Anda di halaman 1dari 11

9/11/2017

Sebelum memahami Dahulu oksidasi


Saat ini reduksi-
konsep biloks dan dihubungkan dengan
oksidasi memiliki arti
penentuan biloks kemampuan oksigen
luas  Contoh besi
harus memahami berekasi dengan
berekasi dengan
Reaksi Reduksi- unsur membentuk
oksigen
Oksidasi oksida

Oksidasi : pelepasan
elektron oleh suau Analisakan mana yg
zat, Reduksi : Coba pelajari kasus reduksi, oksidasi,
pengambilan reaksi Mg dengan O2 seny. pengoksidasi,
elektron oleh suatu seny. pereduksi
zat  REDOKS

Reaksi reduksi-oksidasi

1
9/11/2017

Bilangan oksidasi unsur bebas dalam bentuk monoatomik,


Bilangan oksidasi adalah bilangan atau nilai muatan diatomik, triatomik, tetraatomik, dan seterusnya, memiliki
atom dalam pembentukan suatu molekul / ion, agar harga nol. Contoh: Fe, C, Cl2 , F2 , O2 , P4, S8
diketahui perubahan yg terjadi dalam reaksi redoks
Bilangan oksidasi setiap ion yang mengandung satu atom (ion
monoatomik) sama dengan muatan ionnya. Contoh : Na+, Al3+,
Bilangan atau nilai muatan tersebut dapat S2- mempunyai biloks secara berurutan adalah +1, +3, -2
berharga positif atau negatif. Jumlah biloks semua atom dalam suatu senyawa adalah nol.
Untuk ion yg mengandung byk atom (poliatom), jumlah biloks
Beberapa atom memiliki satu bilangan oksidasi, ada sama dengan muatan ion poliatom. Contoh: HCl = 0, NH4+ = +1
juga atom yang memiliki lebih dari satu bilangan
oksidasi. Biloks unsur golongan IA = +1, biloks unsur golongan IIA = +2
Biloks Na pada NaCl, NaOH, Na2SO4 adalah +1
Biloks Ca pada CaCl2, Ca(OH)2, CaSO4 adalah +2
Bilangan ini mengikuti suatu aturan seperti dalam
slide selanjutnya Pada senyawa biner, biloks unsur golongan VIA = -2, biloks
unsur golongan VIIA = -1 Biloks S pada Na2S, CuS adalah -2.
Biloks Cl pada HCl, NaCl, MgCl2 adalah -1

Bilangan oksidasi (biloks) ATURAN PENENTUAN BILOKS

2
9/11/2017

Biloks hidrogen pd senyawa


= +1, kec. dlm hidrida logam
Dalam reaksi redoks, terjadi
biloks hidrogen = -1.
Contoh: Biloks H pada H2O, ATURAN KE-06 perubahan biloks atau keadaan
HCl, H2SO4 = +1 ; Biloks H Biloks oksigen pd senyawa = -2, kec. oksidasi, misal 2Mg +O2  2MgO
Pada senyawa biner dgn fluor, Oksidasi : kenaikan biloks
pada NaH, CaH2 = -1 Reduksi : penurunan biloks
biloks O = +2. Pada seny. peroksida,
biloks O = -1.Pada seny. superoksida Konsisten dgn definisi sebelumnya,
ATURAN KE-07 biloks O = -1/2. Contoh: seny. pereduksi (reduktor
Biloks O pd H2O, Na2O, H2SO4 = -2.
seny. pengoksidasi (oksidator)
Biloks O pada OF2 = +2
Biloks O pd H2O2, Na2O2, BaO2 = -1. Coba untuk S + O2  SO2
Biloks O pada KO2 = -1/2
Pada kasus tertentu, Tentukan mana yg reduksi, oksidasi,
misalkan biloks tdk ATURAN KE-08 seny. pereduksi, seny. pengoksidasi
diketahui maka mengikuti
14HCl + K2Cr2O7  2KCl + 2CrCl3 + 3Cl2 + 7H2O
aturan yg paling tinggi

ATURAN PENENTUAN BILOKS PENGGUNAAN BILOKS

3
9/11/2017

DEFINISI SENYAWA BINER IONIK


Senyawa biner ionik adalah senyawa yg terbentuk dari 2 unsur yaitu
logam dan nonlogam
PENAMAAN SENYAWA BINER IONIK
1. Nama unsur logam (kation) disebutkan lebih dahulu, kemudian diikuti
nama unsur nonlogam (anion). Untuk logam yg hanya mempunyai satu
biloks maka ditulis nama bahasa inggrisnya, untuk nonlogam ditulis dgn
menambahkan akhiran –ida.
Contoh :
NaCl : Natrium klorida
Li2O : Litium oksida
NaBr : Natrium bromida
CsI : Cesium iodida
BaCl2 : Barium klorida

