Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengampu :
KELAS B
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Audit Siklus Perolehan Modal dan Pengembalian” tepat pada waktunya.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Pusvita Indria Mei Susilowati S.E.,
M.S.A. Ak. selaku dosen pengampu mata kuliah Auditing II yang telah memberikan banyak
bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses pembuatan makalah ini.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Auditing II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca
dan juga bagi penulis.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan maupun segi tata bahasanya. Oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
maupun motivasi bagi pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
B. UTANG WESEL..........................................................................................................................8
a. Pengendalian Internal.........................................................................................................8
c. Prosedur Analitis...............................................................................................................10
C. EKUITAS PEMILIK.................................................................................................................13
a. Pengendalian Internal............................................................................................................14
c. Pengauditan Dividen..........................................................................................................18
BAB III...............................................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................................20
A. Kesimpulan................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Hanya relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo-saldo akun, tetapi setiap
transaksi seringkali sangat material. Sebagai contoh: perusahaan jarang
menerbitkan obligasi, tetapi begitu obligasi diterbitkan, jumlahnya biasanya
material. Oleh karena ukuran yang besar itulah, sebagai bagian dari pemeriksaan
atas saldo atau daftar kebanyakan akun yang ada dalam siklus ini berisi saldo
awal, transaksi yang terjadi sepanjang tahun yang di audit, dan saldo akhir tahun.
2. Kesalahan penyajian atau penghilangan satu transaksi saja bisa material akibatnya,
tekanan utama auditor dalam pengauditan akun-akun tersebut seringkali
diletakkan pada tujuan audit saldo kelengkapan dan ketelitian.
3. Terdapat hubungan hukum antara entitas klien dengan pemegang saham, obligasi
atau dokumen lain serupa itu. Dalam pengauditan transaksi-transaksi dalam siklus
ini, auditor harus sangat cermat untuk memastikan bahwa persyaratan hukum yang
mempengaruhi laporan keuangan telah terpenuhi dan disajikan dan di ungkapkan
dengan memadai.
4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban
dan ekuitas. Dalam mengaudit kewajiban bunga auditor harus secara simultan
memeriksa pula beban bunga dan utang bunga. Demikian pula halnya dalam
pengauditan ekuitas pemilik, diumumkan, dan utang dividen.
4
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana karakteristik siklus perolehan modal dan pengembaliannya?
b. Bagaimana audit atas saldo utang?
c. Bagaimana audit atas saldo akun wesel bayar?
d. Bagaimana audit atas akun ekuitas?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembaliannya tergantung pada tipe
operasi bisnis perusahaan dan bagaimana operasi tersebut didanai. Semua perseroan memiliki
modal saham dan laba ditahan, tetapi hanya sedikit yang memiliki saham preferen, agio
saham, dan saham dibeli kembali (treasury stock). Seperti halnya siklus yang lain, kas
6
merupakan akun yang penting dalam siklus ini karena baik dalam perolehan modal maupun
dalam pengembaliannya selalu melibatkan akun kas. Karakteristik yang unik dari siklus
perolehan modal dan pengembaliannya mempengaruhi bagaimana auditor memeriksa akun-
akun dalam siklus ini. Siklus ini biasanya mencakup akun-akun di bawah ini:
Metodologi untuk perancangan pengujian rinci saldo untuk akun dalam siklus
perolehan modal dan pengembaliannya sama dengan metodologi yang diikuti untuk akun-
akun lainnya.
Sebagai contoh, dalam menentukan pengujian rinci saldo utang wesel, auditor
mempertimbangkan risiko bisnis, materialitas pelaksanaan, risiko inheren, hasil dari
pengujian pengendaiian dan pengujian substantif transaksi, dan hasil dari prosedur
analitis.
