Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

ASFIKSIA NEONATUS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Dasar Profesi


Koordinator Mata Kuliah : Sri Wulandari N., M.Kep., Ns.Sp.Kep.An.
Pembimbing Tutorial : Sri Wulandari N., M.Kep., Ns.Sp.Kep.An.

Oleh :

Virgin Reformatika

214120007

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2020
KASUS ASFIKSIA NEONATUS_1
Bayi H, laki-laki usia 2 hari dirawat di ruang perinatology dengan keluhan sesak, saat dikaji
bayi tampak lemah, RR : 60 x/mnt, Suhu = 36,4 0 C, akral dingin dan tampak cyanosis, BB =
2700 gr, PB = 48 cm. LK 35 cm, LD, 32 cm, LLA 12 cm, Lingkar perut 50 cm.
Hasil pengkajian didapatkan kepala simetris, fontanel anterior lebih besar darioada posterior
belum, teraba denyutan pada fontanel anterior, kepala dan rambut bersih, kedua mata
simetris dan bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung, terpasang O2 menggunakan nasal
canul 1 lt/mnt. warna bibir pucat, terpasang OGT, refleks sucking (+) tapi lemah. Pergerakan
dada simetris namun ekspansi dada kurang, suara napas lemah, perut cembung dan lembut,
bising usus (+). Pergerakan ekstremitas lemah.
Riwayat kelahiran bayi normal spontan pada jam 00.30 dengan Apgar Score menit ke-1 = 4
dan menit ke-5 = 6, ketuban pecah ± 5 jam sebelum lahir, warna hijau kental. Saat lahir
keadaan umum lemah, RR = 25 x/mnt, HR = 90 x/mnt, tekanan darah 70/40 mmHg, Suhu =
36,20 C, cyanosis perifer (+), CRT > 2 dtk, Gerakan ekstremitas dan reflex sedikit. Bayi
segera mendapatkan resusitasi, bayi ditempatkan di inkubator. Bayi sudah mendapatkan
imunisasi Hepatitis pada hari pertama.
Untuk riwayat ibu, Ini merupakan kehamilan kedua dengan usia kehamilan 39 minggu, ANC
sejak umur kehamilan 1 bulan di bidan rutin 1 x sebulan, keluhan di trimester I adalah mual
dan pusing, mendapatkan terapi vitamin. Ibu mengalami anemia pada trimester 3, dan
mendapatkan terapi pemberian zat besi. Kenaikan BB ibu selama hamil adalah 7 Kg. Ibu
tidak memiliki riwayat penyakit yang mempengaruhi kehamilan, tidak ada kebiasaan minum
jamu atau merokok selama hamil.
Ibu mengatakan sangat khawatir dengan kondisi bayinya dan ingin segera dapat membawa
pulang bayinya dan menyusui secara langsung. Saat ini ASI sudah mulai keluar. Perawat
meminta ibu untuk tetap memompa ASI agar bias diberikan kepada bayinya.
I. PENGKAJIAN
A Pengumpulan Data
1. Identitas
a. Bayi
1). Nama : Bayi H
2). Umur : 2 hari
3). Tanggal lahir :
4). Jenis Kelamin : laki-laki
5). Agama :
6). Anak ke :2
7). Tanggal Masuk RS :
8). Tanggal Pengkajian :
9). No. RM :
10). Dx Medis : Asfiksia Neonatus

b. Orang Tua
1). Nama : NY. B
2). Umur : tidak terkaji
3). Agama : tidak terkaji
4). Pendidikan : tidak terkaji
5). Pekerjaan : tidak terkaji
6). Suku bangsa : tidak terkaji
7). Alamat : tidak terkaji
8). Hub. Dengan Bayi : Orang tua
2. Identitas Saudara Kandung
No Nama Usia Anak Ke Status Kesehatan
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : sesak napas
b. Riwayat Kesehatan Sekarang : orang tua pasien mengatakan bayinya terlihat
sesak napas
c. Riwayat Kesehatan lalu : tidak terkaji
d. Riwayat Kesehatan Keluarga : ibu pasien tidak memiliki riwayat penyakit
yang mempengaruhi kehamilan
4. Riwayat Kehamilan
a. Pre Natal 1).HPHT : tidak terkaji
2).Kehamilan : diharapkan
3). Penerimaan kehamilan: diterima
4). Kesehatan ibu selama mengandung:
5). Gizi ibu selama mengandung:
6). Makanan yang dipantang: tidak ada pantangan makanan
7). Penambahan BB selama hamil: 7 kg
8). Masalah selama kehamilan : mual ( ya ) muntah (tidak) pusing ( ya)

