Nisu Sulfika Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Email : nisusulfika@gmail.com Abstrak This service aims to provide education to the community so that they have healthy and clean hand washing. The method is done through counseling or lectures and using leaflets. Respond to only one household head. Supported by the results, they are still not used to washing their hands according to the health program. In conclusion, the habit of reading hands according to WHO standards can be successful if in two ways, lectures and using leaflets. 1. PENDAHULUAN Sejak dunia dihebohkan dengan munculnya wabah Covid-19 yang berasal dari Wuhan China pada Desember 2019, hingga kini virus ini masih menjadi pandemi global. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara statistik per 17 Mei 2020 terdapat 4.535.731 (empat juta lima ratus tiga puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh satu) kasus Covid-19 dan sebanyak 307.537 (tiga ratus ribu lima ratus tiga puluh tujuh) meninggal dunia di seluruh dunia. Ini menandakan bahwa penyebaran virus corona ini merupakan pandemi global yang amat masif. Kini semua orang tertuju pada upaya pencegahan dari terjangkitnya virus yang hingga kini belum ada anti-virusnya. Salah satu strateginya adalah dengan mencuci tangan sesuai aturan kesehatan berdasarkan protokol WHO. Mencuci tangan yang benar adalah salah satu unsur dari tiga pilar pembangunan indonesia bidang kesehatan yakni berpola hidup sehat. Sedangkan pilar yang lain adalah pengkondisian lingkungan sehat serta penyediaan layanan kesehatan yang representatif dan terjangkau semua kalangan. Perilaku cuci tangan yang benar merupakan salah satu aspek yang menjadi indikator dalam PHBS yang saat ini menjadi perhatian dunia. Hal ini di sebabkan tidak hanya negara berkembang, namun juga di negara maju, masih banyak masyarakat yang lupa melakukan perilaku cuci tangan yang benar. Hal ini menunjukkan masih kurangnya praktek atau tindakan mencuci tangan di masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dari penyuluhan cuci tangan yang baik dan benar ini adalah para anggota keluarga dapat memahami tata cara, dan dapat mempraktikkan cuci tangan yang baik dan benar.Diharapkan setelah pelaksanaan dari program diatas terdapat perubahan perilaku di lingkungan keluarga sendiri. Mencuci tangan dengan sabun menurut WHO adalah cara yang tepat sesuai kesehatan, hal ini menurut Riris (2009: 2-3) karena sabun dapat membunuh kuman atau virus yang menempel di tangan. Maka usaha yang paling sederhana untuk menegakkan pilar hidup sehat adalah gemar cuci tangan. Tangan adalah bagian tubuh kita yang paling banyak tercemar kotoran dan bibit penyakit. Ketika memegang sesuatu, dan berjabat tangan, tentu ada bibit penyakit yang melekat pada kulit tangan kita. Telur cacing, virus, kuman dan parasit yang mencemari tangan, akan tertelan jika kita mencuci tangan dulu sebelum makan atau memegang makanan. Dengan cara demikian umumnya penyakit cacing menulartubuh kita. Di samping itu, bibit penyakit juga dapat melekat pada tangan kita setalah memegang uang, memegang pintu kamar mandi, memegang gagang telepon umum, memegang mainan, dan bagian-bagian tempat umum. Pentingnya membudayakan cuci tangan pakai sabun secara baik dan benar juga di dukung oleh WHO hal ini dapat terlihat dengan diperingatinya hari cuci tangan pakai sabun sedunia setiap tanggal 15 Oktober. Setiap tahun rata-rata 100 ribu anak meninggal dunia karena diare. WHO menyatakan cuci tangan memakai sabun dapat mengurangi angka kejadian diare hingga 47%. Kelurahan tompo balang merupakan kelurahan yang padat penduduk dan lokasinya terdapat pasar tradisional. Kenapa memilih kelurahan tompo balang karena sangat padat penduduk kemudian masih banyak masyarakat yang berkumpul dan tidak melakukan jaga jarak dan saya mempunyai kesempatan untuk melakukan pengabdian masyarakat. Pelaksanaan cuci tangan merupakan salah satu kegiatan PHBS, karena banyak masyarakat yang belum paham tentang cuci tangan menggunakan enam langkah dengan baik dan benar. 