kinerja manajemen dalam memproses besarnya pengajuan pinjaman belum memaksimalkan
penggunaan komputer. Serta belum adanya sistem yang mendukung dalam menentukan
kebijakan kepada pegawai dalam proses peminjaman dan juga syarat untuk peminjam belum
dimiliki koperasi ini. Oleh karena itu sistem ini dibuat untuk mempermudah pegawai dalam
melaukan pinjaman serta dari pihak koperasi juga mempunyai kriteria yang cocok untuk
calon peminjam juga mempuyai data – data yang lengkap dan akurat.

Kata Kunci : Koperasi Widya Pradja, Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, Pegawai,
Pinjaman, Kriteria
Abstract
Employees Cooperative Republic of Indonesia Widya Pradja Training Agency of Central
Java are addressed in the Setiabudi 201 A semarang a social economic institutions engaged in
the distribution of goods - groceries - day. Besides, the institute is also active in the success
of a government program to achieve a just and prosperous society. Cooperative efforts in
running Widya Pradja always in touch with its members where they save money to the
cooperative so that it can be used as capital in running the cooperative and its members can
use existing financial and cooperative recorded as a borrower. However, the constraints faced
by many leaders, among others, the existing file or archive, loan applications for eligibility
and accuracy in the calculation. Performance management in processing loan applications yet
to maximize the amount of computer use. As well as the absence of a system that supports in
determining the policy to employees in the process of borrowing and also the requirements
for the borrower is not owned by the cooperative. Therefore, the system is designed to
facilitate employees in melaukan loans and of the cooperative also has a suitable criteria for
potential borrowers also mempuyai data - the data is complete and accurate

