OLEH :
TRI HIDAYANTI
1807035486
BAB I
PONDASI TIANG PANCANG
Pengertian tiang pancang adalah tiang yang merupakan bagian dari konstruksi pondasi
bangunan yang digunakan untuk membantu mengurangi tekanan dari bangunan beserta seluruh
isinya terutama jika tinggi bangunan lebih dari 3 lantai sementara struktur tanah di bawah
bangunan terlalu lembek dimana tanah keras berada jauh di bawah. Tiang pancang seringkali
juga disebut dengan paku bumi.
1. Untuk meneruskan beban bangunan ke tanah pendukung yang kuat yang terdapat diatas
air atau tanah lunak
2. Untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif kuat sampai kedalaman tertentu sehingga
pondasi bangunan mampu memberikan dukungan yang cukup untuk mendukung beban
tersebut oleh gesekan sisi tiang dengan tanah disekitarnya
3. Untuk menopang bangunan akibat tekanan hidrostatis atau momen penggulingan yang
dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas
4. Untuk menahan gaya-gaya horizontal dan yang dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas
5. Untuk memadatkan tanah pasir, agar bertambahnya kapasitas dukungan tanah tersebut
Pondasi Tiang Baja Profil Pondasi tiang baja umumnya berbentuk pipa atau profil H dan
umuumnya tiang jenis ini ringan, kuat, mampu menahan beban yang berat dan penyambungan
tiang dapat dilakukan dengan sangat mudah, yaitu dengan metode pengelasan.
Tiang baja pipa dapat dipancang dengan bagian ujung yang tertutup maupun terbuka.
Pemancangan dengan bagian ujung yang terbuka lebih menguntungkan dari segi kedalaman
penetrasi yang dapat dicapai dibandingkan pada tiang baja pipa yang dipancang dengan bagian
ujung yang tertutup. Pemancangan tiang baja dapat dikombinasikan dengan pengeboran bila
diperlukan, misalnya bila penetrasi tiang pada tanah yang berbatu. Penggunaan tiang baja pipa
dengan ujung yang terbuka memudahkan pekerja untuk mengeluarkan tanah yang berada pada
bagian dalam pipa dan dapat diisi kembali dengan beton jika diperlukan.
Q all = A S σ all
2. Concrete pile
Concrete Pile adalah tiang pancang dengan material beton berkekuatan tinggi yang
dikhususkan untuk kepentingan pondasi sebuah bangunan, struktur dibuat secara khusus
untuk menenerima beban dari tekanan atas bangunan. Tiang pancang ini mempunyai dua
jenis kategori yaitu precast piles dan cast-in-situ piles.
1. Precast piles (dicetak pabrik) adalah tiang pancang yang sangat kuat dan biasanya
dipasang di tempat yang jauh dari keramaian.
a. Keuntungan pemakaian precast prestressed concrete pile:
Kapasitas beban pondasi yang dipikulnya tinggi.
Tiang pancang tahan terhadap karat.
Kemungkinan terjadinya pemancangan keras dapat terjadi.
cast-in-situ piles adalah tiang pancang yang dipasang di daerah kota. Pondasi
adalah bagian terbawah dari suatu struktur yang memberikan dasar untuk super-
struktur yang tepat. Ada dua jenis fondasi yaitu fondasi dalam dan fondasi dangkal.
Jika fondasi ditempatkan tepat di bawah bagian paling bawah dari struktur
super, hal itu disebut sebagai fondasi dangkal. Fondasi dalam adalah jenis fondasi
yang dibedakan dari fondasi dangkal berdasarkan kedalamannya tertanam ke dalam
tanah. Karena strata daya dukung yang baik, kapasitas tidak tersedia di dekat tanah,
maka pondasi dalam diperlukan untuk mencapai lapisan bantalan.
BAB II
DATA SONDIR
Uji sondir disebut juga static dutch cone penetrometer test. Uji penetrasi kerucut atau
sondir dilakukan untuk mengetahui hubungan nilai tahanan ujung (qc) dan tahanan kulit (fs)
dengan kedalaman lapisan tanah (depth), sehingga kekuatan tanah dari masing-masing lapisan
dapat ditentukan.
