Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KERJA


( TERM OF REFERENCE – TOR )

KEGIATAN
KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR
DI DAERAH RAWAN KERING

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2017
A. KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN
Jenis paket pekerjaan yang dilakukan dalam Kegiatan Pembangunan Sumur Bor Di
Daerah Rawan Kering untuk Tahun Anggaran 2017 meliputi :
1. Pemanfaatan Air Tanah di 7 Lokasi
2. Pembuatan Tower Air di 7 Lokasi
3. Survey Hidrogeologi di 6 lokasi
4. Pembuatan Sumur Ekspolorasi di 6 Lokasi

B. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan untuk masing – masing paket pekerjaan diperkirakan dapat
diselesaikan dalam jangka waktu :
1. Pemanfaatan Air Tanah di 7 Lokasi : 90 Hari
2. Pembuatan Tower Air di 7 Lokasi : 75 Hari
3. Survey Hidrogeologi di 6 lokasi : 120 Hari
4. Pembuatan Sumur Ekspolorasi di 6 Lokasi : 90 Hari

C. METODE PENGADAAN
Metode pengadaan yang digunakan adalah :
1. Pemanfaatan Air Tanah di 7 Lokasi : Pengadaan langsung ( 7 paket )
2. Pembuatan Tower Air di 7 Lokasi : Pengadaan langsung ( 7 paket )
3. Survey Hidrogeologi di 6 lokasi : Pengadaan langsung ( 6 Paket )
4. Pembuatan Sumur Ekspolorasi di 6 Lokasi : Pengadaan langsung ( 6 paket )

D. PAGU ANGGARAN :
Pagu Anggaran yang digunakan dalam proses lelang adalah :
1. Pemanfaatan Air Tanah di 7 Lokasi : Rp. 1.400.000.000,-
( masing - masing paket Rp.
200.000.000,-)
2. Pembuatan Tower Air di 7 Lokasi : Rp. 700.000.000,-
(masing – masing paket Rp.
100.000.000,-)
3. Survey Hidrogeologi di 6 lokasi : Rp. 780.000.000,-
(masing – masing paket Rp.
130.000.000,-)
4. Pembuatan Sumur Ekspolorasi di 6 Lokasi : Rp. 1.080.000.000,-
(masing – masing paket Rp.
180.000.000,-)
E. SPESIFIKASI TEKNIS
I. Pemanfaatan Air Tanah di 7 Lokasi.
1. Pembangunan sumur bor rawan kering Pekerjaan Pemanfaatan Air Tanah
sebanyak 7 sumur bor, antara lain:
1. Pemanfaatan Air Tanah di Kab. Banyumas.
2. Pemanfaatan Air Tanah di Kota Semarang.
3. Pemanfaatan Air Tanah di Kab. Wonosobo.
4. Pemanfaatan Air Tanah di Kab. Boyolali.
5. Pemanfaatan Air Tanah di Kab. Jepara.
6. Pemanfaatan Air Tanah di Kab. Grobogan 1.
7. Pemanfaatan Air Tanah di Kab. Grobogan 2.

2. Tahapan Pekerjaan Pemanfaatan Air Tanah, meliputi :


a.) Pekerjaan Pemboran
b.) Pekerjaan Konstruksi Sumur Bor
c.) Penyelesaian Sumur
d.) Pemasangan Listrik
e.) Pengadaan dan Pemasangan Pompa
f.) Pekerjaan Teknik Sipil
g.) Pelaporan.

