Oleh:
Feby Haspika Basri
C1D120009
Kelas A
UNIVERSITAS HALUOLEO
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
saya bisa menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat waktu, dengan judul “Latar
Belakang diajarkannya Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi”. Terimakasih
pula kepada seluruh pihak yang telah ikut membantu hingga telah usai disusunnya
makalah ini.
Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Pada makalah ini membahas tentang pengertian kewarganegaraan,
tujuan, landasan, ruang lingkup serta hubungan pendidikan kewarganegaraan dengan
Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Semangat Nasionalisme Mahasiswa.
Tak lupa juga saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah
ini, dan saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi diri saya sendiri
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Akhir kata, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan
segala bentuk kerendahan hati, saran – saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
diharapkan dari para pembaca guna kedepannya untuk peningkatan kualitas makalah ini
dan makalah -makalah lainnya pada waktu mendatang.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu bidang kajian dalam konteks
pendidikan nasional yang memiliki peran strategis untuk meningkatkan kembali wawasan
kebangsaan dan semangat nasionalisme mahasiswa. Karena itu, untuk memperkuat peran
Pendidikan Kewarganegaraan, maka pemerintah mewajibkan diberikan pada setiap
satuan pendidikan termasuk perguruan tinggi. Sebagaimana dalam pasal 37 ayat (1)
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa
“Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Jika dikaji lebih jauh maka
pemerintah melalui undang-undang tersebut memiliki tujuan menyiapkan generasi muda
(mahasiswa) agar memiliki wawasan kebangsan dan semangat nasionalisme, karena
mahasiwa merupakan kader bangsa yang akan meneruskan tonggak kepemimpinan
bangsa dan negara Indonesia. Karena itu, negara bertanggung jawab untuk
mempersiapkan generasi muda/mahasiswa yang memiliki wawasan kebangsaan yang
tinggi dan juga memiliki semangat nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sebagaimana Winataputra (2014):
Secara holistic pendidikan kewarganegaraan bertujuan agar setiap warga Negara
muda (young citizens) memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam konteks nilai
dan moral Pancasila, nilai dan norma Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, nilai dan komitmen Bhinneka tunggal Ika, dan komitmen bernegara
kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu secara sadar dan terencana peserta didik
sesuai dengan perkembangan psikologis dan konteks kehidupannya secara sistemik
difasilitasi untuk belajar berkehidupan demokrasi secara utuh, yakni belajar tentang
demokrasi (learning about democracy), belajar dalam iklim dan melalui proses
demokrasi (learning through democracy), dan belajar untuk membangun demokrasi
(learning for democracy).
Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan
pedoman dalam pengembangan dan penyelengaraan program studi, guna mengantarkan
1
mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Hal ini
berdasarkan pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi
bangsa yang harus memiliki visi intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan dan
cinta tanah air dan bangsanya. Dengan adanya mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
diharapkan dapat membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara
konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta
tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral. Berkaitan dengan itu
mahasiswa diharapkan akan mampu untuk menjaga dan meneruskan cita-cita
pembangunan bangsa dengan sungguh-sungguh mencintai bangsanya sendiri, dengan
tidak membeda-bedakan setiap suku, ras, maupun agama yang mendiami di bumi pertiwi
Indonesia. Dengan wawasan kebangsaan dan juga semangat nasionalisme maka hal ini
diharapkan agar kita dapat menjaga keutuhan Negara agar tidak terpecah belah.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai pendidikan karakter adalah
upaya untuk memperkuat karakter anak bangsa, sehingga menjadi warga negara yang
baik yang akan mengahasilkan sumber daya manusia berkualitas tidak hanya ilmu
pengetahuannya saja melainkan karakter yang baik bermoral dan beretika yang akan
mencerminkan sebuah negara yang baik. Menurut Samani & Hariyanto (2014:41)
Karakter dimaknai sebagai cara berpikir atau bertindak yang dimiliki oleh setiap individu
dalam hidup, baik di lingkungan keluarga, masyarakat dan bangsa, dan negara.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dapat dibahas mengenai latar belakang diajarkannya pendidikan
kewarganegaraan di perguruan tinggi yaitu:
1. Jelaskan Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan!
2. Jelaskan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan!
3. Jelaskan Landasan – Landasan Pendidikan kewarganegaraan!
4. Jelaskan ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan!
5. Jelaskan Hubungan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan Peningkatan
Wawasan Kebangsaan dan Semangat Nasionalisme Mahasiswa!
