Anda di halaman 1dari 48

Usulan Teknis

Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

A. PENDEKATAN
Sesuai pemahaman konsultan dalam Kerangka Acuan Tugas, maka uraian dan
penjelasan kegiatan yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan dalam suatu
langkah-langkah pendekatan permasalahan dan aplikasi metode paling efektif
sehubungan dengan pelaksanaan layanan jasa pada proyek termaksud.

Pendekatan dan Metodologi layanan jasa konsultan telah disimpulkan dalam bentuk
rencana kerja yang dilengkapi dengan jadwal pekerjaan, jadwal penugasan personil,
tugas masing-masing tenaga ahli, tempat tugas dan lain sebagainya yang sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan dilapangan

Hal-hal pokok dalam penanganan masalah layanan jasa tersebut, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a. Disamping memberikan layanan jasa supervisi sesuai Kerangka Acuan Tugas,
konsultan akan berusaha pula mengaplikasikan pengalamannya untuk
melakukan langkah-langkah efektif sehingga dapat memberikan hasil yang
terbaik.
b. Melaksanakan pengawasan untuk pengendalian biaya proyek dan berusaha
dalam hal efisiensi penggunaan biaya proyek.
c. Selain melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, juga akan senantiasa
membuat metode pelaksanaan dan menyusun teknik penjadwalan kegiatan untuk
mendapatkan penghematan waktu.
d. Senantiasa berorientasi pada pelaksanaan program pengawasan kendali mutu
secara efektif.

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 1


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

e. Senantiasa menjalin kerjasama secara harmonis dengan pihak kontraktor dalam


memecahkan masalah-masalah pelaksanaan pekerjaan dan pendaya-gunakan
struktur organisasinya.

Pendekatan Yang Akan Diterapkan Oleh Konsultan Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Ini,
Sebagai Berikut :
1. Pendekatan Perundangan
Referensi hukum yang mendasari penyusunan perencanaan dan pengawasan ini
adalah :
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang
Sungai;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
04/PRT/M/2015
f. Tentang Kriteria Dan Penetapan Wilayah Sungai;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
26/PRT/M/2015
h. Tentang Pengalihan Alur Sungai Dan/Atau Pemanfaatan Bekas Sungai;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 20/PRT/M/2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum Yang
Merupakan Kewenangan Pemerintah Dan Dilaksanakan Sendiri
k. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK No. 142/PMK.02/2018 Tahun
2018 Tentang Perubahan Atas PMK Nomor 94/PMK.02/2017 tentang
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL dan Pengesahan DIPA;

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 2


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

l. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK No: 78/PMK.02/2019 Tahun


2019 Tentang Standar Biaya Masukan Tahun 2020;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
28/PRT/M/2016 Tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum;
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
07/PRT/M/2019 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia;
o. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
Nomor 897/KPTS/M/2017 Tentang Besaran Remunirasi Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi;

2. Pendekatan Operasional
Konsultan diharapkan mampu memberikan jasa-jasa teknis secara efisien dan efektif
dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini, dan beberapa langkah yang dilakukan
meliputi :
 Organisasi dan Staffing yaitu konsultan wajib mengajukan tim yang
merupakan tenaga ahli yang berkualitas sesuai spesialisasi yang diperlukan.
 Modulus Kerja yaitu semua pekerjaan pengawasan akan ditangani oleh
konsultan dan secara proaktif melakukan konsultasi dan koordinasi dengan
direksi pekerjaan dan instansi terkait untuk memberikan hasil yang maksimal.
 Sistem Komunikasi yaitu Team Leader bertanggung jawab terhadap aktivitas
pengawasan dan hasil pekerjaan secara keseluruhan serta dalam melaksanakan
tugas tetap mengacu pada standar kerja jasa konsultasi.

3. Pendekatan Inter-Relationship
Referensi hukum yang mendasari penyusunan perencanaan dan pengawasan ini
adalah Pendekatan ini mengutamakan aplikasi dari pengetahuan, keterampilan,
penggunaan alat, dan usaha teknis dalam memberikan solusi terhadap berbagai
keterbatasan teknis yang ditemui dilapangan, mulai dari tahap Koordinasi

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 3


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

dengan pemberi Kerja, survey Lapangan, pelaksanaan sampai pelaksanaan


Pekerjaan pengawasan selesai.

Dalam implementasinya, sangat diperlukan inter-relationship yang kuat antar


berbagai pihak yang terlibat, seperti koordinasi terhadap solusi pemecahan
masalah yang terjadi dilapangan, dan sebagainya.

Beberapa faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan


pekerjaan sebagai berikut :

a. Team Leader yang berkompeten/Berpengalaman: Konsultan akan


menugaskan Team leader yang memiliki keahlian dan berpengalaman dalam
pengkajian dan analisis serta bidang Supervisi/Pengawasan.
b. Dukungan Management Perusahaan : Adanya Dukungan yang penuh
dari management perusahaan dari Konsultan untuk melaksanakan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Muara Tebo Kabupaten
Tebo (Lanjutan) yang disampaikan dalam Dokumen Penawaran.
c. Team yang berkompetensi : Konsultan akan menugaskan tenaga
proffesional yang memiliki kemampuan dan pengalaman sesuai dengan
keahlian masing-masing.
d. Ketersediaan Sumber Daya yang cukup : Sumber Daya dalam bentuk
Personil – Logistik, dan sebagainya yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan (Kuantitas dan kualitas).
e. Ketersediaan Informasi : Konsultan akan secara terus menerus
memastikan bahwa tersedianya informasi yang cukup sesuai sasaran
pekerjaan, status, perubahan yang terjadi, kondisi organisasi pelaksana
pekerjaan, dan pihak pengguna jasa.
f. Mekanisme kontrol : Konsultan akan secara terus menerus memonitor
kemajuan kegiatan dan secepatnya mengindentifikasi apabila terjadi
penyimpangan dari rencana.

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 4


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

g. Mekanisme Penanganan Masalah : Konsultan akan secara terus menerus


mengembangkan sistem atau prosedur penanganan masalah yang muncul,
dengan menggali akar permasalahan dan penyebab utama permasalahan
tersebut.

4. Pendekatan Teknis dan Administrasi


Pendekatan teknis dan administrasi yang dimaksud adalah pendekatan terhadap
semua aspek teknis dan administrasi yang akan dihadapi dalam proses
pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Muara Tebo
Kabupaten Tebo (Lanjutan) ini.

Pendekatan ini akan menunjukkan pemahaman konsultan mengenai aspek teknis


dan administrasi yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan tersebut diatas
adalah :
a. Pendekatan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase Muara Tebo Kabupaten
Tebo (Lanjutan) ini adalah pedoman-pedoman teknik dan Kebijakan yang
mendukung. Pedoman yang dimaksud adalah semua produk kebijakan yang
relevan dengan item pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan di
lapangan yang tentunya akan mengacu pada dokumen kontrak.

Prinsip keteknikan dalam hal penyusunan laporan yang akan diaplikasikan,


pada dasarnya merupakan alat bantu agar pelaksanaan evaluasi dapat
menghasilkan output seperti yang diharapkan. Alat bantu tersebut adalah
sarana dan bukan tujuan yang akan dicapai, dan hasil pelaksanaan prinsip-
prinsip tersebut sangat tergantung kepada komitmen pelaksana untuk
melaksanakannya.

Dalam pendekatan teknis ini beberapa langkah yang harus dilakukan oleh
konsultan supervisi yaitu :

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 5


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

 Standar yang digunakan


Dalam pengawasan pekerjaan dan pengujian material yang digunakan
untuk semua jenis pekerjaan mengacu pada standar antara lain Standar
ASTM, Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI 1971).

 Sistem Manajemen Proyek


Konsultan harus melaksanakan suatu sistem manajemen proyek yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek yang meliputi pengendalian
jadwal, kualitas dan biaya pelaksanaan konstruksi.

 Engineering Desain Selama Masa Konstruksi


Dalam pelaksanaan kegiatannya konsultan melakukan perubahan atau
pembuatan desain apabila terjadi perubahan desain sesuai dengan kondisi
lapangan setelah melalui suatu kajian teknis, memberikan persetujuan
terhadap gambar konstruksi (Shop Drawing) yang diajukan kontraktor.

 Inspeksi dan Pengujian Selama Pabrikasi dan Instalasi


Konsultan melakukan monitoring pelaksanaan pabrikasi, pengujian dan
pengiriman barang untuk menjamin tepat waktu melalui inspeksi secara
periodik, melakukan kajian dan persetujuan atas prosedur pengujian yang
dibuat kontraktor.

 Supervisi Kontruksi
Konsultan dalam melaksanakan Supervisi/pengawasan konstruksi
dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut :
o Pengawasan pengujian material yang akan digunakan di lokasi
pekerjaan.
o Pengawasan terhadap mutu pekerjaan
o Melakukan kontrol terhadap kemajuan pelaksanaan pekerjaan
o Melakukan kontrok terhadap kualitas pekerjaan
o Pengawasan keamanan dan keselamatan kerja

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 6


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

o Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap


gambar kerja (Shop Drawing), sertifikat dan Asbuilt drawing.
o Inspeksi dan Pekerjaan commissioning.

b. Pendekatan Administrasi
Administrasi dalam pelaksanaan kegiatan Pekerjaan Supervisi
Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)
merupakan bagian penting yang tidak boleh diabaikan.

