Anda di halaman 1dari 8

Pekerjaan Persiapan

Pengukuran / Uitzet / Profil


Sebelum memulai pekerjaan yang harus dilaksanakan ialah pengukuran kembali.
Semua pengukuran kembali harus diikatkan terhadap titik tetap yang terdekat. Alat-alat ukur
yang dipergunakan harus dalam keadaan berfungsi baik dan. Alat-alat yang dipergunakan
adalah waterpass lengkap dengan statip dan rambu-rambunya, theodolit lengkap dengan statip
dan rambu-rambunya, meteran, jalon, prisma dan alat bantu lainnya Cara pengukuran
ketetapan hasil pengukuran, toleransi, dan pembuatan serta pemasangan patok bantu .Ukuran-
ukuran pokok dari pekerjaan adalah sesuai dengan yang tercantum dalam gambar. Ukuran-
ukuran yang tidak tercantum, tidak jelas atau ada perbedaan, harus segera dilaporkan kepada
Pengawas Lapangan. menginterprestasi angka-angka elevasi dalam gambar maka hal ini harus
dilaporkan kepada Direksi untuk dimintai penjelasannya.Semua ketetapan pekerjaan
pengukuran, baik ukuran panjang maupun sudut harus terjamin kebenarannya. Pengukuran
sudut siku-siku dengan prisma atau benang hanya dibenarkan untuk bagian-bagian kecil dari
pekerjaan dan mendapat persetujuan Direksi. Kekeliruan dari hasil pengukuran, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Direksi Keet

Penyiapan kantor direksi adalah pekerjaan awal yang sangat penting dengan fungsinya sebagai
berikut :

penyimpanan barang-barang seperti gammbar rencana, buku direksi, penyimpanan


dokumen dll.Tempat mengadakan rapat direksi

Pembersihan Awal dan Akhir

belum pekerjaan pengukuran dimulai, tapak proyek harus dibersihkan dari rumput, semak-
semak, lumpur, akan pohon, tanah humus, puing-puing dan segala sesuatu yang tidak
diperlukan atau dapat menggangu jalannya pekerjaan. Semua barang bekas bongkaran harus
dikeluarkan dari lokasi .Setelah akhir pekerjaan, seluruh material yang sudah tidak
dipergunakan dan yang tidak berkaitan dengan hasil proyek harus dibersihkan dari lokasi.

Pekerjaan Penyelenggaraan K3 Konstruksi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disingkat K3 Konstruksi adalah
segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan
konstruksi. Risiko K3 Konstruksi adalah ukuran kemungkinan kerugian terhadap keselamatan
umum, harta benda, jiwa manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber bahaya
tertentu yang terjadi pada pekerjaan konstruksi. Dalam pekerjaan konstuksi dipersyaratkan
penggunanaan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) yang berstandar disetiap aktifitas
proyek yaitu:

1. Pelindung Kepala

2. Pelindung Tangan

3. Pelindung Kaki

4. Rompi Keselamatan

Pada akhir kegiatan/proyek, penyedia jasa membuat laporan


penyelenggaraan K3 Konstruksi sesuai dengan form yang sudah ada di KAK.
Papan Nama Kegiatan

Pemasangan papan-papan nama tersebut dilengkapi tiang-tiang penyangga dan


pondasi yang cukup stabil dan dipasang di lokasi yang disetujui direksi.

PEKERJAAN TANAH

Pelaksanaan Pekerjaan

Tentukan titik / posisi daerah galian dengan pengukuran yang cermat, sesuaikan dengan
gambar rencana kemudian dibuat patok-patok / bowplank. Patok harus dipasang kuat dengan
jarak yang cukup dari rencana galian, sehingga tidak akan terganggu atau berubah selama
pelaksanaan. Patok tersebut juga sebagai acuan penentuan peil galian atau urugan. Ukuran /
dimensi galian disesuaikan dengan gambar rencana atau perintah Direksi.Material hasil galian
yang tidak dapat digunakan sebagai bahan urugan segera dipindahkan dari lokasi pekerjaan
atau ditimbun pada tempat sementara yang diijinkan .