Keywords: Widya cooperative Pradja , Central Java Training Agency , Employees , Loans ,
Criteria
1. PENDAHULUAN 1. Bagaimana membuat sistem
1.1 Latar Belakang pendukung keputusan untuk
Condition of economy, situasi mengelola pemberian pinjaman
dan kondisi ekonomi sekitar pegawai.
dimana calon debitur bertempat 2. Bagaimana menentukan kriteria
tinggal merupakan syarat kredit dan alternatif, dimana kriteria
kelima yang harus dan alternatif tersebut nantinya
dipertimbangkan dalam digunakan sebagai bahan
pemberian kredit. Kreditur pertimbangan dalam
harus memperhatikan kondisi pengambilan keputusan.
ekonomi sekitar pada saat 3. Bagaimana membuat
pemberikan kredit dan rancangan basis data untuk
kemungkinan kondisi ekonomi merekap data-data para
yang terjadi dimassa yang akan pegawai yang melakukan
datang. Dalam hal pengambilan pinjaman disana.
keputusan, pihak yang 4. Bagaimana implementasi
berhak/bertanggung jawab sistem tersebut dapat berjalan.
yaitu pimpinan koperasi.
Pimpinan koperasi memegang 1.3 Tujuan penelitian
peranan dalam pengambilan Tujuan pelaksanaan tugas akhir
keputusan untuk menentukan yang ingin dicapai penulis
besarnya pemberian pinjaman setelah melakukan penelitian
kepada anggotanya. Untuk yaitu :
menangani permasalahan 1. Membuat sistem pendukung
anggotanya yang akan keputusan untuk pemberian
mengajukan pinjaman dalam pinjaman kepada pegawai
jumlah banyak/besar. Sistem secara berkala.
pendukung keputusan ini pada 2. Memberikan kriteria yang tepat
dasarnya digunakan dalam kepada calon peminjam dalam
menentukan pengambilan melakukan pinjaman.
keputusan dalam 3. Membuat rancangan basis data
mendefinisikan masalah untuk merekap data-data
pengembangan alternative sehingga data-data lengkap,
solusi serta memiliki kriteria tepat dan akurat.
dalam pengambilan keputusan 4. Membuat implementasi sistem
yang tersedia sebagai hasil dari untuk memudahkan dalam
pengolahan imformasi dengan mengambil keputusan.
menggunakan model model
keputusan yang ada sehingga 2. TINJAUAN PUSTAKA
koperasi tersebut dapat 2.1 SISTEM
melayani anggotanya dengan Ada dua pendekatan sistem
lebih optimal. dalam mendefinisikan sistem.
1. Pendekatan yang menekankan
1.2 Rumusan masalah pada prosedur.
Sesuai dengan uraian latar sistem adalah suatu jaringan
belakang diatas maka yang kerja dari prosedur-prosedur
menjadi permasalahan dalam yang saling berhubungan,
laporan Tugas Akhir ini adalah berkumpul bersama-sama
: untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran Kelebihan dari AHP adalah
tertentu. (Jogiyanto, HM.2007: sebagai berikut:
15) 1. Struktur yang berhirarki,
2. Yang mengarah pada sebagai konsistensi dari kriteria
komponen dan elemennya. yang dipilih, sampai pada
Sistem adalah kumpulan subkriteria yang paling dalam.
elemen-elemen yang saling 2. Memperhitungkan validitas
berinteraksi untuk mencapai sampai batas toleransi
suatu tujuan tertentu. inkonsistensi berbagai kriteria
(Jogiyanto, HM.2007: 21) dan alternatif yang dipilih oleh
para pengambil keputusan.
2.2 Metode Analytical Hierarchy Mempertihungkan daya tahan
Process (AHP) atau ketahanan output analisis
Metode Analytical Hierarchy sentivitas pengambilan
Process (AHP) merupakan keputusan.
sebuah hierarki fungsional
dengan input utamanya persepsi 2.3 KOPERASI
manusia. Dengan hirarki, suatu Menurut Undang-Undang
masalah kompleks dan tidak No.25 Tahun 1992, “Koperasi
terstruktur dipecahkan salah satu adalah badan usaha yang
model pengambilan keputusan beranggotakan orang-orang
yang sering digunakan.AHP atau badan hukum koperasi
digunakan dengan tujuan untuk yang melandaskan kegiatannya
menyusun prioritas dari berdasarkan prinsip koperasi
berbagai alternatif atau pilke sekaligus sebagai gerakan
dalam kelompok-kelompok ekonomi rakyat yang
tersebut diatur menjadi suatu berdasarkan atas asas
bentuk hirarki. kekeluargaan”.
Analytical Hierarchy Process Berdasarkan batasan koperasi,
