Oleh : WAHYUNI
NIM : 201712071
i
ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP NY.A UMUR 25 TAHUN P1A0
3 HARI POSTPARTUM DENGAN PENATALAKSANAAN PUTING
SUSU LECET DENGAN PEMBERIAN AIR DAUN
PEPPERMINT DI PMB LISNANI ALI, S.ST TELUK BETUNG
TIMUR BANDAR LAMPUNG TAHUN 2020
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan
pada Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila
Oleh : WAHYUNI
NIM : 201712071
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Tugas Akhir
Oleh :
WAHYUNI
NIM : 201712071
Menyetujui,
Pembimbing Akademik
Mengetahui,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir
Oleh
WAHYUNI
NIM : 201712071
Penguji I Penguji II
Mengetahui :
Ketua Sidang
iv
SURAT PERNYATAAN
Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan
WAHYUNI
NIM : 201712071
v
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Wahyuni
Tempat Tanggal Lahir : Kisam jaya suoh 26 Oktober 1998
Agama : Islam
Alamat : Desa Sinar Harapan, Kecamatan Talang Padang,
Kabupaten : Tanggamus
Provinsi : Lampung
No. Telpon : 082289002020
E-mail : wahyuni.26.1998@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
1. SDN 2 Sinar Semendo (Desa Sinar Semendo Kecamatan Talang Padang
Kabupaten Tanggamus, Tahun 2011)
2. SMPN 2 Talang Padang (Desa Negri Agung Kecamatan Talang Padang
Kabupaten Tanggamus, Tahun 2014)
3. SMAN 1 Talang Padang (Desa Banjar Sari Kecamatan Talang Padang
Kabupaten Tanggamus, Tahun 2017)
4. Saat ini penulis sedang mengikuti pendidikan semester VI Program Studi DIII
Kebidanan STIKES Adila di Kota Bandar Lampung Tahun 2019/2020.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat dan rahmat-Nya
sehingga dapat menyelesaikan Proposal Tuga Akhir yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Terhadap Ny.A Umur 25 Tahun P1A0 3 Hari Postpartum Dengan
Penatalaksanaan Puting Susu Lecet Dengan Pemberian Air Daun Peppermint Di
PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk betung Timur Bandar Lampung Tahun 2020”,
sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada
Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar
Lampung.
Dalam hal ini penulis dapat mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu
pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :.
1. Ibu Sutriningsih, S.ST.,M.Keb Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Adila
2. Ibu Yuhelva Destri, SKM.,M.Kes selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila yang telah memberikan kesempatan menyusun
Laporan Tugas Akhir ini, sekaligus Pembimbing yang telah memberikan bimbingan sehingga
Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
3. Ibu Lisnani Ali, S.ST yang telah memberikan izin tempat pengambilan kasus
dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir di PMB Lisnani Ali Teluk Betung Timur Bandar
Lampung.
4. Kedua Orang Tua yang telah membiayai dan memberikan dukungan sehingga
penulis dapat melaksanakan pendidikan dengan baik
5. Robby Triwahyudi seseorang yang selalu memberikan semangat dan dukungan
serta motivasi dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
6. Rekan seangkatan dan pihak-pihak yang terkait dan banyak membantu dalam
penyusunan proposal tugas akhir ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal baik
yang telah diberikan dan semoga proposal tugas akhir ini berguna bagi semua
pihak yang memanfaatkan.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
C. Tujuan ...................................................................................................... 4
D. Manfaat .................................................................................................... 6
viii
G. Jadwal Pelaksanaan.....................................................................................................35
BAB V PENUTUP
A. Simpulan.........................................................................................................................66
B. Saran................................................................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
ix
DAFTAR SINGKATAN
MmHg Mg
O2
: Milimeter Hidrogenium
TBJ
: Miligram
TD
: Oksigen
TP
: Tafsiran Berat Janin
TTD
: Tekanan Darah
PMS
: Tafsiran Persalinan
PUS
: Tablet Tambah Darah
PX
: Penyakit Menular Seksual
PPV
: Pasangan Usia Subur
RS
: Prosesus Xiphoideus
SOAP
: Perdarahan Per Vaginam
TBC
: Rumah Sakit
TFU
: Subjektif, Objektif, Assesment, Planning
TT
: Tubercullosis
TTV
: Tinggi Fundus Uteri
UUK
: Tetanus Toxoid
USG
: Tanda-Tanda Vital
WHO
: Ubun-Ubun Kecil
: Ultrasonografi
: World Health Organization
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
C. Tujuan ...................................................................................................... 4
D. Manfaat .................................................................................................... 6
BAB V PENUTUP
A. Simpulan.........................................................................................................................70
B. Saran................................................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASI sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat diberikan
oleh seorang ibu pada anak yang baru dilahirkan. Komposisinya berubah
sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap saat, yaitu kolostrum pada hari 1-3
(Prawirohardjo, 2016)
1,5 juta bayi meninggal dunia karena tidak diberi ASI secara eksklusif yaitu
2015)
Data cakupan bayi mendapat ASI Eksklusif sebesar 61,33%. Angka tersebut
sudah melampaui targer Renstra tahun 2017 yaitu 44%. Persentase tertinggi
Proses mulai menyusui terbanyak terjadi pada 1-6 jam setelah kelahiran
(35,2%) dan kurang dari 1 jam (inisiasi menyusu dini) sebesar 34,5%.
Sedangkan proses mulai menyusui terendah terjadi pada 7-23 jam setelah
kelahiran yaitu sebesar 3.7%. mengacu pada target restra pada tahun
1
2015 yang sebesar 39%, maka secara nasional cakupan pemberian ASI
ekslusif pada bayi usia kurang dari enam bulan sebesar 55,7% belum
Puting susu lecet terjadi pada masa nifas hari ketiga, masa nifas atau masa
(42 hari) setelah itu. Periode pasca persalinan meliputi masa transisi krisis
bagi ibu, bayi, dan keluarga nya secara fisiologis, emosional dan sosial.
