Anda di halaman 1dari 4

PERAWATAN WATER SEAL DRAINAGE (WSD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2021 1/4
DITETAPKAN OLEH
Ketua Program Studi Keperawatan Tual
STANDARD
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERSIONAL 18 januari 2021
Ns. Lucky H. Noya, S. Kep., M.Kep
NIP. 19690618 199603 1 001
Water Seal Drainage ( WSD ) merupakan tindakan yang dilakukan untuk
mengeluarkan udara, cairan berupa darah atau pus dari rongga pleura , rongga
PENGERTIAN
thorax, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung untuk
mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut.
1. Mengganti balutan dada slang WSD
2. Memonitor kepatenan dan fungsi sistem WSD
TUJUAN 3. Mengganti botol WSD
4. Mencegah infeksi di bagian masuknya slang

1. Pasien dengan Pneumothoraks


2. Pasien dengan Hemothoraks
3. Pasien dengan Thorakotomi
INDIKASI
4. Pasien dengan Efusi Pleura
5. Pasien dengan Emfiema

1. Infeksi pada tempat pemasangan.


KONTRAINDIKASI 2. Gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol.

PETUGAS Perawat/Mahasiswa
Aspek Penilaian Ya Tdk
1. 1 set angkat jahitan
2. Kassa steril dalam tromol
3. Korentang steril
4. Plester dan gunting
5. Nirbeken/kantong balutan bekas,kotor.
6. Alkohol 70%
PERALATAN 7. Betadin 10%
8. Sarung tangan steril
9. Jika mengganti botol WSD, siapkan botol WSD yang
berisi betadin yg diencernkan dengan NaCl 0,9% dan
ujung slang terendam kurang lebih 2,5 cm dari
permukaan cairan.

PROSEDUR A. TAHAP PRA INTERAKSI


PELAKSANAAN
1. Mengecek program terapi, asuhan keperawatan dan rekam
medis
2. Mencuci tangan
LABORATORIUM KEPERAWATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,
2018 294
B. TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam dan menyapa pasien dengan namanya
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien (inform concent)

C. TAHAP KERJA
1. Mempersiapkan pasien
2. Menjelaskan tindakan yang dilakukan (cek inform
consent)
3. Menanyakan keluhan utama pasien.
4. Jaga privasi klien.
5. Atur posisi tidur klien semifowler dengan posisi kepala
mengarah berlawanan dengan letak selang dada.
6. Letakan alas perlak dan alasnya dibawah punggung klien
sesuai dengan letak selang dada.
7. Dekatkan bengkok pada dada klien.
8. Perhatikan dan periksa
a. balutan luka pada insersi selang terhadap adanya
rembesan cairan.
b. alat WSD dan yakinkan alat tersebut berfungsi
dengan baik. Segera klem slang dada jika alat tidak
berfungsi dengan baik (rusak/pecah/cairan dalam
botol tumpah).
c. Slang dada terhadap kebocoran terutama pada daerah
konektor dan kemungkinan slang tertekuk/terplintir
d. Produk drainase (warna/jumlah/dan lain-lain).
9. Buka balutan menggunakan pinset dengan hati-hati.
Masukan ke dalam nirbeken/ kantong balutan bekas.
10. Mendesifnkesi luka dan slang dengan betadin 10%,
kemudian dengan lakohol 70% Hati-hati terhadap benang
jahitan jangan sampai tertarik simpulnya
11. Menutup luka dengan kassa steril yang sudah dipotong
tengahnya kemudian diplester.
12. Slang WSD diklem
13. Melepaskan sambungan antara slang WSD dengan slang
botol. Ujung slang WSD dibersihkan dengan alkohol
70%, kemudian slang WSD dihubungan dengan slang
penyambung WSD botol yang baru.
14. Klem slang WSD dibuka dan yakinkan alat WSD
berfungsi kembali.
15. Anjurkan klien untuk latihan tarik napas dalam dan
bimbing pasien untuk batuk efektif..
16. Latih dan anjurkan pasien untuk secara rutin 2-3 kali
sehari melakukan latihan gerak pada persendian bahu

LABORATORIUM KEPERAWATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,


2018 295
daerah pemasangan WSD
17. Rapikan pakaian klien dan lingkungan, selanjutnya bantu
atur klien pada posisi yang nyaman.
18. Membersihkan alat-alat dan botol WSD yang kotor,
kemudian di sterilisasi kembali.

D. TAHAP TERMINASI
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membuka sarung tangan
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Perhatikan slang WSD, jangan sampai terlepas/tercabut
dari dinding dada.
2. Pangkal pipa WSD dalam botol harus selalu berada 2,5
cm di bawah permukaan cairan.
3. Botol jangan sampai terbalik
4. Laporkan segera jika ada tanda-tanda
a. Sianosis
b. Pernapasan cepat dan dangkal
c. Pasien terlihat batuk-batuk
5. Cairan yang keluar:
a. Warna
b. Jumlah
c. Bila botol penuh, slang WSD segera diklem
d. Bila kotor, ganti balutan

F. SIKAP
1. Melakukan tindakan dengan sistematis
2. Komunikatif dengan pasien
3. Percaya diri

Keterangan :
 Ya : 1 (Dilakukan dengan benar)
 Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak benar atau kurang benar)

Kriteria Penilaian:
LABORATORIUM KEPERAWATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,
2018 296
 A = 4 = 80-100
 B = 3 = 70-79
 C = 2 = 60-69
 D = 1 = 50-59
 E = 0 = 50

Nilai = Jumlah Tindakan yang dilakukan (Ya)


X 100
36

= = …………..

Tanggal : ………………………………………… 20…. Tanda Tangan

Pembimbing :………………………………………
NIP : ……………………………………… (……………………....)

Mahasiswa : …………………………………….
NIM : ……………………………………… (……...……………….)

Referensi :

Aziz Hidayat, Musrifattul U (2013). Kebutuhan Dasar Manusia. Buku Saku Praktikum. EGC.
Jakarta

Ganda S (2013). Kebutuhan Dasar manusia. Buku Panduan Laboratorium. EGC. Jakarta

Saputro L, dkk (2013). Kebutuhan Dasar Manusia. Binarupa Aksara Publisher. Tangeran
Selatan.

Kholid, R (2013). Prosedur Praktik Keperawatan. Jilid 1. Trans Info Media. Jakarta.

LABORATORIUM KEPERAWATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,


2018 297

Anda mungkin juga menyukai