Anda di halaman 1dari 2

Proses Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelapa adalah tanaman yang telah cukup lama dikenal di


Indonesia dan banyak tumbuh di daerah pantai. Pusat produksi kelapa
menyebar di Sulawesi, Jawa, Sumatra, Maluku dan NTT (Anwar &
Salima, 2016). Permasalahan dari komoditas tersebut bukan pada luas
lahan dan jumlah produksi, tetapi produk di Indonesia yang dihasilkan
masih terbatas pada bentuk produk primer atau belum diolah lebih
lanjut, hal ini menyebabkan nilai ekonomi kelapa menjadi rendah. Salah
satu cara yang dapat meningkatkan nilai ekonomi kelapa yaitu
pembuatan virgin coconut oil (Aziz et al., 2019).

Virgin coconut oil merupakan produk olahan dari daging kelapa


yang berupa cairan berwarna jernih, tidak berasa, dengan bau khas
kelapa. Pembuatan virgin coconut oil ini tidak membutuhkan biaya
yang mahal, karena bahan baku mudah didapat dengan harga yang
murah dan pengolahan yang sederhana.
Virgin coconut oil mengandung asam lemak jenuh rantai sedang
dan pendek yang tinggi, yaitu sekitar 92%. Manfaat dari virgin coconut
oil (VCO) diantaranya dalah peningkatan daya tahan tubuh manusia
terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan.
Beberapa metode yang umum digunakan pada proses pembuatan VCO adalah: metode
pemancingan minyak, metode pemanasan bertahap dan metode enzimatis (misalnya menggunakan
enzim papain kasar). Enzim papain kasar merupakan jenis enzim endopeptidase yang mampu memecah
protein dengan memutus ikatan peptida menjadi senyawa peptida yang lebih sederhana (Moeksin,
Rahmawati, & Rini, 2018). Pada pembuatan VCO menggunakan metode enzimatis sangat dipengaruhi
oleh konsentrasi enzim yang digunakan. Konsentrasi enzim yang digunakan sangat menentukan
banyaknya substrat yang dapat ditransformasi menjadi produk dan dapat menyebabkan proses tidak
efisien jika tidak sebanding dengan banyaknya substrat (Gebelein, 2015).

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Tujuan

Anda mungkin juga menyukai