Anda di halaman 1dari 13

ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006

GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

PEMBERIAN INTERVENSI SUPPORT GROUP MENINGKATKAN


KECEMASAN PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS

Eska Dwi Prajayanti1, Irma Mustika Sari2


1
Stikes ‘Aisyiyah Surakarta
2
Stikes ‘Aisyiyah Surakarta
Email: eska_ners2012@yahoo.com

Doi: https://doi.org/10.30787/gaster.v18i1.524
Received: November 2019 | Revised: January 2020 | Accepted: February 2020

ABSTRAK
Pendahuluan: Hemodialisa merupakan salah satu terapi pengganti pada penderita penyakit
ginjal kronis terminal yang banyak digunakan di dunia termasuk di Indonesia. Proses
hemodialisa yang lama menimbulkan efek psikologis seperti kecemasan. Kecemasan yang
berlebihan akan mengakibatkan terhambatnya proses penyembuhan penyakit. Dukungan
sangat diperlukan oleh pasien yang menjalani hemodialisa, salah satunya adalah dukungan
kelompok dengan intervensi support group. Tujuan penelitian ini adalah dengan pemberian
intervensi support group apakah berpengaruh pada penurunan tingkat kecemasan pasien yang
menjalani hemodialisa. Metode: Metode yang digunaka dalam penelitian ini adalah quasy
experimental pre-post test without control group terhadap 20 pasien hemodialisa dengan cara
pengambilan sampel consecutive sampling dan dilakukan analisa data dengan menggunakan
Wilcoxon test. Hasil: Terdapat perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi support group dengan ρvalue 0.000. Kesimpulan: Intervensi support group mampu
menurunkan tingkat kecemasan. Intervensi support group dapat dijadikan tindakan mandiri
perawat dalam mengatasi kecemasan pada pasien hemodialisa
Kata Kunci: Intervensi Support Group; Kecemasan; Hemodialisa

ABSTRACT
Introduction: Hemodialysis is one of the replacement therapies in patients with terminal chronic
kidney disease that is widely used in the world including in Indonesia. The long hemodialysis
process has psychological effects such as anxiety. Excessive anxiety will result in inhibition
of the healing process of the disease. Support is needed by patients undergoing hemodialysis,
one of which is group support with support group interventions. The purpose of this study is to
provide support group intervention whether it affects the decrease in anxiety levels of patients
undergoing hemodialysis. Method: The method used in this study was quasy experimental pre-
post test without control group of 20 hemodialysis patients by means of consecutive sampling
and data analysis using the Wilcoxon test. Results: There were differences in anxiety levels
before and after the support group intervention with ρvalue 0,000. Conclusion: Support group

76 Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan...


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

interventions can reduce anxiety levels. Support group interventions can be used as a nurse’s
independent action in overcoming anxiety in hemodialysis patients.
Keywords: Support Group Interventions; Anxiety; Hemodialysis

PENDAHULUAN dalam Wijayanti et al, 2017).

Gagal ginjal kronik merupakan penurunan Hemodialisa perlu dilakukan untuk


fungsi ginjal yang progresif dan irreversibel menggantikan fungsi ekresi ginjal sehingga
dimana ginjal gagal untuk mempertahankan tidak terjadi gejala uremia yang lebih berat.
keseimbangan dan integritas. Kegagalan Pada pasien dengan fungsi ginjal yang
fungsi ginjal dapat berupa penurunan fungsi minimal, hemodialisa dilakukan untuk
ekskresi, sekresi yang menyebabkan adanya mencegah komplikasi membahayakan yang
penumpukan zat-zat toksik dalam tubuh dapat menyebabkan kematian. (Pernefri,
yang kemudian menyebabkan sindroma 2015)
uremia. Keadaan ini dapat menyebabkan Hemodialisa yaitu untuk menurunkan
terganggunya sistem organ lain yaitu sistem kadar ureum,kreatinin dan zat toksik
kardiovaskuler, sistem neurologis, sistem yang lainnya di dalam darah. Dalam
gastrointestinal dan sistem tubuh yang penatalaksanaannya, selain memerlukan
lainnya (Istanti, 2011). terapi diet dan medikamentosa, pasien
Berdasarkan estimasi data secara GGK juga memerlukan terapi pengganti
global lebih dari 500 juta orang mengalami fungsi ginjal yang terdiri atas dialisis dan
gagal ginjal kronik. Sekitar 1,5 juta orang transplantasi ginjal. Diantara kedua jenis
harus menjalani hidup dengan bergantung terapi pengganti fungsi ginjal tersebut, dialisis
pada cuci darah. Pada tahun 2008 penyakit merupakan terapi yang umum digunakan
gagal ginjal kronik menyebabkan kematian karena terbatasnya jumlah donor ginjal hidup
sebanyak 163.275 setiap tahunnya. Di di Indonesia. Menurut jenisnya, dialisis
Amerika Serikat kejadian atau prevalensi dibedakan menjadi dua, yaitu Hemodiaisa
gagal ginjal meningkat dan jumlah penderita dan peritoneal dialisis. Sampai saat ini,
gagal ginjal kronik dengan hemodialisa Hemodialisa masih menjadi alternatif utama
semakin meningkat dari 340.000 di tahun terapi pengganti fungsi ginjal bagi pasien
1999 dan 651.000 di tahun 2010 (Cinar, 2009 GGK karena dari segi biaya lebih murah dan

Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan... 77


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

risiko terjadinya perdarahan lebih rendah 2006). Tekanan darah umumnya menurun
jika dibandingkan dengan dialisis peritoneal dengan dilakukannya ultrafiltrasi (UF) atau
(Markum, 2006). penarikan cairan saat Hemodialisa.kecemasan

Hemodialisa yaitu untuk menurunkan terjadi pada 20-30% penderita klien gagal

kadar ureum,kreatinin dan zat toksik ginjal kronik yang menjalani Hemodialisa

yang lainnya di dalam darah. Dalam reguler. Penelitian terhadap pasien dengan

penatalaksanaannya, selain memerlukan Hemodialisa reguler yang dilakukan di

terapi diet dan medikamentosa, pasien Denpasar, mendapatkan kejadian tingkat

GGK juga memerlukan terapi pengganti kecemasan 19,6% (Agustriadi, 2009).

fungsi ginjal yang terdiri atas dialisis dan Kecemasan adalah kekhawatiran yang
transplantasi ginjal. Diantara kedua jenis tidak jelas dan menyebar yang berkaitan
terapi pengganti fungsi ginjal tersebut, dialisis dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya
merupakan terapi yang umum digunakan (Stuart, 2006:144). Depresi merupakan
karena terbatasnya jumlah donor ginjal hidup masalah utama yang sering di alami pasien
di Indonesia. Menurut jenisnya, dialisis maupun keluarga, (Amira 2011), masalah yang
dibedakan menjadi dua, yaitu Hemodiaisa sering di hadapi klien adalah ekonomi,sosial
dan peritoneal dialisis. Sampai saat ini, dan maupun komunikasi yang kurang selama
Hemodialisa masih menjadi alternatif utama menjalani hemodialisa.
terapi pengganti fungsi ginjal bagi pasien Stressor yang menyebabkan cemas
GGK karena dari segi biaya lebih murah dan pada pasien yang menjalani hemodialisa
risiko terjadinya perdarahan lebih rendah cenderung menetap, oleh karena itu
jika dibandingkan dengan dialisis peritoneal diperlukan suatu strategi yang efektif,
(Markum, 2006). efisien, dan mudah dilakukan untuk mampu
Tindakan Hemodialisa saat ini meng- mengurangi kecemasan sehingga pasien
alami perkembangan yang cukup pesat, mampu beradaptasi terhadap stressor
namun masih banyak penderita mengalami yang ada. Dukungan sangat diperlukan
masalah medis saat menjalani Hemodialisa. dan sangat dibutuhkan oleh pasien yang
Komplikasi yang sering terjadi pada mengidap penyakit terminal, yang terlibat
penderita yang menjalani Hemodialisa adalah harus mendukung yaitu orang tua, teman-
gangguan hemodinamik (Landry dan Oliver, teman, orang tua yang lainnya (kakek,nenek,

78 Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan...