(Prawirohardjo, 2016)
Penyebab puting susu lecet yaitu teknik menyusui yang tidak benar, puting
susu terpapar oleh sabun, krim, alkohol atau pun zat iritan lain saat ibu
membersihkan puting susu, moniliasis pada mulut bayi yang menular pada
puting susu ibu, bayi dengan tali lidah pendek (frenulum lingue), cara
Terjadi nya puting susu lecet merupakan masalah yang sering terjadi saat
celah. Biasanya keadaan ini terjadi dalam minggu pertama setelah bayi lahir
dengan insiden sekitar 31% ibu primipara dan 23% ibu multipara. Masalah
ini dapat hilang dengan sendirinya jika ibu merawat payudara dengan baik
sejak hari pertama. Kontak kulit antara ibu dan bayi sesegra mungkin setelah
2
kelahiran bayi, setidaknya dalam satu atau dua jam pertama, akan
Penggunaan air daun peppermint secara topikal pada ibu menyusui lebih
dengan terjadinya lecet puting susu pada ibu nifas”, hal ini berarti terdapat
BPM Wirahayu Panjang pada tahun 2015. Oleh karena OR (3,879) lebih
besar dari pada 1 maka dapat disimpulkan bahwa teknik menyusui adalah
faktor yang mempengaruhi kejadian lecet puting susu pada ibu nifas.
(Risneni, 2015)
Air Daun Peppermint Di PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung Timur
B. Rumusan Masalah
Dengan Air Daun Peppermint Di PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung Timur Bandar Lampung Tahun 2020
2. Tujuan Khusus
25 Tahun P1A0 3 Hari Postpartum Dengan Penatalaksanaan Puting Susu Lecet Dengan
Penggunaan Air Daun Peppermint Di PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung Timur Bandar
25 Tahun P1A0 3 Hari Postpartum Dengan Penatalaksanaan Puting Susu Lecet Dengan
Penggunaan Air Daun Peppermint Di PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung Timur
4
Umur 25 Tahun P1A0 3 Hari Postpartum Dengan Penatalaksanaan
PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung Timur Bandar Lampung Tahun
2020.
Air Daun Peppermint Di PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung Timur
kebidanan yang telah dilakukan pada ibu nifas terhadap Ny.A Umur
Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung Timur Bandar Lampung Tahun 2020.
5
D. Manfaat Penelitian
lecet
c. Bagi Masyarakat
lecet
d. Bagi penulis
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Masa Nifas atau puerpurium berasal dari bahasa latin yaitu dari kata
“puer” yang artinya bayi dan “parous” yang berarti melahirkan. Definisi
masa nifas adalah masa dimana tubuh ibu melakukan adaptasi pasca
sebelum hamil. Masa ini dimulai setelah plasenta lahir, dan sebagai
penanda berakhirnya masa nifas adalah ketika alat alat kandungan sudah
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Sebagai acuan, rentang masa nifas
ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
Tujuan dari pemberian asuhan kebidanan pada masa nifas adalah sebagai
berikut:
7
1) Mendeteksi adanya perdarahan masa nifas.
Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis harus
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
8
melakukan tindakan sesuai dengan standar pelayanan pada
c) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum
sebelum menyusui).
c) Apabila puting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada
sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan mulai dari puting
9
c. Peran bidan pada masa nifas
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis baik ibu maupun bayinya. Oleh karena itu ibu nifas dengan
sebagai berikut.
a) Memberi dukungan yang terus menerus selama masa nifas yang baik dan
sesuai dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama
b) Sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara fisik dan
psikologis
rasaa nyaman.
perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta memperbaiki
proses pemulihan, serta mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
10
d. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas
kunjungan yang dilakukan hal ini untuk menilai status ibu dan bayi baru
perdarahan berlanjut.
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah
b. 6 hari persalinan
fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
11
2) Menilai adanya tanda-tanda, demam, infeksi, dan perdarahan
abnormal.
5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan tali
pusat, serta menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
alami.
Sedangkan menurut kemenkes RI tahun 2020 kunjungan masa nifas selama social distancing
persalinan
pasca persalinan
12
d. KF 4 : pada periode 29 (dua puluh sembilan) sampai dengan 42
a) Puerperium Dini
b) Puerperium Intermediate
c) Remote Puerperium
(Rukiyah, 2014)
kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram, dan saat menyusui 800
gram. Payudara disebut pula glandula mamalia yang ada baik pada
13
pada fascia superficialis dinding rongga dada yang disa
tergantung pada stadium perkembangan dan umur. Tidak jarang salah satu payudara
1) Kauda Aksilaris
2) Areola
14
lubang-lubang kecil yang merupakan muara dari duktus
berikut.
1) Aveoli.
15
darah. Payudara terdiri atas 15-20 lobus. Masing-
laktiferus).
2) Duktus laktiferus
3) Ampulla
menurun.Penurunankadarestrogenini
16
memungkinkan naiknya kadar proraktin dan produksi
(Soetjiningsih, 2013)
b. Proses Laktasi
17
2. Pengeluaran ASI (Oksitosin) atau reflex aliran (Let Down Reflek)
Pengeluaran ASI (Oksitosin) adalah reflek aliran yang timbul akibat perangsangan putting
susu dikarenakan hisapan bayi. Pengeluaran oksitosin selain dipengaruhi oleh hisapan bayi,
1) Melihat bayi
3) Mencium bayi
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan
1. ASI
sangat tepat untuk pertumbungan bayi, sehingga tidak mungkin ditiru oleh buatan manusia
18
d) Komposisi ASI tidak sama dan waktu ke waktu karena konsep kerja
sebagai berikut :
bayi dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu sampai 6 bulan
sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama dua minggu, volume
air susu bertambah banyak dan berubah warna, serta komposisinya. Kadar imunoglobulin dan
19
Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak menggumpal bila
dipanaskan. Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima
Pada seorang ibu yang hamil dikenal dua reflex yang masing-masing
a. Reflex prolaktin
membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu yang menyusui akan
prolaktin.
20
b. Reflex let down
1. Melihat bayi
3. Mencium bayi
bantuan lidah akan ditarik lebih jauh dan rahang menekan kalang
payudara di belakang putting susu yang pada saat itu sudah terletak
pada langit-langit
Pada saat air susu keluar dari putting susu, akan disusul dengan
21
f. Keunggulan Memberi ASI
a. Mengandung semua zat gizi dalam susunan dan jumlah yang cukup
g. Manfaat Menyusui
disebabkan trauma pada puting susu saat menyusui, selain itu dapat pula
2013).
