Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN DAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

SEHAT JIWA PADA USIA DEWASA

Oleh :

CANDRA APRILIA KARTIKA

2007.14901.292

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES WIDYAGAMA HUSADA

MALANG

2021
A. Kesehatan Jiwa
Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang indvidu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu
tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat
bekerja secara produktif, dan mampu memberikan konstribusi untuk
komunitasnya (UU RI nomor 18 tentang kesehatan jiwa). Menurut Keliat
(2014), kesehatan jiwa suatu kondisi mental sejahtera yang harmonis dan
produktif dengan ciri menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya, mampu
menghadapi stress kehidupan dengan wajar, dapat berperan serta dalam
lingkungan hidup, menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya dan
merasa nyaman dengan orang lain.
Kesehatan jiwa mencakup disetiap perkembangan individu di mulai
sejak dalam kandungan kemudian dilanjutkan ke tahap selanjutnya dimulai
dari bayi (0-18 bulan), masa toddler (1,5-3 tahun), masa anak-anak awal atau
pra sekolah (3-6 tahun), usia sekolah (6-12 tahun), remaja (12-18 tahun),
dewasa muda (18-35 tahun), dewasa tengah (35-65 tahun), sehingga
dewasa akhir (>65 tahun) (Wong, D.L, 2009).

B. Pengertian Dewasa
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata
adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang
sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock mengatakan bahwa masa
dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun, saat
perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya
kemampuan reproduktif.
Perkembangan dewasa dibagi menjadi tiga bagian yaitu, dewasa
muda (young adulthood) dengan usia berkisar antara 20 sampai 40 tahun.
Dewasa menengah (middle adulthood) dengan usia berkisar antara 40
sampai 65 tahun dan dewasa akhir (late adulthood) dengan usia mulai 65
tahun ke atas (Papalia et al, 2007).
antrock (2002) mengatakan masa dewasa muda adalah masa untuk
bekerja dan menjalin hubungan dengan lawan jenis, terkadang menyisakan
sedikit waktu untuk hal lainnya. Kenniston (dalam Santrock, 2002)
mengemukakan masa muda (youth) adalah periode kesementaraan ekonomi
dan pribadi, dan perjuangan antara ketertarikan pada kemandirian dan
menjadi terlibat secara sosial. Periode masa muda rata-rata terjadi 2 sampai
8 tahun, tetapi dapat juga lebih lama. Dua kriteria yang diajukan untuk
menunjukkan akhir masa muda dan permulaan dari masa dewasa awal
adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan.
Mungkin yang paling luas diakui sebagai tanda memasuki masa dewasa
adalah ketika seseorang mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang kurang
lebih tetap (Santrock, 2002).
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpul bahwa
dewasa adalah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna.

C. Pembagian Masa Dewasa


1. Masa Dewasa Dini
Masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40
tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif.
2. Masa Dewasa Madya
Masa dewasa madya masa dimulai pada umur 40 tahun sampai pada
umur 60 tahun, yakni saat baik menurunnya kemampuan fisik dan
psikologis yang jelas nampak pada setiap orang.
3. Masa Dewasa Lanjut (Lanjut Usia)
Masa dewasa lanjut senescence, atau usia lanjut dimulai pada umur 60
tahun sampai kematian. Pada waktu ini baik kemampuan fisik maupun
psikologis cepat menurun, tetapi teknik pengobatan modern, serta upaya
dalam hal berpakaian dan dandanan, memungkinkan pria dan wanita
berpenampilan, bertindak dan berperasaan seperti kala mereka masih
lebih muda.
D. Tugas Perkembangan Dewasa
Ada beberapa tugas perkembagan dewasa menurut Hurlock :
1) Mencari dan memilih pasangan hidup
2) Belajar menyesuaikan diri dan hidup secara harmonis dengan pasangan
3) Mulai membentuk keluarga dan memulai peran baru sebagai orangtua
4) Membesarkan anak dan memenuhi kebutuhan mereka
5) Belajar menata rumah tangga dan memikul tanggung jawab
6) Mengembangkan karir atau melanjutkan pendidikan
7) Memenuhi tanggung jawab sebagai warga Negara
8) Menemukan kelompok sosial yang sesuai

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tugas


perkembangan dewasa : Mencari dan memilih pasangan hidup, belajar
menyesuaikan diri dan hidup secara harmonis dengan pasangan, mulai
membentuk keluarga dan memulai peran baru sebagai orangtua,
membesarkan anak dan memenuhi kebutuhan mereka, belajar menata
rumah tangga dan memikul tanggung jawab, mengembangkan karir atau
melanjutkan pendidikan memenuhi tanggung jawab sebagai warga Negara,
menemukan kelompok sosial yang sesuai.