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

tante,paman), dan support group. (Lubis Aj, Hasil penelitian sebelum dilakukan
2006) terapi Support Group pada pasien yang

Support group atau dukungan kelompok menjalani hemodialisa didapatkan

adalah suatu dukungan oleh kelompok yang mayoritas pasien mengalami kecemasan

memiliki permasalahan yang sama untuk ringan yaitu sebanyak 80%.

mengkondisikan dan memberi penguatan b. Tingkat Kecemasan Pasien setelah


pada kelompok maupun perorangan dalam diberikan perlakuan Terapi Support
kelompok. Kelompok yang memiliki problem Group
yang relatif sama dengan cara sharing Tabel 2.
Hasil pengukuran tingkat ke-
informasi tentang permasalahan yang dialami cemasan pasien setelah diberikan
perlakuan Terapi Support Group
serta solusi yang perlu dilakukan sekaligus
Tingkat Jumlah
proses saling belajar dan menguatkan, sering No Prosentase
Kecemasan (n)
disebut kelompok sebaya. Tujuan utama dari 1. Tidak Cemas 18 90%

intervensi Support Group adalah tercapainya 2. Ringan 2 10%


kemampuan coping yang efektif terhadap 3. Sedang - -
masalah ataupun trauma yang dialami. 4. Berat - -

HASIL Hasil penelitian setelah dilakukan


terapi Support Group pada pasien yang
a. Tingkat kecemasan pasien sebelum
menjalani hemodialisa didapatkan
diberikan perlakuan intervensi Support
mayoritas pasien tidak ada kecemasan
Group
sebanyak 90% dan 10% dalam kecemasan
Tabel 1. Tingkat kecemasan pasien sebelum
diberikan perlakuan Terapi support ringan.
group
c. Tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
Tingkat
No Jumlah (n) Prosentase diberikan Terapi Support Group
Kecemasan
Tidak
1. 0 0
Cemas
2. Ringan 16 80%
3. Sedang 4 20%
4. Berat - 0

Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan... 79


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

Tabel 3. Hasil analisis pengukuran tingkat Kecemasan merupakan suatu sikap


kecemasan pasien sebelum dan
alamiah yang dialami oleh setiap manusia
setelah diberikan perlakuan Terapi
Support Group sebagai bentuk respon dalam menghadapi
Tingkat ancaman. Namun ketika perasaan cemas
Mean SD P Value
Kecemasan
Sebelum 79,84 11,40 itu menjadi berkepanjangan (maladaptif)

Setelah 51,40 11,43 0,000


maka perasaan itu berubah menjadi
gangguan cemas atau ansietas disorder.
Hasil analisis pengukuran tingkat
Beberapa faktor yang menyebabkan
kecemasan pada pasien yang menjalani
kecemasan pada pasien saat menjalani
hemodialisa dengn menggunakan
hemodialisa antara lain dukungan
uji statistik Wilcoxon dengan nilai P
keluarga selama proses pengobatan dan
value 0,000. Hasil ini menunjukkan
lama pengobatan yang harus dijalani.
ada pengaruh yang signifikan tingkat
Dukungan keluarga sangat penting dalam
kecemasan pada pasien yang menjalani
hemodialisa sebelum dan sesudah proses menjalankan hemodialisa karena

dilakukan terapi support group keluarga dapat memberikan support yang


besar dalam proses penyembuhan.

PEMBAHASAN Dukungan keluarga yang


memberikan perasaan dihargai pada
a. Tingkat Kecemasan Pasien sebelum
pasien berupa menyediakan informasi,
diberikan perlakuan intervensi Support
Group membantu mengatasi masalah dan
perduli, mengelola ketidakpastian dan
Dalam penelitian ini, sebagian besar
mempertahankan harapan hidup. Hal
responden memiliki gangguan kecemasan
ini diterapkan terutama untuk pasien
dengan tingkatan ringan. Hasil ini sesuai
yang merasa sangat terganggu dengan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
diagnosis dan program pengobatan
Bpssola didaerah Mediterania yang
mereka, termasuk ketakutan kematian.
menyebutkan bahwa dari 80 penderita
Menurut Maslow, dukungan keluarga
hemodialisa yang dinilai dengan HARS,
termasuk ke dalam kebutuhan kasih
diketahui 47,5% mengalami kecemasan
sayang dan kebutuhan harga diri.
ringan, selebihnya mengalami kecemasan
Manusia bertingkah laku karena adanya
berat dan sedang.

80 Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan...


