Anda di halaman 1dari 22

PENERAPAN KESRAWAN DALAM PELAKSANAAN

PENGENDALIAN POPULASI ANJING LIAR

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN


PROVINSI BALI
2018
Pendahuluan
• Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan
dan Kesehatan Hewan
• Peraturan Pemerintah No. 95 Tahun 2012 tentang
Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan.
• Kesejahteraan Hewan adalah segala urusan yang
berhubungan dengan keadaan fisik dan mental Hewan
menurut ukuran perilaku alami Hewan yang perlu
diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi Hewan dari
perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap Hewan
yang dimanfaatkan manusia (PP No. 95/2012)
Prinsip Kesejahteraan Hewan
• Prinsip kebebasan Hewan yang meliputi bebas:
• a. dari rasa lapar dan haus;
• b. dari rasa sakit, cidera, dan penyakit;
• c. dari ketidaknyamanan, penganiayaan, dan penyalahgunaan;
• d. dari rasa takut dan tertekan; dan
• e. untuk mengekspresikan perilaku alaminya.
Prinsip kebebasan Hewan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diterapkan pada kegiatan:
• a. penangkapan dan penanganan;
• b. penempatan dan pengandangan;
• c. pemeliharaan dan perawatan;
• d. pengangkutan;
• e. penggunaan dan pemanfaatan;
• f. perlakuan dan pengayoman yang wajar terhadap Hewan;
• g. pemotongan dan pembunuhan; dan
• h. praktik kedokteran perbandingan.
Penerapan prinsip kebebasan Hewan pada penangkapan
dan penanganan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83
ayat (3) huruf a paling sedikit harus dilakukan dengan:

• Cara yang tidak menyakiti, tidak melukai, dan/atau tidak


mengakibatkan stres; dan
• Menggunakan sarana dan peralatan yang tidak menyakiti, tidak
melukai, dan/atau tidak mengakibatkan stres.
Populasi Anjing di Bali
• Populasi anjing di Bali diperkirakan 450.000 ekor – 500.000 ekor
• Kepadatan populasi anjing di Bali : (354 ekor – 569 ekor /km2)
• Wilayah jelajah (Home range estimated) : 5 – 10 ha
• Free-roaming dog (cara pemeliharaan :dilepas liar)
• Rasio jantan dibanding betina 1 : 0,51
Sosio-ekologi Anjing Bali
• Anjing merupakan bagian dari hidup dan kehidupan masyarakat Bali
• Anjing difungsikan sebagai
• Penjaga rumah,
• Hewan kesayangan,
• Berburu (di pedesaan),
• Hadiah
• Penjaga Kebun
• Pelaksanaan upacara yadnya (korban suci) → Caru → bang bungkem
• Budaya “Tumpek Uye” = kasih sayang untuk binatang
• Masyarakat Bali tidak mau untuk membunuh anjing →
anjing betina ditawarkan kepada orang lain, atau
dibuang
• Anak anjing ini dibuang di pasar, tempat sampah, di
halaman pura → dapat makanan untuk hidup.
• Anak anjing yang seperti ini akan berjuang untuk
kelangsungan hidupnya, dan akan berkompetisi untuk
mendapatkan makanan → membentuk komunitas
menjadi roaming dogs.
• Banyaknya anjing jantan dipelihara oleh masyarakat,
ada kaitannya dengan tujuan memelihara anjing, yaitu
sebagai penjaga rumah, hewan kesayangan dan
berburu, karena anjing jantan terlihat lebih gagah,
sigap dan perkasa
Month of dog birth
Based on observation of 4.534 dogs (22,8%)
dogs age < 11 months during first mass vaccination program in Badung District

20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Jan Febr Mar Apr May Jun Jul Ags Sept Oct Nov Dec
Struktur penyusun populasi berdasarkan umur dan jenis kelamin anjing Bali
Sebaran Kasus Rabies
Pengendalian Populasi Anjing Liar

• Sterilisasi (OH/Kastrasi)
• Euthanasia (Tertarget dan selektif)
• Pembatasan Pemeliharaan (Perda No. 9/2015)
• Pembatasan pemeliharan diatur desa setempat
Penerapan Kesrawan dalam Pengendalian
Populasi anjing liar di Bali
• Sterilisasi anjing dilakukan dengan prosedur umum
pembedahan
• Penangkapan anjing dengan menggunakan jaring, dengan tujuan
untuk mengurangi, bahkan meniadakan sakit/kesakitan pada
anjing
• Selanjutnya dilakukan anastesi
• Setelah anjing tersebut benar-benar tertidur barulah dilakukan
pembedahan,
• Dilakukan pada anjing yang diliarkan di tempat-tempat
umum seperti pantai, atau di sekitar pasar tradisional
• Euthanasia dilakukan dengan prinsip tertarget dan selektif
• Tertarget : di wilayah tertular
• Selektif : anjing yang menunjukkan gejala klinis, atau anjing yang
pernah kontak dengan penderita (penelusuran kasus)
• Pembatasan Pemeliharaan anjing diatur oleh desa setempat dengan
menggunakan “perarem/awig” (Keputusan desa adat/lokal
berdasarkan kesepakatan warga)
• Rumah Singgah Satwa (RUS)
• Yayasan yang menampung anjing jalanan, sehingga lebih mudah dilakukan
pengawasan dan pengandalian populasi
Yang terlibat didalam pengendalian populasi
anjing liar di Bali, selain Pemerintah
• BAWA (Bali Animal welfare Association)
• Soul Care Program
• JDF (Jimbaran Dog Fondution)
• Seva Bhuwana
• Sunset Vet Clinic
• Program DARMA → (Yayasan, FKH, Pemerintah, masyarakat)
• PDHI Cabang Bali
Animal welfare pada Kontrol populasi
Maaf…. Tak berkalung

Yes… berkalung
Hasil Sterilisasi Anjing/Kucing Tahun 2018 di Provinsi Bali
Anjing Kucing
No Kabupaten Total
Jantan Betina Jantan Betina
1 Badung 299 623 146 194 1262
2 Bangli 0 0 0 0 0
3 Buleleng 0 0 0 0 0
4 Denpasar 229 556 245 480 1510
5 Gianyar 6 18 24 26 74
6 Jembrana 0 0 0 0 0
7 Karangasem 22 24 4 7 57
8 Klungkung 0 0 0 0 0
9 Tabanan 1 9 3 2 15
Total 557 1230 422 709 2918
Kendala Penerapan Kesrawan dalam
Pengendalian populasi anjing liar
• Handling
• Partisipasi masyarakat
• Euthanasia:
• Psikologis
• Sarana/prasarana
• Biaya
Penutup
• Penerapan Kesrawan dalam pengendalian populasi anjing liar
dalam kaitannya dengan penanggulangan rabies di Bali
dilakukan dengan prosedur pembedahan umum
• Penangkapan dilakukan dengan menggunakan jaring
• Euthanasia dilakukan dengan prinsip tertarget dan selektif
• Peran masyarakat cukup besar dalam pengendalian populasi
anjing liar

Anda mungkin juga menyukai