(AHP) merupakan salah satu koperasi Indonesia
metode untuk membantu mengandung 5 unsur sebagai
menyusun suatu prioritas dari berikut :
berbagai pilihan dengan 1. Koperasi adalah badan usaha
menggunakan beberapa kriteria (Business Enterprise)
(multi criteria). Karena sifatnya 2. Koperasi adalah kumpulan
yang multi kriteria, AHP cukup orang-orang dan atau badan-
banyak digunakan dalam badan hukum koperasi
penyusunan prioritas. 3. Koperasi Indonesia adalah
Disamping bersifat multi koperasi yang bekerja
kriteria, AHP juga didasarkan berdasarkan “prinsip-prinsip
pada suatu proses yang koperasi”
terstruktur dan logis. 4. Koperasi Indonesia adalah
AHP memiliki banyak “Gerakan Ekonomi Rakyat”
keunggulan dalam menjelaskan 5. Koperasi Indonesia
proses pengambilan keputusan. “berazaskan kekeluargaan”
Salah satunya adalah dapat
digambarkan secara grafis
sehingga mudah dipahami oleh
semua pihak yang terlibat
dalam pengambilan keputusan.
2.4 PINJAMAN/KREDIT mempertimbangkan dana yang
Kata kredit berasal dari bahasa tersedia dan siapa yang
latin credere yang artinya melaksanakan.
kepercayaan. Dalam 2. Analisis Sistem (System
masyarakat, pengertian kredit Analysis)
sering disamakan dengan Kegiatan penguraian dari suatu
pinjaman, artinya bila sistem informasi yang utuh ke
seseorang mendapat kredit dalam bagian komponennya
berarti mendapat pinjaman. dengan maksud untuk
Dengan demikian, kredit dapat mengidentifikasi dan
diartikan sebagai tiap-tiap mengevaluasi permasalahan-
perjanjian suatu jasa (prestasi) permasalahan, kesempatan-
dan adanya balas jasa (kontra kesempatan, hambatan-
prestasi) di masa yang akan hambatan yang terjadi dan
datang. kebutuhan-kebutuhan yang
Dalam pemberian kredit, unsur diharapkan sehingga dapat
kepercayaan tidak terbatas diusulkan perbaikannya.
pada penerima kredit, tetapi 3. Desain Sistem (System Design)
terjaganya kepercayaan akan Memberikan gambaran rancang
kejujuran dan kemampuan bangun yang lengkap, sebagai
dalam mengembalikan penuntun bagi programer dalam
pinjaman itu tepat pada membuat aplikasi.
waktunya. Dengan kata lain 4. Implementasi Sistem (System
seseorang atau perusahaan Implementation)
yang akan menentukan kredit Langkah yang dilakukan adalah
harus mempunyai kredibilitas, program dan testing, training
atau kelayakan seseorang bagi user, serta uji coba.
untuk memperoleh kredit. 5. Pemeliharaan/Perawatan
(Maintenance)
2.5 Metode Pengembangan Mencakup seluruh proses yang
Sistem diperlukan untuk menjamin
Metode pengembangan yang kelangsungan, kelancaran, dan
digunakan adalah System penyempurnaan sistem yang
Development Life Cycle telah dioperasikan.
(SDLC) merupakan suatu
bentuk yang digunakan untuk 2.6 Basis Data
menggambarkan tahapan utama Basis data terdiri atas 2 kata,
dan langkah-langkah dalam yaitu Basis dan Data.Basis
tahapan tersebut dalam dapat diartikan sebagai markas
pengembangannya. atau gudang tempat
Tahapan siklus hidup SDLC, bersarang/berkumpul.
antara lain : Sedangkan data adalah
1. Perencanaan (Planning) representasi fakta dunia nyata
Bertujuan untuk yang mewakili suatu objek
mengidentifikasi dan seperti manusia (pegawai,
memprioritaskan sistem siswa, pembeli, pelanggan),
informasi apa yang akan barang, hewan, peristiwa,
dikembangkan, sasaran-sasaran konsep, keadaan, dan lain
yang ingin dicapai, jangka sebagainya yang direkam dalam
waktu pelaksanaan serta bentuk angka, huruf, simbol,
teks, gambar, bunyi, atau data yang akan digunakan
kombinasinya. Jadi basis data nantinya adalah data dan
adalah sekumpulan data tentang informasi mengenai tinjauan
suatu benda atau kejadian yang umum.
saling berhubungan satu sama Data yang termasuk
lainnya. kualitatif, antara lain :
a. Data pinjaman
2.7 Analisa dan Perancangan b. Kriteria yang sesuai
Sistem 2. Data Kuantitatif
2.7.1 Analisa Sistem Data ini berupa data
Analisa sistem adalah perhitungan syarat pemberian
penguraian dari suatu sistem pinjaman yaitu sifat,