22
b. Puting susu lecet dapat disebabkan oleh trauma saat menyusui. Dapat
juga karena teknik menyusui yang tidak benar, puting susu terpapar oleh
sabun, krim, alkohol atau pun zat iritan lain saat ibu membersihkan
puting susu, moniliasis pada mulut bayi yang menular pada puting susu
c. Pencegahan
1) Tidak membersihkan putting susu dengan sabun, alcohol, krim, atau zat-
2) Sebaiknya tidak melepaskan putting dari hisapan bayi pada saat bayi
selesai menyusui, tidak dengan memaksa menarik putting, tetapi dengan menekan dagu bayi
3) Posisi menyusui harus benar, yaitu bayi harus menyusu sampai ke kalang
d. Penatalaksanaan
Saat putting susu dalam kedaan lecet dan kadang-kadang retak- retak
1) Terus berikan ASI pada bagian luka yang tidak begitu sakit.
lebih 1x24 jam dan biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 2x24 jam.
23
4) Cuci payudara sekali saja dalam sehari-hari dan tidak dibenarkan dalam
8) Bila terasa sangat sakit boleh minum obat pengurang rasa sakit
(Maritalia, 2014)
11) Tetap mengeluarkan ASI lalu oleskan pada puting yang lecet dan
biarkan kering
13) Penggunaan air peppermint secara topikal pada ibu menyusui lebih
efektif, minyak peppermint telah banyak digunakan, baik dalam makanan maupun untuk
puting susu menjadi lecet dan ASI tidak keluar secara optimal
menyusu.
24
1) Bayi nampak tenang.
5) Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak
yang masuk.
saja), lingkar areola atas terlihat lebih banyak bila dibandingkan dengan lingkar areola
bawah.
12) Telinga dan lengam bayi terletak pada satu garis lurus.
14) Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang disertai
4. Jurnal terkait
25
Peppermint juga memiliki efek antimikroba karena mengandung
lecet pada ibu postpartum yang diberi peppermint adalah antara 5.4-6.5
Ibu Nifas
Faktor terbesar terjadinya lecet puting susu pada ibu nifas adalah
3. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Puting Susu Lecet Di BPM
tentang personal hygiene, istirahat sesuai ritme tidur bayi, KIE tentang
26
B. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
2018).
berikut.
pasien.
27
c. Identifikasi diagnosis atau masalah potensial
penanganan segera
f. Pelaksanaan perencanaan
28
g. Evaluasi
a) Data Subjektif
atau masalah.
b) Data Objektif
pemeriksaan fisik.
d) Perencanaan
29
C. Alur Pikir
Masa Nifas
Masalah
Teratasi
30
BAB III
pendekatan studi kasus (Studi penelaah kasus). Studi kasus dilakukan dengan
cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu yang terdiri dari unit tunggal.
Unit tunggal disini dapat berarti satu orang, sekelompok penduduk terkena,
daerah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik
dari segi yang berhubungan dengan kasus itu sendiri faktor-faktor yang
kasus maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atas
Laporan tugas akhir ini menggunakan jenis laporan case study (Studi
penelaah kasus), karena dalam proposal tugas akhir ini hanya meneliti suatu
kasus, yang terdiri dari unit tunggal yaitu terhadap Ny.A dengan
Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilakukan oleh peneliti dalam
31
Dalam penelitian ini lokasi penelitian bertempatan di PMB Lisnani Ali,
S.ST Teluk Betung Timur Bandar Lampung Tahun 2020. Waktu dalam
C. Subjek Penelitian
(Sugiyono, 2017) Subjek dalam laporan tugas akhir ini adalah Ny.A dengan
D. Jenis Data
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diambil secara langsung dari objek/subjek
2. Data Sekunder
1. Wawancara
(Notoatmodjo, 2018)
32
Wawancara terpimpin yaitu dilakukan berdasarkan pedoman-pedoman
a) Auto Anamnesis
b) Allo Anamnesis
2. Observasi
tersusun dari berbagai proses biologi dan psikologis, dua diantara yang
2017).
33
Dalam Laporan Tugas Akhir ini peneliti melakukan observasi dan
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah data yang berkaitan dengan kajian teoritis dan
referensi lain yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang
Dalam Laporan Tugas Akhir ini studi pustaka yang dipakai oleh penulis
Dalam laporan tugas akhir ini studi pustaka yang dipakai oleh penulis
4. Studi Dokumentasi
Dokumen asli tersebut dapat berupa gambar, tabel, atau daftar periksa
Dalam laporan tugas akhir ini peneliti mengambil data yang berasal
5. Pemeriksaan Fisik
34
Pemeriksaan fisik pada ibu post partum dilakukan untuk mendapatkan
F. Analisis Data
G. Jadwal Pelaksanaan
Waktu
No Kegiatan
April Mei Juni Juli Agust Sep
tugas akhir
3 Ujian proposal
4 Pelaksanaan asuhan
Oleh : Wahyuni
Tanggal : 16 Agustus 2020
Pukul : 15:00 wib
I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Identitas a. Biodata
Istri Suami
Lampung
3. Riwayat kesehatan
36
a. Riwayat kesehatan sekarang
DM : Tidak ada
DM : Tidak ada
DM : Tidak ada
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat obstetrik
a. Riwayat haid
37
Menarche : 14 tahun
Siklus : 30 hari
Lama : 8 hari
Panjang badan : 50 cm
Makan: ibu makan 3 kali sehari dengan porsi ½ centong nasi, sayur
38
BAB : 1-2 kali/hari
g. Psikososial
B. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
TTV
Nadi : 72 x/ menit
Pernapasan : 22 x/ menit
0
Suhu : 37,0 C
39
2. Pemeriksaan fisik a. Kepala
Wajah
b. Mata
Simetris : Ya
Sklera : Putih
c. Hidung
Simetris : Ya
Kebersihan : Bersih
d. Mulut
Lidah : Bersih
e. Telinga
Simetris : Ya
f. Leher
40
g. Dada
Payudara
Simetris : Ya
Pembesaran : Ada
Pengeluaran : Ada
h. Abdomen
Uterus
Kontraksi : Baik
i. Anogenital
Bau : Amis
41
Perinium Anus
: Tidak ada laserasi : Tidak ada hemmoroid
j. Ekstremitas Atas
Bentuk: Simetris
Bawah
Bentuk :Simetris
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Darah
HB : Tidak dilakukan
2) Urine
a. Ibu
Penolong : Bidan
Lama persalinan
42
Catatan waktu
Kala II : 30 menit
Kala IV : 2 jam +
9 jam 15 menit
Plasenta
Ukuran : 20 cm
b. Bayi
Nilai apgar :9
postpartum Dasar
Data subjektif : Ibu mengatakan ini kelahiran anak pertamanya dan tidak
pernah keguguran.