TATA NAMA SENYAWA KIMIA SENYAWA BINER ionik

4
9/11/2017

2. Logam tertentu khususnya logam transisi, dapat membentuk lebih dari


satu biloks, maka penamaan senyawa dengan memberikan akhiran –i(ic) Cara pemberian nama dengan Stock System (METODE-2)  SISTEM
dan –o(ous) yang digunakan untuk menentukan biloks tinggi atau rendah BARU yaitu
(METODE-1)  SISTEM LAMA/SISTEM AWALAN ▪ Dengan menuliskan angka romawi sesuai dengan biloks logam
Contoh : tersebut, kemudian ditempatkan di antara tanda kurung setelah nama
CrCl3 : Kromi klorida unsur tersebut dalam Bahasa Inggris.
CrCl2 : Kromo klorida ▪ Kation dari unsur yang sama ditulis dengan menggunakan angka
romawi, misal angka romawi I digunakan untuk muatan positif satu
Kelemahan metode ini hanya untuk membedakan antara biloks yang dan II untuk muatan positif 2, dst.
lebih tinggi dengan biloks yg rendah, tidak untuk menentukan biloks tsb ▪ Contoh :
yang sebenarnya Fe2+ dan Fe3+ berikatan dengan Cl
FeCl2 : Besi(II)klorida
Sehingga terdapat METODE-2 dengan Stock System  Alfred Stock FeCl3 : Besi(III)klorida
Dengan metode sebelumnya fero klorida dan feri klorida

SENYAWA BINER ionik SENYAWA BINER ionik

5
9/11/2017

DEFINISI SENYAWA BINER KOVALEN


Senyawa biner kovalen adalah senyawa yg terbentuk
dari 2 unsur yaitu nonlogam dan nonlogam
PENAMAAN SENYAWA BINER KOVALEN
 Ditandai dengan awalan angka Yunani yang
menyatakan jumlah atom nonlogam dan diikuti
dengan nama unsur pertama
 Penamaan unsur non logam yang kedua yaitu
akhiran nama unsurnya diganti dengan akhiran –
ida
 Awalan “mono” hanya dipakai pada unsur
nonlogam yang kedua
 Untuk oksida berakhiran “a” pada awalan angka
yunani terkadang dihilangkan  N2O4 dinitrogen
tetroksida bukan dinitrogen teraoksida

SENYAWA BINER ionik SENYAWA BINER KOVALEN

6
9/11/2017

CONTOH :
Ilustrasi penamaan senyawa biner kovalen untuk P4O10

Awalan yang Awalan yang


Nama Nama
menunjukkan menunjukkan
unsur unsur ida
jumlah atom jumlah atom
pertama kedua
unsur pertama unsur kedua

tetra … fosfor … deka … oks … ida

Jadi nama senyawa P4O10 adalah tertafosfor dekaoksida

SENYAWA BINER KOVALEN SENYAWA BINER KOVALEN

7
9/11/2017

DEFINISI SENYAWA POLIATOMIK


Senyawa poliatomik adalah senyawa yang terdiri dari banyak atom atau
lebih dari satu atom (ion poliatom)

PENAMAAN SENYAWA YG MENGANDUNG ION POLIATOM


 Penamaan senyawa ditulis terlebih dahulu untuk ion positif
kemudian nama ion negatif poliatom
 Jika ada ion negatif, dimana atom nonlogamnya bukan atom O,
mempunyai biloks > 2, maka penamaan biloks paling rendah
diawali dengan “Hipo” dan biloks tertinggi diawali dengan “Per”
 Contoh: ClO-, ClO2-, ClO3-, ClO4-

SENYAWA POLIATOM SENYAWA POLIATOM

8
9/11/2017

DEFINISI ASAM DEFINISI ASAM OKSO


Asam merupakan zat yang menghasilkan ion hidrogen ketika dilarutkan Asam okso adalah asam yang mengandung hidrogen, oksigen, dan paling
dalam air sedikit satu unsur lainnya.
Contoh H2SO4
DEFINISI ASAM BINER
Dalam pembentukan asam terjadi apabila senyawa biner yang terdiri dai PENAMAAN ASAM OKSO
hidrogen dan suatu nonlogam dilarutkan dalam air. Maka larutan dari  Penamaan asam tersebut yakni dengan memberikan akhiran –at
senyawa ini disebut asam biner atau asam hidro untuk yang mempunyai biloks tinggi dan akhiran –it untuk yang
mempunyai biloks rendah
PENAMAAN ASAM BINER  Sebagian nonlogam yang membentuk lebih dari 2 asam okso,
 Penamaan asam tersebut yakni asam + hidro + nonlogam + at diberi awalan “hipo” untuk asam yang mengandung lebih sedikit
oksigen dibanding “it” dan awalan “per” untuk asam yang
mengandung lebih banyak oksigen disbanding asam “at”

PENAMAAN ASAM BINER PENAMAAN ASAM OKSO

9
9/11/2017

DEFINISI BASA DEFINISI GARAM ASAM


Basa merupakan zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika Pada reaksi netralisasi sebagian dari suatu asam dapat menghasilkan
dilarutkan dalam air garam lebih dari satu H+ per satu molekul garam yg disebut garam asam
Contoh : NaOH (Natrium Hidroksida)  Na+ + OH-
KOH (Kalium Hidroksida)  K+ + OH- PENAMAAN GARAM ASAM
Ba(OH)2 (Barium Hidroksida)  Ba2+ + 2OH-  Penamaan garam asam : nama kation + awalan_hidrogen/hidro +
anion (tidak perlu pemberian awalan mono)
PENAMAAN BASA  Penamaan juga dapat dilakukan dengan menambahkan awalan
 Penamaan basa tersebut yakni nama basa + hidroksida “bi” pada nama anion dari asam
 NaHCO3 dapat juga diberi nama natrium bikarbonat
Bagaimana dengan NH3 ??? Apakah termasuk asam atau basa

PENAMAAN BASA PENAMAAN GARAM ASAM

10
9/11/2017

PENAMAAN GARAM BASA & RANGKAP PENAMAAN GARAM KOMPLEKS

11

Anda mungkin juga menyukai