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

kebutuhan yang harus dipenuhi. Jika di RS Universitas Kristen Indonesia


terpenuhinya suatu kebutuhan, maka menemukan bahwa dari 54 pasien
akan menimbulkan kepuasan dan hemodialisis yang diteliti, didapati 28
motivasi untuk ingin memenuhi pada responden menderita kecemasan ringan
jenjang berikutnya dan 26 pasien menderita kecemasan

Dari segi lama menjalani terapi, sedang (Luana, Panggabean, Lengkong


& Christine, 2012).
kecemasan banyak dialami oleh pasien
yang baru menjalani hemodialisis, hal Peran perawat pada pasien yang

ini sejalan dengan penelitian Bay et al tidak patuh menjalani cuci darah adalah

(1998), pada 128 pasien ya,ng menjalani memberikan pelayanan keperawatan

hemodialisis kurang dari satu tahun terhadap pasien tentang pentingnya cuci
darah buat kesehatannya untuk tetap rutin
yang disurvei, ditemukan 40 pasien
menjalani hemodialisa, memberikan
mengalami cemas berat selama menjalani
perhatian dan selalu melakukan
hemodialisis. Penelitian Chandra (2009),
interaksi dan berkomunikasi kepada
menyatakan pasien GGK yang menjalani
pasien. Perawat sebagai kolabolator
hemodialisis di unit hemodialisa
yaitu perawat berkerjasama dengan
RSPAD Gatot Subroto, pasien yang baru
tim kesetratan gizi untuk memberikan
menjalani hemodialisis merasa cemas
pelayanan tentang pentingnya diet bagi
akan penusukan jarum dialisa, melihat
pasien yang menjalani cuci darah dan
darah yang ada di selang kateter dialisa,
memberikan pendidikan kesehatan atau
suara alarm unit dialisa yang berbunyi,
memperluas informasi pengetahuan
cemas sampai kapan penyakitnya dapat
cuci darah kepada pasien dan keluarga
diatasi.
sehingga terjadi perubahan perilaku.
Angka kejadian kecemasan yang Perawat mendiskusikan konsekuensi
terjadi baik di dunia maupun di yang akan timbul jika tidak melakukan
Indonesia sangat terlihat, dibuktikan tindakan atau terapi hemodialisa. Untuk
dengan beberapa penelitian yang mempertahankan hemostasis pada
memaparkan jumlah pasien yang kelangsungan tubuh diperlukan filtrasi
menjalani hemodialisis dan mengalami yang baik salah satunya adalah ginjal.
kecemasan. Penelitian yang dilakukan Tingkat kecemasan dipengaruhi oleh

Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan... 81


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

bagaimana pasien menjalani tindakan sehingga penderita DM akan meningkat


hemodialisa. kesehatannya. Keterbukaan diri pada

b. Tingkat Kecemasan Pasien setelah pasien yang menjalani hemodialisa dapat

diberikan perlakuan Terapi Support meningkat apabila mengikuti secara

Group aktif kegiatan support group. Umpan

Penelitian ini menunjukkan bahwa balik yang diberikan sesame pasien

90% responden tidak mengalami yang sedang menjalani hemodialisa

kecemasan setelah diberi terapi support dapat memberikan peraaan yang nyaman

group. Terapi support group yang maupun memberikan inspirasi-inspirasi

diberikan diperoleh melalui keterlibatan yang dapat meningkatkan kesehatan

aktif dalam kelompok. Keterlibatan mereka.

individu dalam kelompok seperti Sesama kelompk memberikan

pertukaran informasi dan pembuatan dukungan emosional kepada teman

keputusan mengenai kesehatannya. dalam satu kelompok sehingga dapat

Sehingga dapat meningkatkan kualitas mengurangi perasaan sendiri pada pasien.

hidupnya karena tidak merasa adanya Keterlibatan dalam kelompok merupakan

hambatan atas sakit yang dideritanya. keterlibatan individu dalam proses yang

Dukungan kelompok yang baik terkait dengan tugas kelompok seperti

berfungsi sebagai system pendukung bagi pertukaran informasi dan pembuatan

anggotanya dengan cara meningkatkan keputusan kolaboratif dan seberapa

dukungan emosional, penghargaan, banyak individu merasa dihormati dan

instrumental, dan informatif yang didengarkan dalam kelompok.Melalui

diberikan oleh anggotanya. proses mengamati dan membandingkan

Hasil penelitian ini juga didukung diri dengan pasien yang lain dapat

Syailendrawati & Endang (2012) memanajemen penyakitnya.

yang menyebutkan bahwa dukungan Dalam suatu kelompok mempunyai

kelompok yang diteliti menemukan hasil kesamaan minat, sikap atau keyakinan

bahwa faktor dukungan sosial kelompok dan memiliki rasa saling tergantung

Persadia yang besar dapat meningkatkan untuk mencapai suatu kesehatatan

upaya penyembuhan dan pengobatan, jasmani dan rohani (Vaughan dan Vogg,

82 Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan...


