583 1751 1 PB
583 1751 1 PB
Oleh:
Fajar Nugroho
Dosen Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Padang
Abstract
Semakin tinggi suatu gedung, penggunaan struktur rangka untuk menahan gaya lateral akibat beban gempa
menjadi kurang ekonomis karena akan menyebabkan dimensi struktur kolom dan balok akan semakin besar
serta jumlah tulangan yang diperlukan juga akan semakin banyak. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
kekakuan dan kekuatan struktur terhadap gaya lateral dapat digunakan kombinasi antara struktur rangka
dengan dinding geser. Dengan adanya hubungan yang rigid antara kolom, balok dan dinding geser akan
memungkinkan terjadinya interaksi antara struktur rangka dan dinding geser secara menyeluruh pada
bangunan, dimana struktur rangka dan dinding geser akan bekerja bersama-sama dalam menahan beban
yang bekerja baik itu beban gravitasi maupun beban lateral. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada
bangunan gedung beton bertulang 9 lantai, pada struktur rangka dengan dinding geser diperoleh jumlah
luas tulangan kolom 39% dan tulangan balok 13% lebih kecil dibandingkan dengan struktur rangka tanpa
dinding geser.
DOI 10.21063/JM.2017.V19.1.19-26
© 2017 ITP Press. All right reserved. 19
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
geser merupakan model struktur yang efektif, melalui struktur portal ataupun struktur
karena displacement dan gaya dalam elemen lantai. Dengan adanya dinding geser yang
struktur yang lebih kecil dibandingkan model kaku pada bangunan, gaya gempa sebagian
struktur open frame dalam menahan beban besar akan terserap oleh dinding geser
gempa. tersebut.
Manalip, dkk (2015) melakukan Perencanaan dinding geser sebagai
analisis penempatan dinding geser pada elemen struktur penahan beban gempa pada
bangunan beton bertulang dengan analisa gedung bertingkat dilakukan dengan konsep
pushover. Penelitian dilakukan untuk wilayah gaya dalam (yaitu hanya meninjau gaya-gaya
Manado. Hasil kajian menunjukkan bahwa dalam akibat kombinasi beban gempa),
persamaan penempatan dinding geser untuk kemudian setelah itu direncanakan
wilayah Manado yakni Y = 1,057082X – penulangan dinding geser. Berdasarkan letak
17,236 dimana nilai X merupakan prosentase dan fungsinya, dinding geser dapat
perbandingan antara besarnya base shear diklasifikasikan dalam 3 jenis yaitu :
terhadap berat total struktur, nilai Y 1. Bearing wall adalah dinding geser
memenuhi { Y | Y ε A, Y ≤ 20 }. Prosentase yang juga mendukung sebagian besar
simpangan inelastik terhadap simpangan beban gravitasi. Tembok-tembok ini juga
elastik sangat signifikan, hal ini berarti menggunakan dinding partisi yang
informasi perilaku struktur yang didesain berdekatan.
dengan Performance Based Design lebih 2. Frame wall adalah dinding geser yang
mendekati kondisi sebenarnya pada saat menahan beban lateral, dimana beban
terjadi gempa. Dengan demikian struktur gravitasi berasal dari frame beton
sudah berada dalam kondisi yang optimal. bertulang. Tembok-tembok ini dibangun
Suhaimi, dkk (2014) melakukan evaluasi diantara baris kolom.
kinerja gedung beton bertulang sistem ganda 3. Core wall adalah dinding geser yang
dengan variasi geometri dinding geser pada terletak di dalam wilayah inti pusat
wilayah gempa kuat. Pada penelitian ini dalam gedung yang biasanya diisi tangga
evaluasi kinerja bangunan sistem ganda atau poros lift. Dinding yang terletak
berdinding geser flexural wall (FFW), squat dikawasan inti pusat memiliki fungsi
wall (FSW) dan coupled shear wall (FCSW) ganda dan dianggap menjadi pilihan
akan dibandingkan dengan kinerja bangunan paling ekonomis.
sistem rangka pemikul momen khusus
(SRPMK). Hasil yang didapatkan dari
penelitian ini adalah semua tipe struktur
memiliki kinerja LS (Life Safety). Gedung
FFW memiliki kapasitas struktur yang paling
besar dalam menerima beban, sedangkan
simpangan maksimum sebelum runtuh paling
kecil terdapat pada struktur FCSW.