9). Penyakit kehamilan: tidak ada penyakit saat kehamilan


10). Imunisasi TT: tidak d lakukan imunisasi TT
11). Pemeriksaan kehamilan : dr (ya ) bidan ( ) frekuensi....
12). Penggunaan obat-obatan ( tidak), alkohol ( tidak), rokok (tidak ),
terpapar radiasi (tidak)
b. Natal
1). Tempat melahirkan: Rumah Sakit
2). Jenis persalinan: Normal spontan
3). Lama persalinan: tidak terkaji
4). Penolong persalinan:tidak terkaji
6). BB waktu lahir : 2700 gram

7). TB waktu lahir : 48 cm


8). Posisi janin waktu lahir : tidak terkaji
9). Cara untuk memudahkan persalinan: tidak terkaji
10). Komplikasi waktu lahir : ketuban pecah 5 jam sebelum lahir
c. Post Natal (24 jam)
1). Kondisi bayi : menangis (ya), tidak menangis (
) 2). APGAR score : 1
menit : 4 5 menit : 6
3). Pengeluaran mekonium : tidak terkaji

Masalah : memerlukan bantuan pernapasan

5. Pola Kebutuhan Sehari-hari


a. Nutrisi :
1). ASI/PASI : tidak terkaji
2). Frekuensi: tidak terkaji
3). Jumlah: tidak terkaji
4). Cara memberikan: tidak terkaji
- Segera setelah lahir
- Menunggu ASI keluar
- Diganti PASI ( dot / sendok / sonde
) Masalah :
b. Eliminasi
a. Kemih : Frekuensi BAK dlm 24 jam : tidak terkaji
b. Jumlah BAK : tidak terkaji
c. Warna Urine: tidak terkaji
d. Feses : Frekuensi BAB dlm 24 jam : tidak terkaji
e. Bau Feses : tidak terkaji
f. Konsistensi feses : tidak terkaji
g. Warna feses : tidak terkaji
Masalah : tidak terkaji
c. Istirahat dan Tidur
a. Tidur malam: tidak terkaji
b. Tidur siang: tidak terkaji
c. Teman Tidur : tidak terkaji
d. Kebiasaan sebelum tidur: tidak terkaji
Masalah:...............................
d. Bermain dan Rekreasi
a. Jam Bermain: tidak terkaji
b. Jenis permainan: tidak terkaji
c. Aktifitas bermain: tidak terkaji
Masalah :...............................
e. Kebersihan perorangan
a. Mandi: ( ) sendiri......x/hari ( )dimandikan.......x/hari
b. gosok gigi.............x/hari
c. Keramas
d. Kebersihan kuku: ( ) baik ( ) tidak
Masalah : tidak tekaji
6. Data Pertumbuhan Perkembangan
a. BB : 2700 gram
b. PB : 48 cm
c. Motorik kasar: tidak terkaji
d. Motorik halus: tidak terkaji
e. Bicara dan bahasa: tidak terkaji
f. Emosi dan Hubungan sosial: tidak terkaji
Masalah : tidak ada masalah

7. Riwayat Imunisasi
a. Jenis Imunisasi dasar dan ulang : Hepatitis
b. Kapan diberikan : pada hari pertama
Masalah : tidak ada masalah
8. Data Psikososial
a. Pola interaksi dengan anggota keluarga, teman dan lingkungan
b. Pola emosi : reaksi bila marah, sedih, marah, takut dan gembira
c. Pola pertahanan keluarga dalam menghadapi stress
d. Support system dalam keluarga
e. Yang mengasuh : orangtua ( ) nenek/kakek ( ), pembantu ( ), keluarga
lain ( )
f. Hubungan dengan anggota keluarga : harmonis ( ), tidak harmonis ( )
g. Watak/kebiasaan anak : suka tertawa ( ), pendiam ( ), ramah ( ), suka
berteman ( ), sering menangis ( )
Masalah : tidak terkaji