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

2005 dalam Sarwono, 2009).Keadaan ini kelompok untuk berbagi ide-ide dan
yang menyebabkan kecemasan pasien informasi serta memberikan support,
menjadi menurun. Rasa saling peduli dan meningkatkan kepedulian antar sesama
menganggap bahwa ada teman yang juga anggota sehingga tercapainya perasaan
mengalami atau menjalani penyakit yang aman dan sejahtera, dan menghilangkan
sama membuat perasaan menjadi lebih rasa takut dan kecemasan.
tenang dan mampu menerima apa yang Pelaksanaan support group dapat
terjadi. meningkatkan kemampuan pasien untuk
Hasil penelitian Helgeson (2002) menyelesaikan masalah yang dihadapi.
menunjukkan bahwa kelompok pasien al yang sama juga diungkapkan oleh
kanker payudara stadium 1 dan 2 setelah Djunaidi, Sukmayanti dan Nitya (2006)
didiagnosa yang mengikuti terapi self pada kelompok dukungan ini bisa
help group selama 8 minggu dengan membuat orang merasa jauh lebih nyaman
sesi pertemuan 1 kali (60 menit) setiap untuk terbuka tentang masalahnya.
minggunya mengalami peningkatan Berbicara dengan anggota lain dalam
derajat kualitas hidup. support group dapat mengurangi

c. Perbedaan Tingkat Kecemasan Sebelum ketakutan, kecemasan, meningkatkan

dan sesudah diberikan Terapi Support harga diri, dan membantu meningkatkan

Group rasa kesejahteraan secara keseluruhan.

Berdasarkan hasil penelitian Penelitian pada pasien stroke juga

menunjukkan bahwa terjadi penurunan menjelaskan dukungan kelompok sebaya

tingkat kecemasan pada pasien setelah berdampak pada peningkatan hubungan

menjalani terapi support group. Menurut sosial , peningkatan kepercayaan diri

Rabinowidz (2009) peer support dan kenyamanan dalam menjalani

group dapat memberikan support kehidupan. Keterlibatan tim kesehatan,

terhadap sesama anggota dan membuat pelatihan dukungan kelompok dan

penyelesaian masalah secara lebih koordinator yang terampil adalah

baik dengan cara berbagi perasaan dan penting untuk keberhasilan program ini.

pengalaman, saling mendengarkan satu Penelitian pada dukungan kelompok

sama lain, membantu sesama anggota penderita diabetes juga menunjukkan

Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan... 83


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

dampak yang signifikan secara statistik science dan foundational sciences.


pada perbaikan kontrol glikemik, Termasuk di dalam nursing practice
tekanan darah, kolesterol, berat BMI, science yakni 1) wholly compensatory
peningkatan aktivitas fisik, self-efficacy, dimana perawat membantu penuh
penurunan depresi dan dukungan sosial ketidakmampuan total pasien dalam
yang dirasakan. melakukan aktivitas self care; 2) partially

Filosofi dari ilmu keperawatan compensatory dimana perawat membantu

adalah memandirikan dan membantu ketidakmampuan sebagain pasien

individu memenuhi kebutuhan dirinya dalam melakukan aktifitas self care; 3)

(self-care). Salah satu teori self-care supporting –educative dimana perawat

dalam ilmu keperawatan yang terkenal membantu pasien untuk membuat

adalah teori self-care Orem. Orem dalam keputusan dan memiliki kemampuan

hal ini melihat individu sebagai satu dan pengetahuan. Area hemodialisis

kesatuan utuh yang terdiri dari aspek fisik, merupakan salah satu area praktik

psikologis, dan sosial dengan derajat keperawatan untuk mengaplikasikan

kemampuan untuk merawat dirinya yang teori self-care Orem ini dimana aplikasi

berbeda-beda sehingga tindakan perawat ini akan sesuai karena penting sekali

berupaya untuk memacu kemampuan untuk pasien untuk aktif terlibat dalam

tersebut. Individu juga memiliki perawatan dirinya. Tujuan utama praktek

kemampuan untuk terus berkembang keperawatan adalah untuk membantu

dan belajar. Teori Orem mendeskripsikan pasien menyiapkan diri untuk berperan

peran dari perawat adalah menolong serta secara adekuat dalam perawatan

seseorang dalam ketidakmampuannya dirinya dengan cara meningkatkan

dalam melaksanakan self-care. outcome pasien dan kualitas hidup.