43
Ibu mengatakan anaknya lahir tanggal 14 Agustus 2020
celah
Data objektif :
TTV :
Suhu : 37,0 C
Tidak ada
44
V. Perencanaan
3. Ajarkan kepada ibu cara melakukan tenik menyusui yang baik dan benar
5. Anjurkan ibu untuk mengonsumsi nutrisi serta cairan yang cukup dan
7. Cara penyembuhan putting susu lecet dari jurnal yaitu dengan cara
mengoleskan secara topical air daun peppermint pada puting yang lecet
VI. Pelaksanaan
susu lecet.
seperti tidur pada malam hari sebanyak 5-6 jam dan pada siang hari sebanyak 30 menit - 1
jam/ hari.
3. Mengajarkan kepada ibu cara tehnik menyusi yang baik dan benar yaitu
sebagai berikut:
b) Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, kemudian duduk dan
45
c) Bayi diletakan menghadap ke ibu dengan posisi menyanggah
d) Jangan hanya leher dan bahunya saja. Kepala dan tubuh bayi lurus
h) Letkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara
ibu, mulut bayi terbuka lebar, dan bibir bawah bayi membuka lebar.
4. Memberitahu ibu untuk tetap menyusui bayinya yaitu setiap 2 jam dan
5. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi nutrisi serta cairan yang cukup dan
makanan yang bergizi seperti nasi, sayur hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, telur, tempe,
tahu, daging, ikan laut, dan memperbanyak minum air putih minimal 5-6 gelas/hari untuk
membantu memperbanyak produksi ASI dan menambah energi ibu selama menyusui.
7. Cara penyumbuhan putting susu lecet dari jurnal, ambil daun peppermint
46
dengan cara doble boiler, tunggu air dingin setelah itu oleskan di bagian
Agustus 2020
VII. Evaluasi
3. Ibu sudah mengerti tentang tehnik menyusui yang baik dan benar
5. Ibu sudah mengerti tentang kebutuhan nutrisi serta cairan dan makanan
yang bergizi
7. Ibu bersedia melakukan pengolesan air daun peppermint pada puting yang
lecet
2020
47
MATRICK
PNC II
Tgl/jam
Data Subjektif Data objektif Analisis dan interpretasi Perencanaan
Kunjungan
16 Agustus 2020/ 1. Ibu mengatakan 1. Pemeriksaan umum Diagnosis : Ny.A Umur 1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
15:00 wib payudara masih Keadaan umum: baik 25 tahun P1A0 4 hari
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu
lecet dan masih kesadaran: postpartum dengan
terasa nyeri composmentis keadaan putting susu lecet masih mengalami putting susu lecet namun keadaanya
emosional: stabil
sudah sedikit membaik.
2. Ibu mengatakan 2. TTV Masalah : Puting susu
asinya sudah keluar TD: 110/70 mmHg lecet Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
namun masih sedikit P: 20 X/menit
2. Mengkaji ibu tentang tehnik menyusui yang baik dan benar.
N: 84 x/ menit Kebutuhan :
0 Ibu mengatakan telah melakukan tehnik menyusui yang
S:36,5C Memperbaiki teknik
3. Terdapat lecet pada menyusui yang benar baik dan benar dengan cara:
bagian putting susu ibu dan pemberian air daun
a. Sebelum ibu menyusui cuci tangan yang bersih dengan
Areola: peppermint
hiperpigmentasi sabun
4. Kontraksi uterus: baik b. perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting,
5. TFU: 3 jari di bawah kemudian duduk dan berbaring dengan santai.
pusat c. Bayi diletakan menghadap ke ibu dengan posisi
6. Pengeluaran
menyanggah
pervaginam: lochea
d. jangan hanya leher dan bahunya saja. Kepala dan tubuh
sanguinolenta warna
merah kekuningan bayi lurus
e. hadapkan bayi kedada ibu, sehingga hidung bayi
berhadapan dengan puting susu. Dekatkan tubuh bayi ke
tubuh ibu
f. menyentuh bibir bayi ke putting susunya dan menunggu
sampai mulut bayi terbuka lebar.
48
g. Segera dekatkan bayi kepayudara sedemikian rupa, sehingga bibir
bawah bayi terletak dibawah putting susu.
h. Letkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara
ibu, mulut bayi terbuka lebar, dan bibir bawah bayi membuka lebar
Ibu bersedia melakukan tehnik menyususi yang baik dan benar.
3. Kaji ibu tentang nutrisi serta cairan dan makanan yang bergizi. Mengkaji
ibu tentang nutrisi serta cairan dan makanan yang bergizi.
Ibu mengatakan sudah mengonsumsi nutrisi serta cairan dan
makanan yang bergizi seperti nasi, sayuran hijau, ikan, telur, tahu
dan tempe, minum air putih minimal 5-6 gelas/hari.
4. Kaji ibu untuk menyusui bayinya secara on demand
Mengkaji ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin atau
setiap 2 jam secara terus-menerus.
Ibu sudah menyusui bayinya secara on demand
5. Kaji ibu tentang kebutuhan istirahat tidur yang cukup. Mengkaji ibu
tentang istirahat tidur yang cukup.
Ibu mengtakan tidur 5-6 jam pada malam hari dan 30 menit - 1 jam
pada siang hari.
49
6. Evaluasi ibu tentang cara membersihkan payudara Mengevaluasi ibu cara
membersihkan payudara yaitu
tidak membersihkan payudara dengan sabun, alcohol atau
zat iritan lainnya karena dapat menghambat proses
penyembuhan pada puting susu ibu
Ibu sudah membersihkan payudara tidak menggunakan
sabun, alcohol, atau zat iritan lainnya.