Bagian ini merupakan catatan penting mengenai jalannya pelaksanaan


kegiatan, mulai dari tahap awal penyusunan sampai dengan tersusunnya
laporan Supervisi ini. Administrasi pelaksanaan kegiatan secara umum
terdiri dari administrasi teknik, keuangan dan pelaporan.

Dalam pelaksanaan di lapangan konsultan akan menerapkan prinsip-prinsip


administrasi sebagai berikut :

o Menggunakan format-format standar yang sudah ada dan sudah


biasa dipakai di lingkungan instansi.
o Menggunakan format sederhana namun informatif (semua
informasi penting yang dibutuhkan dapat tercatat), sehingga
mudah dipahami oleh para pelaksana di lapangan maupun oleh
penerima laporan.
o Sistem pelaporan yang jelas dan berjenjang serta tidak
overlapping.

5. Pendekatan Proffesional
Secara umum tugas konsultan dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian,
antara lain adalah :
o Tugas-tugas yang bersifat Assistance Concept Dalam hal ini konsultan
bertindak sebagai pemberi saran dan bantuan teknis, administrasi dalam

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 7


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

konsep ini konsultan tidak berwenang memutuskan suatu kebijakan atau


suatu langkah konkret, karena hal tersebut menjadi tugas dan tanggung
jawab dari instansi terkait.

o Tugas-tugas yang bersifat Task Concept


Dalam hal ini konsultan bertindak untuk melaksanakan suatu kegiatan, baik
lingkup organisasi konsultan sendiri, maupun dalam lingkup secara
keseluruhan. Dalam konsep ini konsultan berwenang mengambil keputusan
dan menentukan kebijakan dimana keputusan yang diambil oleh konsultan
bersifat mengikat terhadap pihak-pihak yang terikat oleh konsultan dalam
menyusun analisa terhadap pelaksanaan Supervisi/Pengawasan.

Dalam Pendekatan Profesional perlu kiranya ditekankan mengenai prinsip


dasar yang harus dipahami dalam pelaksanaan pekerjaan
Supervisi/pengawasan, yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
a) Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan
Konsultan akan melakukan kegiatan pengendalian dalam lingkup
kerja secara cepat, tepat, praktis dan efisien. Kegiatan pengendalian
ini meliputi sasaran, target dan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.

b) Pengaturan Tata Kerja Personil


Konsultan akan membentuk suatu organisasi intern konsultan
maupun pembentukan organisasi proyek secara keseluruhan agar
dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pengaturan tata kerja atau
organisasi yang kurang baik akan menyebabkan kegiatan berjalan
tanpa arah dan target.

c) Pemeriksaan Kegiatan Kerja


Pemeriksaan kegiatan kerja akan dilakukan dengan memeriksa :
 Penetapan langkah (apa, dimana, dan bagaimana)
 Pengaturan waktu (kapan)

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 8


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

 Penugasan (siapa)
 Tahap lanjutan (atau penyelesaian dengan segera).

6. Pendekatan Partisipasi Masyarakat


Pendekatan partisipasi masyarakat merupakan ciri khusus dalam pelaksanaan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo
(Lanjutan), yang menjadi nilai tambah bagi kegiatan ini. Dalam
pelaksanaannya, masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat setempat
sebagai key-informan di daerah lokasi, seperti pelibatan masyarakat untuk
mendapatkan informasi tentang pekerjaan beserta permasalahannya. Diharapkan
melalui pendekatan ini, akan mendorong penguatan peran masyarakarat dalam
tahapan kegiatan pelaksanaan pembangunan dan keamanan selama pelaksanaan
fisik berlansung dapat berjalan dengan lancar dan baik hingga pelaksanaan
selesai. Pencapaiannya dilakukan melalui perumusan mekanisme partisipasi
yang tepat, sesuai dengan nilai-nilai dan karakter masyarakat setempat, serta
meminimalkan faktor-faktor penghambat yang ada.

B. METODOLOGI SUPERVISI KONSTRUKSI


B.1. UMUM
Dengan didasari atas konsistensi pemahaman dan penyampaian tanggapan kerangka acuan
kerja, selanjutnya konsultan membuat usulan inovasi terhadap penyempurnaan dari KAK
serta menyusun pendekatan dan metode pelaksanaan yang sesuai, untuk mendapatkan hasil
pekerjaan yang sesuai dengan harapan dan untuk kelancaran serta terkoordinasinya
pelaksanaan pekerjaan, maka kegiatan yang paling pokok adalah dengan pendekatan
operasional, pendekatan teknis dan penyusunan metodologi pelaksanaan pekerjaan, uraian
teknis pelaksanaan pekerjaan ini menyangkut urutan dan jenis kegiatan yang akan
dilaksanakan.

Pendekatan teknis merupakan pendekatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan,


untuk memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka harus disusun bagan alir
pelaksanaan pekerjaan, dimana bagan ini berisikan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 9


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

dikerjakan sehingga dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan harus perpatokan pada
Bagan alir pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Untuk pelaksanaan pekerjaan akan melibatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu yang
berkaitan dengan proyek dan sesuai dengan ketetapan personil pada Kerangka Acuan Kerja,
untuk memperlancar tugas, pelaksanaan pekerjaan akan didukung oleh fasilitas penunjang
berupa peralatan yang memadai dari system kerja yang seefisien mungkin.

1. Lingkup pekerjaan Secara umum


Lingkup pekerjan yang harus dilakukan oleh konsultan secara umum diuraikan sebagai
berikut :
a) Pemeriksaan dan pengawasan terhadap aspek lokasi dan kedudukan bangunan
sesuai dengan rencana.
b) Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kebenaran kontraktor dalam
menempatkan kedudukan pekerjaan sesuai rencana
c) Menginventarisasi persoalan-persoalan lokasi dan kedudukan bangunan yang
terjadi, serta mencarikan solusi pemecahan.

2. Pemeriksaan dan pengawasan disain dan volume


a) Melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan terhadap ketepatan dimensi-
dimensi disain pembangunan yang dilakukan kontraktor
b) Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap ketepatan volume
pembangunan yang dilakukan kontraktor
c) Menginventarisasi persoalan-persoalan disain dan volume bangunan yang
terjadi serta mengkaji dan mencarikan solusi pemecahannya

3. Pemeriksaan dan pengawasan kualitas dan spesifikasi material


a) Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap jenis dan spesifikasi
material
b) Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kualitas material yang
dating/dipakai kontraktor serta menolak material yang tidak sesuai spesifikasi

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 10


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

4. Membuat Berita Acara dan pelaporan atas seluruh kegiatan pemeriksaan dan
pengawasan yang dilakukan.

B.2. TAHAPAN DAN METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Tahapan Pelaksanaan pekerjaan secara umum
Pelaksanaan proyek dapat dibagi dalam beberapa tahapan :
a) Tahap 1 : Sebelum pelaksanaan proyek (pre-construction)
 Penentuan dan penetapan anggota tim konsultan dilapangan
 Mempelajari dokumen kontrak
 Penetapan organisasi proyek
 Pengadaan material pendahuluan/peralatan pendukung
 Koordinasi dengan pihak-pihak berwenang (direksi pekerjaan dan instansi
terkait)
 Sosialisasi kepada instansi terkait mengenai pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilakukan. Sosialisasi ini meliputi lingkup, metode dan dampak yang akan
timbul dilapangan akibat pelaksanaan pekerjaan.
b) Tahap II : Saat awal proyek (At projeck starting)
 Rapat dengan pihak kontraktor mengenai organisasi proyek, dokumen kontrak,
program kerja, sub kontraktor (apabila ada), material dan pengaturan lain yang
diperlukan.
 Pengecekan bersama sebelum pekerjaan dimulai
 Penetapan item-item pekerjaan
 Rapat periodic yang terdiri dari rapat mingguan (weekly meeting) dana tau rapat
koordinasi bulanan (monthly meeting) sesuai kesepakatan dalam pre bid
meeting.
 Pengecekan peralatan keselamatan kerja (safety life) dilapangan
 Pengaturan khusus antara lain alur koordinasi lapangan dan pengamanan
terhadap system kerja
c) Tahap III : Pelaksanaan proyek (Project construction)

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 11


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

 Pengaturan pengecekan yang dibuat kontraktor untuk tahap sebelumnya


didalamnya terdapat revisi schedule
 Pengujian material dan spesifikasi bahan yang akan digunakan dilapangan
 Pengendalian kualitas untuk pelaksanaan pekerjaan utama
 Pekerjaan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
 Kemun gkinan perubahan desain selama masa pelaksanaan
 Kaji ulang desain rinci (review of detailed design) dan persetujuan gambar kerja
(shop drawing)
 Pengukuran tahap pelaksanaan pekerjaan dan pembayaran monitoring dan
pelaporan pelaksanaan pekerjaan
 Pelaksanaan pekerjaan yang sistematis dan praktis sehingga mudah diterima
 Pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
 Dokumentasi dan lain-lain
d) Tahap IV : saat proyek selesai (Project completion)
 Masa pemeliharaan (maintenance period)
 Melakukan pengecekan bersama volume pekerjaan total (final quality) yang
menjadi dasar kontraktor melakukan klaim akhir pembayaran
 Pemeriksaan bersama setelah pekerjaan selesai (final request for joint inspection)
dengan kontraktor, direksi dan konsultan
 Serah terima pekerjaan yang telah selesai
 Commisioning pekerjaan yang telah selesai
 Pembayaran akhir dan pengembalian uang jaminan
 Evaluasi dan cara penilaian pekerjaan yang telah dilaksanakan
 Penyusunan laporan penyelesaian akhir proyek (project completion report)