2. METODE Pelaksanaan pengabdian ini melalui tahap persiapan dan pelaksanaan. Langkah-langkahnya dari tahap perencanaan dimulai dari melakukan obsevasi dan melihat masalah di lapangan terkait kebersihan dan keadaan masyarakat di Kelurahan Tompo Balang. Kemudian melakukan perencanaan terhadap pembuatan leaflet. Sasaran yang diberikan pengabdian masyarakat ini adalah satu Kepala keluarga. Kegiatan ini di mulai dengan memberikan sebuah media penyuluhan yaitu leaflet. Informasi yang diberikan dimulai dari pengertian cuci tangan dengan sabun, manfaat cuci tangan, waktu yang tepat untuk cuci tangan, dan enam langkah cuci tangan yang benar. Pelaksanaan dari pemberian informasi ini dilakasanakan dengan metode penyuluhan atau ceramah secara individu ke masyarakat dengan mematuhi protokol kesehatan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk “Penyuluhan Cuci Tangan Enam Langkah” masih jarang di lakukan khususnya di masyarakat Kelurahan Tompo Balang. Adapun hasil yang di harapkan kegiatan ini adalah : a. Tahap survey Dari hasil survey awal di temukan masih terdapatnya masyarakat yang tidak mencuci tangan sebelum makan maupun dari keluar rumah. Solusi yang saya ambil untuk memperbaiki perilaku ini adalah melakukan kegiatan penyuluhan tentang cuci tangan enam langkah. b. Tahap penyuluhan Kegiatan ini saya lakukan pada sore hari di rumah salah satu warga di Kelurahan Tompo Balang. Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan yang dilaksanakan melalui penyebaran pesan, penguatan keyakinan yang akan membuat masyarakat sadar, tahu dan memahami serta memiliki kemauan juga kemampuan melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan memberikan materi terkait pengertian cuci tangan dengan sabun, manfaat cuci tangan, waktu yang tepat cuci tangan serta enam langkah cuci tangan. 4. KESIMPULAN Pentingnya pembiasaan menjaga kebersihan dari kesehatan fisik dengan salah satunya rutin cuci tangan harus menjadi tanggungjawab bersama baik orang tua. Di harapkan juga peran orang tua untuk memberikan pemahaman tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan mengajarkan anak bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar. Pelaksanaan pengabdian cuci tangan yang benar pada masyarakat Kelurahan Tompo Balang menjadi satu hal yang penting dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan dan menjadi salah satu pencegahan Covid-19 yang tengah mewabah ini. Pemberian informasi mengenai pelaksanaan cuci tangan juga penting untuk dapat memberikan informasi kesehatan. 5. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar telah memberikan dukungan dan salah satu pengabdian ini ke masyarakat. Ucapan terimah kasih juga kami berikan kepada Plt. Kelurahan Tompo Balang dan masyarakat kelurahan tompo balang 6. REFERENSI Habit, G., Suprapto, R., Hayati, M., Nurbaity, S., Anggraeni, F., Sadida, T. Q., Firoh, A., Pratama, F. A., Studi, P., Matematika, P., Studi, P., Masyarakat, K., Semarang, U. M., & Semarang, K. (2020). Pembiasaan Cuci Tangan yang Baik dan Benar pada Siswa Taman Kanak-Kanak ( TK ) di Semarang. 2(2), 139–145. Octa, A., & Widi, A. (2019). RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE TO HAND. https://doi.org/10.20473/jpk.V7.I1.2019.1 Sdn, S., Parang, B., & Jeneponto, K. (2018). JURNAL NASIONAL ILMU KESEHATAN ( JNIK ). 1, 1–9. Tulak, G. T., Ramadhan, S., & Musrifah, A. (2020). Edukasi perilaku cuci tangan pakai sabun pada siswa untuk pencegahan transmisi penyakit 1. 4(1), 2–3. Sekolah, A. U. (n.d.). Hubungan antara perilaku mencuci tangan dengan insiden diare pada anak usia sekolah di kabupaten jember. 122–130.