3. Spesifikasi teknis sumur bor beserta kelengkapanya :


a.) Titik lokasi sumur bor ditentukan oleh pengguna barang / jasa bersama
penyedia barang/jasa yang didasarkan pada hasil penelitian hidrogeologi
daerah setempat. Kedalaman minimal 110 meter atau sesuai dengan kondisi
hidrogeologi setempat.
b.) Kapasitas debit sumur bor minimal 0, 50 liter/ detik.
c.) Konstruksi sumur bor dalam adalah sebagai berikut :
 Pipa jambang/ naik dengan GIP Medium A, diameter 4 inci = 101
meter
 Pipa saringan low carbon steel diameter 4 inci = 9 meter
 Pipa piezometer dengan GIP medium A, diameter ¾ inci = 60 meter.
d.) Kualitas air yang dihasilkan sesuai dengan kondisi hidrogeologi setempat
e.) Pengeboran pilot hole dengan diameter minimal 4 inci, kedalaman pilot
hole yaitu 110 meter. Proses pengeboran dengan melakukan pengambilan
sampel cutting hasil pemboran pada kedalaman setiap 1 (satu) meter atau
setiap perubahan lapisan batuan ditempatkan pada kotak sampel, kemudian
dilakukan pemerian litologi dan dibuat litologi log.
f.) Geoelektrikal logging sampai kedalaman 110 meter untuk mengetahui
karakteristik akuifer dari lapisan batuan yang ada sehingga dapat diketahui
adanya lapisan akuifer.
g.) Reaming ( Pembesaran lubang bor) dari diameter 4 inci menjadi 8 inci
hingga kedalaman 110 meter.
h.) Konstruksi sumur bor.
i.) Alignment tes untuk mengetahui kelurusan dari pipa jambang yang telah
dikonstruksi.
j.) Development (Pengembangan sumur bor).
k.) Uji pemompaan.
l.) Pekerjaan mekanikal dan elektrikal yang meliputi Pengadaan dan
pemasangan pompa (2 PK), penyambungan daya listrik dari tiang PLN.
m.) Pelaporan meliputi :
 laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan
 laporan akhir disampaikan setelah pekerjaan sumur bor selesai
dikerjakan sebanyak 15 buku.
II. Pembuatan Tower Air
1. Pembangunan sumur bor rawan kering Pekerjaan Pembuatan Tower Air
sebanyak 7 Lokasi, yang berada:
1. Pembuatan Tower Air di Kab. Banyumas.
2. Pembuatan Tower Air di Kota Semarang.
3. Pembuatan Tower Air di Kab. Wonosobo.
4. Pembuatan Tower Air di Kab. Boyolali.
5. Pembuatan Tower Air di Kab. Jepara.
6. Pembuatan Tower Air di Kab. Grobogan 1.
7. Pembuatan Tower Air di Kab. Grobogan 2.

2. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang / Jasa adalah :


a. Pekerjaan Pembuatan Tower Beton adalah pekerjaan konstruksi pembuatan
tower air sebagai tempat penampungan air yang diambil dari sumur bor.
Pekerjaan meliputi pembuatan pondasi dan kolom tower, pembuatan bak air,
pemasangan tangga, pengadaan dan pemasangan kran umum, pengadaan dan
pemasangan pipa.
b. Lokasi penempatan tower beton beserta kelengkapannya disesuaikan dengan
kondisi lapangan dan lokasi sumur bor. Ketinggian tower beton 8 meter.
Spesifikasi teknis tower beton sesuai dengan yang tercantum dalam
dokumen pengadaan.
c. Memberikan perawatan dan pemeliharaan selama 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender dan berkewajiban memperbaiki jika dikemudian hari
terjadi kerusakan pada masa pemeliharaan tersebut.
d. Memberikan pengarahan / penjelasan kepada masyarakat calon pemakai
tower beton dan sumur bor dalam hal perawatan dan operasional tower beton
dan sumur bor beserta peralatannya.