informasi yang utuh kedalam kemampuan, jaminan, dan
bagian-bagian komponennya situasi dan kondisi ekonomi
dengan maksud untuk yang dihitung berdasarkan
mengidentifikasi dan pembobotan dari dari setiap
mengevaluasi permasalahan, kriteria.
kesempatan, hambatan yang
terjadi dan kebutuhan- 3.2 Metode Pengumpulan Data
kebutuhan yang diharapkan 1. Observas
sehingga dapat diusulkan Observasi yang dilakukan
perbaikan-perbaikannya. penulis adalah mengamati
Tahapan dalam menganalisis proses pengolahan data dalam
sistem antara lain : hal pemberian pinjaman di
a. Mengidentifikasipermasala Koperasi Widya Pradja.
hannya 2. Wawancara
b. Memahami kerja sistem Penulis akan melakukan
yang ada tanya jawab/wawancara
c. Menganalisis sistem secara langsung kepada pihak
d. Membuat laporan hasil koperasi. Sebelum melakukan
analisis. wawancara penulis menyusun
2.7.2 Perancangan Sistem daftar pertanyaan yang akan
Perancangan sistem adalah diajukan kepada pihak
proses penyusunan atau koperasi.
mengembangan sistem
informasi baru. Perancangan 3.3 Metode Analisis Data
sistem menentukan bagaimana Metode yang digunakan penulis
suatu sistem akan dalam melakukan analisis data
menyelesaikan apa yang mesti adalah dengan menggunakan
diselesaikan. Alat Bantu yang Metode Analitycal Hierarchy
digunakan, antara lain : Process (AHP). Metode AHP
merupakan suatu hirarki
3. METODOLOGI PENELITIAN fungsional dengan input
3.1 JENIS DATA utamanya adalah persepsi
1. Data Kualitatif manusia.
Data yang dapat
dikategorisasikan tetapi tidak 3.4 Metode Pengembangan Sistem
dapat dihitung. Jenis data ini Pengembangan sistem ini
tidak dapat dituliskan dalam mengikuti prosedur System
bentuk angka-angka, sehingga Development Life Cycle (SDLC)
dengan pendekatan terstruktur, c. Menganalisis sistem
yaitu dengan menggunakan d. Membuat laporan hasil analisis
metode waterfall. Siklus hidup
dari suatu sistem merupakan 3. Perancangan sistem
suatu bentuk yang digunakan Langkah-langkah yang dilakukan
untuk mengambarkan tahapan meliputi:
utama dan langkah-langkah di a. Pemodelan sistem
dalam tahapan tersebut dalam 1. Use Case Diagram
pengembangannya. Tahapan- Memfasilitasi komunikasi diantara
tahapan dari siklus hidup analis dan pengguna serta antara
pengembangan sistem (SDLC) analis dan clien.
adalah : 2. Activity Diagram
Merupakan aktifitas yang terjadi yang
terkait dalam suatu proses tunggal.
3. Sequence Diagram
Merupakan salah satu diagram
interaksi yang menjelaskan bagaimana
suatu operasi itu dilakukan.
4. Class Diagram
Merupakan spesifikasi yang jika di
instansiasi akan menghasilkan sebuah
objek dan merupakan inti
pengembangan dan desain berorientasi
1. Kebijakan dan Perencanaan objek
Sistem
Sebelum suatu sistem informasi b. Perancangan input output
dikembangkan, umumnya terlebih - Perancangan input
dahulu dimulai dengan adanya suatu Menampilkan suatu program yang
kebijakan dan perencanaan untuk berguna untuk memasukkan data
mengembangkan sistem itu. Tanpa yang diperlukan atau akan
adanya perencanaan sistem yang diproses ke dalam suatu keluaran
baik, pengembangan sistem tidak yang dikehendaki.
akan berjalan sesuai dengan yang - Perancangan output
diharapkan. Suatu tampilan dari hasil proses
Proses dari perencanaan sistem yaitu tampilan yang keluar baik ke
dapat dikelompokkan dalam 3 layar monitor maupun ke printer
proses utama, yaitu : dan lainnya sebagai media
a. Merencanakan proyek-proyek keluaran.
sistem. 4. Implementasi sistem
b. Menentukan proyek-proyek Tahap ini meliputi langkah-langkah
sistem yang akan sebagai berikut :
dikembangkan. a. Menerapkan rencana
c. Mendefinisikan proyek-proyek implementasi
sistem yang dikembangkan. Bermaksud untuk mengatur biaya
2. Analisis sistem dan waktu yang dibutuhkan
Langkah-langkah yang dilakukan selama waktu implementasi.k
meliputi : b. Kegiatan implementasi
a. Mengidentifikasi masalah - Pemilihan dan pelatihan personil