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah,
masyarakat, dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk
berfikir kritis, analitis, bersikap, dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup
demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan Kewarganegaraan
adalah mata kuliah wajib nasional yang harus diambil oleh seluruh mahasiswa pada
jenjang pendidikan diploma maupun sarjana. Namun demikian, pendidikan
kewarganegaraan harus disampaikan dengan metode dan pendekatan yang bukan
indoktrinasi melainkan dengan metode yang memungkinkan daya kritis mahasiswa
terhadap berbagai persoalan bangsa. Pendidikan kewarganegaraan diberikan agar
mahasiswa memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis, berkeadaban,
berdaya saing, disiplin dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional guna
mewujudkan tujuan nasional yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
4
Menurut Stanley E Ptnord dan Etner F peliger, Kewarganegaraan merupakan
sbuah ilmu atau studi mengenai tugas dan kewajiban pemerintahan serta hak dan
kewajiban seorang warga negara.
5
2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yang
berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab,
dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil
akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta
didik Sikap ini disertai perilaku yang:
1. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai – nilai
falsafah bangsa.
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam masyarakat berbangsa dan bernegara.
3. Rasional, dinamis, dan sabar akan hak dan kewajiban warga Negara
4. Bersifat professional yang dijiwai oleh kesadaran bela Negara
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara.
6
Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai, yaitu membentuk kemampuan
individu mengembangkan dirinya yang kemampuan-kemampuan dirinya berkembang
sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai seorang individu, maupun
sebagai warganrgara dan warga masyarakat.
a. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan dilakukan secara sengaja dan terencana
untuk memilih materi, strategi, kegiatan, dan teknik pendidikan yang sesuai
b. Kegiatan pendidikan dapat diberikan di lingkngan keluarga, sekolah dan masyarakat
berupa pndidikan melalui jalur sekolah dan pendidikan jalur luar sekolah.
c. Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat
saling melengkapi dan memperkaya.
8
7) Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKN) kurikulum 1994,
kemudian disempurnakan dengan suplemen tahun 1999.
8) Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan di perguruan
tinggi Pendidikan Kewiraan mulai diselenggarakan sebagai kurikulum
pendidikan tahun 1973/1974. Kemudian mengalami perubahan menjadi
Pendidikan kewarganegaraan dengan mengacu kepada:
a. UU Nomor 20 Tahun 1982 tentang petahanan keamanan Republik
Indonesia yang disempurnakan oleh UU Nomor3 Tahun 2002 tentang
Undang-Undang Pertahanan Negara.
b. UU Nomor 2 tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
c. Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan
kurikulum . Pendidikan Tinggi dan penilaian hasil Belajar Mahasiswa.
d. SK Dirjen Dikti Nomor38/DIKTI/Kep.2002 jo. Nomor 43/2006 tentang
rambu-rambu pelaksanaan kelompok MPK.
e. Pendidikan Kewarganegaraan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
pendidikan Nasional.
f. Kewarganegaraan (PPKn) UU Nomor12 Tahun 2012.
4. Ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan
a. Persatuan dan Kesatuan bangsa meliputi, Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan Negara,
Keterbukaan dan jaminan keadilan.
b. Norma, hukum dan peraturan meliputi, Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib
di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistem hhukum dan peradilan
nasional, Hukum dan peradilan internasional.
c. Hak asasi manusia meliputi, Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan Internasional HAM, Pemajuan, penghormatan
dan perlindungan HAM.
9
d. Kebutuhan warga Negara meliputi, Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga Negara.
e. Konstitusi Negara meliputi, Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar Negara
dengan konstitusi.
f. Kekuasaan Politik, meliputi, Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah
dan otonomi, Pemerintahan pusat, Demikrasi dan sistem politik, Budaya Politik,
Budaya Demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem Pemerintahan, Pers dalam
masyarakat demokrasi.
g. Pancasila meliputi, Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara,
Proses perumusan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
h. Globalisasi meliputi, Globalisasi di Lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di
era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional, dan Mengevaluasi
globalisasi.
5. Hubungan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Dengan
Peningkatan Wawasan Kebangsaan Dan Semangat Nasionalisme
Mahasiswa
10
kebersamaan masa lalu, sekarang dan ke depan rasa kebangsaan harus dilandasi oleh
kesamaan pandangan tentang masa depan bersama yang akan kita tuju sebagai “suatu
bangsa” (one of nation).
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Damri, M. P., Putra, F. E., & Kom, M. I. (2020). Pendidikan Kewarganegaraan. Prenada
Media.
https://pendidikanmu.com/2021/03/pengertian-pendidikan-kewarganegaraan-
tujuan-landasan-dan-ruang-lingkup.html
https://nadineagnesiaa.wordpress.com/2017/03/26/latar-belakang-pendidikan-
kewarganegaraan/
https://guruppkn.com/pengertian-pendidikan-kewarganegaraan-menurut-para-ahli