Auditor biasanya menetapkan materialitas pada tingkat rendah karena pada umumnya
dimungkinkan untuk mengaudit secara lengkap saldo akun dan transaksi yang mempengaruhi
saldo akun utang wesel. Demikian pula, auditor biasanya menetapkan risiko inheren pada
tingkat rendah karena nilai akun yang benar biasanya mudah ditentukan. Demikian pula,
auditor biasanya lebih menekankan pada tujuan audit saldo kelengkapan untuk saldo akun
utang wesel dan tujuan kelengkapan untuk pengungkapan utang wesel, seperti jaminan dan
pembatasan penggunaan utang wesel. Karena siklus ini hanya berisi sedikit transaksi, risiko
pengendalian dan hasil pengujian substantif transaksi biasanya kurang penting untuk
perancangan pengujian rinci saldo untuk akun seperti utang wesel.
Untuk memahami dengan baik prosedur audit untuk banyak akun dalam siklus
perolehan modal dan pengembaliannya, sejumlah akun terpilih yang merupakan bagian
7
signifikan dari siklus ini pada umumnya, akan dibahas pada bab ini. Di bawah ini akan
dibahas (1) pengauditan utang wesel dan beban bunga yang bersangkutan untuk memberi
gambaran pinjaman berbunga, dan (2) pengauditan modal saham biasa, agio saham biasa,
dividen, dan laba ditahan untuk menggambarkan akun-akun ekuitas.
B. UTANG WESEL
Utang Wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari
pokok pinjaman dan bunganya, yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan
aset. Biasanya wesel diterbitkan untuk suatu tertentu antara satu bulan sampai satu
tahun, tapi ada juga yang jangka waktunya lebih panjang. Wesel diterbitkan untuk
berbagai macam tujuan, dan properti atau aset lain dijadikan sebagai jaminan
pinjaman, seperti misalnya sekuritas, piutang usaha, persediaan, dan aset tetap.
Pokok Pinjaman dan tingkat bunga wesel harus dicantumkan dalam perjanjian kredit
untuk wesel jangka pendek, pembayaran pokok untuk bunga hanya diminta ketika
wesel jatuh tempo. untuk wesel lebih dari 90 hari, bunga biasanya dibayar secara
bulanan atau kwartalan.
Auditor biasanya melakukan pengujian atas pembayaran pokok pinjaman dan
bunganya sebagai bagian dari pengauditan siklus pembelian dan pembayaran, karena
pembayaran dicatat jurnal pengeluaran kas. Akan tetapi dalam banyak kasus, karena
transaksi jarang terjadi, tidak ada transaksi modal yang dimasukkan dalam sampel
oleh auditor untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi. Oleh
karena itu, auditor biasanya menguji transaksi ini sebagai bagian dari siklus
pembelian dan pembayaran.
Tujuan pengauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan apakah:
8
a. Pengendalian Internal
Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu:
9
pengendalian dan pengujian substantif transaksi seringkali juga dilakukan sebagai bagian
dari pengujian. Pengujian pengendalian atas utang wesel beserta bunganya dititik beratkan
pada pengujian atas empat pengendalian seperti telah diuraikan di atas. Selain itu, auditor
juga harus memeriksa ketelitian catatan penerimaan dari pencairan pinjaman serta
pembayaran kembali pokok pinjaman dan bunganya.
c. Prosedur Analitis
Prosedur analitis penting dalam pengauditan utang wesel karena pengujian rinci beban
bunga dan utang bunga seringkali dapat ditiadakan apabila hasilnya memuaskan. Tabel 19-1
melukiskan tipikal prosedur analitis untuk utang wesel dan akun bunga yang bersangkutan.
Prediksi independen auditor atas beban bunga, dengan menggunakan saldo utang
berjalan dan tingkat bunga, akan membantu audit dalam menilai kewajaran beban bunga dan
juga menguji kemungkinan adanya utang wesel yang tidak dicatat. Apabila beban bunga
sesungguhnya jauh lebih besar dari estimasi auditor, salah satu kemungkinan hal itu
disebabkan pembayaran bunga dilakukan atas utang wesel yang tidak dicatat.