2. Metodologi pelaksanaan pekerjaan


Metode pelaksanaan diuraikan sebagai dasar dan tata cara pelaksanaan pekerjaan,
sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesalahan dan seluruh kegiatan dapat
dikoordinir dan dipantau dengan mudah, dalam metode pelaksanaan ini seluruh kegiatan
dapat diringkas sebagai berikut :

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 12


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

A) Masa Pra Pelaksanaan


a) Persiapan dan Mobilisasi Konsultan
Dalam hal ini konsultan akan menyiapkan :
 Personil/tenaga ahli dan tenaga pendukung, apabila ada penggantian personil
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Satuan Kerja sebagai Pengguna jasa
 Kantor berikut perlengkapan nya, kendaraan dan fasilitas penunjang lainnya.
 Peralatan/alat-alat ukur dan laboratorium dalam hal ini bukan alat laboratorium
yang lengkap tetapi hanya pera latan pendukung pelaksanaan kerja karena yang
menyiapkan lebih lengkap kontraktor.
 Peta, data dan peralatan penunjang
 Fasilitas akomodasi dan transportasi untuk kebutuhan proyek
 Mobilisasi tim supervisi dan penyusunan rencana kerja
 Melakukan koordinasi dengan komponen terkait (pengguna jasa dan pelaksana
konstruksi)

Keluaran :
 Tersusunnya rencana kerja (jadwal pelaksanaan, jadwal penugasan, rencana
mutu kontrak dan metode pelaksanaan pengawasan0
 Terlaksana koordinasi kerja

b) Orientasi Lapangan awal dan sosialisasi


Kegiatan – kegiatan yang dilakukan meliputi :
 Melaksanakan orientasi terhadap kondisi lokasi kegiatan
 Mengumpulkan data-data dan informasi sebagai bahan evaluasi dan kajian
terhadap penerapan rencana kegiatan
 Memberikan informan kepada masyarakat terkait dengan rencana kegiatan
konstruksi.
Keluaran :
 Teridentifikasinya kondisi awal lokasi kegiatan
 Teridentifikasinya permasalahan-permasalahan sebagai bahan untuk kajian
dan evaluasi dari perencanaan awal

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 13


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

 Terinformasinya jenis kegiatan yang dilakukan kepada masyarakat di lokasi


kegiatan
 Terinformasinya persepsi masyarakat terhadap kegiatan yang akan dilakukan
 Adanya dukungan dari masyarakat selama baik pada tahap pra konstruksi,
tahap konstruksi dan pasca konstruksi.
 Sebagai bahan dalam penyusunan program kerja dan metode pelaksanaan.
c) Rapat Pra konstruksi
Secara umum walaupun hanya berbentuk suatu rapat, rapat pra konstruksi adalah
tahapan penting untuk melaksanakan pekerjaan supaya sesuai dokumen kontrak
karena merupakan koordinasi awal yang dihadiri oleh semua pihak pelaksana
pekerjan meliputi Satker/SNVT pelaksanaan jaringan sumber air WS. Batanghari
Prov. Jambi, Fisik, Dinas-dinas terkait, kontraktor dan konsultan, dengan demikian
semua pihak akan memberikan tanggapan tata cara melaksanakan dan apresiasi
terhadap dokumen kontrak.

Didalam acara ini dijelaskan materi-materi berikut :


1) Materi
 Organisasi kerja
 Tata cara pengaturan pelaksanaan
 Review dan penyempurnaan terhadap schedule dikaitkan dengan target
volume, mutu dan waktu
 Jadwal pengadaan bahan, alat dan mobilitas personil
 Menyusun rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan (mutual
check), koordinasi dengan tim perencana
 Menentukan lokasi bahan material (quarry), estimate quantity dan
rencana quality control bahan yang akan digunakan
 Pendekatan terhadap masyarakat dan Pemda setempat.
 Penyusunan rencana kendali mutu proyek
 Penentuan titik sta.0+00 bersama tim perencana
 Menyusun acara rekayasa lapangan/field engineering guna penyesuaian
gambar rencana terhadap kebutuhan lapangan

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 14


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

 Pemahaman mengenai keselamatan kerja, keselamatan bangunan,


keselamatan pengguna jalan beserta penanganannya berupa asuransi-
asuransi, peralatan-peralatan keselamatan kerja dan pengaturan lalu
lintasnya.
 Penjelasan dan pembahasan mengenai rencana base camp penentuan
instansi penguji independent
 Pembahasan mengenai kebutuhan uang muka untuk kebutuhan
pelaksanaan fisik
 Pembahasan mengenai prosedur pelaporan, jenis-jenis laporan harus
dibuat oleh masing-masing pihak
 Penjelasan mengenai prosedur penilaian pekerjaan terlaksana dan
prosedur pembayaran
2) Kesamaan Pengertian terhadap pasal-pasal dokumen kontrak
 Pekerjaan tambah/kurang
 Termination atau force majeure
 Maintenance & protection of traffic
 Sub letting
 Asuransi
 Lainnya yang dianggap perlu
3) Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur
 Request, approval & examination of works
 Shop Drawing, As built drawing
 Monthly Certificate (MC)
 PHO & FHO
 Change order, Addendum
4) Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur teknis pelaksanaan pekerjaan
utama (major items)
 Rigid pavement
 Flexible pavement
 Struktur

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 15


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

Berdasarkan rapat ini semua pihak terutama instansi-instansi pelaksana pekerjaan


akan mempunyai pandangan yang sama terhadap sasaran, tata cara dan detail-
detail pelaksanaan sehingga semua pihak bisa mendukung kelancaran pekerjaan.

B) Masa Pelaksanaan
a) Mobilisasi Kontraktor
Pada tahap ini konsultan pengawas teknik akan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan
antara lain :
 Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan dalam pengawasan
pekerjaan
 Memeriksa dan melengkapi data survai yang akan digunakan, serta
menentukan titik-titik lokasi survai dilapangan sesuai dengan data tersebut
 Memberikan rekomendasi bagi pemberi tugas didalam tahapan kegiatan
pelaksanaan
 Memeriksa dan merekomendasikan bagi pemberi tugas, polis dan batas
lingkup asuransi dan kontraktor
 Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan personil yang akan
didatangkan,fasilitas base camp dan lokasi penempatan peralatan.
 Memeriksa dan mempersiapkan cara perhitungan kuantitas dan prosedur
pemeriksaan mutu (quality control)
 Memeriksa dan menyetujui segi keamanan dari pengaturan lalu lintas
didalam proyek
 Memeriksa dan menyetujui segi keamanan dari pengaturan lalu lintas
didalam proyek
 Memeriksa pemasangan patok
 Membantu pemberi tugas untuk memeriksa dan memecahkan masalah yang
mungkin akan muncul,serta bertindak untuk menghindari timbulnya klaim
dari kontraktor.
b) Review Design

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 16


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

Metodologi pelaksanaan Review design, akan dibagi dalam beberapa tahapan proses,
untuk lingkup kegiatan ini, konsultan juga ditugaskan untuk mengadakan review
desain dengan lingkup sebagai berikut :
 Melakukan pembuatan/perbaikan desain terhadap penambahan ataupun
perubahan konstruksi yang signifikan dari rencana yang ada dalam dokumen
kontrak pelaksanaan konstruksi.
 Melakukan evaluasi dan review terhadap jaringan yang sudah ada

Kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang pelaksanaan review desain ini


adalah sebagai berikut :
1) Evaluasi dan Survei pengukuran
Survei topografi dilakukan untuk mendapatkan gambaran situasi terhadap
perubahan rencana bangunan penunjang dan utama
 Pelaksanaan pembuatan peta situasi skala 1:1000, peta situasi
bangunan utama dan penunjang skala 1:500.
 Pengukuran cross section dan long section
 Memasang patok BM dan CP
Metode pelaksanaan :
a. Persiapan meliputi
 Koordinasi dengan direksi pekerjaan
 Pengumpulan data awal berupa : data sekunder, buku-buku
referensi, peraturan/ketentuan/standard teknis yang
berhubungan dengan pekerjaan ini
 Pembuatan dan penyusunan program kerja, jadwal
penugasan dan persiapan/penyusunan instrument survey.

b. Survey meliputi
Survey lapangan untuk mengetahui kondisi eksiting, melakukan
identifikasi dan inventory data untuk rencana pengembangan
meliputi kegiatan pengukuran dan pemetaan untuk bangunan
utama dan bangunan penunjang lainnya.