9. Data Pengetahuan Orang Tua dan


Keluarga Masalah :tidak terkaji

10. Pemeriksaan Fisik (anomaly ditebalkan)


a. Pengukuran antropometri ( TB 48 cm,BB sekarang, BB sebelum sakit 2700 gram,
LLA 14 cm)
b. Pengukuran fisiologis: TPRS
RR : 60x/mnt
S : 36,4’C
c. Penampilan umum :
d. Tingkat Kesadaran : derilium
e. Head to Toe
1) Kepala : kepala simetris, fontanel anterior lebih besar darioada
posterior belum, teraba denyutan pada fontanel anterior, kepala dan
rambut bersih
2) Wajah : tidak terkaji
3) Mata : kedua mata simetris dan bersih
4) Telinga : tidak terkaji
5) Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung
6) Leher : tidak terkaji
7) Mulut dan Kerongkongan : warna bibir pucat, terpasang OGT,
refleks sucking (+) tapi lemah

8) Dada : Pergerakan dada simetris namun ekspansi dada kurang,


suara napas lemah
9) Perut : perut cembung dan lembut, bising usus (+)
10) Punggung : tidak terkaji
11) Genitalia: tidak terkaji
12) Anus : tidak terkaji
13) Ekstremitas : Pergerakan ekstremitas lemah
14) Kuku dan Kulit : tidak terkaji
11. Reaksi Hospitalisasi :tidak terkaji
12. Pemeriksaan Diagnostik: tidak terkaji
a. Radiologi / EKG / EEG / dst
Tanggal Pemeriksaan Kesan / hasil

b. Laboratorium
Nilai Interpretasi
Hasil
Tanggal Pemeriksaan Normal / Kesan /
(Satuan)
(Satuan) Masalah

13. Therapy: .......................................................................................


Nama obat Dosis Waktu Cara pemberian Indikasi

B Analisa Data

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
Ds : Asfiksia Pola nafas tidak efektif
 Keluarga pasien
mengatakan pasien terlihat Janin kekurangan O2 dan
sesak napas kadar CO2 menurun
Do :
 Terpasang o2 nasal Napas cepat
canul 1lt/mnt
 Ekspansi dada kurang Apneu
 Suara napas lemah
 RR 60 x/mnt DJJ dan Td menurun
 Fontenal anterior lebih
besar daripada Pola napas tidak efektif
posterior

Ds : Asfiksia Gangguan pertukaran gas

Do : Paru-paru terisi cairan


 Bayi tampak lemah
 Sianosis Gangguan metabolisme dan
 Terpasang o2 1lt/mnt asam basa
 RR 60x/mnt
 Suara napas lemah Asidosis respiratorik

Gangguan perfusi-ventilasi

Sioanosis

Hipoksia

Gangguan pertukaran gas


Ds : Asfiksia Perfusi perifer tidak efektif

Do : Janin kekurangan O2 dan


 Akral dingin kadar CO2 menurun
 Crt >2
 Cyanosis perifer (+) Suplay o2 dalam darah
 HR 90 x/mnt menurun
 Terpasang o2 1 lt/mnt
Hipoksia organ

Perfusi perifer tidak efektif

Ds : Asfiksia Hipotermia

Do : Janin kekurangan O2 dan


 Akral dingin kadar CO2 menurun
 Suhu 36,4
 Terpasang o2 1 lt/mnt Suplai o2 ke paru menurun
 Bradikardi
 Crt >2 Sianosis

Akral dingin

Hipotermia

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Prioritas)


1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernapasan
dibuktikan dengan diameter thoraks anterior-posterior meningkat
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan
ventilasi-perfusi dibuktikan dengan asfiksia
3. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan aliran
arteri/vena dibuktikan dengan nadi perifer menurun/tidak teraba
4. Hipotermia berhubungan dengan kerusakan hipotalamus dibuktikan
dengan vasokonstriksi perifer
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO STANDAR STANDAR LUARAN KEPERAWATAN STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA INDONESIA (SLKI) INDONESIA (SIKI)
KEPERAWATAN
INDONESIA (SDKI)
1. Pola napas tidak
Outcome setelah dilakukan tindakan Intervensi pemeantuan respirasi
efektif keperawatan selama …x24 jam klien
berhubungan diharapkan pola napas membaik Aktivitas :
dengan Kriteria Hasil :  Monitor frekuensi,irama,kedalaman dan
depresi pusat  Ventilasi semenit meningkat upaya napas
pernapasan  Monitor pola napas
 Diameter thoraks anterior-posterior
dibuktikan  Palpasi kesimetrisan paru
dengan meningkat
 Auskultasi bunyi napas
diameter  Tekanan eksparasi meningkat  Monitor saturasi oksigen
thoraks
 Frekuensi napas membaik
anterior-
posterior
meningkat

