yaitu:
1. Gujarad (India). Teori ini menyatakan bahwa Islam di
Nusantara berasal dari Gujarad. (J.P. Moquetta )
Sebagai buktinya :
Buktinya :
Menurut uka tjandrasasmita masuknya islam di Indonesia dilakukan enam jalur yaitu:
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang dengan
orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan
kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke
Nusantara (Indonesia). Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan
rohani yaitu dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama
Islam.
Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan
dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu
mudah dimengerti dan mudah diterima. Kehidupan mistik bagi masyarakat Indonesia sudah
menjadi bagian dari kepercayaan mereka. Oleh karena itu, penyebaran Islam melalui jalur tasauf
atau mistik ini mudah diterima karena sesuai dengan alam pikiran masyarakat Indonesia.
Misalnya, menggunakan ilmu-ilmu riyadhat dan kesaktian dalam proses penyebaran Islam kepada
penduduk setempat.
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam pengembangan
Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam diseluruh pelosok Nusantara
adalah keluaran pesantren tersebut.
Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah
keluaran pesantren Sunan Giri. Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean,
Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang pesantren
terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia.
Penyebaran Islam melalui kesenian berupa wayang, satra, dan berbagai kesenian lainnya.
Pendekatan jalur kesenian dilakukan oleh para penyebar Islam seperti Walisongo untuk menarik
perhatian di kalangan mereka, sehingga dengan tanpa terasa mereka telah tertarik kepada ajaran-
ajaran Islam sekalipun pada awalnya mereka tertarik karena media kesenian itu. Misalnya, Sunan
Kalijaga adalah tokoh seniman wayang.
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari para Sultan.
Di pulau Jawa, misalnya kesultanan Demak, merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung
perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di
Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh Demak di Jawa.
Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan komunikasi, bahu membahu dan tolong
menolong dalam melindungi dakwah Islam di Nusantara. Keadaan ini menjadi cikal bakal
tumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa mendatang
Faktor Pendukung Islam Cepat Berkembang di Indonesia
1. Adanya perkawinan antara pedagang Arab, Persia, dan Gujarat dengan penduduk Indonesia.
2. Adanya sistem pendidikan pondok pesantren.
3. Gigihnya para da’i atau mubaligh dalam menyebarluaskan Islam
4. Metode penyampaiannya mengena dihati masyarakat, sebab disesuikan dengan latar belakang
kebudayaan yang dimiliki, misalnya:
Wayang kulit
1. Perebutan wilayah.
2. pengganti Iskandar Muda tidak secakap pendahulunya
3. pembalasan dendam
4. situasi politik saat itu sedang memanas
Keraton Surosowan
Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia selanjutnya adalah Keraton
Surosowan. Keraton Surosowan adalah bangunan keraton di daerah Banten.
Keraton ini didirikan sekitar tahun 1522-1526 pada masa kekuasaan
Sultan Maulana Hasanuddin, yang kemudian dikenal oleh masyarakat sekitar
sebagai pendiri dari Kesultanan Banten.
Pemakaman Imogiri
Permakaman Imogiri, Pasarean Imogiri, atau Pajimatan Girirejo Imogiri
adalah sebuah kompleks permakaman yang terletak di Imogiri, Imogiri,
Kabupaten Bantul, Provinsi DI Yogyakarta. Permakaman ini dianggap suci
dan kramat oleh warga sekitar karena yang dimakamkan disini adalah raja-
raja dan keluarga raja dari Kesultanan Mataram. Makam Imogiri didirikan
pada tahun 1632 oleh Sultan Mataram III Prabu Hanyokrokusumo yang
merupakan keturunan dari Sultan Panembahan Senopati Raja Mataram
pertama. Makam ini berada di atas perbukitan yang masih satu bagian dengan
Pegunungan Seribu.
Hikayat Amir Hamzah adalah sebuah sajak Melayu yang asal mulanya dari Islam –
Parsi yang mengkisahkan tentang kegagahan perjuangan dari Amir Hamzah dalam
melakukan dakwah, menyebarluaskan agama Islam, dari Masyrik sampai Magrib.