PEKERJAAN PASANGAN DAN BETON

Pasangan Batu

Pemasangan

Semua batu yang digunakan dalam pasangan batu harus betul-betul bersih sebelum dipasang
dan harus disetujui oleh Engineer. Batu-batu tidak boleh dipasang selama hujan cukup lebat
atau cukup lama agar adukan tidak larut dari pasangan. Adukan yang sudah dihamparkan dan
meleleh karena air hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan dilanjutkan. Sebelum
pasangan batu betul-betul mengeras, tidak diperbolehkan adanya kegiatan pekerjaan lain di
atasnya. Semua batu yang digunakan dalam pasangan batu dengan sambungan adukan harus
dibasahi dengan air antara tiga sampai empat jam sebelum dipergunakan dengan suatu cara
yang menjamin bahwa batu benar-benar akan basah seluruhnya dan merata.

Jarak antar batu dalam spesi sekitar 10 mm ~ 50 mm, dan tidak boleh terjadi persinggungan
antar batu. Ukuran dan distribusi batu dalam pasangan batu harus dikontrol sedemikian
sehingga spesi yang diisikan dalam rongga antar batu dapat seminimal mungkin volumenya.

Constraction joints dan False joints

Constraction Joints

Dipasang pada bangunan seperti dinding pasangan batu, struktur penahan tanah dan dinding
saluran dengan interval maksimum 20 meteran. Kecuali ditentukan lain oleh Engineer tipikal
constraction joints pasangan batu sama dengan constraction joints pasangan beton.

Secara vertikal constraction joints pada pasangan batu harus rata dan tegak lurus dengan arah
aliran atau sesuai dengan pengarahan Engineer. Secara horisontal constraction joints pada
pasangan batu harus rata dan tegak lurus dengan tinggi bangunan atau dengan pengarahan
Engineer.

False Joints

Dipasang pada struktur pasangan batu yang tidak berhubungan langsung dengan aliran air dan
memiliki profil topografi yang ekstrim seperti dinding yang berkelak-kelok, curam dan terjal
(ditunjukkan dalam gambar kerja atau dengan arahan Engineer). False joints dibangun dengan
menambahkan pasangan batu setinggi tembok pada pias yang dianggap ekstrim. Bila
diperlukan False joints dibuat bersamaan dengan dinding pasangan batu.

Drains to Joints

Merupakan lapisan di belakang pondasi yang berfungsi menahan lapisan tanah dibelakang
dinding agar tidak hilang terbawa aliran rembesan. Lapisan ini terdiri dari kerikil dan geotekstil.
Ijuk dan bahan alam lain tidak boleh digunakan sebagai pengganti geotekstil tanpa persetujuan
dari Engineer.

Plesteran dan Siaran

Pekerjaan Plesteran

Sebelum plesteran dimulai, permukaan pasangan dibersihkan dan dibasahi dulu dengan
air.Pencampuran bahan dikerjakan sebagaimana halnya pada pekerjaan pasangan.Plesteran
harus memberikan permukaan yang rata, padat, dan pada sudut-sudut lurus, memberikan hasil
yang rapi.Pasangan-pasangan yang kemudian ditimbuni tanah, terlebih dahulu harus diplester
kasar (brapen).Plesteran yang belum mengeras harus dilindungi dari hujan.

Pekerjaan Siaran

Mortar untuk siaran berupa campuran 1 PC dan 2 Pasir lolos saringan No. 8 yang dicampur
dengan perbandingan tertentu untuk menghasilkan kekuatan tekan 17,2 Mpa (dg mortar jenis
PC-PP tipe M) dengan permukaan siaran diaci, pekerjaan siaran dapat dibagi atas :

• Siar tenggelam (masuk ke dalam 1 cm)

• Siar rata (rata dengan muka batu)

• Siar timbul (timbul dengan tebal 1 cm, lebar 2 cm)

• Siaran dilakukan pada setiap celah batu satu dengan lainnya pada
bidang muka pasangan.

• Sebelum disiar bidang muka pasangan harus dibasahi dulu dan


dibersihkan dari kotoran yang melekat pada pasangan.

• Pencampuran spesi dikerjakan sebagaimana halnya pada


pencampuran spesi pada pekerjaan pasangan.