2. Gangguan Outcome setelah dilakukan tindakan Intervensi pemantauan respirasi


pertukaran keperawatan selama …x24 jam klien
gas diharapkan pertukaran gas meningkat Aktivitas :
berhubungaKriteria Hasil :  Monitor frekuensi,irama,kedalaman dan
n dengan  Po2 membaik upaya napas
ketidakseim  Sianosis membaik  Monitor pola napas (seperti, takipnea
bangan  Pola napas membaik dan hipeventilasi
ventilasi-  Warna kulit membaik  Monitor saturasi oksigen
perfusi
dibuktikan
dengan
asfiksia

3. Perfusi periferOutcome setelah dilakukan tindakan Intervensi perawatan sirkulasi


tidak efektif keperawatan selama …x24 jam klien
berhubunga diharapkan perfusi perifer meningkat Aktivitas :
n dengan Kriteria Hasil :  Periksa sirkulasi perifer seperti : nadi
penurunan  Denyut nadi perifer meningkat perifer, pengisian kapiler, warna dan
aliran  Warna kulit pucat menurun suhu
arteri/vena  Pengisian kapiler membaik  Hidari pemasangan infus atau
dibuktikan  Akral membaik pengambilan darah di area keterbatasan
dengan nadi perfusi
 Tekanan darah sistolik dan diastolic
perifer  Lakukan pencegahan infeksi
membaik
menurun/tid
ak teraba

4. Hipotermia Outcome setelah dilakukan tindakan Intervensi manajemen hipotermia


berhubunga keperawatan selama …x24 jam klien
n dengan diharapkan hipotermia Aktivitas :
kerusakan Kriteria Hasil :  Monitor suhu tubuh
hipotalamus  Akrosianosis menurun  Identifikasi penyebab hipotermia
dibuktikan  Vasokonstriksi perifer menurun  Monitor tanda dan gejala akibat
dengan  Bradikardi meningkat hipotermia
vasokonstrik  Suhu tubuh membaik  Sediakan lingkungan yang hangat
si perifer
 Pengisian kapiler membaik
 Tekanan darah membaik
NO. DIAGNOSA HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF DAN

KEPERAWATAN /JAM NAMA


1. DX.1  Memonitor S :- Jajang
frekuensi,irama,kedalaman dan
upaya napas O:
 memonitor pola napas 1) Ekspansi dada kurang
 Mempalpasi kesimetrisan paru 2) Suara napas lemah

 Mengauskultasi bunyi napas 3) RR 60 x/mnt

 Memonitor saturasi oksigen


A:
Masalah belum teratasi

P :Intervensi dilanjutkan
 Memonitor
frekuensi,irama,ked
alaman dan upaya
napas
 memonitor pola
napas
 Mempalpasi
kesimetrisan paru
 Mengauskultasi
bunyi napas
 Memonitor saturasi
oksigen
2. DX.2  Monitor Jajang
S :-
frekuensi,irama,kedalaman
dan upaya napas
 Monitor pola napas (seperti, O:
takipnea dan hipeventilasi  Bayi tampak lemah
 Monitor saturasi oksigen  Sianosis
A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
 Monitor
frekuensi,irama,ked
alaman dan upaya
napas
 Monitor pola napas
(seperti, takipnea
dan hipeventilasi
 Monitor saturasi
oksigen

3. DX.3  Periksa sirkulasi perifer S :- Jajang


seperti : nadi perifer,
pengisian kapiler, warna O:
dan suhu 4) Pernapasan cuping
 Hidari pemasangan infus hidung berkurang
atau pengambilan darah di 5) RR 40x/menit
area keterbatasan perfusi
 Lakukan pencegahan A : Masalah belum teratasi
infeksi
P : Intervensi dilanjutkan
 Periksa sirkulasi
perifer seperti : nadi
perifer, pengisian
kapiler, warna dan
suhu
 Hidari pemasangan
infus atau
pengambilan darah
di area keterbatasan
perfusi
 Lakukan
pencegahan infeksi

4. DX.4  Monitor suhu tubuh S :- Jajang


 Identifikasi penyebab
hipotermia O:
 Monitor tanda dan gejala  Akral dingin
 Crt >2
akibat hipotermia
 Cyanosis perifer (+)
 Sediakan lingkungan yang A : Masalah belum teratasi
hangat
P :Intervensi dilanjutkan
 Monitor suhu tubuh
 Identifikasi
penyebab
hipotermia
 Monitor tanda dan
gejala akibat
hipotermia
 Sediakan
lingkungan yang
hangat

dtd

Anda mungkin juga menyukai