1. Tentukan titik sondir yang tidak berdekatan dengan pohon, tiang listrik atau gangguan
lainnya. Tanah yang akan disondir dibersihkan dan diratakan.
2. Letakkan alat uji sondir di atas tanah tersebut. Bila sudah tepat dia atas titik yang akan
disondir,pasang angker alat uji sondir agar tepat dan kokoh,tidak miring dan tidak
terangkat pada saat dilakukan uji sondir.
3. Pasang manometer pada alat sondir.
4. Isi mesin sondir dengan oli dan usahakan bebas dari gelembung udara.
5. Pasang bikonus atau konus pada pipa sondir,kemudian pasang pada mesin sondir.
Usahakan penetrasi bikonus menyentuh tanah.
6. Siapkan peralatan bacaan,yaitu tutuplah kran yang ada pada alat sondir dan aturlah
jarum manometer pada posisi nol.
7. Buka kran penyalur tekanan pada manometer,kemudian jalankan mesin sondir dengan
kecepatan 10-20 mm/dtk sampai penetrasi bikonus mencapai kedalaman 20 cm. Baca
manometer dimana terdapat dua pembacaan dengan arloji manometer akan
menyimpang dua kali. Simpangan pertama menunjukkan nilai qc dan simpangan kedua
menunjukkan nilai (qc + fs)
Pembacaan dilakukan setiap penurunan 20 cm dan pengujian dihentikan pada bacaan
± 150 kg/cm2 atau pada kedalaman yang diinginkan atau sesuai dengan kemampuan
alat sondir.
Daya dukung tiang pancang dapat dicari dengan menggunakan data sondir:
Q q c− A Fs. P . L
u=¿ + ¿
3 5
Keterangan:
Qu = Daya dukung ultimate tiang pancang
qc = Tahanan ujung (kg/cm2)
A = Luas Permukaan Tiang Pancang
Fs = Komulatif gesekan kulit (kg/cm)
P = Keliling penampang tiang pancang
L = Panjang tiang pancang
Uji sondir dihentikan apabila qc baru mencapai 100 kg/cm2 tetapi kedalaman uji telah
mencapai 25 m atau walaupun kedalaman baru 6 m tetapi nilai qc mencapai 150-170 kg/cm2.
Contoh Soal:
1) Diketahui:
Kedalaman 2.2 meter
Tiang pancang menggunakan diameter 30 cm²
1 2 2
Luas tiang pancang berbentuk bulat = A= xπx 30 =706. 5 c m
4
Qc = 90 kg/cm²
fs= 73 Kg/cm²
P= πx 30=94.2 cm
L= 2,20 m ~ 220 cm
Jawab :
qc x A fsxPxL
Q u= +
3 5
90 kg /cm² x 706.85 cm ² 73 kg/c m2 x 94.2 c m2 x 220 cm
Qu= +
3 5
Qu=32376.5 4 k g
Qu=323.7654 ¿ n
1) Diketahui :
Kedalaman 1 meter
Tiang pancang menggunakan diameter 30 cm²
1 2 2
Luas tiang pancang berbentuk bulat = A= xπx 30 =706. 5 c m
4
P= πx 30=94.2 cm
L= 1 m ~ 100 cm
qc = 13 kg/cm2
Fs = 24 kg/cm
Jawab :
q c . A FS . P . L
Qu= +
3 5
SPT (Standard penetration test) adalah salah satu jenis uji tanah yang sering digunakan
untuk mengetahui daya dukung tanah selain CPT. SPT dilaksanakan bersamaan dengan
pengeboran untuk mengetahui baik perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan contoh
terganggu dengan teknik penumbukan.