7. Kaji ibu pengolesan air daun peppermint
Ibu mengatakan pertama, ambil daun peppermint segar, dapatkan
segelas daun mint di cuci bersih, masak dengan cara doble
boiler, tunggu air dingin setelah itu oleskan di bagian areola
sampai putting .
Ibu bersedia melakukan pengolesan air daun pepperrmint, sehari
1x pada malem saat ibu mau tidur dilakukan pengolesan air daun
peppermint
55 50
Matrick
PNC III
Tgl/jam kunjungan Data Subjektif Data objektif Analisis dan interpretasi Perencanaan
17 Agustus 2020/ 1. Ibu mengatakan 1. Pemeriksaan umum Diagnosis : Ny.A Umur 1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
10:00 wib payudara masih Keadaan umum: baik 25 tahun P1A0 4 hari
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa
terasa nyeri kesadaran: composmentis postpartum dengan putting
2. Ibu mengatakan keadaan emosional: stabil susu lecet ibu masih mengalami putting susu lecet namun
asinya sudah 2. TTV
keadaanya sudah sedikit membaik.
namun belum TD: 110/80 mmHg Masalah : Puting susu
lancar P: 22 X/menit lecet Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
N: 84 x/ menit
0
S: 36,5 C 2. Mengkaji ibu tentang tehnik menyusui yang baik
Kebutuhan : Memperbaiki
3. Masih terdapat lecet dan benar. Ibu mengatakan telah melakukan
teknik menyusui yang
pada bagian putting
benar dan pemberian air tehnik menyusui yang baik dan benar dengan cara:
susu ibu
daun peppermint
Areola: hiperpigmentasi a. Sebelum ibu menyusui cuci tangan yang bersih
4. TFU: pertengahan pusat dan dengan sabun
simpisis b. Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting,
5. Pengeluaran pervaginam:
kemudian duduk dan berbaring dengan santai.
lochea sanguinolenta warna
c. Bayi diletakan menghadap ke ibu dengan posisi
merah kekuningan, tidak ada
menyanggah
tanda-tanda infeksi
d. Jangan hanya leher dan bahunya saja. Kepala
dan tubuh bayi lurus
e. Hadapkan bayi kedada ibu, sehingga hidung
bayi berhadapan dengan puting susu. Dekatkan
tubuh bayi ke tubuh ibu
f. Menyentuh bibir bayi ke putting susunya dan
menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
g. Segera dekatkan bayi kepayudara sedemikian
rupa, sehingga bibir bawah bayi terletak
dibawah putting susu.
51
h. Letak kan mulut bayi dengan benar yaitu dagu
menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar, dan bibir bawah bayi membuka lebar
Ibu bersedia melakukan tehnik menyususi yang
baik dan benar.
3. Kaji ibu tentang nutrisi serta cairan dan makanan yang
bergizi.
Mengkaji ibu tentang nutrisi serta cairan dan
makanan yang bergizi.
Ibu mengatakan sudah mengonsumsi nutrisi serta
cairan dan makanan yang bergizi seperti nasi,
sayuran hijau, ikan, telur, tahu dan tempe, minum
air putih minimal 5-6 gelas/hari.
4. Kaji ibu untuk menyusui bayinya secara on demand
Mengkaji ibu untuk tetap menyusui bayinya
sesering mungkin atau setiap 2 jam secara terus-
menerus.
Ibu sudah menyusui bayinya secara on demand
5752
5. Evaluasi ibu tentang cara membersihkan
payudara
Mengevaluasi ibu cara membersihkan
payudara yaitu tidak membersihkan
payudara dengan sabun, alcohol atau zat iritan
lainnya karena dapat menghambat proses
penyembuhan pada puting susu ibu
Ibu sudah membersihkan payudara tidak
menggunakan sabun, alcohol, atau zat iritan
lainnya.
6. Kaji ibu pengolesan air daun peppermint
Ibu mengatakan pertama, ambil daun peppermint
segar, dapatkan segelas daun mint di cuci bersih,
masak dengan cara doble boiler, tunggu air dingin
setelah itu oleskan di bagian areola sampai putting
Ibu bersedia melakukan pengolesan air daun
pepperrmint, sehari 1x pada malem saat ibu mau
tidur dilakukan pengolesan air daun peppermint
7. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan ulang.
Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan ulang
pada tanggal 18 Agustus 2020
Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan ulang
53
pada tanggal 18 Agustus 2020.
Matrick
PNC IV
54
55
B. PEMBAHASAN
Dalam Studi kasus ini penulis akan membahas tentang manajemen Asuhan
Kebidanan pada masa nifas Ny.A P1A0 yang diakukan pada tanggal 16
a. Pengkajian
Data subjektif
1) Keluhan utama
yang disebabkan trauma pada puting susu saat menyusui, selain itu
2018).
a) Tinjauan kasus
b) Pembahasan
Data objektif
a. Keadaan umum
1) Tinjauan teori
a) Tekanan darah
postpartum
b) Suhu badan
Satu hari (24 jam) postpartum suhu badan akan naik sedikit (37,5-
0
38 C) sebagai akibat infeksi akibat sumbatan pada payudara
c) Nadi
d) Pernapasan
dan denyut nadi. Bila suhu tidak normal, pernapasan juga akan
napas.
2) Tinjauan Kasus
O
Kunjungan 3 hari postpartum TD Ny. A 100/80 mmHg, S:37,8 C,
N: 72 x/ m, RR: 22 x/ m.
O
Kunjungan 4 hari postpartum TD Ny. A 110/80 mmHg, T: 37,8 C,
O
Kunjungan 5 hari postpartum TD Ny. A 110/90 mmHg, T: 37,8 C,
3) Pembahasan
b. Pemeriksaan fisik
1) Payudara
a) Tinjauan Teori
b) Pembahasan
yang ada dan didapatkan hasil ibu mengalami puting susu lecet
b. Interpretasi Data
1) Anamnesa
a) Tinjauan teori
b) Tinjauan kasus
lecet.
c) Pembahasan
2) Masalah
a) Tinjauan teori
b) Tinjauan kasus
teratasi
59
c) Pembahasan
3) Kebutuhan
a) Tinjauan teori
b) Tinjauan kasus
peppermint
peppermint
teratasi
c) Pembahasan
1) Tinjauan teori
2) Tinjauan kasus
3) Pembahasan
1) Tinjauan teori
Pada langkah ini dilakukan tindakan segera oleh bidan atau dokter
tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Biasanya pda
2) Tinjauan kasus
peppermint.