• Siaran yang belum mengeras harus dilindungi dari hujan.

Lubang Drainase

Dinding pasangan batu yang dipasang harus diberi lubang drainase dengan ketentuan 1 (satu)
lubang tiap 4 (empat) meter persegi tampak muka bangunan seperti ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai arahan

Pekerjaan Pintu Penguras

Bahan – Bahan dan Mutu Pekerjaan

Pengadaan Pintu Air

Dimensi dari pintu air yang diperlukan ditunjukkan pada gambar rencana.
Pengelasan

Semua pengelasan harus pengelasan busur nyala logam (metal arc welding) yang
bersinggungan terus, dan Penyedia harus menyediakan contoh untuk pemeriksaan atau
pengujian, sesuai spesifikasi, bila diperlukan oleh Direksi.

Pelapisan Seng (Pelapisan Galvanis)

Bilamana baja atau besi tempat ditentukan harus dilapisi seng, pelapisan itu harus dilaksanakan
sesudah semua pembuatan di pabrik selesai.

Sambungan Baut dan Paku Keling (Bolted and Riveted Joints)

Penyedia harus menyediakan semua paku keling, baut, mur dan sebagainya yang diperlukan
untuk memasang pekerjaan baja, disamping sebagai cadangan, sambungan baut yang
menahan getaran harus terpasang kokoh. Semua lubang paku keling dan baut harus dibor dan
bagian ujung luar yang kasar harus dihaluskan. Paku keling harus tepat memenuhi lubangnya
sewaktu dimasukkan dan menurut ukuran sesuai standar Nasional Indonesia pubi 1982 atau
seperti yang dilakukan untuk pekerjaan kelas utama.

Sebelum dikirim ketempat pekerjaan semua baut hitam kecuali baut lewis dan baut – baut yang
digalvanis harus dipanaskan dan dicelup kedalam minyak pelumas (linseed) cairan serupa yang
disetujui. Didalam penyimpanannya harus berhati – hati untuk menjamin ulirnya tidak rusak dan
tetap bersih.

Perapat (seals)

Dalam gambar mungkin ditunjukkan pemakaian karet atau pemakaian bahan lain untuk perapat
pada pintu – pintu. Bahan yang dipakai sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar –
gambar atau bahan – bahan lain yang diijinkan sesuai dengan maksudnya, berdayaguna
sebagai perapat, tahan lama dalam kondisi iklim di Indonesia, terendam terus menerus dalam
air dan terhadap pengaruh sinar matahari. Pemakaian karet sintetis atau plastik dapat
dipertimbangkan.Bahan perapat diatas harus sedemikian sehingga mudah dipasang atau
diganti, dan baut – baut yang dipakai harus tahan terhadap korosi.

Pengecatan

Bidang – bidang yang tidak dicat

Roda gigi kuningan, bidang – bidang baja yang dikerjakan halus dan bidang – bidang baja yang
setelah pemasangan lokasi akan bersentuhan secara putar atau geser, dan juga tali – tali kawat
tidak akan dicat.

Setelah pembersihan selesai, maka bidang – bidang demikian harus dilapisi dengan lembaran
plastic untuk menjaga terhadap kerusakan kecil dan korosi selama pengangkutan dan
penyimpanan dilokasi. Selimut plastic harus dilepas, sebelum peralatan itu dipasang.

Bahan Cat

Jika ditentukan lain bahan cat harus memenuhi standard nasional Indonesia PUBI – 1982,
semua bahan harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan contoh dari tiap – tiap
cat dan bahan campurannya yang diusulkan untuk dipakai, harus diserahkan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang harus dikirim ketempat pekerjaan dalam kaleng
atau drum dengan segel yang masih utuh, cat yang telah kadaluarsa seperti yang
dituliskan.pada kalengnya tidak boleh dipakai, bahan cat seperti itu harus segera dikeluarkan
dari tempat pekerjaan.

Membersihkan dan Mempersiapkan Pekerjaan Baja

Kecuali ditentukan lain permukaan baja yang akan dicat harus dibersihkan dengan dengan sikat
kawat.

Tata cara Pengecatan Pekerjaan Baja

Kecuali disyaratkan diatas maka pekerjaan baja konstruksi dan alat – alat pengatur air dan lain
sebagainya harus disiapkan dan diberi cat dasar menurut ketentuan pasal dibawah dengan
tata cara sebagai berikut :

Terbuka terhadap pengaruh iklim baik terlindung atau tidak :

• Dibersihkan dengan sikat kawat baja kecuali ditentukan lain oleh


Direksi

• Dua lapis cat dasar timah meni

• Dua lapis cat oksida besi atau dua lapis cat aluminium

Terbuka terhadap pengembunan berat atau bila terbenam dalam air,


termasuk semua pintu :

• Dibersihkan dengan sikat kawat baja

• Dicat dasar dua lapis

• Dua lapis cat bitumen kental atau dua lapis cat karet, berchlor atau
dua lapis cat oksida batubara

Pintu geser tegak, katup – katup dan lain – lain alat yang dibuat dari
besi tuang harus dilapisi dengan dua lapis cat bitumen atau yang
sepertinya, sebagaimana ditunjukkan oleh Direksi.

Pekerjaan Beton

Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik
yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan
tambahanmembentuk massa padat.

Penyimpanan dan Perlindungan Bahan

Cara penyimpanan semen harus mengikuti ketentuan sebagai berikut :

a) Semen disimpan di ruangan yang kering dan tertutup rapat

b) Semen ditumpuk dengan jarak setinggi minimum 30 cm dari lantai


ruangan, tidak menempel/melekat pada dinding ruangan dan tinggi
timbunan maksimum 8 zak semen

c) Tumpukan zak semen disusun sedemikian rupa sehingga tidak terjadi


perputaran udara di antaranya, dan mudah untuk diperiksa
d) Semen dari berbagai jenis/merek disimpan secara terpisah

e) Semen yang baru datang tidak boleh ditumpuk di atas tumpukan


semen yang sudah ada dan penggunaannya harus dilakukan menurut
urutan pengiriman

f) Apabila semen telah disimpan lebih dari 2 (dua) bulan, maka sebelum
digunakan harus diperiksa terlebih dahulu bahwa semen tersebut
masih memenuhi syarat

Pencampuran dan Penakaran

Ketentuan Sifat-sifat Campuran

Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kelecakan (slump), kekuatan
(strength), dan keawetan (durability) yang dibutuhkan sebagaimana disyaratkan. Bilamana
pengujian beton pada umur yang lebih awal sebelum 28 hari menghasilkan kuat beton di bawah
kekuatan yang disyaratkan,

Pencampuran

a) Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari
jenis dan ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang
merata dari seluruh bahan.

b) Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat
ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang
digunakan dalam setiap penakaran.

c) Pertama-tama alat pencampur harus diisi dengan agregat dan semen


yang telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air
ditambahkan.

d) Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke


dalam campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan harus
dimasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung seperempat
bagian. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas ¾ m3 atau kurang
haruslah 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar waktu harus
ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3.

Pelaksanaan Pengecoran

Pemadatan

Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar yang telah
disetujui. Bilamana diperlukan, dan bilamana disetujui oleh Direksi Pekerjaan, penggetaran
harus disertai penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin pemadatan
yang tepat dan memadai. Penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran
beton dari satu titik ke titik lain di dalam cetakan.

Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk menentukan bahwa
semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan benar-benar diisi tanpa pemindahan
kerangka penulangan, dan setiap rongga udara dan gelembung udara terisi.
Penggetar harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan pemadatan yang
diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada agregat.

Alat penggetar mekanis dari luar harus mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000
putaran per menit dengan berat efektif 0,25 kg, dan boleh diletakkan di atas acuan supaya
dapat menghasilkan getaran yang merata.

Alat penggetar mekanis yang digerakkan dari dalam harus dari jenis pulsating (berdenyut) dan
harus mampu menghasilkan sekurang- kurangnya 5000 putaran per menit apabila digunakan
pada beton yang mempunyai slump 2,5 cm atau kurang, dengan radius daerah penggetaran
tidak kurang dari 45 cm.

Setiap alat penggetar mekanis dari dalam harus dimasukkan ke dalam beton basah secara
vertikal sedemikian hingga dapat melakukan penetrasi sampai ke dasar beton yang baru dicor,
dan menghasilkan kepadatan pada seluruh kedalaman pada bagian tersebut. Alat penggetar
kemudian harus ditarik pelan-pelan dan dimasukkan kembali pada posisi lain tidak lebih dari 45
cm jaraknya. Alat penggetar tidak boleh berada pada suatu titik lebih dari 30 detik, juga tidak
boleh digunakan untuk memindah campuran beton ke lokasi lain, serta tidak boleh menyentuh
tulangan beton

Pekerjaan Pembesian

PELAKSANAAN PEMASANGAN TULANGAN, PEMBENGKOKAN DAN PEMOTONGAN

PERSIAPAN

Pembersihan

Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, kulit giling (mill steel) dan karat lepas, serta bahan-
bahan lain yang mengurangi daya lekat. Bersihkan sekali lagi tonjolan pada tulangan atau pada
sambungan konstruksi untuk menjamin rekatannya.

PEMASANGAN TULANGAN

Pemasangan

Tulangan harus dipasang sedemikian rupa diikat dengan kawat baja, hingga sebelum dan
selama pengecoran tidak berubah tempatnya.Tulangan pada dinding dan kolom-kolom beton
harus dipasang pada posisi yang benar dan untuk menjaga jarak bersih digunakan
spacers/penahan jarak.Tulangan pada balok-balok footing dan pelat harus ditunjang untuk
memperoleh lokasi yang tepat selama pengecoran beton dengan penjaga jarak, kursi
penunjang dan penunjang lain yang diperlukan.Tulangan-tulangan yang langsung di atas tanah
dan di atas agregat (seperti pasir, kerikil) dan pada lapisan kedap air harus dipasang/ditunjang
hanya dengan tahu beton yang mutunya paling sedikit sama dengan beton yang akan dicor.

Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton. Untuk itu tulangan
harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama
dengan mutu beton yang akan dicor. Penahan-penahan jarak dapat berbentuk blok-blok persegi
atau gelang-gelang yang harus dipasang sebanyak minimum 4 buah setiap m^2 cetakan atau
lantai kerja. Penahan-penahan jarak ini harus tersebar merata. Pada pelat-pelat dengan
tulangan rangkap, tulangan atas harus ditunjang pada tulangan bawah oleh batang-batang
penunjang atau ditunjang langsung pada cetakan bawah atau lantai kerja oleh blok-blok beton
yang tinggi. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan letak dari tulangan-tulangan
pelat yang dibengkok yang harus melintasi tulangan balok yang berbatasan.

Pekerjaan Bekisting

Bekisting harus dibuat rapi dan disokong kuat dengan kayu atau bahan lain, sehingga bekisting
tidak berubah posisi sesudah proses pembetonan selesai dan hasil akhir harus rata sesuai
dengan bidang bekisting.Cetakan harus sesuai dengan garis dan dimensi yang ditunjukkan
pada gambar, kedap terhadap adukan semen, dan cukup kaku untuk mencegah perubahan
bentuk yang tidak diinginkan akibat adanya pembebanan.

Permukaan cetakan yang berhubungan dengan beton harus bersih, kaku, dan cukup kedap air
untuk mencegah kehilangan adukan semen.

PEKERJAAN PENUNJANG

penunjang (kistdam) yang memberikan perlindungan / pengamanan langsung bagi daerah


kegiatan pelaksanaan terhadap aliran air. Kistdam sesuai dengan lokasi pekerjaan dapat dibuat
dari: Karung plastik diisi pasir,Konstruksi kayu,Timbunan tanah,Kombinasi, dll. Bentuk, ukuran
konstruksi kistdam yang diperlukan dibuat sendiri oleh Penyedia dengan persetujuan/saran
Direksi dan dibuat sebelum dimulainya kegiatan fisik. Kistdam harus mampu untuk
mengendalikan air yang terjadi selama pelaksanaan. Untuk keperluan pengeringan medan
kerja, dibutuhkan pompa air sesuai keperluan.

Anda mungkin juga menyukai