Tujuan utama sistem Orem ini adalah Sebagai perawat, kita dapat melakukan

menemukan kebutuhan self-care (self- hal tersebut dengan membentuk

care demand) pasien hingga pasien hubungan saling percaya antara perawat

mampu untuk melaksanakannya. Teori dan pasien, menyediakan dukungan dan

Orem mengidentifikasi dua set dari ilmu pendidikan kesehatan, memperbolehkan

keperawatan yakni nursing practice pasien mengontrol beberapa

84 Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan...


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

situasi dengan berpartisipasi dalam bentuk perawatan mandiri oleh diri


pengambilan keputusan, dan mendorong pasien yang dapat memiliki dampak
pasien untuk aktif berpartisipasi dalam positif apabila bila dikaitkan dengan
tretmen hemodialisis. Pasien PGK yang kualitas hidup pasien. Social support
menjalani terapi dialisis merupakan merupakan salah satu bagian yang tak
pasien dengan penyakit kronis dimana terpisahkan dari pelaksanaan self-care
self- care management menjadi penting management pasien gagal ginjal kronis
untuk diperhatikan. Orem percaya yang menjalani hemodialisis dimana
bahwa manusia memiliki kemampuan dalam penelitian ini dapat dilaporkan
dalam merawat dirinya sendiri (self- sumber social support yang diterima
care) dan perawat harus fokus terhadap pasien berasal dari pasangan (suami/
dampak kemampuan tersebut. Self istri), keluarga, dan sesama pasien yang
-care management merupakan strategi menjalani hemodialisis (support group).
yang baru untuk pasien PGK namun Kaitan dengan nursing care plan,
penting mengingat dampak positif diagnosa keperawatan yang terkait self-
yang dapat diperoleh pasien. Self-care care management adalah ineffective self
management pada pasien PGK yang health management dan enhanced self
menjalani hemodialisis merupakan usaha health management.
positif pasien untuk menemukan dan
berpartisipasi dalam pelayanan kesehatan KESIMPULAN DAN SARAN
mereka untuk mengoptimalkan kesehatan, Kesimpulan
mencegah komplikasi, mengontrol Mayoritas pasien yang menjalani
gejala, menyusun sumber-sumber hemodialisa mengalami penurunan tingkat
pengobatan, meminimalisir gangguan kecemasan setelah mendapatkan intervensi
dalam penyakit yang dapat mengganggu Support Group.
kehidupan yang mereka sukai. Gambaran
self-care management pasien penyakit Saran

ginjal kronis yang menjalani hemodialisis Penelitian ini dapat dijadikan salah satu
dari aspek pemenuhan kebutuhan fisik, intervensi keperawatan untuk menurunkan
kondisi psikologis, dan sikap spiritual. tingkat kecemasan pada pasien yang
Self-care management merupakan menjalani hemodialisa

Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan... 85


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

DAFTAR PUSTAKA

Agustriadi, O. 2009. __Hubungan antara Perubahan Volume Darah Relatif dan Episode
Hipotensi Intradialitik Selama Hemodialisis pada Gagal Ginjal Kronik__ (karya akhir).
Denpasar: Universitas Udayana.

Amira N., 2011. Hubungan Tekanan Darah dan Lama Menderita Diabetes Dengan Laju Filtrasi
Glomerulus Pada Subjek Diabetes Melitus Tipe 2. Ejournal Unstrat

Aris. (2011). Gambaran kecemasan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di
RSUD dr. Slamet Garut. Skripsi : Stikes Karsa Husada Garut.

Bay, WH, Van Cleef S, Owens M. (2004). The hemodialysis access : preferences and conserns
of patients, dialysis nurses and technicians and physicians. American Journal Nephrol

Chandra.2009. Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Pendrita Post


Teraumatic Stress Disorder (PTSD) di Pusat Pelayanan Terpadu. Diunduh dari (http://
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6903/1/10E00526.pdf pada tanggal 16 Januari
2019

Cukor, D., Coplan, J., Brown, C., & Friedman, S. (2008). Anxiety disorders in adults treated by
hemodialysis. Clinical Journal of the American Society of Nephrology : CJASN: 52(1),
128–136. doi:10.1053/j. ajkd.2008.02.300

Djunaidi, Sukmayanti & Nitya. (2006). Peningkatan self-esteem setelah mengalami dukungan
dalam support goup. Jurnal Psikologi, 18(2), 35-46. Slowik, Guy . (2011). What treatments
are available depression after pregnancy. http://ehealthmd.com/content/whattreatments-
are-availabledepression-after-pregnancy. Diakses 6 Juli 2019.