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 17


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

c. Kegiatan pengukuran
 Pemasangan patok
Pemasangan patok meliputi patok Bench mark (BM), control
point (CP) dan patok kayu sebagai patok bantu dengan
rincian sebagai berikut :
o Bench Mark (BM)
Bench Mark yang terbuat dari beton
menggunakan tulangan dengan ukuran 20 cm c
20 x cm x 100 cm untuk BM, BM dilengkapi
dengan baut yang diberi tanda silang pada bagian
atasnya sebagai titik centering, serta diberi
penamaan pada bagian samping menggunakan
tegel, BM ini dipasang sedemikian rupa sehingga
bagian yang muncul diatas tanah lebih kurang 20
cm.
o Kontrol point (CP)
Kontrol point dengan ukurang 10 cm x 10 cm x
80 cm terbuat dari cor semen dipasang dengan
tujuan untuk memberikan acuan arah azimuth
titik tersebit, BM dan CP dipasang pata tempat
yang stabil, aman dan mudah dalam
pencariannya.
o Patok Bantu
Patok bantu dipasang pada setiap tempat terdiri
dari alat pengukuran poligon, situasi, cross
section dan diantara tempat berdiri alat waterpas,
patok ini dibuat dari kayi dengan ukuran 3 cm x 5
cm x 40 cm, patok kayu ini pada bagian atasnya
dipasang paku payung sebagai penanda centering
titik tempat berdiri alat atau titik berdiri rambu

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 18


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

pada pengukuran waterpass, untuk memudahkan


penentuan patok, perlu juga diberikan
pengkodean atau penamaan masing-masing
patok kayu tersebut dengan nama, huruf dan
nomor.
 Pengukuran Poligon Utama
Dalam pengukuran dan pemetaan suatu areal digunakan
kerangka dasar pengukuran yang disebut polygon, polygon
merupakan rangkaian segi banyak yang digunakan untuk
menentukan posisi horizontal dengan melakukan pengukuran
sudut, azimuth dan jarak (sisi)yang dilakukan dari titik awal
sampai titik akhir pada rangkaian yang dikehendaki.
Tahapan pengukuran polygon yang dilakukan adalah :
- Poligon diukur dengan cara polygon tertutup (closed
traverse)
- Setiap BM eksisting maupun BM dan CP baru, dilalui
pengukuran polygon
- Poligon diukur menggunakan Theodolite T2 untuk
polygon utama
- Sudut diukur minimal dalam 2 seri yaitu bacaan biasa
dan bacaan luar biasa, dengan ketelitian bacaan sudut
terkecil 5”
- Pengukuran sudut dilakukan dengan cara mengeset
sudut pada awal pengukuran, contoh 0⁰,45⁰,90⁰ dan
seterusnya untuk mempermudah perhitungan.
- Untuk pengukuran jarak pada polygon utama
menggunakan alat digital untuk mengurangi factor
kesalahan bacaan seperti DT 1000
- Jarak mendatar diukur minimal 3 (tiga) kali ke muka
dan 3 (tiga) kali ke belakang

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 19


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

- Kesalahan penutup sudut harus lebih besar dari 10”√ n,


dimana n adalah jumlah stasiun berdiri alat.
- Pengamatan matahari dilakukan dengan cara ditadah,
pada pagi hari jam 07 s/d jam 08 dan sore hari pada
jam 15 s/d 16, dimana pengamatan dilakukan dipatok
BM dengan memakai acuan dipatok Cp atau dipatok
polygon yang lain.
- Kesalahan linier untuk polygon utama yang dicapai
harus lebih besar dari 1 : 10.000
- Semua data lapangan dan hitungan harus dicatat secara
jelas dan sistematis, jika ada kesalahan cukup dicoret
dan ditulis kembali didekatnya, serta tidak
diperbolehkan melakukan koreksi menggunakan tinta
koreksi.
- Pekerjaan hitungan polygon utama diselesaikan
dilapangan, agar bila terjadi kesalahan dapat segera
diketahui dan dilakukan pengukuran kembali hingga
benar.
- Perataan hitungan polygon dilakukan dengan perataan
metode bowditch
 Pengukuran polygon cabang
Pengukuran polygon cabang dilakukan karena terlalu luasnya
areal pengukuran atau banyaknya pepohonan yang
menghalangi sehingga tidak dapat terkaper situasi dari
polygon utama,kalau dilakukan terlalu banyak titik-titik
bantu yang menimbulkan kesalahan data-data pengukuran
yang akhirnya menimbulkan kesalahan patal, maka
dilakukan pengukuran polygon cabang supaya hasil
pengukuran lebih akurat, dan mempunyai satu system
dengan polygon cabang dilakukan sebagai berikut :

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 20


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

o Polygon harus diukur dengan awalan pada titik polygon


utama dan diakhiri pada titik polygon utama pula
o Setiap BM eksisting maupun BM dan CP baru dilalui
pengukuran polygon
o Poligon harus diukur menggunakan alat Theodolite T2
o Sudut diukur minimal dalam 1 seri, yaitu bacaan biasa
dan bacaan luar biasa, dengan ketelitian bacaan sudut 20”
o Untuk pengukuran jarak pada polygon cabang
menggunakan alat digital untuk mengurangi factor
kesalahan dapat segera diketahui dan dilakukan
pengukuran kembali hingga benar
o Perataan hitungan polygon dilakukan dengan perataan
metode bowditch

 Pengukuran sipat datar


Rute pengukuran waterpass mengikuti rute pengukuran
polygon utama dengan pembagian loop seperti pengukuran
polygon, pengukuran kerangka control vertical atau
waterpass ini, harus diukur dengan spesifikasi sebagai
berikut :
o Kerangka control vertical harus diukur dengan cara loop,
dengan menggunakan alat waterpass wild nak-2
o Jarak antara tempat berdiri alat dengan rambu tidak boleh
lebih besar dari 50 meter
o Baud-baud tripod (statip) tidal boleh longgar, sambungan
rambu harus lurus betul serta perpindahan skala rambu
pada sambungan harus tepat, serta rambu harus
menggunakan nivo rambu
o Sepatu rambu digunakan untuk peletakan rambu ukur
pada saat pengukuran

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 21


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

o Jangkauan bacaan rambu berkisar antara minimal 0500


sampai dengan maksimal 2750
o Data yang dicatat adalah bacaan ketiga benag yaitu
benang atas, benang tengah dan benang bawah
o Pengukuran sipat data dilakukan setelah BM dipasang,
serta semua BM eksisting dan BM baru terpasang harus
dilalui pengukuran waterpass
o Slaag per seksi diusahakan genap dan jumlah jarak muka
diusahakan sama dengan jarak belakang
o pada jalur terikat, pengukuran dilakukan pergi-pulang
dan pada jalur terbuka pengukuran dilakukan pergi-
pulang dan double stand
o Kesalahan beda tinggi yang dicapai harus lebih kecil dari
7 mm√D, dimana D adalah jumlah panjang jalur
pengukuran dalam kilometer
o Semua data lapangan dan hitungan harus dicatat secara
jelas dan sistematis, jika ada kesalahan cukup dicoret dan
ditulis kembali didekatnya, serta tidak diperbolehkan
melakukan koreksi menggunakan tinta koreksi
o Pekerjaan hitungan waterpass harus diselesaikan
dilapangan, agar bila terjadi kesalahan dapat segera
diketahui dan dilakukan pengukuran kembali hingga
benar.
 Pengukuran sipat datar memanjang
Tujuan dari pengukuran ini adalah mengetahui tinggi
(elevasi) titik-titik potok dari permukaan tanah yang dilewati
polygon utama, dan berguna untuk penggambaran garis
kontur, hasil dari pengukuran ini adalah berupa data elevasi
dari titik-titik (patok) atau ketinggian dari permukaan tanah.

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 22


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

Ketentuan atau kaidah yang harus dipenuhi dalam


melaksanakan pengukuran sipat datar profil memanjang
sama dengan kaidah dalam pengukuran sipat datar
melintang. Alat ukur yang akan digunakan dalam pekerjaan
ini adalah alat ukur water pass tipe WILD NAK. Detail yang
diukur adalah ketinggian patok-patok kayu yang telah
dipasang sebelumnya dan ketinggian permukaan tanah pada
patok tersebut.