10
Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam audit atas utang wesel:
Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material walaupun
yang salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel. Tabel 19-2 di bawah ini
melukiskan prosedur-prosedur yang lazim dilakukan untuk tujuan kelengkapan utang wesel.
Apabila pengendalian internal atas utang wesel tidak efektif, auditor harus memperluas
prosedur untuk menguji kemungkinan adanya utang wesel yang tidak dicatat. Sebagai
contoh, auditor bisa mengirim konfirmasi kepada kreditur yang dimasa lalu yang pernah
memberi kredit wesel tetapi pada tahun ini tidak tercantum dalam daftar utang wesel.
Auditor juga bisa menganalisis beban bunga yang dibayarkan kepada kreditur tetap kreditur
tersebut tidak tercantum namanya dalam daftar utang wesel, dar mereview notulen rapat
dewan komisaris untuk memeriksa kemungkinan adanya wesel yang telah mendapat
persetujuan tetapi tidak dicatat.
Selain tujuan audit saldo, empat tujuan audit penyajian dan pengungkapan juga penting
untuk utang wesel karena standar akuntansi keuangan mensyaratkan catatan kaki yang
memadai yang menjelaskan ketentuan-ketentuan berkenaan dengan utang wesel yang sedang
berjalan serta aset yang dijadikan agunan pinjaman, Apabila pinjaman menghendaki adanya
pembatasan signifikan atas aktivitas perusahaan, maka hal tersebut harus pula diungkapkan
dalam catatan kaki. Apabila auditor telah melaksanakan pengujian rinci saldo untuk tujuan
audit saldo, maka bukti yang díperohh dalam pengujian tersebut akan sangat membantu
auditor dalam mencapai tujuan audit penyajian dan pengungkapan.
Tabel 19-2 Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Utang Wesel dan
Bunga
11
dengan benar dan cocok individual ke master file. menggunakan perangkat lunak
dengan buku besar (kecocokan audit.
Utang wesel yang tercantum -Konfirmasi utang wesel.
dalam daftar utang wesel -Periksa otorisasi pada copy
Tujuan keberadaan tidak
benar-benar ada (keberadaan) duplikat wesel.
begitu penting dibandingkan
-Periksa persetujuan
dengan tujuan kelengkapan
pengambilan kredit dalam
dan ketelitian.
notulen rapat perusahaan.
Utang wesel yang ada telah -Periksa pembayaran wesel Tujuan ini penting untuk
dicantumkan dalam daftar setelah akhir tahun buku untuk mengungkapkan kemungkinan
utang wesel (kelengkapan) memastikan bahwa wesel adanya kekeliruan dan
tersebut tercantum sebagai kecurangan. Ketiga prosedur
utang pada akhir tahun yang ini lazim dilakukan pada
diperiksa. kebanyakan audit. Tambahan
-Dapatkan konfirmasi bank prosedur untuk mencari
standar yang mencakup kewajiban yang tidak dicatat
referensi spesifik tentang diperlukan apabila
keberadaan utang wesel dari pengendalian internal lemah.
semua bank yang berkaitan
dengan utang wesel
perusahaan.
-Review rekonsiliasi bank
untuk wesel baru yang
dikreditkan langsung ke akun
bank oleh bank.
Utang wesel dan utang bunga -Periksa pokok pinjaman dan Dalam kasus-kasus tertentu
yang tercantum dalam daftar bunga wesel pada duplikat perlu dilakukan perhitungan,
sungguh-sungguh akurat copy wesel. dengan menggunakan metode
(ketelitian) -Konfirmasi utang wesel, nilai sekarang (present value)
tingkat bunga, dan tanggal atas bunga dan pokok
terakhir pembayaran bunga pinjaman. Sebagai contoh,
yang telah dilakukan kepada apabila peralatan dibeli
12
pemegang wesel. dengan menggunakan utang
Utang wesel yang tercantum -Periksa tanggal
-Rekalkulasi jatuh
utang pada
bunga. wesel.
dalam daftar utang wesel telah duplikat copy wesel untuk
digolongkan dengan benar memastikan apakah sebagian
(penggolongan) atau seluruh utang wesel telah
menjadi utang jangka pendek.
