Anda di halaman 1dari 7

Kata ‫ اونكست‬terambil dari kata sakana yaitu diam, tenang setelah

sebelumnya goncang dan sibuk. Dari sini rumah dinamai sakan karena dia
tempat memperoleh ketenangan batin. Setiap jenis kelamin (pria atau
wanita) dilengkapi Allah dengan alat kelamin, yang tidak dapat berfungsi
sempurna jika berdiri sendiri. Kesempurnaan eksistensi makhluk hanya
tercapai dengan bersatunya masing-masing pasangan. Allah menciptakan
dalam diri setiap makhluk dorongan untuk menyatu dengan pasangannya
yang masing-masing ingin mempertahankan eksistensi jenisnya. Dari sini
Allah menciptakan naluri seksual dimana setiap insan dari hari ke hari
memuncak pemenuhannya. Dia akan merasa gelisah, pikiran kacau, dan
jiwa bergejolak jika penggabungan kebersamaan dengan pasangan tidak
terpenuhi. Maka Allah mensyari’atkan perkawinan bagi manusia agar bisa
memperoleh ketenangan.
Kata ۡ‫اهيال‬ yang merangkai kata litaskunu mengandung makna
cenderung/menuju kepadanya, sehingga penggalan ayat di atas bermakna
Allah menjadikan pasangan suami istri masing-masing merasakan
ketenangan di samping pasangannya serta cenderung kepadanya.
Kata ۡ‫ةدوم‬ terambil dari akar kata yang terdiri dari wauw dan dal
berganda (tasydid), yang mengandung cinta dan harapan. Demikian Ibn
Faris dalam Maqayis-nya. Al-Biqa’i berpendapat, rangkaian huruf tersebut
mengandung arti kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari kehendak
buruk. Kata ini mengandung makna cinta, tetapi cinta plus. Al-Biqa’i

49 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan Kesan dan Keserasian Alquran Vol.11,

(Tangerang:Lentera Hati, 2007), 34-35


.........................................................................................................................................................
Coser menyatakan bahwa konflik selalu ada di tempat kehidupan bersama, bahkan
dalam hubungan yang sempurna sekalipun konflik tidak dapat dielakkan dan konflik
semakin meningkat dalam hubungan yang lebih serius. Demikian pula halnya dengan
kehidupan perkawinan. Maka tidak mengherankan hasil dari suatu penelitian
mengungkapkan bahwa konflik perkawinan pada pasutri yang tinggal bersama lebih tinggi
dibandingkan dengan pasutri yang tinggal terpisah (Eva Maizara, 2008).
Dalam suatu perkawinan terkadang apa yang diharapkan oleh masing-masing
individu tidak sesuai dengan kenyataannya setelah individu tersebut menjalani bahtera
rumah tangga. Perkawinan menuntut adanya penyesuaian diri terhadap tuntutan peran dan
tanggung jawab baru baik dari suami maupun istri. Ketidakmampuan untuk melakukan
tuntutan-tuntutan tersebut tidak jarang menimbulkan pertentangan, perselisihan dan
bahkan berakhir dengan perceraian.
Di dalam Islam, perceraian adalah suatu pilihan sikap yang dibenci oleh SWT
meskipun dihalalkan. Menurut Qurays Shihab ...................................................................
Adapun beberapa langkah dan sikap yang harus diambil sebelum terjadi perceraian
yaitu ........
daran obyektif menuju pada satu tujuan, akan tetapi lebih terletak pada kehidupan
perasaannya, yang didorong oleh afek- afek dan sentimen-sentimen yang kuat, yang
pada akhirnya membuat dugaan dan perhitungan yang mereka ambil menjadi keliru dan
menimbulkan konflik tersen- diri.
Seiring dengan pemaparan fakta dan teori yang telah dikemukakan di atas bahwa
dalam setiap ikatan perkawinan dan mahligai rumahtangga yang dibangun olah
pasangan suami istri (pasutri) akan senantiasa dihadapkan dengan masalah- masalah
tertentu yang secara langsung akan menimbulkan konflik, maka demi- kian pula halnya
dengan pasutri yang tinggal bersama maupun pada pasutri yang tinggal terpisah
dalam menjalani kehidupannya. Tentu saja intensitas kon- flik perkawinan dari masing-
masing pasutri berbeda. Selain itu intensitas dari penyelesaian konflik perkawinan
tersebut juga akan berbeda pula tergantung pada jenis konflik dan bentuk penyelesaian
konflik yang digunakan. Olehnya itu peneliti tergerak dan tertarik untuk mengkaji lebih
jauh tentang Konflik Perkawinan dan model penyelesaian konflik suami istri yang
tinggal bersama dan yang tinggal terpisah.

Tidak boleh ada anggapan bahwa perselisihan adalah bencana besar yang tak bisa
ditolak dan tak bisa diatasi. Justru dengan segala cara, harus mencari solusi agar keluarga
tetap terjaga dan tali pernikahan bisa dipertahankan serta harus yakin setiap masalah ada
solusinya. Jangan pernah putus asa dan terus berjuang mencari solusi demi keutuhan
keluarga dan melanggengkan pernikahan.  
Namun jika perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus terjadi di dalam
rumah tangga, ada beberapa cara yang diajarkan dalam tuntunan Islam,

membuat istri lalai, bahkan sampai berani meninggalkan rumah tanpa izin suami
atau nusyuz.
Namun demikian jika sakinah ini benar- benar tidak isa ditemukan di dalam
rumah tangga,
Janganlah mereka mengira bahwa perselisihan adalah bencana besar yang tak bisa ditolak
dan tak bisa diatasi. Justru dengan segala cara, mereka harus mencari solusi agar keluarga
tetap terjaga dan tali pernikahan bisa dipertahankan.