Finnegan, J., Jennifer, T., & Veronica, J. (2013). The psychosocial experience of patients with
end-stage renal disease and its impact on quality of life: findings from a needs assessment
to shape a service. ISRN Nephrology, 308986. doi:10.5402/2013/308986

Helgeson MJ, Smith BJ, Johnsen M, Ebert C. Dental Consideration for the Frail Elderly. Spec
Care Dentist 2002;22(3):40S-55S

Istanti. 2011 Faktor – Faktor Yang Berkontribusi Terhadap IDWG Pasien CKD Di Unit
Hemodialisis RS PKU Yogyakarta. Jurnal Mutiara Medika Vol.11

Landry, D.W., and Oliver, J.A. (2006). Blood pressure instability during hemodialysis. Kid Int.
69, 1710–11

86 Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan...


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

Lubis Aj, Psikologi. Dukungan Sosial pada Pasien Gagal Ginjal Terminal yang Melakukan
Terapi Hemodialisa. Univ Sumatera Utara. 2006;16–26.

Kazmi Wh, Danial K. Chronic Kidney Disease Update. 2007

Markum, 2006:588 Prevalence ofsymptoms of depression among patient with chronic kidney
disease.Diambil dari http://njcponline.com

Morad, Z., Choong, H. L., & Tungsanga K. Funding Renal Replacement Therapy in Southeast
Asia: Building Public-Private Partnerships in Singapore, Malaysia, Thailand, and
Indonesia. American Journal Of Kidney Diseases. 2015;65(5):799–805.

Perez J, Hons Mph, Kidd J. Peer Support Workers: An Untapped Resource in Primary Mental
Health Care. 2015;7(1):84–7

Pernefri. Naskah Lengkap Workshop dan Simposium Nefrology Update 2015: Emergency in
Nefrology and Hipertension. Semarang: Universitas Diponegoro; 2015

Perhimpunan Nefrologi IndonesiaI.2013.Konsensus Dialisi.Jakarta : Pernefri

Pratiwi, D. A. & K. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal
Kronik dengan Hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah. Yogyakarta. 2014

Rabinowitz, Phil., & Kate Nagy.(2009). Creating and Facilitating Peer Support Groups. http://
ctb.ku.edu/en/tablecontents/ sub_section_main_1180.aspx. Diakses 6 Juli 2019.

Riyanto W. Hubungan Antara Penambahan Berat Badan diantara Dua Waktu Hemodialisis
(Interdialysis Weight Gain = IDWG) Terhadap Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal
Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis di Unit Hemodialisa RSUP Fatmawati
Jakarta. Universitas Indonesia. Depok. 2011

Sarwono 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta.
YBP

Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry. Behavior Sciences/Clinical
Psychiatry. 10th 2.

Stuart, GW & Sunden, SJ. 2006. Buku Saku Keperwatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Sudoyo Aw, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
4th Ed. Jakarta: Ilmu Penyakit Dalam Fkui; 2006.

Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan... 87


ISSN 1858-3385, E-ISSN 2549-7006
GASTER Vol. 18 No. 1, Februari 2020

Suryarinilsih Y. Hubungan Peningkatan Berat Badan Antara Dua Waktu Hemodilisis dengan
Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis.Universitas Indonesia. Depok. 2010

Syailendrawati, S.P. & Endang, R.S.S. 2012. Pengaruh Keterlibatan Aktif dalam Kelompok
Dukungan (Persadia) Terhadap Tingkat Kepatuhan Pengobatan Penderita Diabetes
Mellitus di Puskesmas Pakis Surabaya.Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental
Vol.1 No.02, Agustus 2018

Wijayanti, W., Isro’in, L., & Purwanti, L.E. (2017). Analisis perilaku pasien hemodialisis dalam
pengontrolan cairan tubuh. Indonesian Journal for Health Sciences.

88 Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan...

Anda mungkin juga menyukai