3. Uraian dan persyaratan untuk pembuatan tower beton


(1) Pekerjaan yang harus dilakukan oleh penyedia barang/jasa adalah
merupakan pekerjaan pembuatan 1 (satu) unit tower beton adalah sebagai
berikut :
a. Pembuatan pondasi tower beton adalah sebagai berikut :
 Sebelum pembuatan pondasi, bagian dasar pondasi diberi trucuk-
trucuk bambu sebagai penguat dasar pondasi.
 Kedalaman pondasi sekitar 1,5 meter.
b. Pembuatan kolom tower beton
 Kolom beton berjumlah 4 buah dengan dimensi masing-masing
kolom, panjang 30 cm dan lebar 30 cm.
 Besi kolom berukuran diameter 16 dan 12 dengan besi pengikat
kolom berukuran diameter 10.
 Sabuk kaki tower menggunakan besi berukuran dia. 8 dengan besi
pengikat kolom berukuran dia. 6.
c. Pembuatan bak air
 Pembuatan bak air dengan dimensi bak air 2 m x 2 m x 2 m.
 Kerangka bak air menggunakan besi ukuran dia. 10 dengan besi
pengikat kolom dia. 8.
 Bak air diberi penutup bak dengan ketebalan 10 cm dan dilengkapi
lubang masuk orang tempat menguras bak air.
d. Pemasangan tangga besi
Tinggi tangga besi 8,5 meter dengan spesifikasi pegangan tangga
menggunakan besi GI dia. 1” dan anak tangga menggunakan besi
GI dia. 3/4”.
e. Pengadaan dan pemasangan pipa
Setelah pekerjaan tower selesai, maka penyedia barang / jasa segera
melakukan pemasangan instalasi air berupa pemasangan pipa outlet
GI medium A dia. 2” (panjang sekitar 7 m), pipa inlet GI medium A
dia. 2” (panjang sekitar 8 m), dan pipa buang GI medium A dia. 2”
(panjang sekitar 7 m).
f. Pengadaan dan pemasangan kran umum
Untuk memanfaatkan sumur bor, penyedia barang / jasa melakukan
pengadaan dan pemasangan kran umum berjumlah 4 buah kran. Lantai
dudukan kran diplester dan diberi keramik berwarna hitam.
(2) Pekerjaan pembuatan tower beton mendapat pengawasan dan persetujuan
pengguna barang / jasa.
(3) Pelaporan.
Didalam melaksanakan pekerkaan sumur bor penyedia barang / jasa harus
membuat laporan meliputi :
- laporan harian
- laporan mingguan
- laporan bulanan
- laporan akhir.
III. Survey Hidrogeologi di 6 lokasi
1. Latar Belakang.
Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat penting dan
merupakan unsur dasar bagi semua kehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai
proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Daerah rawan kering yang pada
musim kemarau beberapa desa akan mengalami kekeringan sehingga
masyarakat akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Dalam
rangka menanggulangi hal tersebut perlu tindakan antisipasi yaitu dengan
melakukan penyediaan air bersih secara permanen dimana salah satu
kemungkinan sumber air bakunya adalah airtanah.
Mengingat hal tersebut perlu adanya survey hidrogeologi untuk
mengetahui dan memperoleh informasi potensi air tanah yang kemungkinan
dapat dikembangkan sebagai sumber air baku dengan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan. Sehubungan dengan hal tersebut diatas pada Tahun
Anggaran 2017 Dinas ESDM Melaksanakan Pekerjaan Survey Hidrogeologi.
2. Maksud dan Tujuan :
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui data kondisi
hidrogeologi sehingga dapat diperkirakan adanya potensi airtanah pada daerah
rawan kering di Kabupaten Demak, Kudus, Demak, Rembang dan Kendal,