3) Pembahasan
kebutuhan Ny.A
e. Perencanaan
1) Tinjauan teori
Hidayat, 2013)
2) Tinjauan kasus
3. Ajarkan kepada ibu cara melakukan tenik menyusui yang baik dan
benar
7. Cara penyembuhan putting susu lecet dari jurnal yaitu dengan cara
benar
5. Cara penyembuhan putting susu lecet dari jurnal yaitu dengan cara
3. Anjurkan ibu tentang nutrisi serta cairan dan makanan yang bergizi.
3) Pembahasan
sesuai dengan kebutuhan Ny.A pada masa nifas supaya masa nifas
f. Pelaksanaan
1) Tinjauan teori
2) Tinjauan kasus
cukup seperti tidur pada malam hari sebanyak 5-6 jam dan pada siang hari sebanyak 30 menit
- 1 jam/ hari.
3. Mengajarkan kepada ibu cara tehnik menyusi yang baik dan benar
d) jangan hanya leher dan bahunya saja. Kepala dan tubuh bayi
lurus
payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar, dan bibir bawah bayi membuka lebar.
cukup dan makanan yang bergizi seperti nasi, sayur hijau, buah-buahan, kacang-kacangan,
telur, tempe, tahu, daging, ikan laut, dan memperbanyak minum air putih minimal 5-6
gelas/hari untuk membantu memperbanyak produksi ASI dan menambah energi ibu selama
menyusui.
masak dengan cara doble boiler, tunggu air dingin setelah itu
2. Mengajarkan kepada ibu cara tehnik menyusi yang baik dan benar
d) Jangan hanya leher dan bahunya saja. Kepala dan tubuh bayi
lurus
payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar, dan bibir bawah bayi membuka lebar.
66
cukup dan makanan yang bergizi seperti nasi, sayur hijau, buah-buahan, kacang-kacangan,
telur, tempe, tahu, daging, ikan laut, dan memperbanyak minum air putih minimal 5-6
gelas/hari untuk membantu memperbanyak produksi ASI dan menambah energi ibu selama
menyusui.
peppermint segar, dapatkan segelas daun mint,di cuci bersih, masak dengan cara doble boiler,
tunggu air dingin setelah itu oleskan di bagian areola sampai putting
17 Agustus 2020
sudah teratasi
cukup dan makanan yang bergizi seperti nasi, sayur hijau, buah-buahan, kacang-kacangan,
telur, tempe, tahu, daging, ikan laut, dan memperbanyak minum air putih minimal 5-6
gelas/hari untuk
67
cukup seperti tidur pada malam hari sebanyak 5-6 jam dan pada siang hari sebanyak 30 menit
- 1 jam/ hari.
3) Pembahasan
g. Evaluasi
1) Tinjauan teori
2) Tinjauan kasus
3. Ibu sudah mengerti tentang tehnik menyusui yang baik dan benar
2. Ibu sudah mengerti tentang tehnik menyusui yang baik dan benar
Agustus 2020
3) Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Ny.A yaitu pada kunjungan I data subjektif ibu mengatakan puting susu luka/lecet dan sedikit
terasa perih dan data objektif puting susu ibu terlihat retak dan terbentuk celah, kunjungan II
data subjektif ibu mengatakan puting susu sudah sedikit membaik dan puting susu yang
terasa perih sudah sedikit berkurang dan data objektif puting susu ibu sudah sedikit sembuh,
dan kunjungan III data subjektif ibu mengatakan puting sudah sangat membaik, data objektif
Kunjungan I : Diagnosis : Ny.A umur 25 tahun P1A0 3 hari postpartum Masalah : Puting
susu lecet
postpartum
Masalah : Teratasi
terhadap Ny.A terdapat identifikasi diagnosa dan masalah potensial pada kunjungan I dan
kunjungan II yaitu, puting susu lecet dan pada kunjungan III terdapat identifikasi diagnosa
memerlukan penanganan segera terhadap Ny.A kunjungan I, II, dan III tidak terdapat
identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera, karena pada kasus Ny.A tidak
pendokumentasian dari asuhan yang telah dilakukan dengan menggunakan 7 langkah Varney
dan SOAP.
72
B. SARAN
diklinik bersalin.
3. Bagi Pasien
4. Bagi Peneliti
Astuti,S.Judistiani,D.T.Rahmiati,LdanSusanti,I.A.(2015).AsuhanKebidananNifas
& Menyusui.Erlangga:Bandung
DSAK,Soetjiningsih.(2013).SerigiziklinikASIpetunjukuntuktenagakesehatan.Pust
aka nasional:Jakarta.
Eliyanti,E.Mudhawaroh,danWidada,H.j.(2017),“asuhankebidananpadaibunifas
denganputting
susulecetdiBPMsuhartiniSST.Kecamatandiwekkabupatenjombang”,
jurnalilmiahkebidanan,Vol.3No.2september,hlm[4-5].
Maritalia.D.(2014),AsuhanKebidananNifasdanMenyusui.PustakaPelajar,Yogyaka
rta.
Notoatmodjo,S.(2018),MetodologiPenelitianKesehatan,RinekaCipta,Edisike-
3,Jakarta.
Noorbaya. S, Johan. H.J. (2019), Panduan Belajar Asuhan Neonatus, Bayi, Balita,
Risneni, Hubungan Teknik Menyusui Dengan Terjadinya Lecet Puting Susu Pada
Ibu Nifas Jurnal Keperawatan [sereal online],2015Vol XI,N0.2 tersedia
URL: DOI: http://dx.doi.org/10.26630/jkep.v11i2.565
Rukiyah,A.Y,Yuliana,L.danLiana,M.(2014).AsuhanKebidananIIINifas,
TransInfoMedia, Jakarta.
