Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

ANALISIS EKONOMI

Basis perhitungan ekonomi:

1. Jumlah bulan kerja = 12 bulan/tahun


2. Jumlah hari kerja = 25 hari/bulan
3. Kapasitas produksi = 500 botol/hari (parfum)
4. Kebutuhan kulit jeruk = 40 kg/hari
5. Harga kulit jeruk = Rp. 20.000,-/kg
6. Kebutuhan alcohol = 20 liter/hari
7. Harga alcohol = Rp. 45.000,-/liter
8. Harga jual produk = Rp. 17.000,-/botol

8.1 Biaya Modal (Capital Investment)


Biaya Modal Tetap (Fixed Capital Investment - FCI)
1. Harga pembelian alat (Purchased Equipment Cost - PEC)
a. Dryery = Rp. 30.000.000,-
b. Decanter dan Centrifuge = Rp. 120.000.000,-
c. Alat pelunak dan pemeras = Rp. 25.000.000,-
d. Reaktor = Rp. 45.000.000,-
e. Cutter = Rp. 25.000.000,-
2. Pemasangan/Installation besarnya 10% PEC = Rp. 24.500.000,-
3. Pemipaan / Piping besarnya 10% PEC = Rp. 22.000.000,-
4. Instrumentasi besarnya 10% PEC = Rp. 24.500.000,-
5. Listrik besarnya 10% PEC = Rp. 23.500.000,-
6. Bangunan (180 m2) = Rp. 261.000.000,-

Total Physical Plant Cost (PPC) = Rp. 600.500.000,-

7. Direct Plan Cost (DPC) = Rp. 600.500.000,-


8. Contractor's fee = Rp. 0,
9. Contingency = Rp. 0,-
Total Capital Investment (TCI)  = Rp. 600.500.000,-
6.2 Biaya Produksi (Production Cost)
Direct Manufacturing Cost
1. Biaya Bahan Baku Kulit Jeruk (1 tahun) = Rp. 240.000.000,-
2. Biaya Bahan Baku Alkohol (1 tahun) = Rp. 270.000.000,-
3. Upah Tenaga Kerja (Labor) = Rp. 216.000.000,-
Rincian Gaji Karyawan
Jabatan Jumlah Gaji (Rp/bln) Gaji (Rp/tahun)
Kabag. Produksi 1 3.200.000 38.400.000
Kabag. Pemasaran 1 3.200.000 38.400.000
Kabag. Keuangan 1 3.200.000 38.400.000
Staff Produksi 1 2.800.000 33.600.000
Staff Pemasaran 1 2.800.000 33.600.000
Staff Keuangan 1 2.800.000 33.600.000
TOTAL 6 18.000.000 216.000.000
4. Perawatan / maintenance (6% FCI) = Rp. 36.030.000,-
5. Plant Supplies (15% maintenance) = Rp. 5.404.000,-
6. Utilitas = Rp. 25.560.000,-

Jenis Jml/bln Biaya Biaya (Rp/tahun)


(Rp/bln)
Air (liter) Rp. 750/L 750 750.000 9.000.000
Listrik (1000 kW)
1 1.380.000 16.560.000
Rp. 1.380/kWh
TOTAL 2.130.000 25.560.000
7. Packaging (Rp. 8000/botol) (1 tahun) = Rp. 1.200.000.000,-
Total Direct Manufacturing Cost   = Rp. 1.992.994.000,-
6.3 Keuntungan (Profit)
1. Total Penjualan/Sales (Sa) = harga jual produk x jumlah produksi
= Rp. 2.550.000.000/tahun
2. Keuntungan sebelum pajak = Total Penjualan (Sa)-Biaya produksi
= Rp. 557.006.000 /tahun
3. Pajak Pendapatan = 10% dari keuntungan sebelum pajak
= Rp. 55.700.600 /tahun
4. Keuntungan sesudah pajak = Keuntungan sebelum pajak – Pajak
= Rp. 501.305.400 /tahun
6.4 Analisa Kelayakan
a. Percent Return on Investment (ROI)
Return on Investment adalah kecepatan tahunan pengembalian investasi
(modal) dari keuntungan. Persamaan untuk ROI adalah :

Pr ofit before taxes


Prb= x 100 %
Fixed Capital Investment
Pr ofit after taxes
Pra= x 100 %
Fixed Capital Investment
dengan :
Prb = Return on Investment sebelum pajak.
Pra = Return on Investment sesudah pajak.

ROI sebelum pajak (ROIb) = 92,7%


ROI sesudah pajak (ROIa) = 83,5%

b. Break Even Point (BEP)


Break Even Point merupakan titik perpotongan antara garis sales dengan
total cost, yang menunjukkan tingkat produksi dimana sales akan sama dengan
total cost. Pengoperasian pabrik di bawah kapasitas tersebut akan
mengakibatkan kerugian dan pengoperasian diatas kapasitas produksi tersebut
pabrik akan untung.

Fa +0,3 . Ra
BEP = x 100 %
Sa-Va-0,7. Ra

dengan :
Fa = Fixed expense tahunan pada produksi maksimum
Ra = Regulated expense tahunan pada produksi maksimum
Sa = Sales pada produksi maksimum
Va = Variable expense tahunan pada produksi maksimum.

Perhitungan BEP :
1. Fixed Manufacturing Cost (Fa)
Depresiasi (5% FCI) = Rp. 30.025.000,-
Property taxes (1%FCI) = Rp. 6.005.000,-
Asuransi (1%FCI) = Rp. 6.005.000,-
Total = Rp. 42.035.000,-
2. Variable Cost (Va)
Bahan baku = Rp. 510.000.000,-
Utilitas = Rp. 25.560.000,-
Total = Rp. 535.560.000,-
3. Regulated Cost (Ra)
Tenaga kerja (labor) = Rp. 216.000.000,-
Maintenance = Rp. 36.030.000,-
Plant supplies = Rp. 5.404.000,-
Total = Rp. 257.434.000,-
3. Sales (Sa) = Rp. 2.550.000.000,-

Fa +0,3 . Ra
BEP = x 100 % = 6,5%
Sa-Va-0,7. Ra
a. Shut Down Point (SDP)
Shut Down Point adalah suatu tingkat produksi di mana pada kondisi ini,
menutup pabrik lebih menguntungkan daripada mengoperasikannya. Keadaan
ini terjadi bila output turun sampai di bawah BEP dan pada kondisi di mana
fixed expense dengan selisih antara total cost dan total sales. SDP dinyatakan
dengan persamaan berikut :

0,3. Ra
SDP = x =100 %
4,2%
Sa-Va-0,7. Ra

Anda mungkin juga menyukai