Resume Monika Leonita Atlb 19 - Absen 12

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

RESUME

PERAN SOFT SKILL KOMUNIKASI DALAM


MENGHADAPI DUNIA KERJA

OLEH :
Monika Leonita
23417058
ATLB 19 B

JURUSAN TEKNIK PENERBANGAN


PRODI TEKNIK LISTRIK BANDARA 19 B
POLITEKNIK PENERBANGAN INDONESIA CURUG
2021
Nama Taruna/NIT : Monika Leonita / 23417058

Prodi/Course : D-IV ATLB 19 B


: 09 Maret 2021
Tanggal Kuliah Umum

Judul Kuliah Umum : Peran Soft Skill Komunikasi Dalam Menghadapi Dunia
Kerja
: Adita Irawati (Staff Khusus Menhub Bidang Manajemen
Nama Narasumber dan Kehumasan)

RESUME

Zulfikri (Plt Kepala BPSDMP)

Pergerakan dunia kerja terus berkembang seiring dengan majunya teknologi. Taruna sebagai
agent of change harus disiapkan baik soft skill maupun hard skill sebagai penunjang dan
kesiapan menghadapi dunia kerja. Soft skill komunikasi sangat dinilai penting karena dengan
komunikasi yang baik dan efektif merupakan factor pendukung dalam berkarir.

Adita Irawati (Staff Khusus Menhub Bidang Manajemen dan Kehumasan)

Taruna BPSDMP mungkin dalam pembelajaranya lebih sering belajar hal hal yag teknisnya
seperti hard skill maka untuk menguasai soft skill seperti komunikasi dalam berbicara di
depan banyak orang dengan cara sering belajar diluar dan mengikuti keorganisain dan belajar
memimpin.

Paul J. Meyer, dulunya seorang pebisnis yang menemukan pelajaran yang sangat penting
selama hidupnya bahwa komunikasi itu merupakan kunci dalam kesuksesan hidup. Dalam
riset ditemukan bahwa 70% kehidupan kita ini adalah komunikasi.

Pengertian Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
komunikator atau pemberi pesan kepada komunikan atau penerima pesan.

Ada dua jenis komunikasi yakni :

Komunikasi verbal, komunikasi yang disampaikan dengan menyusun kata kata ke dalam
suatu pola yang memeiliki arti atau makna dalam bentuk tertulis atau lisan

Komunikasi non verbal, Tindakan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dengan
pertukaran makna tanpa adanya kata kata seperti body language.
Keduanya sangat penting dalam berkomunikasi yang baik agar penyampaian yang dilakukan
dapat diterima penerima pesan dengan baik.

Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap
(attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi efektif
memungkinkan seseorang dapat saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan
sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan. Miskomunikasi
itu sangat berbahaya

Syarat Komunikasi efektif

1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh
pengirimnya

2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan
ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan
untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.

Prinsip Dasar Komunikasi yang Efektif

1. Respect, perasaan positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara. Menghargai
lawan bicara sama halnya dengan menghargai diri sendiri.
2. Empathy, kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah
dihadapi orang lain.
3. Audible, (dapat didengar) : pesan harus dapat didengarkan dan dimengerti.
• Pesan harus mudah dipahami, menggunakan Bahasa yang baik dan benar.
• Sampaikan yang penting. Sederhanakan pesan anda. Langsung saja pada inti
persoalan.
• Gunakan Bahasa tubuh anda : mimic wajah, kontak mata, Gerakan tangan dan
posisi badan dll
• Gunakan ilustrasi atau contoh. Karena analogi sangat membantu dalam
penyampaian pesan.

4. Clarity (jelas), kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab
munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang
tidak jelas yang mereka terima.
5. Humble (rendah hati), memberikan kesepatan kepada orang lain untuk berbicara
terlebih dahulu, dan anda menjadi pendengar yang baik.

Hambatan komunikasi efektif

1. Perbedaan status
2. Bahasa
3. Perbedaan cara pandang
4. Perbedaan budaya
5. Lingkungan fisik
6. Gangguan pada media
7. Tidak ada respon

Mengatasi hambatan komunikasi

1. Gunakan umpan balik (feedback)


Setiap orang yang berbicara memperhatikan umpan balik yang diberikan lawan
bicaranya baik Bahasa verbal aupun non verbal, kemudian memberikan penafsiran
terhadap umpan balik itu secara benar.

2. Pahami Perbedaan Individua tau Kompleksitas Individu dengan baik


Setiap individu merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari latar belakang
psikologis, sosisal, ekonomi, budaya, dan Pendidikan. Dengan memahami seseorang
dapat menggunakan taktik yang tepat dalam berkomunikasi.

3. Gunakan Komunikasi Langsung (face to face)


Komunikasi langsung dapat mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih
persuasive. Komunikator dapat memadukan Bahasa verbal dan Bahasa non verbal.
Disamping kata kata yang selektif dapat pula digunakan kontak mata, mimic wajah,
bahasa tubuh lainya dan juga meta-language (isyarat luar bahasa ) yang membuat
komunikasi lebih berdaya guna.

4. Gunakan bahasa yang Sederhana dan Mudah


Kosa kata yang digunakan hendaknya dapat dimengerti dan dipahami jangan
menggunakan istilah istilah yang sukar dimengerti pendengar. Gunakan pola kalimat
sederhana (kakonik) karena kalimat yang mengandung banyak anak kalimat membuat
pesan sulit dimengerti.
REMEMBER – Employer mencari BEST TALENT

Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2020 sebanyak 138,22 juta orang, naik 2,36 juta orang
dibanding Agustus 2019. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2020 sebesar 7,07
persen, meningkat 1,84 persen poin dibandingan dengan Agustus 2019.

Apa yang diharapkan atasan kepada bawahan

1. Jujur dan Tanggung Jawab


2. Disiplin
3. Cepat Tanggap
4. Loyalitas Tinggi
5. Inisiatif Tinggi
6. Tidak suka Bergosip

“COMMUNICATION IS THE REAL WORK OF LEADERSHIP”

Anda mungkin juga menyukai