Sutanto,A.(2018).AsuhanKebidananNifasDan
Menyusui,PustakaBaruPress,Yogyakarta.
Sulistyawati,A, (2016), Asuhan Kebidanan DalamMasaNifas, Salemba Medika.
Yogyakarta.
Oleh :
Tanggal :
Pukul :
1. Identitas Pasien
Istri Suami
Nama :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku/bangsa :
Alamat :
1. Keluhan utama :
2. Riwayat Kesehatan
4. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan :
Lamanya pernikahan :
5. Riwayat Obstetric
a. Riwayat Haid
Menarche :
Siklus :
Lama :
Keluhan :
Volume :
Sifat :
Dismenore :
HPHT :
Jenis persalinan :
Tanggal :
Jam :
Jenis kelamin :
Panjang badan :
Berat badan :
Keadaan bayi :
d. Riwayat KB
1 - - - - - - - - -
Pola nutrisi :
Pola eliminasi :
Pola aktivitas :
Pola istirahat :
Pola Seksual :
7. Psikososial
Pengambila keputusan
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum :
Keadaan emosional :
Tanda-tanda vital
Tekanan Darah :
Nadi :
Suhu :
Pernafasan :
Bentuk
Warna rambut
Kebersihan
Rontok
b. Mata
Simetris
Kelopak mata
Konjungtiva
Sklera
c. Hidung
Simetris
Polip
Kebersihan
d. Mulut
Bibir :
Lidah :
Gigi :
Gusi :
e. Telinga
Simetris :
Gangguan pendengaran:
Leher
f. Dada
Payudara
Simetris :
Pembesaran :
Puting susu :
Areola mamae :
Benjolan :
Pengeluaran :
Simetris :
Nyeri ketuk :
g. Abdomen
Benjolan :
Konsistensi :
Kandung kemih :
TFU :
Kontraksi :
Anogenital
Labia mayor/minor :
Kelenjar Bartholini :
Pengeluaran pervaginam
Jenis lochea :
Warna :
Bau :
Perineum :
Anus :
Ekstremitas bawah
Oedema :
Kemerahan :
Varices :
a. Darah
HB :
Golongan darah :
b. Urine
Protein urine :
Glukosa urine :
4. Data Penunjang
1. IBU
Tempat melahirkan :
Penolong :
Jenis persalinan :
Lama persalinan :
Catatan Waktu
Kala I :
Kala II :
Kala III :
Kala IV :
Plasenta
Lahir Secara :
Kotiledon :
Berat :
Tebal :
Perineum :
2. BAYI
Lahir tanggal/pukul :
Nilai APGAR :
Jenis kelamin :
Cacat Bawaan :
Masa gestasi :
Diagnosa :
Ds :
Do :
Masalah :
Kebutuhan :
VI. PELAKSANAAN
VII. EVALUASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 35 Menit
Penyuluhan/Pembicara : Wahyuni
Peserta/Sasaran : Ny. A
Jumlah : 1 orang
Materi : Terlampir
Media : Leafleat
KEGIATAN
No Waktu Kegiatan
Lampiran Materi
1. Pendahuluan
ASI sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat
diberikan oleh seorang ibu pada anak yang baru dilahirkan. Komposisinya
berubah sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap saat, yaitu kolostrum
pada hari 1-3 berwarna kekuningan dan agak kental, dilanjutkan dengan
sampai 1,5 juta bayi meninggal dunia karena tidak diberi ASI secara
Proses mulai menyusui terbanyak terjadi pada 1-6 jam setelah kelahiran
(35,2%) dan kurang dari 1 jam (inisiasi menyusu dini) sebesar 34,5%.
Sedangkan proses mulai menyusui terendah terjadi pada 7-23 jam setelah
kelahiran yaitu sebesar 3.7%. mengacu pada target restra pada tahun 2015
yang sebesar 39%, maka secara nasional cakupan pemberian ASI ekslusif
pada bayi usia kurang dari enam bulan sebesar 55,7% belum mencapai
Puting susu lecet terjadi pada masa nifas hari ketiga, masa nifas atau masa
(42 hari) setelah itu. Periode pasca persalinan meliputi masa transisi krisis
bagi ibu, bayi, dan keluarga nya secara fisiologis, emosional dan sosial.
(Prawirohardjo, 2016)
Penyebab puting susu lecet yaitu teknik menyusui yang tidak benar, puting
susu terpapar oleh sabun, krim, alkohol atau pun zat iritan lain saat ibu
Terjadi nya puting susu lecet merupakan masalah yang sering terjadi saat
celah. Biasanya keadaan ini terjadi dalam minggu pertama setelah bayi
lahir dengan insiden sekitar 31% ibu primipara dan 23% ibu multipara.
Masalah ini dapat hilang dengan sendirinya jika ibu merawat payudara
sejak hari pertama. Kontak kulit antara ibu dan bayi sesegra mungkin
setelah kelahiran bayi, setidaknya dalam satu atau dua jam pertama, akan
Penggunaan air daun peppermint secara topikal pada ibu menyusui lebih
2. Materi
a) Pengertian Puting Susu Lecet
disebabkan trauma pada puting susu saat menyusui, selain itu dapat
(Soetjiningsih, 2013).
b) Penyebab puting susu lecet
Puting susu lecet dapat disebabkan oleh trauma saat menyusui. Dapat
juga karena teknik menyusui yang tidak benar, puting susu terpapar
oleh sabun, krim, alkohol atau pun zat iritan lain saat ibu membersihkan
puting susu, moniliasis pada mulut bayi yang menular pada puting susu
2) Sebaiknya tidak melepaskan putting dari hisapan bayi pada saat bayi
selesai menyusui, tidak dengan memaksa menarik putting, tetapi dengan menekan dagu bayi
1) Terus berikan ASI pada bagian luka yang tidak begitu sakit.
