Anda di halaman 1dari 8

Terdapat beberapa teori mengenai kedatangan Islam di Nusantara 22,

yaitu:
1. Gujarad (India). Teori ini menyatakan bahwa Islam di
Nusantara berasal dari Gujarad. (J.P. Moquetta )

Sebagai buktinya :

 Batu nisan di Indonesia sama dengan di India.


 Jalan dagang India-Indonesia lebih ramai.

2. Arab. Teori ini menyatakan bahwa Islam di Nusantara berasal


langsung dari Arab. ( Haji Abdul Karim Amrullah )

Buktinya : gelar Al-Malik yang dipakai raja-raja


Samudera Pasai sama dengan gelar raja di Mesir.

3. Persia. Teori ini menyatakan bahwa Islam di Nusantara berasal


dari Persia. (Hoesein Djajadiningrat )

Adanya upacara Tabut (peringatan kematian Hasan


dan Husein) di Pariaman dan Bengkulu.
Nama daerah ‖Leran‖ merupakan nama suku di
Persia.
Di Persia ada tulisan ‖Pegon‖ yang merupakan tulisan
Jawa.

4. Cina. Teori ini menyatakan bahwa Islam di Nusantara berasal


dari Cina. (Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya Arus Cina-Islam-Jawa )

Buktinya :

 Gedung Batu di semarang (masjid gaya Cina).


 Beberapa makam Cina muslim.
 Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan Cina.

Menurut uka tjandrasasmita masuknya islam di Indonesia dilakukan enam jalur yaitu:

Melalui jalur perdagangan

Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang dengan
orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan
kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke
Nusantara (Indonesia). Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan
rohani yaitu dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama
Islam.

Melalui jalur perkawinan


Para pedagang muslim itu ada yang menetap di Indonesia dan menikah dengan penduduk
setempat. Sudah barang tentu mereka menjadi keluarga muslim dan penyebar agama Islam yang
gigih.

Melalui jalur tasawuf

Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan
dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu
mudah dimengerti dan mudah diterima. Kehidupan mistik bagi masyarakat Indonesia sudah
menjadi bagian dari kepercayaan mereka. Oleh karena itu, penyebaran Islam melalui jalur tasauf
atau mistik ini mudah diterima karena sesuai dengan alam pikiran masyarakat Indonesia.
Misalnya, menggunakan ilmu-ilmu riyadhat dan kesaktian dalam proses penyebaran Islam kepada
penduduk setempat.

Melalui jalur tasawuf

Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam pengembangan
Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam diseluruh pelosok Nusantara
adalah keluaran pesantren tersebut.

Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah
keluaran pesantren Sunan Giri. Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean,
Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang pesantren
terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia.

Melalui jalur kesenian

Penyebaran Islam melalui kesenian berupa wayang, satra, dan berbagai kesenian lainnya.
Pendekatan jalur kesenian dilakukan oleh para penyebar Islam seperti Walisongo untuk menarik
perhatian di kalangan mereka, sehingga dengan tanpa terasa mereka telah tertarik kepada ajaran-
ajaran Islam sekalipun pada awalnya mereka tertarik karena media kesenian itu. Misalnya, Sunan
Kalijaga adalah tokoh seniman wayang.

Melalui jalur Politik

Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari para Sultan.
Di pulau Jawa, misalnya kesultanan Demak, merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung
perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di
Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh Demak di Jawa.
Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan komunikasi, bahu membahu dan tolong
menolong dalam melindungi dakwah Islam di Nusantara. Keadaan ini menjadi cikal bakal
tumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa mendatang
Faktor Pendukung Islam Cepat Berkembang di Indonesia

1. Adanya perkawinan antara pedagang Arab, Persia, dan Gujarat dengan penduduk Indonesia.
2. Adanya sistem pendidikan pondok pesantren.
3. Gigihnya para da’i atau mubaligh dalam menyebarluaskan Islam
4. Metode penyampaiannya mengena dihati masyarakat, sebab disesuikan dengan latar belakang
kebudayaan yang dimiliki, misalnya:

Wayang kulit

seni bangunan, dan

seni karawitan/seni gamelan

5. islam membawa ajaran yang berisi kedamaian.


6. Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki ketangguhan dan pekerja
keras.
7. Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal meskupin Islam tetap memiliki
batasan dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan ajaran dasar dalam Isla
8.  Islam tidak kenal strata, kasta atau pelapisan social
9. Ritualnya sangat sederhana dan mudah
10. Masuk Islam cukup 2 kalimat syahadat

Faktor pennghambat Islam Cepat Berkembang di Indonesia

1. Perebutan wilayah.
2. pengganti Iskandar Muda tidak secakap pendahulunya
3. pembalasan dendam
4. situasi politik saat itu sedang memanas

Beberapa hasil peradaban yg dicapai :


 Masjid Agung Demak, merupakan Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia. Masjid
ini berada di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten
Demak, Provinsi Jawa Tengah. 
 Masjid Gedhe Kauman, Mesjid Gedhe Kauman Karaton Ngayogyakarta
Hadiningrat adalah masjid raya dari Kesultanan Yogyakarta, atau Masjid Besar milik
Provinsi Yogyakarta, yang berlokasi di sebelah bagian barat kompleks Alun-alun
Utara dari Keraton Yogyakarta. Masjid Gedhe Kauman didirikan oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono I bersama dengan Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat (penghulu
keraton Yogyakarta pertama) dan Kyai Wiryokusumo sebagai arsitek dari masjid ini.
Masjid tersebut didirikan pada hari Ahad Wage, 29 Mei 1773 M atau 6 Robi’ul
Akhir 1187 H.
 Masjid Ampel, Masjid Ampel adalah sebuah bangunan masjid kuno yang
berlokasi di kelurahan Ampel, kecamatan Semampir, kota Surabaya, Provinsi
Jawa Timur. Masjid ini memiliki luas 120 x 180 meter persegi ini dibangun
pada tahun 1421 oleh Sunan Ampel, yang didekat masjid ini terdapat
kompleks pemakakaman Sunan Ampel.
  Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta adalah istana dari Kesultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini terletak di Kota Yogyakarta, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, Republik Indonesia. 

 Keraton Surosowan
Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia selanjutnya adalah Keraton
Surosowan. Keraton Surosowan adalah bangunan keraton di daerah Banten.
Keraton ini didirikan sekitar tahun 1522-1526 pada masa kekuasaan
Sultan Maulana Hasanuddin, yang kemudian dikenal oleh masyarakat sekitar
sebagai pendiri dari Kesultanan Banten.
 Pemakaman Imogiri
Permakaman Imogiri, Pasarean Imogiri, atau Pajimatan Girirejo Imogiri
adalah sebuah kompleks permakaman yang terletak di Imogiri, Imogiri,
Kabupaten Bantul, Provinsi DI Yogyakarta. Permakaman ini dianggap suci
dan kramat oleh warga sekitar karena yang dimakamkan disini adalah raja-
raja dan keluarga raja dari Kesultanan Mataram. Makam Imogiri didirikan
pada tahun 1632 oleh Sultan Mataram III Prabu Hanyokrokusumo yang
merupakan keturunan dari Sultan Panembahan Senopati Raja Mataram
pertama. Makam ini berada di atas perbukitan yang masih satu bagian dengan
Pegunungan Seribu.

 Hikayat Amir Hamzah  adalah sebuah sajak Melayu yang asal mulanya dari Islam –
Parsi yang mengkisahkan tentang kegagahan perjuangan dari Amir Hamzah dalam
melakukan dakwah, menyebarluaskan agama Islam, dari Masyrik sampai Magrib.
Kedudukan dari Hikayat Amir Hamzah sangat populer di masyarakat bangsa Melayu
dan biasanya dibaca oleh prajurit ketika mau berangkat berperang agar timbul
semangat dan keberanian ketika berperang.
 Hikayat Hang Tuah
Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia selanjutnya adalah hikayat Hang
Tuah. Hikayat Hang Tuah adalah sebuah karya klasik sastra Melayu yang
terkenal dan mengisahkan tentang Hang Tuah. Pada zaman
kemakmuran Kesultanan Malaka, ada seorang bernama Hang Tuah,
yaitu laksamana yang amat terkenal. Dia berasal dari kelas rendah, dan
dilahirkan dalam sebuah gubuk rusak. Tetapi karena keberaniannya, dia amat
dikasihi dan dia mendapat kenaikan pangkatnya. Maka dia  menjadi seorang
duta dan mewakili negeranya dalam segala urusan kenegaraan.