20
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
c. Coupled shear wall (dinding berangkai), tergantung dari jenis material dan
dimana momen guling yang terjadi kekuatan material yang digunakan.
akibat beban gempa ditahan oleh
sepasang dinding geser yang
dihubungkan dengan balok-balok
penghubung sebagai gaya tarik dan tekan
yang bekerja pada masing-masing dasar
dinding tersebut.
21
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
bumi. Beban angin lebih terkait pada dimensi Gaya Portal Penahan Dinding Gabungan Portal Dinding
gempa lebih terkait pada masa bangunan Gambar 2.5. Perilaku Sistim Gabungan
(Juwana, 2005). Penahan Gaya Lateral
Kolom pada bangunan tinggi perlu
diperkokoh dengan sistem pengaku untuk 3. METODOLOGI PENELITIAN
dapat menahan gaya lateral, agar deformasi
yang terjadi akibat gaya horizontal tidak 3.1. Prosedur Penelitian
melampaui ketentuan yang di syaratkan. Penelitian dilakukan pada bangunan
Pengaku gaya lateral yang lazim digunakan gedung hotel 9 lantai yang terletak di
adalah portal penahan momen, dinding geser koordinat lintang -0,9435048 dan bujur
atau rangka pengaku. 100,3618666 di Kota Padang Sumatera
Barat. Gedung ini menggunakan struktur
utama (kolom, balok, pelat dan dinding
Portal Penahan Momen
geser) berjenis struktur beton bertulang
(reinforced concrete structure), dengan mutu
Struktur Penahan Gaya Dinding Geser Kantilever Dinding Geser Kopel
beton K-300 (setara f’c = 25 MPa) dan mutu
Gravitasi
22
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
23
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
1 C1 600 x 600 20 D 25 18 D 25 22 D 25
2 C2 700 x 700 24 D 25 19 D 25 21 D 25
3 C3 600 x 600 16 D 22 10 D 22 27 D 22
4 C4 400 x 400 12 D 19 8 D 19 13 D 19
5 C5 300 x 500 12 D 19 9 D 19 14 D 19
1 C2 600 x 600 12 D 22 10 D 22 10 D 22
24
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
6 D 25 7 D 25 3 D 25 3 D 25 3 D 25 4 D 25
Tabel 4.6. Jumlah Penulangan Balok Lantai 2
Uraian Balok Penulangan Balok
No Tipe Dimensi Sesuai Gambar Dinding Geser Tanpa Dinding Geser
Balok (mm) Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
1 G2 300 x 700 7 D 22 3 D 22 5 D 22 2 D 22 7 D 22 2 D 22
4 D 22 6 D 22 3 D 22 5 D 22 3 D 22 5 D 22
2 G5 300 x 500 5 D 22 2 D 22 2 D 22 2 D 22 3 D 22 2 D 22
3 D 22 3 D 22 2 D 22 2 D 22 2 D 22 2 D 22
3 G6 300 x 600 7 D 22 3 D 22 6 D 22 2 D 22 7 D 22 2 D 22
4 D 22 5 D 22 2 D 22 5 D 22 2 D 22 6 D 22
4 G9 300 x 500 6 D 22 6 D 22 2 D 22 2 D 22 4 D 22 2 D 22
6 D 22 6 D 22 2 D 22 2 D 22 2 D 22 3 D 22
5 B3 200 x 400 2 D 16 2 D 16 2 D 16 2 D 16 3 D 16 2 D 16
2 D 16 2 D 16 2 D 16 2 D 16 3 D 16 3 D 16
Dari hasil analisis diperoleh jumlah tulangan kolom 39% dan tulangan balok 13%
tulangan yang berbeda. Pada struktur rangka lebih kecil dibandingkan dengan struktur
dengan dinding geser diperoleh jumlah luas rangka tanpa dinding geser.
25
Vol.19 No.1 Februari 2017 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
26