Kedudukan dari Hikayat Amir Hamzah sangat populer di masyarakat bangsa Melayu
dan biasanya dibaca oleh prajurit ketika mau berangkat berperang agar timbul
semangat dan keberanian ketika berperang.
Hikayat Hang Tuah
Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia selanjutnya adalah hikayat Hang
Tuah. Hikayat Hang Tuah adalah sebuah karya klasik sastra Melayu yang
terkenal dan mengisahkan tentang Hang Tuah. Pada zaman
kemakmuran Kesultanan Malaka, ada seorang bernama Hang Tuah,
yaitu laksamana yang amat terkenal. Dia berasal dari kelas rendah, dan
dilahirkan dalam sebuah gubuk rusak. Tetapi karena keberaniannya, dia amat
dikasihi dan dia mendapat kenaikan pangkatnya. Maka dia menjadi seorang
duta dan mewakili negeranya dalam segala urusan kenegaraan.
Pada waktu Samudera Pasai berkembang, Majapahit juga sedang mengembangkan politik
ekspansi. Majapahit setelah meyakini adanya hubungan antara Samudera Pasai dan Delhi
yang membahayakan kedudukannya, maka pada tahun 1350 M segera menyerang
Samudera Pasai. Akibatnya, Samudera Pasai mengalami kemunduran. Pusat perdagangan
Samudera Pasai pindah ke pulau Bintan dan Aceh Utara (Banda Aceh). Samudera Pasai
runtuh ditaklukkan Aceh
Kekalahan perang antara Aceh melawan Portugis di Malaka pada tahun 1629 M. Tokoh
pengganti Iskandar Muda tidak secakap pendahulunya. Permusuhan yang hebat di antara
kaum ulama yang menganut ajaran berbeda. Daerah-daerah yang jauh dari pemerintahan
pusat melepaskan diri dengan Aceh. pertahanan Aceh lemah sehingga bangsa-bangsa
Eropa lainnya berhasil mendesak dan menggeser daerah-daerah perdagangan Aceh.
Akibatnya perekonomian semakin melemah.
Meski telah menjalankan politik damai dengan mengikat persaudaraan, ketegangan politik itu
rupanya tetap saja mengancam kedaulatan kesultanan Perlak. Perlak goyah, Sultan makdum
Aliddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (1267 – 1292) menjadi sultanyang terakhir. Setelah ia
meninggal, perlak disatukan dengan kerajaan Samudra Pasai di bawah pemerintahan Sultan
Muhammad Malik Al-Zahir, putra Al-Saleh
H. KERAJAAN GOWA-TALLO
Dalam peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin sendiri pasukannya untuk memporak-
porandakan pasukan Belanda di Maluku. Akibatnya kedudukan Belanda semakin terdesak. Atas
keberanian Sultan Hasannudin tersebut maka Belanda memberikan julukan padanya sebagai Ayam Jantan
dari Timur. Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan Makasar yaitu dengan melakukan
politik adu-domba antara Makasar dengan kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makasar). Raja Bone yaitu
Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makasar meminta bantuan kepada VOC untuk melepaskan diri dari
kekuasaan Makasar. Sebagai akibatnya Aru Palaka bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan
Makasar.
Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota kerajaan Makasar. Dan secara
terpaksa kerajaan Makasar harus mengakui kekalahannya dan menandatangai perjanjian Bongaya tahun
1667 yang isinya tentu sangat merugikan kerajaan Makasar.
Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan Makasar terhadap Belanda tetap berlangsung.
Bahkan pengganti dari Sultan Hasannudin yaitu Mapasomba (putra Hasannudin) meneruskan perlawanan
melawan Belanda. Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makasar, Belanda mengerahkan pasukannya
secara besar-besaran. Akhirnya Belanda dapat menguasai sepenuhnya kerajaan Makasar, dan Makasar
mengalami kehancurannya.