Faktor2 kemunduran dan kehancuran Islam di wilayah kultur Melayu

Kemunduran Kerajaan Samudera Pasai

Pada waktu Samudera Pasai berkembang, Majapahit juga sedang mengembangkan politik
ekspansi. Majapahit setelah meyakini adanya hubungan antara Samudera Pasai dan Delhi
yang membahayakan kedudukannya, maka pada tahun 1350 M segera menyerang
Samudera Pasai. Akibatnya, Samudera Pasai mengalami kemunduran. Pusat perdagangan
Samudera Pasai pindah ke pulau Bintan dan Aceh Utara (Banda Aceh). Samudera Pasai
runtuh ditaklukkan Aceh

Kemunduran Kerajaan Aceh

Kemunduran Kerajaan Aceh ketika itu disebabkan oleh hal-hal sebagai-berikut:

Kekalahan perang antara Aceh melawan Portugis di Malaka pada tahun 1629 M. Tokoh
pengganti Iskandar Muda tidak secakap pendahulunya. Permusuhan yang hebat di antara
kaum ulama yang menganut ajaran berbeda. Daerah-daerah yang jauh dari pemerintahan
pusat melepaskan diri dengan Aceh. pertahanan Aceh lemah sehingga bangsa-bangsa
Eropa lainnya berhasil mendesak dan menggeser daerah-daerah perdagangan Aceh.
Akibatnya perekonomian semakin melemah.

Keruntuhan Kerajaan Demak

Keruntuhan Kerajaan Demak disebabkan karena pembalasan dendam yang dilakukan


oleh Ratu Kalinyamat yang bekerja sama dengan Bupati Pajang Hadiwijaya (Jaka
Tingkir). Mereka berdua ingin menyingkirkan Aria Penansang sebagai pemimpin
Kerajaan Demak karena Aria Penansang telah membunuh suami dan adik suami dari
Ratu Kalinyamat. Dengan tipu daya yang tepat mereka berhasil meruntuhkan
pemerintahan dari Bupati Jipang yang tidak lain adalah Aria Penansang. Aria Penansang
sendiri berhasil dibunuh Sutawijaya. Sejak saat itu pemerintahan Demak pindah ke
Pajang dan tamatlah riwayat Kerajaan Demak.

keruntuh kerajaan perlak


Pada awal abad ke-13 di Ujung barat Sumatra berdiri kerajaan baru di bawah Sultan Malik Al-
Saleh, bernama Samudra Pasai. Sementara di malaka, seorang pangeran asal Sri Wijaya
membangun kerajaan baru bernama Malaka. Artinya situasi politik saat itu sedang memanas.
Untuk itu, Sultan Makhdum Alaiddin mallik Muhammad Amin Syah II Johan Berdaulat (1230 –
1267) sebagai sultan ke 17 menjalankan politik persahabatan. Jalanyang ia tempuh adalah dengan
menikahkan dua orang putrinya dengan para penguasa negeri tetangga. Putri ratna Kamala
dinikahkannya dengan raja kerajaan Malaka yaitu Sultan Muhammad Syah Parameswara,
sementara itu ganggang dinikahkan dengan raja kerajaan Samudra Pasai, malik Al-Saleh.