baik potensi air tanah tak tertekan maupun air tanah tertekan serta menentukan
lokasi titik sumur bor. Sedangkan tujuannya adalah mengupayakan
pengembangan dan pemanfaatan Air tanah tersebut dalam rangka pemenuhan
secara permanen air bersih bagi masyarakat.
3. Sasaran
Desa-desa di daerah rawan kering yang perlu diketahui adanya potensi
air tanah sehingga kebutuhan air bersih di daerah tersebut dapat terpenuhi.
4. Lokasi
Survey hidrogeologi dilaksanakan di 6 desa pada 6 Kabupaten/ Kota,
yang meliputi Kab. Demak, Kab. Kudus, Kab. Jepara, Kab. Klaten,
Kab. Karanganyar dan Kab. Sukoharjo.
5. Data Potensi Air Tanah dan hasil analisa kuantitas dan kualitas airtanah baik
airtanah tak tertekan maupun airtanah tertekan di Kab. Demak, Kab. Kudus,
Kab. Jepara, Kab. Klaten, Kab. Karanganyar dan Kab. Sukoharjo.
IV. Pembuatan Sumur Ekspolorasi di 6 Lokasi
1. Pembangunan sumur bor rawan kering Pekerjaan Pembuatan Sumur Eksplorasi
sebanyak 6 sumur bor, yang berada:
1. Pembuatan Sumur Eksplorasi di Kab. Jepara.
2. Pembuatan Sumur Eksplorasi di Kab. Kudus.
3. Pembuatan Sumur Eksplorasi di Kab. Demak.
4. Pembuatan Sumur Eksplorasi di Kab. Rembang.
5. Pembuatan Sumur Eksplorasi di Kab. Kendal.
6. Pembuatan Sumur Eksplorasi di Kab. Kebumen.
7. Tahapan pembanguan 6 (enam) sumur Eksplorasi, meliputi :
a.) Pekerjaan Pemboran Coring
b.) Pekerjaan Pemboran Reaming
c.) Pekerjaan Logging
d.) Pekerjaan Konstruksi Sumur Bor
e.) Pekerjaan Pumping
f.) Pekerjaan Analisa Hasil Coring
g.) Pelaporan.
8. Spesifikasi teknis sumur Eksplorasi
a.) Titik lokasi sumur Ekplorasi ditentukan oleh pengguna barang / jasa
bersama penyedia barang/jasa yang didasarkan pada hasil penelitian
hidrogeologi daerah setempat. Kedalaman minimal 125 meter atau sesuai
dengan kondisi hidrogeologi setempat.
b.) Dilakukan pembuatan Box Untuk Hasil Coring.
c.) Konstruksi sumur bor dalam adalah sebagai berikut :
 Pipa jambang/ naik dengan Pipa PVC, diameter 4 inci = 125 meter
 Pipa Saringan menggunakan PVC yang dilubangi
d.) Kualitas air yang dihasilkan sesuai dengan kondisi hidrogeologi setempat
e.) Pengeboran Coring dengan diameter minimal 3 inci, kedalaman pilot hole
yaitu 125 meter. Proses pengeboran dengan melakukan pengambilan Hasil
coring setiap 1 (satu) meter ditempatkan pada kotak coring/ core box,
kemudian dilakukan pemerian litologi dan dibuat litologi log.
f.) Geoelektrikal logging sampai kedalaman 125 meter untuk mengetahui
karakteristik akuifer dari lapisan batuan yang ada sehingga dapat diketahui
adanya lapisan akuifer.
g.) Reaming ( Pembesaran lubang bor) dari diameter 4 inci menjadi 8 inci
hingga kedalaman 125 meter.
h.) Konstruksi sumur bor.
i.) Alignment tes untuk mengetahui kelurusan dari pipa jambang yang telah
dikonstruksi.
j.) Uji pemompaan.
k.) Pelaporan meliputi :
 laporan akhir disampaikan setelah pekerjaan sumur bor selesai
dikerjakan sebanyak 20 buku.

F. BIAYA
Perkiraan total biaya yang diperlukan adalah Rp. 4.525.000.000,- (Empat milyar lima
ratus dua puluh lima juta rupiah).

Semarang,
KEPALA BIDANG AIR TANAH DAN PANAS BUMI
selaku
Kuasa Pengguna Anggaran

Ir. BAMBANG MANDALA PUTRA, MT


Pembina Tingkat I
NIP. 19630311 199302 1 001

Anda mungkin juga menyukai