-Review wesel untuk
memastikan apakah wesel
tersebut merupakan utang
wesel atau utang usaha dengan
pihak berelasi.
Utang wesel telah dilaporkan -Periksa duplikat copy wesel Wesel harus dilaporkan
pada periode yang tepat (pisah untuk menentukan apakah sebagai utang periode ini,
batas) wesel bertanggal sebelum atau apabila wesel bertanggal
tepat pada tanggal neraca. sebelum atau tepat pada
tanggal neraca.
Perusahaan mempunyai Periksa wesel untuk
kewajiban untuk membayar menentukan apakah
utang wesel. perusahaan mempunyai
kewajiban untuk membayar.
C. EKUITAS PEMILIK
Ekuitas adalah tuntutan pemilik terhadap aktiva perusahaan. Dalam perusahaan
perorangan atau persekutuan, ekuitas pemilik seringkali dipecah menjadi akun yang berbeda
untuk mencatat nilai sisa ekuitas pemilik (owner's capital balance) dan pengambilan pribadi
(the owner's withdrawals). Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada
perseroan publik dengan perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup yang
pemegang sahamnya biasanya hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama
satu periode jarang sekali terjadi. Transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemilik hanyalah
berupa perubahan ekuitas pemilik karena adanya laba atau rugi tahunan dan pembagian
dividen (kalau ada). Perseroan Tertutup jarang membayar dividen, dan auditor hanya
membutuhkan waktu sedikit untuk memeriksa ekuitas pemilik, walaupun auditor tetap harus
menguji catatan perusahaan.
13
Sebaliknya dalam perusahaan perseroan public , verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih
kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi
perubahan individu yang memegang saham.
a. Pengendalian Internal
Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik. Dibawah ini akan
dibahas :
Pada waktu menerbitkan dan mencatat modal saham, klien harus menaati
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta ketentuan-ketentuan dalam
14
dasar perusahaan. Nilai pari saham, jumlah saham yang diotorisasi untuk
diterbitkan perusahaan, serta pajak yang harus dibayar berkenaan dengan
penerbitan saham semua berpengaruh terhadap penerbitan dan pencatatan.
Sebagai cara untuk buku mengawasi sertifikat saham modal dan saham,
banyak perusahaan menyelenggarakan buku sertifikat saham dan master modal file
saham para pemegang perusahaan. Catatan sertifikat saham mencatat saham para
pemegang diterbitkan dan saham yang dibeli kembali sepanjang perjalanan
perusahaan. Catatan transaksi modal saham mencakup nomor sertifíkat saham,
jumlah saham yang diterbitkan, nama pemegang saham, dan tanggal penerbitan
saham harus mencatat sertifikat saham yang ditarik kembali dan tanggal
penarikannya.
Master file modal saham para pemegang saham adalah catatan saham
beredar pada suatu saat tertentu. Master file berfungsi sebagai pengecheck
ketelitian catatan sertifikat saham dan saldo modal saham biasa dibuku besar.
Selain itu Master File ini juga berguna sebagai dasar untuk pembayaran dividen.
15
dewan komisaris apabila terjadi perubahan dalam pemilikan saham. Registrar
bertanggung jawab untuk menandatangani semua sertifikat saham baru yang
diterbitkan dan memastikan bahwa sertifikat saham yang lama telah diterima dan
dinyatakan tidak berlaku. Sebelum sertifikat pengganti diterbitkan.
