Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN JURNAL

(KONSEP DASAR KEPERAWATAN 1)


BERFIKIR KRITIS DALAM MENYIKAPI KODE ETIK
KEPERAWATAN

Dosen :
Siti Fatimah, S.Kp, M.Pd

Kelompok 10 (27.1B)
Sri Fitria Lestari 2720200066
Laela Romadona 2720200054
Muhammad Reza D 272020112

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
2020
BERFIKIR KRITIS DALAM MENYIKAPI KODE ETIK
KEPERAWATAN

ABSTRAK
Berpikir kritis dimulai dengan cara pandang yang luas, dan mampu menumbuhkan rasa
percaya diri yang tinggi, serta dapat membuat sebuah pemikiran – pemikiran yang mampu
membuat seorang perawat menjadi berkualitas terutama dalam menyikapi kode etik
keperawatan. Kode etik keperawatan merupakan peraturan - peraturan seputar dunia
keperawatan.

LATAR BELAKANG
Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan sebuah komponen esensial dalam
tanggung gugat propesional, dan asuhan keperawatan yang bermutu. Para pemikir kritis
dalam keperawatan memperlihatkan berpikir kritis seperti percaya diri, perspektif
kontekstual, kreatifitas, fleksibel, rasa ingin tahu, integeritas intelektual, intuisi, berpikir
terbuka, tekun dan repleksi. Kode etik keperawatan sebagai bagian dari pengetahuan dasar etik
berisi bagaimana seharusnya seorang perawat berprilaku etik sebagai seorang propesi, dan
mencegah terjadinya permasalahan etik serta berusaha memenuhi kewajiban propesional sebagai
tujuan.
Kode etik perawat merupakan hal yang sangat penting sehingga diperlukan pendekatan dalam
mengajarkan etik keperwatan yang dimasukan dalam kurikulum pendidikan
keperawatan (Nummienen et al,2009).

TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam metode ini adalah membuat seorang perawat dapat
perpikir kritis dalam menyikapi kode etik keperawatan yang biasanya membuat
dilemma etik tersendiri dalam pengambilan keputuasan, oleh karena itu diharapkan
seorang perawat dapat melakukan pengambilan keputusan yang benar sehingga tidak
melanggar kode etik keperawatan yang berlaku.

METODE
Jenis metode penelitian ini adalah dengan metode pendekatan kasus(case approach)
yang pernah terjadi. Sumber data yang dimuat berupa pengumpulan bahan pustaka
tentang kode etik keperawatam dengan berpikir kritis. Metode ini menggunakan
beberapa cara berbagai kasus dengan proses penyelesaian etika keperawatan dirumah
sakit, konsep pemecahan dilema etik dan strategi penyelesaian masalah etis.

PEMBAHASAN
Dari kasus diatas perawat harus menerapkan lima proses penyelesaian etika
keperawatan dirumah sakit dalam berpikir kritis yang pertama mengumpulkan,
menganalisa dan menginterpretasikan data yang brupa mendapat data sebanyak
mungkin tentang dilema atau permasalahan yang akan diselesaikan. Diantara masalah
tersebut yang penting untuk adalah harapan pasien dan luasnya masalah fisik yang
dihadapi pasien serta emosi yang dapat menyebabkan dilema bagi pasien.
Dokter sering memberikan intruksi bagi staff perawat untuk tidak melakukan resusitasi
tetapimelakukan tindakan yang membuat keluarga merasa tenang dilema perawat adalah
ketika berusaha untuk memulihkan atau memberikan rasa nyaman bagi pasien yang
mempunyai dillema, setelah mengumpulkan informasi, maka perawat perlu untuk
menggabungkan pilihan informasi yang didapat untuk menperjelas dan mempertajam
focus dari permaslahan yang dihadapi pasien atau klien.
Akan terjadi pula masalah yang baru jika apabila keinginan keluarga berlawanan dengan
keinginan pasien, jika kita sebagai perawat yang professional harus dapat memberikan
penyelesaian dengan kode etik keperawatan yang akhirnya dapat memberikan kepuasan
tersendiri bagi pasien.
Selanjutnya, perawat harus menpertimbangkan pilihan tindakan setelah merusmuskan
permasalahan sejelas mungkin, buatlah daftar semua kemungkinan tindakan yang dapat
dilakukan untuk menyelesaikan masalah etis. Keperluan mendasar ini haruslah suatu
aktivitas tukar pikiran dengan mempertimbangkan semua kemungkinan tindakan yang
dapat dilakukan. Proses pertimbangan ini dapat memerlukan input/masukan dari sumber
lain seperti: teman sejawat, dokter atau pihak lain yang dapat memberikan masukan.
Selanjutnya, menganalisis kekuatan dan kelemahan dari tiap tindakan beberapa tindakan
yang muncul selama langkah sebelumnya dalam proses penyelesaian etis ini menjadi
lebih realistis, ini menjadi bukti nyata dalam langkah ini, ketika kekuatan dan
kelemahan dari setiap tindakan dipertimbangan secara jelas.
Tahap akhir perawat membuat kesimpulan bagian yang sulit dari proses
ini adalah ketika mengambil keputusan dan kemudian mengikuti konsenkuensinya.
Biasanya dilemma etik, atau permaslahan yang dihadapi pasien menimbulkan perbedaan
pendapat. Tidak semua orang senang dengan keputusan yang perawat ambil. Keputusan
yang paling baik yang diharapkan adalah keputusan yang berdasarkan penyelesaian etis.
Harapan pasien hamper selalu mendukung keputusan independent dari pelayanan
kesehatan professional.

KESIMPULAN
Pada metode kasus yang diperlihatkan diatas serta perencanaan berpikir kritis
dalam kode etik keperawatan ditujukan untuk seorang perawat dierumah sakit sehingga
dapat menyelesaikan masalah yang biasanya terjadi diruamah sakit dan dapat
memberikan ide-ide yang inovasi yang dapat meningkatkan kualitas keperawatan
semakin maju, dengan adanya metode diatas seorang pearwat mampu berpikir kritis dalam
membuat keputusan terhadap pasien sehingga tidak menggurangi tanggung jawab
yang terdapat dalam kode etik keperawatan

Anda mungkin juga menyukai