b. Memahami kerja dari sistem Personil yang dipilih
yang ada merupakan karyawan yang
telah ada diperusahaan. diharapkan dapat membantu
Personil-personil yang akan menyusun prioritas dari
menduduki posisi baru perlu berbagai pilihan dengan
dilatih untuk hal-hal yang menggunakan beberapa kriteria.
mereka belum memahaminya. Tahapan demi tahapan proses
- Pemrograman dan AHP adalah sebagai berikut :
pengetesan program 1. Definisi masalah dan
Pemrograman merupakan menetukan solusi yang
kegiatan menulis kode program diinginkan. Tentukan
yang akan dieksekusi oleh permasalahan dengan jelas,
komputer. Program yang telah detail dan mudah dipahami.
dibuat harus bebas terlebih Tentukan pula alternative-
dahulu dari kesalahan- alternatif solusi yang mungkin
kesalahan sebelum diterapkan. untuk pemecahan masalah
Oleh sebab itu program harus tersebut. Misalkan contoh
dites untuk menemukan permasalahan yang akan
kesalahan-kesalahan yang diambil adalah menentukan
mungkin terjadi. pemberian pinjaman secara
berkala. Dari sekian banyak
pegawai yang ada, dipilih
4. HASIL PENELITIAN DAN nama-nama pegawai sebagai
PEMBAHASAN alternative solusi dari masalah
4.1 Struktur Organisasi tersebut.
2. Menyusun hierarki dari
permasalahan yang
dihadapi
Penyusunan hierarki yaitu
dengan menentukan tujuan
yang merupakan sasaran
system secara keseluruhan
pada level atas. Level berikut
terdiri dari kriteria – kriteria
Gambar 4.1 struktur organisasi untuk menilai atau
Koperasi Widya Pradja mempertimbangkan alternatif
– alternatif tersebut. Setiap
4.2 Basis Model kriteria dapat memiliki
Metode Analytical Hierarchy subkriteria dibawahnya dan
Process (AHP) merupakan setiap kriteria dapat memiliki
sebuah hierarki fungsional nilai intensitas masing –
dengan input utamanya persepsi masing..
manusia. Dengan hierarki, suatu
masalah kompleks dan tidak
terstruktur dipecahkan salah satu
model pengambilan keputrusan
yang digunakan dengan tujuan
untuk menyusun prioritas dari
berbagai alternative atau pilke
dalam kelompok – kelompok
tersebut diatur menjadi suatu Gambar 4.2 Hierarki Pinjaman
bentuk hierarki. Metode ini Disetujui
Keterangan :
SB=Sangat Baik Kejujuran Disiplin Kesetiaan Perilaku
B=Baik
C=Cukup
K=Kuranng 0,44 0,19 0,19 0,18
Sangat Baik Sangat Sangat Baik Sangat
Baik Baik
Table 4.1 Skala Penilaian Perbandingan
Berpasangan 0,44 0,46 0,35 0,35
Baik Baik Baik Baik
Tingkat Definisi Keterangan
Kepentingan 0,28 0,30 0,35 0,35
Sama Kedua elemen Cukup Cukup Cukup Cukup
1 pentingnya mempunyai
pengaruh yang 0,17 0,15 0,19 0,19
sama Kurang Kurang Kurang Kurang
Agak lebih Pengalaman
penting dan penilaian
3 yang satu sangat 0,11 0,09 0,11 0,11
atas lainnya memihak satu Pegawai A dengan penilaian :
elemen
dibandingkan
Kejujuran = 0,44 ( Sangat Baik )
dengan Disiplin = 0,46 ( Sangat Baik )
pasangannya Kesetiaan = 0,35 ( Baik )
Cukup Pengalaman Perilaku = 0,19 ( Cukup )
penting dan keputusan
5 menunjukan
kesukaan atas Pegawai B dengan penilaian :
satu aktifitas Kejujuran = 0,44 ( Sangat Baik )
lebih dari Disiplin = 0,46 (Sangat Baik )
yang lain
Kesetiaan = 0,35 ( Baik )
Sangat Pengalaman
penting dan keputusan Perilaku = 0,19 ( Cukup )
7 menunjukan
kesukaan yang Pegawai C dengan penilaian :
kuat atas satu
Kejujuran = 0,44( Sangat Baik )
aktifitas lebih
dari yang lain Disiplin = 0,15( Cukup )
Mutlak Satu elemen Kesetiaan = 0,35 ( Baik )
mutlak lebih Perilaku = 0,35 ( Baik )
9 disukai
dibandingkan
dengan Pegawai D dengan penilaian :
pasangannya, Kejujuran = 0,44 ( Sangat Baik )
pada tingkat Disiplin = 0,46 ( Sangat Baik )
keyakinan Kesetiaan = 0,35 ( Baik )
tinggi
Nilai Bila Perilaku = 0,35 ( Baik )
2,4,6,8 tengah kompromi
diantara dibutuhkan Kesimpulan dari penilaian pegawai yang layak
dua nilai mendapatkan pinjaman tersebut diatas adalah
keputusan
yang pegawai A, B, C, D dengan nilai prioritas yang
berdekatan paling banyak sehingga dapat disebut pegawai
yang layak mendapatkan pinjaman.