Daya dukung tiang pancang dapat dicari dengan menggunakan data SPT:
nvalue=n 2+ n 3
Qu=Qp+Qs → RumusUmum
Qp= Ap . q p
Keterangan :
Contoh Soal :
Diketahui :
Tiang pancang diameter 30 cm
Dipancang => Kedalaman 35 m
10 x D => 10 x 35 = 350 cm = 3,5 m dari bawah ( 30 -3,5 = 26,5 )
4 x D => 4 x 35 = 140 cm = 1,4 m dari atas ( 30 + 1,4 = 31,4 )
Range : 26,5 – 31,4
( Dari : Grafik Bapak )
Nvalue : (60+55+50+45+50+55+60) : 7 = 53,57
q p = 40 N.L/D q p = 400 N
= 40 x 53,57 x 35 / 0,3 = 400 x 53,57
= 249.993,3 =21.428
Qu= Ap .q p + P . L . Fav
Qu=( 0,07065 x 21.428 )+ ( 0,942 x 35 x 107,14 )
Qu=5046,2 kN
Qu=504,62 Ton
Gambar 3.3 Grafik SPT
BAB IV
DATA PDA (PILE DRIVING ANALYZER)
PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian dinamik dengan menggunakan metoda
wave analysis dan sering disebut dengan re-strike test sesuai dengan sifat pengujiannya yang
melakukan re-strike atau pemukulan ulang pondasi tiang yang diuji.
Tujuan pengujian tiang pancang PDA adalah untuk mendapatkan data tentang :
1. Daya dukung aksial tiang
2. Keutuhan / integritas tiang.
3. Efisiensi energi yang ditransfer.
As RD-
R8 30 12.00 9.6 9.5
As R13-
RF' 30 12.00 10.3 9.6
As R11-
RB 30 12.00 10.5 10
As R4-
RA 30 12.00 10.2 9.5
As RD-
R8 1 0.95 63.33
As R13-
RF' 1 1.06 70.67
As R11-
RB 1 0.86 57.33
As F - 3 1 1.02 68.00
(Mpa) (Mpa)
As RD-
R8 20.6 0.40
As R13-
RF' 18.5 1.00
As R11-
RB 19.7 0.70
As R4-
RA 17.4 2.30
As F - 3 23.3 0.90
Keutuhan tiang
No. BTA LTD
Keutuhan Tiang
Tiang
(%) (m)
As RD-
R8 100 - Baik
Terjadi perubahan
impedansi sebesar ±34%
As R11- pada kedalaamn ±4.5 m
66 4.50
RB dari level sensor, diduga
terjadi kerusakan sedang
pada kedalaman ini.
Terjadi perubahan
impedansi sebesar ±35%
As R4- pada kedalaamn ±4.5 m
65 4.70
RA dari level sensor, diduga
terjadi kerusakan sedang
pada kedalaman ini.
As F - 3 100 - Baik
4. Pengukuran di di rekam oleh PDA dan dianalisis dengan case method sudah umum
dikenal, berdasarkan teori gelombang satu dimensi.
Gambar 4.1 Tipikal Penyusunan Pengetasan PDA
CAPWAP (Case Pile Wave Analysis Program)
Analisa lanjutan yang dilakukan bersama dengan pengujian PDA adalah analisa
CAPWAP yang merupakan salah satu metoda signal matching analysis (SMA). Analisa ini
menggunakan data yang diperoleh dari pengujian PDA untuk memberikan hasil analisa yang
lebih detail. Dari analisa CAPWAP kita akan mengetahui lebih rinci data yang diperoleh dari
pengujian PDA Test, dengan tambahan informasi :
a) tahanan ujung pondasi tiang tunggal
b) tahanan friksi pondasi tiang tunggal
c) Simulasi statik loading test
Gambar 4.2 Data dan Parameter Pengujian PDA Test
BAB V
KALENDERING TEST
Biasanya kalendering test dapat menentukan apakah pemancangan sudah selesai atau
belum. Persyaratan dari PU adalah nilai S(Final Set) untuk 10 kali pukulan, tiang pancang hanya
boleh masuk MAKSIMAL 2,5 cm.dan Jika hasil akhir 1,5cm setelah 10 pukulan, berarti setiap
pukulan nilainya 0,15cm atau 1,5mm.