Anggit langgeng ( 04 ) Bayu wicaksono ( 09 ) Dimas christian w (14 ) Rain wilis haryani ( 28 ) PERIODISASI KONSTITUSI DI INDONESIA
Indonesia memiliki konstitusi yang di kenal Undang –
Undang Dasar 1945. keberadaan Undang – Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi di Indonesia mengalami perjalanan yang sangat panjang dari mulai disahkan pada tahun 1945 hingga akhirnya diterima sebagai landasan hukum bagi pelaksanaan ketatanegaraan di Indonesia saat ini.
1) Undang – Undang Dasar 1945
( 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 ) UUD 1945 pertama kali disahkan berlaku sebagai konstitusi negara Indonesia dalan sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945. Naskah UUD 1945 ini pertama kali disiapkan oleh Badan Penyelidik Undang – Undang Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ). BPUPKI mengadakan dua kali sidang. Sidang pertama berlangsung pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. Sedangkan sidang kedua berlangsung tanggal 10 Juli – 17 Juli 1945. Setelah mendengarkan hasil kerja BPUPKI tentang naskah undang – undang dasar pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, PPKI akhirnya mengesahkan rancangan undang – undang dasar tersebut menjadi Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Walaupun secara formal UUD 1945 berlaku sebagai konstitusi, namun nilainya hanya bersifat nominal, yaitu baru di atas kertas saja.
2) Konstitusi Republik Indonesia Serikat
( 27 Desember 1945 – 17 Agustus 1950 ) Dalam kurun waktu tersebut,UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya,krn sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.Pada tahun 1947, tentara belanda melakukan Agresi Militer I, yang kemudian di lanjutkan dengan Agresi Militer II tahun 1948. Pada tanggal 23 Agustus hingga 2 November 1949, diadakan konferensi meja bundar di den haag, belanda. Konferensi ini berhasil menyepakati tiga hal, yaitu sebagai berikut : a) Mendirikan negara republik indonesia serikat b) Penyerahan kedaulatan pada RIS yang berisi tiga hal c) Mendirikan uni antara republik indonesia serikat dan kerajaan belanda. Guna menjalankan pemerintahan RIS,perlu dibentuk Konstitusi (UUD) sendiri yang terlepas dari UUD 1945.Naskah konstitusi RIS disusun bersama oleh delegasi RI dan BFO dalm konferensi tersebut. Naskah UUD yang kemudian dengan sebutan konstitusi RIS itu resmi mendapat persetujuan Komite Nasional Pusat pada tanggal 14Desember 1949. Selanjutnya, konstitusi RIS dinyatakan berlaku mulai 27 Desember 1949.
3) Undang – Undang Dasar Sementara 1950
( 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 ) Sungguhpun Konstitusi RIS diberlakukan,,namun keinginan utk segera kembali kpd Negara kesatuan tetap tak terbendung.Apalagi penggabungan beberapa Negara bagian kepada Negara RI-Yogyakarta menyebabkan Negara RIS tinggal 3 negara bagian saja,yaitu Negara RI Yogyakarta,Negara Indonesia Timur,Negara Sumatra Timur.Akhirnya ketiga Negara tsb meleburkan diri menjadi Negara kesatuan RI.Dg berlakunya kembali Negara kesatuan,maka konstitusi RIS tidak mungkin lagi menjadilandasan. Itulah sebabnya kemudian membentuk UUD baru Sebagaipenggantinya yaitu UUDS 1950. UUDS 1950 juga bersifat sementara. Ini terlihat jelas dalam rumusan pasal 134 yang mengharuskan konstituante bersama pemerintah segera menyusun UUD RI untuk menggantikan UUDS 1950 tersebut.
4) ( kembali ke ) Undang – Undang Dasar 1945
( 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999 ) Pada 29 September 1955dilaksanakanlah Pemilu Utk memilih wakil-wakil rakyat dan lembaga Konstiutante.Tugas pokok lembaga konstituante ialah Membentuk UUD RI yg bersifat tetap,sebab UUDS 1950 msh bersifat sementara dan perlu disempurnakan.Di dlm masa kerjanya lembaga ini Telah mengalami kegagalan utk membentuk UUD baru.Melihat kondisi labil yg dpt membahayakan keselamatan ,persatuan dan kesatuan bangsa,maka dg terpaksa Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Pd tgl 5 juli 1959 pukul 17.00 WIB yg isinya: a. Pembubaran Konstiante b. Berlakunya kembali UUD 1945 c. Tidak berlakunya UUDS d. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu Singkat. Sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga sekarang, UUD 1945 terus berlaku dan diberlakukan sebagai hukum dasar.
5) Perubahan ( amandemen ) Undang – Undang Dasar 1945
Latar belakang tuntutan perubahan terhadap UUD 1945 antara lain, karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi berada di tangan MPR dan bukan di tangan rakyat. Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal - hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dilakukan dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah pembukaan UUD 1945. Adapun perubahan tersebut sebagai berikut : a. Perubahan ( amandemen ) pertama UUD 1945 ( 19 Oktober 1999 – 18 Agustus 2000 ) b. Perubahan ( amandemen ) kedua UUD 1945 (18 Agustus 2000 – 9 November 2001 ) c. Perubahan ( amandemen ) ketiga UUD 1945 (9 November 2001 – 10 Agustus 2002 ) d. Perubahan ( amandemen ) keempat UUD 1945 ( 10 Agustus 2002 – sekarang )