E. Kesiapan Peningkatan Perkembangan Dewasa


Perkembangan psikososial dewasa muda (18-33 tahun) adalah
tahapan perkembangan individu mampu melakukan interaksi yang akrab
dengan orang lain, terutama lawan jenis dan mempunyai pekerjaan. Pada
tahap ini, individu mencoba untuk mandiri dan mencukupi kebutuhannya
dengan bekerja. Interaksi yang dilakukan mengarah pada bekerja,
perkawinan dan mempunyai keluarga yang menjadi bagian dari masyarakat.
Kegagalan dalam berhubungan akrab dan memperoleh pekerjaan dapat
menyebabkan individu menjauhi pergaulan dan merasa kesepian kemudian
menyendiri (Keliat dkk, 2011).
Tugas perkembangan kognitif pada tahap intimacy adalah
mengungkapkan adanya orang lain yang dekat dengan dirinya dan mampu
belajar membuat keputusan keputusan (Wade dan Tavris, 2007). Pada masa
dewasa juga disertai dengan berkembangnya intelegensi yang
mempengaruhi keyakinan dan kepercayaan yang mendasar dalam
kehidupannya.

F. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Usia Dewasa


1) Pengkajian
Menurut Abdul (2013) Pengumpulan data tentang status kesehatan
dewasa meliputi observasi dan interprestasi pola perilaku, yang
mencakup informasi sebagai berikut :
a. Keadaan biofisik (peyakit,kecelakaan)
b. Keadaan emosi (status mental, termasuk proses berfikir)
c. dan pikiran tentang bunuh diri atau membunuh orang lain)
d. Latar belakang sosial budaya, ekonomi, agama
e. Pola penyelesaian masalah (pertahan egoseperti denial,acting out,
menarik diri)
f. Pola interaksi (keluarga, teman sebaya)

2) Tujuan
a. Individu dewasa mampu memahami karakteristik perkembangan
psikososial yang normal dan menyimpang
b. Individu dewasa mampu memahami cara mencapai perkembangan
psikososial yang normal
c. Individu dewasa mampu melakukan tindakan untuk mencapai
perkembangan psikososial yang normal

3) Diagnosa Keperawatan
Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Dewasa

4) Tindakan Keperawatan
a. Diskusikan tentang perkembangan psikososial dewasa yang normal
dan menyimpang
b. Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial dewasa yang
normal
 Menetapkan tujuan hidup
 Berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis
 Berperan serta/ melibatkan diri dalam kegiatan dimasyarakat
 Memilih calon pasangan hidup
 Menetapkan karir/pekerjaan
 Mempunyai pekerjaan
 Motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk melakukan
tindakan yang dapat memenuhi perkembangan psikososialnya

5) Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga


a. Tujuan
 Keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan
perkembangan dewasa yang normal dan menyimpang
 Keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan
dewasa
 Keluarga mampu mendemonstrasikan tindakan untuk menstimulasi
perkembangan dewasa
 Keluarga mampu merencanakan cara menstimulasi perkembangan
dewasa

b. Tindakan
 Jelaskan kepada keluarga tentang perkembangan dewasa yang
normal dan menyimpang
 Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi
perkembangan psikososial dewasa yang normal.
DAFTAR PUSTAKA

1. Gunarsa, Singgih D. 2012. Psikologi Keperawatan. Jakarta: PT. BPK Gunung


Mulia.
2. Spesialis Jiwa FIK dan tim pengajar spesialis jiwa ( 2011 ), Draf Standar
Asuhan Keperawatan Program Spesialis Jiwa, Jakarta: Program Magister
Keperawatan Jiwa FIK UI.
3. Stolte, K. (2014). Diagnosa Keperawatan Sejahtera. Jakarta: EGC.
4. Jhon W. Santrock, Life-Span Development, University of Texas at Dallas,
2014
5. Singgih D. Gunarsa, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, Gunung Mulia,
Jakarta, 2012
6. Sarlito W Sarwono, Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh
Psikologi, Bulan Bintang, Jakarta, 2014

Anda mungkin juga menyukai