Banyak perseroan besar juga menggunakan jasa agen transfer saham untuk
menyelenggarakan pencatatan saham, termasuk mendokumentasikan perpindahan
(transfer) pemilikan saham. Penggunaan agen transfer saham akan membantu
penanganan catatan dengan cara meletakkan di tangan pihak organisasi independen
dan mengurangi biaya pencatatan dengan menggunakan tenaga spesialis. Banyak
juga perusahaan yang menggunakan jasa agen transfer untuk pembayaran dividen
tunai kepada pemegang saham. Hal ini juga meningkatkan pengendalian internal.
Tujuan ini dapat dengan mudah dicapai apabila perusahaan klien menggunakan
registrar independen atau agen transfer. Auditor bisa mengirimkan konfirmasi kepada
mereka untuk menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan keakuratan transaksi
yang ada, dan kemudian memastikan apakah semua transaksi itu telah terjadi. Untuk
dapat mengetahui adanya penerbitan atau pembelian kembali saham, auditor juga
mereview notulen rapat dewan komisaris, terutama menjelang akhir tahun buku, dan
memeriksa buku catatan saham yang diselenggarakan perusahaan.
16
2. Transaksi Modal Saham Terbukukan Sungguh-Sungguh Terjadi dan Dicatat
dengan Tepat
Setelah auditor puas bahwa jumlah saham yang beredar telah ditentukan dengan
benar, nilai pari terbukukan dalam akun modal saham dapat diperiksa dengan
mengalikan jumlah lembar saham dengan nilai pari saham. Saldo akhir dalam akun agio
saham adalah jumlah residual. Ini bisa diaudit dengan memeriksa jumlah transaksi
selama tahun yang diperiksa dan menambahkan atau mengurangkannya dari saldo awal
akun. Sebagai contoh, dalam suatu transaksi merger, auditor kadang-kadang perlu
melakukan penelitian untuk menentukan perlakuan akuntansi yang sesuai dan
penentuan penilaian transaksi yang tepat, setelah mempertimbangkan semua aspek
dalam merger tersebut.
Pertimbangan penting ketika mengaudit tujuan audit saldo tentang ketelitian untuk
modal saham adalah memeriksa kebenaran jumlah saham yang digunakan dalam
17
perhitungan laba per lembar saham, tidak sulit untuk menentukan jumlah saham yang
benar untuk digunakan dalam perhitungan, apabila perusahaan hanya memiliki satu
golongan saham dengan jumlah transaksi yang tidak banyak. Masalah akan menjadi
kompleks apabila terjadi sekuritas yang dapat dikonversi (convertible securities) , opsi
saham , atau waran saham yang beredar.
c. Pengauditan Dividen
Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen , bukan pada saldo
akhir,kecuali apabila terdapat utang dividen. tujuan audit transaksi untuk transaksi-transaksi
relevan untuk dividen. Namun demikian, dividen biasanya diaudit seratus persen. Tujuan
terpenting, termasuk yang berkaitan dengan utang dividen adalah :
18
apakah terdapat hak pembayaran dividen dalam perjanjian obligasi atau provisi saham
preferen.
Dalam mengaudit pendebetan dan pengkreditan atas laba ditahan selain yang
disebabkan oleh laba bersih dan dividen, auditor harus memastikan apakah transaksi-
transaksi telah dimasukkan. Sebagai contoh penyesuaian terhadap kejadian tahun lalu
dapat dimasukkan ke dalam laba ditahan hanya apabila hal tersebut sesuai dengan
ketentuan dalam standar akuntansi keuangan.
19
audit yang diperlukan untuk menentukan akurasi tergantung pada pada sifat transaksi.
Auditor juga harus mengevaluasi apakah ada transaksi yang seharusnya dimasukkan
tetapi tidak dibukukan.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/yokianang/570540c8c523bd9d0908f92b/auditing-
2-siklus-perolehan-modal-dan-pembayaran-kembali?page=all
22