Namun jika

Cinta Bukan Segala- Galanya Namun Segala- Galanya Indah Dengan Cinta.
Berbicara tentang cinta tidak akan pernah ada habisnya, mulai dari cinta kepada Allah
(Tuhan), orang tua, saudara, teman, sahabat, guru, kekasih. Cinta adalah hal yang lumrah
dirasakan oleh seluruh mahluk ciptaan Tuhan, bukan hanya manusia tetapi hewan atau
binatang pun bisa merasakan kasih sayang dan cinta. Cinta menurut kacamata agama
islam adalah kecenderungan hati terhadap sesuatu. ......................................................

Ketika seseorang telah jatuh cinta kepada orang lain, maka ia akan berbuat apa saja yang
disukai oleh orang yang ia cintai dan tidak baginya untuk melakukan hal - hal yang tidak
ia sukai. jika tidak demikian maka akan dipertanyakan kecintaanya tersebut. Cinta adalah
hal yang sudah jelas dan sudah pasti ada dan akan di rasakan oleh seluruh mahluk ciptaan
Tuhan. Sebab banyak sekali firman tuhan yang menyinggung tentang cinta. Cinta juga
merupakan kewajiban bagi setiap ciptaan Tuhan yang dalam hal ini cinta kepada Tuhan
dan cinta kepada orang tua sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Ali - Imron : 31

Katakanlah (Wahai Rasulullah), Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.

Selain itu rasa cinta yang sangat kuat melekat kepada manusia adalah cinta kepada
pasangan, harta benda, anak, dan lain sebagainya. Jika kita memiliki harta maka kita
wajib menjaga, mencintai, dan merawatnya, serta menjadikannya bermanfaat di hidup
kita dengan rajin bersedekah dari harta tersebut. Bukankah Allah berfirman dalam Q.S.
Ali Imron : 14

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,
yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.

Faktanya, cinta adalah sesuatu yang rasional bukan sesuatu yang irasional, dengan kata
lain cinta adalah sesuatu yang pasti, yang nyata, dan bukan sesuatu yang abstrak yang
tidak dapat diketahui dan dipelajari manusia. Fakta tersebut sejalan dengan firman Allah
dalama Q.S. Ar - Ruum : 21

Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri


dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir

Karena cinta itu adalah sesuatu hal yang rasional maka dari itu lihatlah kepada siapa kita
jatuh cinta, dengan kata lain jika kita sedang jatuh cinta kita memang tidak dapat
mengontrol perasaan dengan baik sehingga muncul istilah "cinta itu buta" karena
memang nyaris membutakan. Tetapi satu hal yang meyakinkan kita bahwa cinta itu
sesuatu hal yang rasional adalah kita bisa mimilih kepada siapa rasa cinta yang kita miliki
kita perpanjang masa berlakunya, kepada siapa? Kepada seseorang yang baik akhlaknya
dan dapat menuntun kita menuju surga, seseorang yang bisa menjamin seluruh kebutuhan
hidup kita, dan kepada seseorang yang baik keluarga dan kehidupan keluarganya.

Secara ilmiah, cinta merupakan reaksi kimia kompleks yang terjadi di dalam tubuh.
Reaksi dari cinta ternyata sama seperti perasaan lapar dan haus. Hanya saja cinta terasa
lebih kuat dan lebih permanen itulah sebabnya cinta disebut sebagai reaksi kimia
kompleks yang terjadi didalam tubuh. Sama halnya lapar dan haus, cinta juga merupakan
salah satu dari sekian banyak kebutuhan biologis seseorang. selain itu, dikatakan sebagai
reaksi kimia kompleks sebab ketik anda jatuh cinta, maka otak akan melepas beberapa zat
seperti Pheromone, Dopamine, Norepinephrine, Serotonin, Oxytocin, dan Vasopressin.
Semua zat ini memberikan rasa bahagia.

.....................
Dinamika kehidupan dalam lingkup rumah tangga semakin hari semakin kom-
pleks dan pasangan suamu istri dituntut untuk menghadapi kondisi tersebut dengan
segenap upaya yang bisa dikerah- kan oleh kedua belah pihak. Konflik yang timbul dari
upaya penyelesaian masalah ketika tidak terpecahkan dan terselesaikan akan menggangu
dan mengakibatkan ke- tidakharmonisan dalam hubungan suami istri tersebut.
berpendapat cinta yang tampak buahnya dalam sikap dan prilaku mirip
dengan kepatuhan karena kagum pada seseorang.
Sebagian ulama menjadikan tahap rahmat pada suami istri lahir bersama
lahirnya anak atau ketika pasangan mencapai usia lanjut. Itu karena rahmat
tertuju kepada yang dirahmati dalam keadaan butuh. Dengan demikian,
rahmat tertuju pada yang lemah. Dan kelemahan sangat dirasakan dimasa tua.
Baik mawaddah maupun rahmat merupakan anugerah Allah yang nyata.

Anda mungkin juga menyukai