Anda di halaman 1dari 2

Etika Umum

Etika umum merupakan jenis etika yang berkaitan dengan keadaan dasar tentang tindakan
manusia secara etis . etika umum juga berkaitan dengan cara cara yang dilakukan oleh manusia dalam
mengambil keputusan yang etis yang dijadikan sebagai pegangan manusia dalam betindak , etika
umum dibagi menjadi 2 yaitu disebut ethical absolutists yang berpendapat bahwa ada prinsip
universal yang di terapkan pada setiap orang yang tidak berubah sepanjang masa dan yang kedua
disebut ethical relativis yang berpendapat bahwa pertimbangan etis di tentukan oleh perubahan
kebiasan dan tradisi yang berlaku pada masyarakat .
Berhubung tidak ada seperangkat prinsip univesal yang dapat dengan jelas menunjukan
pilihan perilaku yang benar untuk segala situasi maka terbentuklah beberpa kerangka
 Dapatkan fakta fakta yang relevan untuk pengambilakn keputusan
 Identifikasi masalah etika yang berkaitan dari fakta tersebut
 Identifikasi alternatif pengambilan keputusan
 Identifikasi konsekuensi dari setiap alternatif
 Tetapkan pilihan etika

Etika Profesional
Etika profesional lebih luas dari prinsip-prinsip moral. Etika tersebut mencakup prinsip perilaku untuk
orang-orang profesional yang dirancang baik untuk tujuan praktis maupun untuk tujuan idealistis.
Oleh karena itu etik profesional dirancang untuk mendorong perilaku ideal, maka kode etik harus
realistis dan dapat dilaksanakan, agar bermanfaat kode etk seyogyanya lebih tinggi dari undang-
undang tetapi dibawah ideal, alasannya untuk memelihara kepercayaan masyarakat (public
confidence) akan jasa yang diberikan profesi siapapun yang melaksanakannya.
Etika profesional ditetapkan oleh organisasi profesi bagi para anggotanya yang secara sukarela
menerima prinsip pelaku profesional lebih keras dari pada yang diminta oleh undang-undang.
Kode etik berpengaruh besar terhadap reputasi serta kepercayaan masyarakat pada profesi yang
bersangkutan.

Kode Etik Profesi Akuntan Publik


Organisasi profesi akuntan di Indonesia telah memiliki Kode Etik Akuntan Indonesia yang terakhir
ditetapkan dalam Konggres VIII Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1998 (berlaku efektif bulan mei
tahun 2000). Kode Etik tersebut bersumber dari Kode Etik AICPA edisi Juni 1998 dan berlaku bagi
semua akuntan anggota IAI yang tidak hanya terdiri dari akuntan publik tetapi juga meliputi akuntan
manajemen, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah.
Kode Etik tersebut menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang harus ditetapkan oleh
setiap individu dalam kantor akuntan publik (KAP atau Jaringan KAP) baik yang merupakan anggota
IAPI maupun yang bukan anggota IAPI yang memberikan jasa profesional yang meliputi jasa asurans
dan jasa selain asurans seperti yang tercantum dalam standar profesi dzn kode etik profesi. Dalam
kode etik ini individu disebut “praktis”. Anggita IAPI yang tidak berada dalam KAP atau jaringan KAP
dan tidak memberikan jasa profesional seperti tersebut diatas tetap harus mematuhi dan
menerapkan bagian A dari Kode Etik tersebut

Prinsip-Prinsip Dasar Etika Profesi.


Pendekatan Kerangka Konseptual
Kode Etik mengharuskan Praktisi selalu menerapkan Kerangka Konseptual untuk mengindetifikasi
ancaman (threat) terhadap kepatuhan pada prinsip dasar serta menerapkan pencegahan (safeguards)
Identifikasi ancaman dan penerapan pencegahan selalu disebutkan dalam bagian B kode Etik yaitu
harus dilakukan ketika Praktisi terlibat dalam melakukan pekerjaan profesionalnya.
 Ancaman terhadap kepatuhan Praktisi pada prinsip dasar etika profesi dapar terjadi dalam
situasi tertentu ketika Praktisi melaksanakan pekerjaannya.
 Kode etik ini memberikan suatu kerangka untuk membantu Praktisi dalam mengeidentifikasi,
mengevaluasi dan menanggapi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi.
 Setiap praktisi harus mengevaluasi setiap ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika
profesi ketika ia mengetahui atau seharusnya dapat mengetahui, keadaan atau hubungan yang
dapat mengakibatkan pelanggaran terhadap prinsip dasar etika profesi
 Setiap praktisi harus memperhatikan faktor-faktor kualitatif dan kuantitatif dalam
mempertimbangkan signifikansi suatu ancaman. Jika praktisi tidak dapat menerapkan
pencegahan yang tepat, maka ia harus menolak untuk menerima perikatan atau menghentikan
jasa profesional.
 Praktisi mungkin bisa saja melanggar suatu ketentuan dalam kode Etik ini secara tidak sengaja.
Tergantung dari sifat dan signifikansinya, pelanggaran tersebut mungkin saja tidak mengurangi
kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi jika pelanggaran tersebut dapat dikoreksi secepat
mungkin ketika ditemukan dan pencegahan yang tepat telah diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai