Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PEMBERIAN BONUS, PEMBAGIAN KEUNTUNGAN, DAN BAGI

HASILTERHADAP MINAT MASYARAKAT MENABUNG DI BANK SYARIAH

ABSTRAK

Penelitian ini dilator belakangi oleh adanya pemberian bonus, pembagian keuntungan dan bagi
hasi, yang terdapat pada lembaga keuangan perbankan syariah. Peneliti ingin meneliti
Bagaimana pengaruh pemberian bonus dan pembagian keuntungan bagi hasilterhadap minat
masyarakat menabung di bank syariah kemudian juga ingin meneliti Apakah pemberian bonus
dan pembagian keuntungan bagi hasil terhadap minat masyarakat menabung di bank syariah,
penelitian ini bersifat regresi berganda adalah model regresi atau prediksi yang melibatkan
lebih dari satu variabel bebas atau prediktor. Istilah regresi berganda dapat disebut juga
dengan istilah multiple regression. Kata multiple berarti jamak atau lebih dari satu variabel.
Kata Kunci: pemberian bonus, pembagian keuntungan, bagi hasil.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada perekonomian suatu Negara, peranan bank begitu penting bagi kegiatan ekonomi,
dapat dikatakan bahwa bank sebagai darahnya perekonomian suatu Negara. Oleh karena itu
kemajuan suatu bank di suatu Negara dapat dijadikan ukuran kemajuan Negara yang
bersangkutan. Semakin maju suatu Negara, maka semakin besar peranan perbankan dalam
mengendalikan Negara tersebut (Kasmir, 2012: 2).
Bedasarkan Undang Undang No.10 tahun 1998 bank adalah suatu badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan ke masyarakat
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
manusia. Menurut Kasmir (2012: 4-5), bank mempunyai kegiatan berupa menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan, menyalurkan dana ke masyarakat dengan
memberikan pinjaman kepada masyarakat yang mengajukan permohonan serta memberikan
jasa- jasa bank lainnya seperti transfer, clearing, inkaso dan lain-lain. Dalam kegiatan
operasionalnya bank dibagi menjadi bank konvensional dan bank syariah.
Konsep bank syariah pada awal tahun 1990-an belum terlalu dikenal dikalangan para
bankir dan regulator. Undang-Undang Perbankan No. 14/1968 belum mengenal istilah bank
syariah. Undang-undang tersebut hanya membolehkan suatu bank beroperasi dengan sistem
bunga. Namun demikian 2 dikarenakan adanya desakan dari masyarakat dan dari berbagai
perkumpulan organisasi Islam, utamanya dari MUI dan ICMI maka Undang-Undang Bank
No. 7/1992 disahkan. Pemerintah kemudian mendukung melalui Peraturan Pemerintah No.
72/1992. Dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut diakui adanya suatu
bentuk bank berbasis bagi hasil. Dengan adanya regulasi tersebut memungkinkan hadirnya
suatu sistem perbankan yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah. Hasilnya, bank
syariah pertama dengan nama Bank Muamalat Indonesia diresmikan pada bulan November
1992. Kehadiran regulasi dan Bank Muamalat Indonesia mengantarkan Indonesia pada
sebuah sistem perbankan yang menganut dual banking system, yakni suatu sistem yang
memungkinkan terjadinya perbankan syariah dan konvensional beroperasi secara bersama-
sama sesuai dengan karakteristiknya masing-masing dalam kerangka sistem perbankan
nasional Indonesia. (Ali Rama dalam The Journal of tauhidinomics. 2015: 107)
Perbankan syariah berkembang dengan sangat pesat, sesuai dengan analisa Prof Khursid
Ahmad dan laporan International Association of Islamic Bank, hingga akhir 1999 tercatat
lebih dari 200 lembaga keuangan Islam yang beroperasi di seluruh dunia, baik di Negara-
Negara berpenduduk muslim maupun di Eropa, Australia dan Amerika (Antonio, 2001:18).

1.2. Rumusan Masalah


 Bagaimana pengaruh pemberian bonus dan pembagian keuntungan bagi hasilterhadap
minat masyarakat menabung di bank syariah?
 Apakah pemberian bonus dan pembagian keuntungan bagi hasil terhadap minat
masyarakat menabung di bank syariah?

1.3. Tujuan Studi


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh variabel pemberian bonus dan pembagian keuntungan bagi
hasilterhadap minat masyarakat menabung di bank syariah
2. Untuk mengetahui apakah jumlah pemberian bonus dan pembagian keuntungan bagi hasil
terhadap minat masyarakat menabung di bank syariah

1.4. Manfaat Studi


Adapun tujuan kegunaan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui sejauh mana mengetahui pengaruh variabel pemberian bonus dan pembagian
keuntungan bagi hasil terhadap minat masyarakat menabung di bank syariah, supaya
dapat dijadikan bahan evaluasi untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam menabung
di bank syariah.
2. Menganalisis signifikansi variabel jumlah pemberian bonus dan pembagian keuntungan
bagi hasil terhadap minat masyarakat menabung di bank syariah, agar bisa dijadikan
acuan dan tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam menstimulasi masyarakat agar lebih
minat untuk menabung di bank syariah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori yang Relevan


 Akad berpola bagi hasil pada prinsipnya, merupakan suatu transaksi yang
mengupayakan suatu nilai tambah (added value) dari suatu kerja sama antar pihak
dalam memproduksi barang dan jasa (Ascarya, 2008:214). Menurut Agustianto
(2005:56), bagi hasil adalah keuntungan atau hasil yang diperoleh dari
pengelolaan dana baik investasi maupun transaksi jual beli yang diberikan
nasabah
 Menurut Sunariyah (2004:80) adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan
sebagai persentase uang perunit waktu
 Menurut Muhammad dalam Ridwan, secara istilah profit sharing merupakan
distribusi beberapa bagian laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Bentuk-
bentuk distribusi ini dapat berupa pembagian laba akhir, bonus prestasi, dan lain-
lain. Dengan demikian, bagi hasil merupakan sistem yang meliputi tata cara
pembagian hasil usaha antara pemilik dana dan pengelola dana.1 Pembagian usaha
ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana, maupun antara bank
dengan nasabah penerima dana.
 Suku bunga merupakan salah satu variabel yang paling banyak diamati dalam
perekonomian. Hampir setiap hari pergerakannya dilaporkan di surat kabar. Suku
bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan untuk dana pinjaman
tersebut (biasanya dinyatakan sebagai persentase pertahun), (Mishkin, 2008:4).
Suku bunga adalah penghasilan yang diperoleh oleh orang- orang yang
memberikan kelebihan uangnya atau surplus spending unit untuk digunakan
sementara waktu oleh orang-orang yang membutuhkan dan menggunakan uang
tersebut untuk menutupi kekurangannya atau defisit spending units (Judisseno,
2005:80-81)

1
Muhammad dan Dwi Suwiknyo, Akuntansi Perbankan Syari‟ah, Yogyakarta: Trust Media, 2009, h. 10.
2.2. Penelitian Terdahulu

Penulis Hasil Perbedaan Persamaan


Edwin Prassetio Berdasarkan  Penelitian  Sama-sama
penelitian diketahui berfokus menggunak
bahwa pada pada seluruh an metode
variabel bagi hasil Indonesia. analisis
mendapatkan hasil  Penelitian regresi.
yang kurang fokus pada 5  Sama sama
signifikan. Oleh variabel saja meneliti
karena itu, pihak yaitu: level tentang bagi
lembaga perbankan nisbah bagi hasil
syariah tangerang hasil,
selatan disarankan penerapan
untuk mengelola akad, citra
dana dengan merek,
semaksimal promosi, dan
mungkin agar bagi kualitas
hasil dan pelayanan
keuntungan yang
diterima nasabah
semakin menignkat
sesuai dengan
nisbah yang telah
ditetapkan.
Sehingga para
nasabah terdorong
lebih jauh untuk
menggunakan jasa
perbankan syariah.
Muh Risky Adi Bagi Hasil  Penelitian  sama sama
Hirmawan berpengaruh berfokus meneliti
terhadap minat pada Bank tentang
nasabah Jateng minat
bertransaksi di Syariah masyarakat
Bank Jateng Cabang kepada bank
Syariah Cabang Surakarta syariah
Surakarta, maka H5
diterima sehingga
apabila prinsip-
prinsip bagi hasil
sesuai dengan
syariah islam maka
minat nasabah
bertransaksi akan
semakin meningkat.
Penelitian ini di
dukung oleh
penelitian dari
Barna (2010),
Irawan (2009), dan
Muchlis (2011).
Roni Andespa Variabel yang  Penelitian  sama sama
mempengaruhi berfokus meneliti
nasabah dalam pada seluruh tentang
mengambil Indonesia. minat
keputusan masyarakat
menabung di bank kepada bank
syariah adalah: usia syariah
dan siklus hidup,
keyakinan dan
sikap, motivasi,
kepribadian dan
konsep diri, gaya
hidup,
pembelajaran,
persepsi, kelompok
acuan, kelas sosial,
peran dan status,
produk, harga,
promosi, distribusi,
budaya dan
keluarga.

2.3. Hipotesis
H0: level pemberian bonus, pembagian keuntungan, dan bagi hasil berpengaruh terhadap
minat masyarakat menabung di bank syariah
H1: level pemberian bonus, pembagian keuntungan, dan bagi hasil tidak berpengaruh
terhadap minat masyarakat menabung di bank syariah.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Regresi berganda adalah model regresi atau prediksi yang melibatkan lebih dari satu
variabel bebas atau prediktor. Istilah regresi berganda dapat disebut juga dengan istilah multiple
regression. Kata multiple berarti jamak atau lebih dari satu variabel.

Penelitian menggunakan Uji Regresi Berganda dengan Rumus Regresi Linier berganda
menurut Sugiyono (2012).

Y = α + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 +  Dimana:

Y = Minat menabung

α = Konstanta

β = Koefisien regresi

X1 = Pemberian bonus

X2 = Pembagian keuntungan

X3 = Bagi hasilterhadap

 = Standar Error

3.2. Jenis-jenis Sumber Data

Data yang digunakan bersifat sekunder yang didapat dari website resmi Badan Pusat
Statistik

3.3. Teknik Pengumpulan

Data yang digunakan bersifat sekunder dari Bank Mandiri dan website resmi Badan Pusat
Statistik

3.4. Teknik Analisis


Teknik analisis menggunakan metode analisis regresi berganda menggunakan aplikasi SPSS,
regresi berganda adalah model regresi berganda jika variabel terikatnya berskala data interval
atau rasio (kuantitatif atau numerik). Sedangkan variabel bebas pada umumnya juga berskala
data interval atau rasio. Namun ada juga regresi linear dimana variabel bebas menggunakan skala
data nominal atau ordinal, yang lebih lazim disebut dengan istilah data dummy. Maka regresi
linear yang seperti itu disebut dengan istilah regresi linear dengan variabel dummy.

Y = α + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 +  Dimana:

Y = Minat menabung

α = Konstanta

β = Koefisien regresi

X1 = Pemberian bonus

X2 = Pembagian keuntungan

X3 = Bagi hasilterhadap

 = Standar Error

3.5. Teknik Validasi

Metode pengujian instrumen/kuesioner dalam penelitian ini menggunakan uji validitas


dan uji reliabilitas.

a. Uji Validitasa.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butirbutir dalam suatu daftar pernyataan
dalam mendefi nisikan suatu variabel. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan komputer program SPSS 17. Pengukuran ini akan menggunakan korelasi
product moment pearson. Tingkat signifi kan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebesar 5%. Item data dikatakan valid jika nilai hitung r > tabel r (Yarnest,2014:65)
b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas untuk mengukur konsistensi kuesioner dalam mengukur suatu konstruk yang
sama atau stabilitas kuesioner jika digunakan dari waktu ke waktu. Menurut Imam Ghozali
(2005), suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik yang akan digunakan dalam
pengujian ini adalah Cronbach Alpha. Tingkat signifi kan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebesar 60%. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha lebih besar dari 0.6 (Yarnest : 67, 2004).
Daftar Pustaka
 Yamit, Zulian. (2002). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Penerbit
Ekonesia.
 Muhammad. (2008). Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah: Strategi
Memaksimalkan Return dan Meminimalkan Return Pembiayaan di 163 Bank Syariah
sebagai Akibat Masalah Agency. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada..
 Rama, Ali, (2013). Perbankan Syariah Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Jurnal,
Signifikan Vol. 2 No. 1. Jakarta.
 Ismaniyati, N. S. (2013). Perbankan Syariah dalam Perspektif Hukum Ekonomi.
Bandung: CV Mandar Maju.

Anda mungkin juga menyukai