Meski telah menjalankan politik damai dengan mengikat persaudaraan, ketegangan politik itu
rupanya tetap saja mengancam kedaulatan kesultanan Perlak. Perlak goyah, Sultan makdum
Aliddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (1267 – 1292) menjadi sultanyang terakhir. Setelah ia
meninggal, perlak disatukan dengan kerajaan Samudra Pasai di bawah pemerintahan Sultan
Muhammad Malik Al-Zahir, putra Al-Saleh

keruntuhnya kerajaan mataram


Kemunduran Mataram Islam berawal saat kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dan menguasai
seluruh Jawa dari Belanda. Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi rakyat tidak terurus karena
sebagian rakyat dikerahkan untuk berperang.
Runtuhnya kerajaan banjar
Setelah dikalahkannya Sultan Muhammad Seman oleh Belanda pada tahun 1905, praktis seluruh wilayah
Kerajaan banjar jatuh ke tangan Belanda dan Kerajaan Banjar runtuh. Akan tetapi semangat yang
dikobarkan pejuang perang Banjar melalui sumpah perjuangan “haram manyarah waja sampai kaputing”
benar-benar memberikan semangat untuk mempertahankan Kerajaan Banjar. Walaupun akhirnya jatuh ke
tangan belanda juga, kita mesti menghargai perjuangan para pejuang yang telah mengorbankan segalanya
untuk mempertahankan Kerajaan Banjar. Kota Banjarmasin yang sekarang adalah bukti sejarah hasil
perjuangan Sultan Suriansyah dan pengikutnya.

H. KERAJAAN GOWA-TALLO

Runtuhnya kerajaan gowa-tallo


Daerah kekuasaan Makasar luas, seluruh jalur perdagangan di Indonesia Timur dapat dikuasainya. Sultan
Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat anti kepada dominasi asing. Oleh karena itu ia menentang
kehadiran dan monopoli yang dipaksakan oleh VOC yang telah berkuasa di Ambon. Untuk itu hubungan
antara Batavia (pusat kekuasaan VOC di Hindia Timur) dan Ambon terhalangi oleh adanya kerajaan
Makasar. Dengan kondisi tersebut maka timbul pertentangan antara Sultan Hasannudin dengan VOC,
bahkan menyebabkan terjadinya peperangan. Peperangan tersebut terjadi di daerah Maluku.

Dalam peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin sendiri pasukannya untuk memporak-
porandakan pasukan Belanda di Maluku. Akibatnya kedudukan Belanda semakin terdesak. Atas
keberanian Sultan Hasannudin tersebut maka Belanda memberikan julukan padanya sebagai Ayam Jantan
dari Timur. Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan Makasar yaitu dengan melakukan
politik adu-domba antara Makasar dengan kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makasar). Raja Bone yaitu
Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makasar meminta bantuan kepada VOC untuk melepaskan diri dari
kekuasaan Makasar. Sebagai akibatnya Aru Palaka bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan
Makasar.

Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota kerajaan Makasar. Dan secara
terpaksa kerajaan Makasar harus mengakui kekalahannya dan menandatangai perjanjian Bongaya tahun
1667 yang isinya tentu sangat merugikan kerajaan Makasar.

Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan Makasar terhadap Belanda tetap berlangsung.
Bahkan pengganti dari Sultan Hasannudin yaitu Mapasomba (putra Hasannudin) meneruskan perlawanan
melawan Belanda. Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makasar, Belanda mengerahkan pasukannya
secara besar-besaran. Akhirnya Belanda dapat menguasai sepenuhnya kerajaan Makasar, dan Makasar
mengalami kehancurannya.

1. KERAJAAN TERNATE – TIDORE

a ) Runtuhnya kerajaan ternate


Kemunduran Kerajaan Ternate disebabkan karena diadu domba dengan Kerajaan Tidore yang dilakukan
oleh bangsa asing ( Portugis dan Spanyol ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-
rempah tersebut. Setelah Sultan Ternate dan Sultan Tidore sadar bahwa mereka telah diadu domba oleh
Portugis dan Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar
Kepulauan Maluku. Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab VOC yang dibentuk Belanda
untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi
dan tata kerja yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.

b ) Runtuhnya kerajaan tidore


Kemunduran Kerajaan Tidore disebabkan karena diadu domba dengan Kerajaan Ternate yang dilakukan
oleh bangsa asing ( Spanyol dan Portugis ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-
rempah tersebut. Setelah Sultan Tidore dan Sultan Ternate sadar bahwa mereka telah diadu domba oleh
Portugis dan Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar
Kepulauan Maluku. Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab VOC yang dibentuk Belanda
untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi
dan tata kerja yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai