B. J. Habibie saat muda merupakan salah satu pemuda Indonesia yang memiliki
semangat juang tinggi dalam menimba ilmu pendidikan. Melanjutkan pendidikan di Jerman
bisa dibilang sebagai salah satu keputusan hidup yang menantang dalam hidup beliau.
Demi meringankan beban orang tua dalam membiayai pendidikannya, B.J. Habibie
memilih untuk tinggal jauh dari pusat kota dengan tempat tinggal yang memiliki fasilitas
seadanya. Bahkan beliau juga rela untuk berjalan kaki dari tempat tinggal ke kampus hanya
demi menghemat biaya transportasi. Selain itu, selama menempuh S1 dan S2 di Jerman,
beliau sempat dua kali dikira telah meningal di Jerman selama masa itu.
Setelah lulus S2 akhirnya beliau bertekad untuk bekerja sebagai asisten professor
hingga beliau mendapat kesempatan untuk melanjutkan S3 dengan beasiswa. Tepat sat usia
28 tahun, B.J. Habibie resmi memperoleh gelar Doktor bidang teknologi pesawat terbang di
Jerman. Usia 28 tahun dengan gelar Doktor bisa dibilang usia yang sangat belia. Bahkan
banyak yang tidak percaya beliau merupakan lulusan S3.
Selama hidup di Jerman, B.J. Habibie menjadi terbiasa untuk mengatasi segala
permasalahan sendiri. Bahkan, beliau juga masih menerapkan nilai-nilai yang sudah diajarkan
orang tuanya selama di Indonesia dulu saat menjalani kehidupan di Jerman.