kurang lebih 1x24 jam dan biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 2x24 jam
4) Cuci payudara sekali saja dalam sehari-hari dan tidak dibenarkan dalam
8) Bila terasa sangat sakit boleh minum obat pengurang rasa sakit
(Maritalia, 2014)
11) Tetap mengeluarkan ASI lalu oleskan pada puting yang lecet dan
biarkan kering
13) Penggunaan air peppermint secara topikal pada ibu menyusui lebih
efektif, minyak peppermint telah banyak digunakan, baik dalam makanan maupun untuk
a) Kesimpulan
Putting susu lecet terjadi karena ASI tidak disusu dengan on demend ,
zat- zat lain nya. Sebaiknya untuk melepaskan putting susu dari lepasan
putting susu dari isapan bayi pada saat bayi selesai menyusui, tidak
b) Saran
Semoga ibu dapat memahami tentang putting susu lecet dan dapat
NO LANGKAH/TUGAS
PERSIAPAN
1 Mempersiapkan alat dan bahan Alat dan
perlengkapannya:
a. Tempat : aman, nyaman, bersih,tenang.
b. Alat :
1. Kursi yang menyangga punggung
2. Kursi kecil (dingklik)
3. Bantal besar 2 atau selimut
2 Menyapa ibu dan memberitahu ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
PELAKSANAAN
3 Mencuci tangan dengan air mengalir dan keringkan
4 Memberitahukan pada ibu untuk duduk santai dikursi yang menyangga punggung, lebih
baik punggung diberi bantal untuk sandaran ke kursi
0
7 Cara duduk ibu akan terlihat membentuk sudut 90
8 Sebelum menyusui , keluarkan ASI sedikit, oleskan pada putting susu dan areola
disekitarnya sebagai disifektan dan mmenjaga untuk kelembapan putting
9 Memegang belakang bahu bayi dengan satu lengan, kepala bayi terletak dilengkung siku
ibu, tahan bokong bayi dengan telapak tangan, usahakan perut bayi menempel pada badan
ibu dengan kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi)
10 Lengan bayi yang lebih dekat dengan ibu diusahakan melingkari tubuh ibu agar tidak
menghalangi mulut bayi ketika menghisap putting
11 Memberikan bayi rangsangan membuka mulut dengan cara menyentuh pipi atau sisi mulut
bayi dengan putting. Setelah bayi membuka mulut yang paling besar, segera dekatan
putting ke mulut
12 Memasukan payudara kemulut bayi dengan memegang payudara dengan ibu jari diatas
dengan jari lain menopang dibawahnya jangan menekan putting susu dan areola saja
Memastikan bayi tidak hanya menghisap putting, tetapi seluruh areola masuk ke dalam
13 mulutnya, jika bayi hanya menghisap bagian putting, kelenjar- kelenjar susu tidak akan
mengalami tekanan
Menggunakan jari untuk menekan payudarah dan menjauhkan hidung bayi agar pernapasan
14 tidak terngangu
Jika bayi berhenti menyusu, tetapi bertahan payudarah jangan menariknya dengan kuat
15 karena akan menimbulkan luka. Pertama tama menghentikan hisapan bayi dengan menekan
payudara atau meletakan jari anda pada ujung mulut bayi agar ada udara yang masuk
17 belajar. Di butuhkan ketenanggan, kesabaran, dan latihan agar proses menyusui menjadi
lancer
Menyusukan pada payudara kiri dan kanan masing masing ( 15 – 20 menit) atau on demad
18 (sesui dengan keinginan bayi )
Setelah menyusui keluarkan sedikit ASI, oleskan pada sekitar putting susu
19
Menyendawakan bayi dengan cara ;
20 a. Meletakanbayi tegak lurus pada bahu dan perlahan pungung bayi di usapkan sambil
sendawa. Bilabayi tertidur baringkan miring kanan atau tengkurap. Udara akan keluar dengan sendirinya atau
b. Menyendawakan bayi dengan cara bayi di letakan secara tengkurap dalam
pangkuan ibunya dari tepuk tepuk alus pada punggung bayi sampai bersendawa
LEMBAR SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
NIM : 201712071
Saya telah meminta dan memberikan izin untuk melibatkan diri saya untuk
berperan serta sebagai responden dalam penelitian yang berjudul : Asuhan
Kebidanan Terhadap Ny.A Umur 25 Tahun P1A0 3 Hari Postpartum Dengan
Penatalaksanaan Puting Susu Lecet Dengan Penggunaan Air Daun Peppermint Di
PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung Timur Bandar Lampung Tahun 2020.
Saya mengerti bahwa resiko yang akan terjadi sangat kecil dengan saya. Apabila
asuhan yang diberikan menimbulkan ketidak nyamanan atau berakibat negative
bagi diri saya, saya berhak untuk menghentikan atau mengundurkan diri dari
penelitian ini tanda adanya sanksi.
Saya mengerti bahwa catatan atau data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan.
Kerahasiaan peneliti hanya dipergunakan untuk pengelolahan data dan bila
peneliti sudah selesai akan dimusnahkan.
Dengan secara sukarela dan tanpa unsure paksaan dari siapapun saya bersedia
berperan serta dalam penelitian ini.
Responden
NASKAH PENJELASAN PENELITIAN UNTUK MENDAPATKAN
INFORMED CONSENT
Saya adalah mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Adila akan melakukan kegiatan
penelitian. Saya meminta kesediaan Ny. A untuk berpartisipasi sebagai responden
dalam penelitian ini secara sukarela. Sebagai responden berhak untuk menentukan
sikap dan keptusan untuk tetap berpartisipasi dalam penelitian ini atau
mengundurkan diri karena alas an tertentu.
Berikut saya jabarkan beberapa hal yang terkait dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas
terhadap Ny. A dengan Puting susu lecet di PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung
Timur Bandar Lampung Tahun 2020.
Manfaat penelitian ini secara garis besar adalah untuk memberikan asuhan tentang
penanganan pada Ny. A dengan masalah puting susu lecet.
Hal-hal yang akan dialami peserta yaitu peserta bersedia untuk diberikan asuhan
tentang penanganan payudara bengkak sampai masalah teratasi. Ny. A berhak
menolak berpartisipasi dalam kegiatan ini dan mempunyai hak mengundurkan diri
setiap saat bila merasakan hal-hal yang kuranh berkenan tanpa ada sanksi apapun
dari saya.
Data yang diperoleh dari kegiatan ini akan diperlakukan secara rahasia. Hanya
peserta dan peneliti yang bertanggung jawab atas kegiatan ini yang dapat
diperoleh dari informasi yang didapatkan.