4.3 Use Case Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin dan


Mananger
Gambar 4.7 halaman hasil SPK

Gambar 4.2 class diagram

Gambar 4.8 input criteria

Gambar 4.3 halaman login

Gambar 4.9 data criteria berhasil ditambah

Gambar 4.10 mengisi form login

Gambar 4.4 halaman home admin

Gambar 4.11 menampilkan login sukses

Gambar 4.5 halaman input data criteria

Gambar 4.12 mengisi form sub criteria

Gambar 4.6 halaman input data sub criteria


Gambar 4.13 menampilkan input sub berhasil
Gambar 4.14 mengisi form data karyawan

Gambar 4.15 input karyawan berhasil


Gambar 4.19 hasil bobot criteria berhasil

4.4 Hasil Pengujian


Berdasar kasus uji sample
diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pada proses
pengisian data di setiap form
dapat berjalan dengan serta
menghasilkan keluaran yang
Gambar 4.16 mengisi form data penilaian diharapkan.
karyawan
5. Penutup
5.1 kesimpulan
Berdasarkan uraian dan
pembahasan yang telah
dilakukan pada bab-bab
sebelumnya, maka hasil dari
pengamatan ini dapat
disimpulkan bahwa pada
Koperasi Widya Pradja Badan
Diklat Provinsi Jawa Tengah
Gambar 4.17 penilaian karyawan berhasil masih belum memanfaatkan
teknologi terkini yang mana
menjadi kendala oleh pemimpin
antara lain banyaknya berkas
atau arsip yang ada, untuk
kelayakan pengajuan pinjaman
dan ketelitian dalam
Gambar 4.18 mengisi form bobot criteria penghitungan. Kinerja karyawan
dalam memproses pengaruhnya
terhadap pengajuan pinjaman.
Oleh karena itu diperlukan suatu
sistem pendukung keputusan
untuk mendukung keputusan
tentang penerimaan pinjaman pengembangan dari sisi
yang diajukan anggota koperasi.
sistem keamanan dan
Sistem pendukung keputusan
yang dirancang oleh penulis tampilan, untuk
menyediakan data kriteria, data
mengantisipasi serangan
sub kriteria, data karyawan,
penilaian karyawan, bobot dari hacker atau penipuan
kriteria, hasil spk, laporan
pembelian dan aplikasi
pegawai, dan laporan peringkat
pegawai yang nantinya website tetap up to date dan
diharapkan akan membantu
atraktif.
dalam menangani pengambilan
keputusan untuk pemohon 3. Adanya suatu maintenance secara
kredit.
berkala guna menjaga kestabilan
Laporan – laporan yang terkait
dengan sistem pendukung kinerja sistem.
keputusan yang dihasilkan dapat
dicetak setiap saat, yaitu laporan Daftar Pustaka
data karyawan dan laporan
peringkat karyawan. Laporan – [1] Jogiyanto. 2007. Analisis & Desain
laporan tersebut adalah laporan Sistem Informasi : Pendekatan
yang up to date, relevan, dan Terstruktur, Teori dan Praktek
tepat waktu. Sehingga dapat Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Penerbit
membantu dalam proses Andi.
pengambilan keputusan bagi [2] Saputra, David Hari. 2009. Sistem
pihak manajemen secara lebih Pendukung Keputusan Kelayakan
baik, tepat waktu, dan akurat. Pemberian Kredit Nasabah dengan
Metode AHP (Analytical Hierarchy
5.2 Saran Process) di PT. BPRS BUMI RINJANI
Menyadari bahwa dalam BATU.
penulisan tugas akhir ini masih [3] Elisa Mengkepe. 2004. Sistem
terdapat kekurangannya, oleh Pendukung Keputusan Pemberian Kredit
sebab itu saran dan kritik yang Mobil PT. ASTRA INTERNATIONAL
bersifat membangun guna TBK.ISUZU DIVISION MAKASAR
meningkatkan kesempurnaan [4]Raymond Mc Leod, Jr. Karakter Sistem
tugas akhir ini. Adapun saran yang Baik.
yang disampaikan penulis [5] Simon. 1980. Proses Pengambilan
untuk desain sistem yang telah keputusan.
dibuat adalah:
1. Perlu diadakannya
sosialisasi kepada pegawai
khususnya pada pengguna
sistem yang nantinya akan
mengelola sistem dari sisi
admin atau cpanel server.
2. Perlu adanya
pengembangan –

Anda mungkin juga menyukai