 Pengukuran sipat data profil melintang


Pengukuran sifat datar profil melintang dilakukan untuk
mengetahui bentuk irisan melintang dari alur sungai,
pengambilan titik-titik detail penampang harus serapat
mungkin dan diikatkan pada titik polygon, tujuan
pengukuran sifat datar profil adalah mengetahui profil atau
tampang tubuh tanah dari suatu trace, sungai, jalan, system
pipa, alur bangunan dan lain-lain, sifat datar profil dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
o Sifat datar profil memanjang
Sifat dari profil memanjang adalah pekerjaan sifat
datar sepanjang sumbu yang ditentukan untuk
memperoleh gambaran titik-titik pada sumbu
tersebut.
o Sipat datar profil melintang
Sipat datar profil melintang adalah pengukuran sipat
datar yang tegak lurus pada sipat datar profil
memanjang.
 Pengukuran Detail situasi
Pengukuran detail situasi dilakukan dari patok polygon
utama, polygon cabang dan titik bantu, guna mendapatkan
titik-titik koordinat, ketentuan yang harus disituasi

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 23


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

diantaranya, rumah, jalan, alur, gorong-gorong, jembatan,


tiang listrik, tiang telepon, jalan setapak dan sebagainya.
Pengukuran situasi harus serapat mungkin guna
mendapatkan garis kontur yang sesuai dengan geometric
areal pengukuran, untuk mendapatkan gambaran secara
detail kondisi tampungan, sehingga nantinya diperoleh
informasi besarnya tampungan dari peta yang dibuat, cocok
dengan kondisi lapangan, alat yang digunakan untuk
pengukuran situasi umumnya yang biasa dipakai adalah
theodolith dan satu set bak ukur, untuk ketentuan yang harus
disituasi sampai elevasi 10 meter dari as saluran sehingga
hasilnya tidak terbuang, detail situasi dapat dihitung dengan
metode sudut kutub.
 Pengukuran Cross Section
Pengukuran cross section, dilakukan dengan spesifikasi
sebagai berikut :
o Cross section diukur dengan interval 25 m sepanjang
sungai
o Penampang melintang diukur dengan mengambil detail
yang mewakili dan sesuai dengan skala yang digunakan
o Lebar pengukuran cross section adalah sampai pada
elevasi walkway
o Pada setiap titik cross section dipasang patok kayu
ukuran 3 cm x 5 xm x 40 cm dan diatasnya diberi paku
sebagai titik acuan pengukuran.
o Setiap center line titik cross section dipakai juga sebagai
pengukuran long section
o Pengukuran cross section dilakukgan dengan
menggunakan alat theodolite
2) Evaluasi Hasil Analisa

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 24


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

Dalam tahapan ini konsultan akan melaksanakan analisa kembali (review)


terhadap bangunan yang ada berdasarkan hasil evaluasi terhadap perubahan
yang ada. Evaluasi dilakukan untuk mendapatkan kapasitas dan kebutuhan
yang telah direncanakan.

C) MASA KONSTRUKSI
Dalam masa konstruksi, Konsultan akan melaksanakan pengawasan dan pemantauan
terhadap pencapaian program fisik proyek secara menerus dilapangan dan
pengendalian proyek secara sistematis dengan menggunakan metode-metode yang
sudah baku, adalah sebagai berikut :
 Membuat analisa, prediksi an rekomendasi terhadap kendla-kendala yang
berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan proyek.
 Memberikan nasihat kepada Pemberi Tugas didalam menyusun kebijakan
dan langkah untuk mencegah dang mengurangi klaim.
 Menyediakan bantuan dan arahan yang tepat bagi Kontraktor pada saat
ditemukannya masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak,
pemeriksaan terhadap survai tanah dasar, test pengawasan mutu, dan
masalah lain yang berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan
pekerjaan.
 Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Pemberi tugas, menghadiri dan
mencatat semua rapat/pertemuan dengan Kontraktor, Pemimpin Proyek, dan
instansi terkait lainnya serta menyediakan bantuan teknis apabila diperlukan
didalam kaitannya dengan pelaksanaan proyek dan masalah-masalah
kontrak.

Sedangkan tugas Konsultan Pengawas dalam hal kontrak terhadap Kontraktor secara
garis besar akan meliputi :
 Pengendalian teknis : aspek mutu, volume, waktu dan biaya
 Pengendalian atas proses koordinasi terkait.
 Pengendalian administrasi proyek.
 Evaluasi rencana proyek.

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 25


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

 Pelaporan.

D) PENGENDALIAN PELAKSANA
Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas mengendalikan pelaksanaan fisik
pembangunan yang dilakukan oleh Pelaksana Kegiatan dengan rentang meliputi
”Preaudit”, “Monitoring” , dan “Post-audit”.
Lingkup pengendalian antara lain meliput :
 Aspek mutu hasil pekerjaan.
 Aspek volume pekerjaan.
 Aspek waktu penyelesaian pekerjaan.
 Aspek biaya keseluruhan pekerjaan.

Segala sesuatu merujuk kepeda ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum


dalam kontrak pemborongan.

1. Rentang Kendali Pre-audit


Kegiatan konsultan dalam rangka pengendalian teknis dalam rentang
“pre-audit” adalah seluruh kegiatan Konsultan sebelum melakukan
pengawasan, yang teridiri dari :
 Pengumpulan dan analisa terhadap data.
 Pengecekan hasil perencanaan dengan membandingkan terhadap
kondisi lapangan.
 Pemeriksaan terhadap kesipan Pelaksana Kegiatan, yang meliputi
material, peralatan, tenaga dan jadwal pelaksanaan.

a. Pengumpulan dan analisa data, informasi dan hasil perencanaan akan


menghasilkan catatan mengenai seluruh kegiatan antara lain :
- Jenis Pekerjaan.
- Kuantitas Pekerjaan.
- Kualitas yang dipersyaratkan.
- Schedule pelaksanaan

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 26


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

- Schedule pembayaran.
b. Review Design
Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil
perencanaan ke lokasi untuk menentukan apakah hasil perencanaan
tersebut telah sesuai dengan kondisi yang ada.
Apabila ternyata dari hasil pengecekan design tidak sesuai dengan
kondisi lapangan, Konsultan Coordination tim akan membuat alternatif
lain yang sesuai untuk diajukan kepada Pemberi Tugas.

c. Persiapan Konstruksi
Material dan peralatan yang didatangkan Pelaksana Kegiatan akan
diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan sehingga benar-benar
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.

Jadwal waktu yang dibuat oleh Pelaksana Kegiatan akan diteliti terlebih
dahulu apakah sudah memadai terhadap volume pekerjaan yang akan
dilaksanakan dengan perkiraan tenaga kerja/tukang yang akan
mengerjakannya serta alat yang akan digunakan. Apabila menurut
analisa tidak seimbang antara volume dengan tenaga kerja dan peralatan
terhadap waktu yang tersedia maka Konsuktan akan menyarankan
kepada Pelaksana Kegiatan untuk menyiapkan tenaga kerja dan peralatan
yang memadai agar bisa selesai tepat pada waktunya.

Penyimpangan biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya


pekerjaan tambahan sebagai akibat dari perubahan design dan
pertambahan volume pekerjaan.

Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, Konsultan akan


mengusulkan menggantikan nilai pekerjaan tambah itu dengan
pengurangan pekerjaan lainnya sehingga terjadi kompensasi dan tidak
memerlukan biaya tambah sepanjang hal tersebut memungkinkan dan

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 27


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

mendapat persetujuan dari Kepala SNVT/ Pemimpin Bagian Pelaksana


Kegiatan Fisik.

Dalam hali ini, Konsultan berupaya menghindari pekerjaan tambah,


justru mengupayakan pekerjaan kurang jika memang dari evaluasi teknis
dan biaya memungkinkan untuk dilakukan pekerjaan kurang.
d. Pre Construction Meeting (PCM)
Dalam waktu kurang dari 14 hari sejak SPMK, diadakan Pre
Construction Meeting (PCM) dengan materi seperti telah dijelaskan
dimuka.

2. Rentang Kendali Monitoring

Kegiatan pengendalian teknis rentang “monitoring” adalah kegiatan-


kegiatan yang dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan. Meskipun
Konsultan Pengawas telah melakukan “pre-audit” namun setiap langkah
pelaksanaan pekerjaan akan terus dimonitor agar kalau terjadi
penyimpangan segera diketahui dan dapat diluruskan kembali sesuai
petunjuk yang benar. Selama periode ini Konsultan akan selalu
melakukan evaluasi terhadap progress dan kualitas pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Pelaksana Kegiatan.

Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan kita


jaga sebaik-baiknya sehingga informasi dan pelaporan bisa berjalan
dengan cepat, sehingga kerugian yang menyangkut aspek mutu, volume,
waktu, dan biaya keseluruhan hasil pekerjaan dapat dihindari atau
ditekan sekecil-kecilnya. Selain mengawasi pekerjaan fisik Konsultan
Pengawas juga memonitor aspek lingkungan sekitar proyek, agar jangan
sampai pelaksana lapangan berikut tukang-tukangnya meengganggu,
mematikan serta merusak flora dan fauna yang ada.

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 28


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

Faktor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan


memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku.

3. Rentang Kendali Post-audit


Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja
bagi Pelaksana Kegiatan. Kemajuan fisik ini akan dipakai untuk
pengajuan pembayaran senilai hasil kerjanya. Namun Pelaksana
Kegiatan tidak akan bisa mengajukan permintaan pembayaran sebelum
mendapat rekomendasi dari Konsultan Pengawas bahwa hasil
pekerjaannya sudah memenuhi persyaratan teknis atau tidak.

E) KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT


Konsultan Pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis tersebut
diatas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh
pihak lain (khususnya oleh Pemberi Tugas).

Koordinasi dengan instansi terkait, antara lain dilakukan dengan :


 Dinas PU Provinsi setempat
 Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik
 Konsultan lain yang terkait
 Instansi terkait lainnya

F) PENGENDALIAN ADMINISTRASI PROYEK


Dalam hal ini Konsultan Pengawas akan merancang, memberlakukan serta
mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi proyek yang diawasinya,
yaitu mencakup antara lain : surat, memoramdum, risalah, laporan, contoh barang, foto,
berita acara, gambar, sketsa, brosur, kontrak dan addendum dan lain-lain yang dianggap
perlu.

Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan Konsultan Pengawas untuk maksud
diatas adalah :

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 29


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

 Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas


maksud dari surat masuk maupun keluar.
 Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan
tugas konsultan.
 Mempersiapkan dan mengecek contoh barang agar memenuhi persyaratan yang
ditetapkan baik kualitas dan kuantitas.
 Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.
 Mempelajari dang mengecek gambar-gambar/sketsa pelaksanaan agar sebelum
maupun sesudah pekerjaan selesai tidak terjadi penyimpangan.
 Membantu/menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap perlu.

G) EVALUASI RENCANA
Konsultan Pengawas terus-menerus melakukan evaluasi atas rencana proyek yang
akan dilaksanakan serta menyarankan perubahan / penyempurnaan / penyesuaian rencana
yang perlu dilakukan (bila ada) guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan proyek
dengan sebaik-baiknya.

H) VERIFIKASI HASIL PEKERJAAN PELAKSANA KEGIATAN


Kegiatan Pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatkan bahwa
hasil pekerjaan Pelaksana Kegiatan telah memenuhi segala persyaratan untuk proses
selanjutnya yaitu persetujuan Pemberi Tugas. Verifikasi ini berupa sertifikasi pada saat
Pelaksana Kegiatan mengajukan pembayaaran. Rekomendasi-rekomendasi persetujuan,
penundaan ataupun penolakan hasil kerja dilakukan saat tersebut berdasarkan hasil penelitian
mutu dan volume yang diproduksi.

I) KONTROL SISTEMATIK TERHADAP KEGIATAN LAPANGAN


Dalam konteks lebih luas, pekerjaan supervisi mengemban juga fungsi kontrol
manajemen proyek konstruksi. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan, perlu diperiksa dahulu
persiapan kerjanya. Persiapan pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah atau dengan cara
perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak memuaskan. Untuk

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 30


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu kontrok yang sistematik. Pengawas lapangan
perlu menerapkan sistem kontrol yang baik di lapangan.

Kontrol yang sistematik terhadap kegiatan di lapangan memiliki 3 tujuan yaitu :


 Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang
kegiatan pokok. Bila mana terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus
dikembangkan sasaran jangka pendek dan program kerja untuk mengantisipasinya.
 Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara benar sehingga peringatan
secara dini dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan.
 Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak dilampaui
bila tidak terjadi perubahan kontrak.

Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan
dilapangan yaitu :
 Pencapaian target kemajuan fisik.
 Pencapaian target keuangan.
 Pengadaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan.
 Pemakaian tenaga kerja dan peralatan
 Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi kerja
lapangan.
 Pemantapan kerja sama pekerja proyek dari seluruh bagian / divisi.
 Hubungan dengan pihak pemilik.

Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau
menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan.
Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar, maka langkah-langkah yang
diambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.

J) KUNJUNGAN LAPANGAN/SITE VISIT


Frekuensi kunjungan ke lapangan tergantung dari pentingnya keadaan lapangan,
sifatnya dapat secara harian atau mingguan. Frekuensi kunjungan juga dapat tergantung pada

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 31


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

tahapan dari Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik yang mengelolanya beserta para timnya
sesuai urgensinya.

K) PENGENDALIAN WAKTU
Merencanakan dan membangun adalah suatu aktifitas yang dinamis, dan yang
dipengaruhi oleh bermacam-macam factor. Karena itu network / s-curve chart yang telah
disetujui sebagai pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodik atau sesuai kondisi
dicheck kembali :
 Apakah waktu yang direncanakan telah ditepati.
 Akan ditepati dalam jangka panjang atau segera dan / atau
 Nantinya akan ditepati (jangka panjang).
Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti
yang dikehendaki.
1. Jarak Waktu Kontrol
Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 macam rentang waktu yaitu :
 1 - 2 minggu untuk aktifitas yang kritis atau bisa kurang dari 1 minggu.
 2 - 4 minggu untuk aktifitas-aktifitas yang tidak kritis.
2. Cara Mengontrol
Dibedakan 3 cara mengontrol, sebagai berikut :
 Untuk sebuah aktifitas yang akan dimulai : disajikan langkah-langkah cara
mengontrol seperti flow chart
 Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai : disajikan langkah-
langkah cara mengontrol seperti flow chart
 Uji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai : disajikan langkah-langkah cara
mengontrol seperti flow chart

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 32


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

Dapatkah Pekerjaan Ya
Dimulai?

Alasannya?
Ada keterlambatan?

Tidak

Alasannya?
Ada keterlambatan?

OK Diperlukan
Penanganan

FLOWCHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL UNTUK AKTIVITAS


YANG AKAN DIMULAI

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 33


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

Pekerjaan yang seharusnya


sudah dimulai

Apakah pekerjaan ini Kenapa tidak dimulai ? Berapa lama ditangguhkan ?


sesuai apa penagguhannya apa ada float
schedul mulanya ? dapat dikejar ?
Tidak

Ya
Ya
OK
Tangani
OK

Berapa lama terlambat ?


Kenapa ?
Apa prestasinya sampai
waktu control tercapai ?
Tidak

Ya

OK

Apa prestasinya
bisa dikejar ?
Tidak
Ya
Berapa lama ditangguhkan ?
OK apa ada float

Tangani

FLOWCHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL PEKERJAAN YANG


SEHARUSNYA SUDAH DIMULAI

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 34


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

Pekerjaan yang seharusnya


selesai Tidak

Ya Sisa waktu sampai selesai ?

Alasan keterlambatan

Diperlakukan penanganan
OK

FLOWCHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL


UNTUK AKTIVITAS SUDAH SELESAI

Untuk monitoring dan pengontrolan proyek ini akan digunakan sistem informasi
pengendalian proyek yang dilaksanakan dengan suatu aplikasi berbasis komputer.
Monitoring dan pengendalian proyek dilakukan pada aspek-aspek berikut :
 Planning dan scheduling pekerjaan yang meliputi quantity, duration, dates, network
planning atau precedence Diagram Methode.
 Progress Performance.
 Schedule Control.
 Project cost control yang meliputi pelaporan status nilai kontrak vs aktual, perhitungan
pembayaran progress pekerjaan.
Unsur-unsur tersebut merupakan informasi dasar untuk memonitoring, pengendalian,
analisis dan manajemen proyek.
Pekerjaan pengendalian proyek ini diawali dengan pemasukan data-data proyek (project
data entry) yang akan menjadi acuan (baseline) dalam monitoring dan pengendalian
pelaksanaan proyek selanjutnya. Data-data tersebut disimpan didalam database di kantor

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 35


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

proyek, dan selalu di up-date untuk keperluan pelaporan dan analisa secara periodik.
Berdasarkan target-target pengendalian yang ditentukan sebelumnya maka dapat dilakukan
analisa terhadap permasalahan yang timbul dalam aspek skedul, progress dan pembiayaan
proyek. Dari analisa masalah tersebut dilakukan upaya perbaikan untuk membawa program
proyek kembali ke rencana semula. Skematika aliran kerjanya adalah sebagai berikut :

PELAPORAN
MONITORING SKEDUL, PERIODIK
PROGRES DAN BIAYA RINGKASAN
PROGRES
KONSTRUKSI
PEKERJAAN

PELAPORAN
PELAKSANAAN PELAPORAN
ANALISA KOMPUTER PEKERJAAN PERIODIK
 SKEDUL MANAJEMEN
 PROGRES PROYEK
 PEMBIAYAAN

ANALISA KOMPUTER PELAPORAN


PERIODIK
RINGKASAN
PEMBIAYAAN

SKEMA PENGENDALIAN PROYEK

Informasi yang di peroleh dari pelaporan tersebut dapat di analisa dan di sajikan bahan
dalam pengambilan keputusan manajemen kegiatan. Pelaporan kegiatan dibuat dengan
format dan prosedur yang standar untuk memperoleh peningkatan efisiensi, efektifitas dan
optimalitas sinergi kerja, sehingga Dinas terkait setempat dapat mencapai performasi dan
kualitas akhir manajemen pembangunan yang lebih baik. Manfaat utama lainnya dari sistem
ini antra lain adalah :
a. Satuan Kerja/Pejabat membuat Komitmen dapat memonitor dan mengendalikan
kegiatan secara terintegrasi dengan sistem yang ada di Dinas terkait.
b. Memberikan tambahan kapasitas kepada Dinas terkait untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan penyelesaian kegiatan beserta fasilitas pendukung lainnya yang
sesuai jadwal dan alokasi biaya.

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 36


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

Metodologi Pengontrolan Proyek


Untuk menerapkan metodologi pengendalian proyek secara baik dan sistematis, maka
Konsultan membaginya ke dalam beberapa tahap :

Tahapan Intialisasi
Tahap Intialisasi dilakukan untuk menjabarkan aktifitas-aktifitas proyek (work Breakdown
Structurel WBS) sampai ke level yang terendah yang mencerminkan keterkaitan antar
aktifitas. Tahapan ini dimulai dari pendeskripsian dan penggolongan aktifitas, pengurutan
pelaksanaan aktifitas (networ planning – predecessor dan sucessor dari setiap aktifitas detail)
dan tipe dari relasi-relasi antar aktifitas, yaitu SS-Start to Start, SF – Start to finish, FS –
finish to Start atau FF – Finish to Finish.

Juga dideskripsikan mengenai penjadwalan pekerjaan, resources atau sumber daya yang
terlibat dalam pelaksanaan proyek, seperti tenaga ahli, konsultan, tenaga pekerja,
adminisator, serta bahan dan alat penunjang pelaksanaan proyek.
Setiap aktifitas dilengkapi dengan volume pekerjaan, bobot (presentase perbandingan antar
volume pekerjaan dengan nilai nominal – rupiah). Hasil dari tahap ini akan digunakan
sebagai base line/dasar untuk pengendalian proyek saat pelaksanaan.

Tahap Pelaksanaan
Tahap ini dipergunakan untuk memonitor dan mengawasi jalannya pelaksanaan proyek.
Termasuk didalam tahapan ini adalah proses update data kemajuan hasil pelaksanaan
proyek, yang diperinci dari prestasi detail sampai ke prestasi secara umum, mengawasi
aktifitas-aktifitas kritis yang ditampilkan pada barchart dan pengawasan terhadap resource
(tenaga, bahan dan alat) apabila perlu.
Pengisian hasil kemajuan proyek dapat dilihat dari hasil pencapaian kemajuan proyek pada
minggu sebelumnya, sehingga project control dapat memperlihatkan aktifitas yang tidak
memperlihatkan kemajuan yang berarti atau justru berada pada kondisi kritis yaitu aktifitas
yang memiliki total Float sama dengan nol. Pelaksanaan aktifitas tersebut tidak boleh
mengalami penundaan lebih dari satu hari kerja. Keberadaan kondisi kritis dari suatu
aktifitas digambarkan dalam garis yang berbeda warna pada tampilan barchart , yaitu
sebagai berikkut :

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 37


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

 Total Float = 0, digambarkan dengan warna merah;


 1 <Total float < 5, digambarkan dengan warna kuning;
 Sedangkan total float >= 6, digambarkan dengan warna hijau.
Hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi project control dan menjadi salah satu acuan bagi
analisa kemajuan pelaksanaan proyek yang menjadi tanggung jawabnya. Selanjutnya dapat
dilakukan beberapa tindakan untuk meningkatkan kinerja proyek, seperti penambahan
tenaga ahli, tenaga pekerja, bahan dan alat penunjang, atau merubah metose pelaksanaannya.

Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan ini ditujukan untuk menyampaikan kemajuan pelaksanaan actual di
lapangan kepada pihak Pemberi Tugas / pemilik proyek untuk mendapatkan gambaran
kemajuan proyek di lapangan, dengan ikut memperhatikan hal-hal kritis yang di peroleh dari
analisa pelaksanaan proyek. Bentuk laporan ini disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan,
dan terbagi menjadi pelaporan kemajuan proyek secara tabular, pelaporan kemajuan proyek
secara barchart, serta dalam bentuk S-Curve, yang membandingkan pencapaian actual
dengan baseline proyek.
Dibawah ini adalah bagaimana pengendalian waktu perlu mendapat perhatian agar tidak
terjadi perpanjangan waktu tidak perlu yang akan memboroskan waktu, tenaga dan biaya.
1. Schedule Pelaksanaan Kegiatan
Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan yang dibuat
Pelaksana Kegiatan.
Apakah rencana kerja progress pekerjaan yang di targetkan sudah layak dan realistis.
Misalnya dalam musim hujan, target pekerjaan lebih kecil bila dibandingkan pada
musim kemarau untuk pekerjaan pengaspalan misalnya untuk kondisi kerja yang sama.
Kemudian juga construction dan benar.
Selanjutnya berdasarkan schedule Pelaksana Kegiatan yang sudah disetujui, Konsultan
Pengawas akan mengendalikan waktu pelaksanaan tersebut.
Dari time schedule tersebut bisa dijabarkan ke dalam target harian, sehingga setiap hari
apakah target volume tersebut bisa tercapai atau tidak, bila target volume tersebut tidak
tercapai maka selisih volume harus diprogramkan/dikejar untuk schedule hari
berikutnya.

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 38


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui itu bila dilaksanakan dengan
sebagaimana mestinya dan dikendalikan dengan baik maka diharapkan proyek bisa
diselesaikan “on schedule”.
2. Peralatan
Untuk mengerjakan pekerjaan ini, diperlukan peralatan dengan kombinasi/beberapa
jenis alat dan jumlah alat yang mencukupi. Sedemikian hingga volume pekerjaan yang
direncanakan bisa diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.
3. Tenaga Kerja
Demikian juga untuk tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan diperlukan tenaga kerja yang
mencukupi, sehingga pekerjaan akan bisa diselesaikan oleh tenaga kerja sesaui dengan
jadwal/waktu yang ditentukan. Bila kondisi pekerjaan diperkirakan tidak bisa
diselesaikan, maka tenaga kerja perlu ditambah atau kerja dua shift atau kerja
lembur/overtime.
4. Jumlah Jam Kerja
Untuk penyelesaian suatu pekerjaan, tergantung juga pada jam kerja per hari. Jumlah
jam kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih ecil dari pada bila per hari
jam kerjanya lebih banyak.
Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat, tenaga kerja, sedemikian hingga
volume pekerjaan yang ditargetkan bisa diselesaikan. Kalau suatu pekerjaan tidak bisa
diselesaikan dalam suatu hari siang, maka perlu untuk kerja malam/overtime.
Untuk administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai secara optimal
maka Konsultan memahami secara sungguh-sungguh “Network Planning” yang
umumnya telah dibuat oleh Pelaksana Kegiatan dengan metode lintas kritis (Critical
Path Method/CPM).
Mengingat sangat pentingnya time schedule ini didalam suatu pekerjaan pengawasan,
maka Konsultan akan menganalisa secara rutin time schedule dari Pelaksana Kegiatan
dan akan membantu Pelaksana Kegiatan dalam mereview dan menyusun kembali time
schedule tersebut bila memang diperlukan.

Pengendalian schedule pelaksanaan lainnya dapat menggunakan “Barchart/S-Curve”


yang biasa dan juga dapat digunakan “Vector Diagram” yang baik/cocok untuk

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 39


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

pekerjaan ini karena dapat menunjukkan lokasi atau STA, sedangkan arah “ordinat”
menggambarkan waktu

L. PENGENDALIAN WAKTU
Selama periode konstruksi, Konsultan akan senantiasa memberikan pengawasan, arahan
bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada Pelaksana Kegiatan guna menjamin bahwa
semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas untuk semua jenis pekerjaan baik
untuk konstruksi-konstruksi pokok maupun perlengkapan lainya, untuk itu akan di uraikan
disini.
Aspek-aspek pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi
antara lain sebagai berikut dibawah ini namun tidak terbatas pada :
 Peralatan laboratorium.
 Penyimpanan bahan/material
 Cara pengangkutan material/campuran ke lokasi kerja.
 Pengujian material yang akan dinginkan
 Penyiapan jib mix formula campuran.
 Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan.
 Test lapangan
 Administrasi dan formulir-formulir
Pengendalian kualitas tersebut di atas seperti di uraikan berikut ini :
1. Peralatan Laboratorium dan Personil
Peralatan laboratorium yang perlu dipergunakan untuk pekerjaan utam (major work).
Personil/tenaga yang terkait untuk maksud pengujian harus cukup berpengalaman
dan mengenal dengan baik tentang testing laboratorium maupun lapangan.
2. Penyimpanan Bahan/Material
 Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa untuk
menjamin perlindungan kualitas.
 Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa yang mudah
dapat diperiksa oleh Konsultan.
 Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbuh-tumbuhan dan puing, harus
mempunyai drainase yang lancar.

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 40


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

 Bahan-bahan yang diletakkan langsung diatas tanah tidak boleh digunakan


dalam pekerjaan kecuali tempat kerja tersebut telah dipersiapkan.
 Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa untuk
mencegah segregasi dan untuk menjamin gradasi yang sesuai serta mengontrol
kadar air. Tinggi maksimum tumpukan 5 m.
 Penumpukan berbagai ragam agregat untuk hotmix, beton, harus dipisahkan
dengan papan pembatas guna mencegah pencampuran bahan-bahan.
 Tumpukan agregat harus dilindungi dari hujan untuk mencegah kejenuhan
agregat yang akan mengakibatkan penurunan kualitas.
3. Cara Pengukuran Material / Campuran
 Konsultan dapat mengenakan pembatasan bobot pengangkatan untuk
perlindungan terhadap sekitar proyek.
 Pengangkutan hotmix perlu ditutup dengan bahan tebal guna mempertahankan
suhu campuran. Walaupun pekerjaan ini kelak bukan pekerjaan utama tetapi
perlu ditekankan karena akan mempengaruhi kinerja jembatan nantinya.
 Bilamana terjadi gangguan diantara operasi berbagai pekerjaan, Konsultan akan
mempunyai wewenang untuk memerintahkan Pelaksana Kegiatan dan untuk
menentukan urutan pekerjaan yang diperlukan guna mempercepat penyelesaian
seluruh proyek.
4. Pengujian Material Yang Akan Digunakan
 Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan di inspeksi oleh Konsultan.
Setiap saat Konsultan akan menginspeksikan material yang akan digunakan
berdasarkan atas jadwal kerja Pelaksana Kegiatan.
 Walaupung bahan yang disimpan telah disetujui sebelum penyimpanan, namun
dapat diperiksa ulang dan ditest kembali oleh Konsultan.
 Material yang akan digunakan harus dites di laboratorium untuk mendapat
persetujuan dari Konsultan, jenis dan jumlah test seperti yang disebutkan dalam
spesifikasi.
5. Job Mix Formula

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 41


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

Agar mendapatkan campuran yang baik dan memenuhi persyaratan spesifikasi,


sebelum pekerjaan dimulai perlu dibuatkan dahulu suatu Job Mix Formula yang
disetujui Konsultan, antara lain untuk pekerjaan Beton.
6. Pengujian Rutin Laboratorium
Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan atau
campuran-campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama pekerjaan
berlangsung guna menjamin kualitas seusai dengan persyaratan.
Jenis dan frekuensi/jumlah test ini seperti yang disebutkan dalam spesifikas.
7. Pengujian Hasil Kerja / test Lapangan (Uji Terima)
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu diadakan
pengujian/test lapangan guna memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang
direncanakan.
Tahap demi tahap pekerjaan ini sebagaimana yang didiagramkan pada Flowchart
Pengendalian Mutu.

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 42


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

M. ADMINISTRASI DAN FORMULIR-FORMULIR

PENGAWAS / PROYEK KONTRAKTOR

Survey lokasi sumber bahan

Penentuan sumber bahan

Permohonan pemakaian bahan

Pemeriksaan mutu bahan

Pemeriksaan mutu bahan


Proses pengelolaan material

Proses penyiapan rumusan kerja

JMF

Pelaksanaan pekerjaan

Pengujian mutu

Penanganan perbaikan
Mutu sesuai Spec.

Perseutujuan mutu hasil


pekerjaan

Dokumentasi mutu hasil pekerjaan

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 43


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

Administrasi Proyek Periode Pelaksanaan Fisik menunjukkan kelengkapan


administrasi proyek yang umum digunakan. Dokumen kontrol diperllukan proyek antara lain
sebagai berikut dibawah ini :
 Buku direksi
 Time schedule
 MCA (Mutual Check Awal)
 Request & shop drawing
 Laporan harian
 Laporan mingguan
 Risalah Rapat
 Berita acara opname pekerjaan
 Record cuaca
 Photo dokumentasi
 Change order
 Addendum
 Monthly certicate (MC)
 PHO (Provinsial Hand Over) / FHO (Final Hand Over)
 Dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan proyek

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 44


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

TAHAP AWAL TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PEMBAYARAN PHO PHO

1. Dokumen Kontrak 1. Time Schedule 1. Monthly Cert 1. Berita Acara PHO Berita Acara
2. Gambar Rencana 2. Mco 2. Back-up Quantity 2. Administrasi Kantor PHO
3. Struktur Organisasi 3. Request & Shop 3. Back-up Qualitty 3. Mutu (Pengujian)
4. Buku Direksi Drawing Control 4. Mutu ( Dimensi)
4. Quantity Sheet 5. Direct &
5. Laporan Harian
6. Laporan Mingguan
7. Risalah Rapat
8. BA. Opname Pekerjaan
9. Record Cuaca
10. Photo dokumentasi
11. Change Order
12. Addendum
13. Quality Control
14. Ad Built Drawing

ADMINISTRASI PROYEK PERIODE PELAKSANAAN FISIK

N. PENGENDALIAN KUALITAS
Pengawasan kuantitas, akan mengecek bahan-bahan/campuran yang ditempatkan
atau dipindahkan oleh Pelaksana Kegiatan atau yang terpasang. Secara umum terdapat 2
jenis pemeriksaan kuantitas yaitu :
 Pemeriksaan terhadap bahan-bahan yang bisa dibayarkan sebagai material saja.
 Pemeriksaan terhadap hasil kerja.
Untuk pemeriksaan hasil kerja Konsultan akan memproses bahan-bahan/campuran
berdasarkan atas :
 Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran.
 Metode Perhitungan
 Lokasi kerja.
 Jenis pekerjaan.
 Tanggal diselesaikannya pekerjaan.
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas maupun elevasi dan
persyaratan lainnya, maka pengukuran kuantitas dapat dilakukan agar volume pekerjaan
dengan teliti/akurat yang disetujui oleh Konsultan, sehingga kuantitas dalam montrak adalah
benar di ukur dan di rekomendasikan untuk dibayar oleh Konsultan dan mendapat

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 45


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

persetujuan Pemberi Tugas. Rekomendasi hasil pengukuran kuantitas ini Harus dalam suatu
Berita Acara yang disetujui bersama oleh tiga pihak pelaksana proyek. Formulir untuk
perhitungan kuantitas tersebut untuk semua item pekerjaan dalam kontrak berupa Quantity
Sheet dapat disiapkan semuanya oleh Konsultan.

O. PENGENDALIAN BIAYA PELAKSANAAN PROYEK


D idalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum :
 Biaya proyek.
 Estimated quantity / volume pekerjaan
 Harga satuan pekerjaan
Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan antara
lain sebagai berikut :
 Pengukuran hasil pekerjaan, harus dilakukan dengan akurat dan benar-benar
sehingga kuantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana. Dengan
demikian volume dalam kontrak tidak dilampaui yang pada akhirnya biaya yang
dikeluarkan sudah sesuai dengan yang dianggarkan.
 Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi
pengukuran/kuantitas dan kualitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah
benar-benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.
 Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak
dan harga satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan,
sehingga biaya proyek dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam
kontrak.

P. PEMERIKSAAN MONTHLY CERTIFICATE (MC)


Pelaksanaan kegiatan harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang
dilaksanakan kepada Site Engineer pada setiap akhir bulan yang berjalan, yang selanjutnya
sesuai dengan standar atau di usulkan oleh Konsultan dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
Site Engineer akan memeriksa/memverifikasi kemajuan pekerjaan yang diajukan
pada sertifikat bulanan berdasarkan hasil pemeriksaan volume (Chief Inspector) dan hasil
pemeriksaan mutu (Quality Engineer). Apabila telah dianggap sesuai dengan sebenarnya

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 46


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

yang telah terjadi di lapangan, selanjutnya dapat disetujui untuk menandatangani bersama
oleh wakil Pelaksana Kegiatan, Konsultan, dan Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik.

Q. PEMERIKSAAN PEMBAYARAN AKHIR


Tim Pengawas Teknis akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu.
Pembayaran terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dapat dikoreksi
pada pembayaran berikutnya.
Dalam tahap pembayaran akhir, perlu diperiksa dan dievaluasi kuantitas yang telah
dibayar sebelumnya, sehingga kuantitas/volume yang dibayar dalam pembayaran akhir
merupakan final quantity yang benar.

R. PROSEDUR PERUBAHAN (CONTRACT CHANGE ORDER)


Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik
atau Pelaksana Kegiatan dan harus disetujui dengan suatu Perintah perubahan yang ditanda
tanngani oleh kedua belah pihak. Jika dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu
Perintah Perubahan tersebut menyajikan suatu perubahan dalam strukrur Harga Satuan Jenis
Pembayaran atau suatu perubahan yang diperkirakan dalam Jumlah Kontrak, Maka Perintah
Perubahan harus dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu Addendum.

S. SERTIFIKAT PENYELESAIAN AKHIR


Bila Pelaksanaan Kegiatan menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua
kewajiban dalam Periode Jaminan, maka Pelaksana Kegiatan harus membuat permohonan
untuk serah terima pertama.
Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah
Terima, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka
Konsultan membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.

T. PERNYATAAN PERHITUNGAN AKHIR


Pelaksana Kegiatan harus membuat permohonan untuk pembayaran perhitungan
akhir, bersama-sama dengan semua rincian pendukung sebagaiman diperlukan oleh Satuan
Kerja Non Vertikal Tertentu Proyek Fisik.

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 47


Usulan Teknis
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Drainase MuaraTebo Kabupaten Tebo (Lanjutan)

Setelah peninjauan kembali oleh Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Proyek Fisik
dan jika diperlukan, amandemen oleh Pelaksana Kegiatan, Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik
akan mengeluarkan suatu pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui untuk pembayaran
oleh Pemberi Tugas.

U. ADDENDUM PENUTUP
Berdasarkan pada rincian Pernyataan Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik mengenal
Perhitungan Akhir, setelah disetujui dan ditanda tangani Pelaksana Kegiatan, Kepala Satuan
Kerja Proyek Fisik akan menyampaikan addendum penutupan tersebut kepada Pemberi
Tugas untuk ditanda tangani bersama-sama dengan Pernyataan Perhitungan Akhir yang
disetujui.

V. DOKUMEN CATATAN PROYEK


Pelaksana Kegiatan harus memelihara suatu catatan yang cermat tentang semua
perubahan dalam Dokumen Kontrak dan Dokumen Catatan Proyek selama pelaksanaan
pekerjaan.

CV. CITRA NUGRAHA KONSULTAN Pendekatan dan Metodologi - 48

Anda mungkin juga menyukai