TL 9 Tresia Hutagalung
TL 9 Tresia Hutagalung
Keywords: Groundwater Quality, Water Consumption Pattern, Domestic Water Needs Level,
anorganik akan mudah sekali menjadi media ketinggian +/- 46m diatas permukaan laut dan
berkembangnya berbagai macam penyakit. diantara 111045’-113013’ BT dan 7020’-7050’
Berdasarkan hasil tinjauan di lapangan, LS.
air tanah ada yang berbau dan ada yang tidak Penelitian ini merupakan studi kasus
berbau, air terlihat kurang jernih dan ada yang mengacu pada masalah yang diteliti, dengan
jernih. Air terlihat jernih belum tentu kualitas menggunakan metode kualitatif deskriptif
airnya baik, maka diperlukan suatu penelitian. sebagai metode utama dan kuantitatif sebagai
Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk di pendukung. Penelitian yang dilakukan di
daerah penelitian masih mengkonsumsi air sekitar PT Jaya Kertas meliputi kawasan
tanah yang berupa air sumur untuk minum, disekitar saluran pembuangan limbah cair
mandi, mencuci, masak, menyirami tanaman, pengolahan kertas. Subyek yang di teliti adalah
dan sebagainya. Sebagian besar penduduk air tanah yang digunakan warga untuk
belum mengetahui kualitas air sumur yang konsumsi sehari-hari dan juga pola konsumsi
masih di konsumsi tersebut, sehingga tidak masyarakat terhadap air tanah yang diduga
memperhatikan efek samping dengan tercemar pembuangan limbah cair pengolahan
mengkonsumsi air tanah tersebut, yang terlintas kertas serta keberadaan PT Jaya Kertas di
dalam benaknya hanyalah penggunaan dan daerah tersebut.
kuantitas air saja. Pengambilan sampel air untuk kualitas air
Berdasarkan teori dan kerangka berpikir, dilakukan di enam lokasi pada dukuh Klinter.
tujuan dari penelitian yang dilakukan di dukuh Sebelum pengambilan sampel dilakukan
Klinter adalah : (i) Mengetahui kualitas air pengamatan topografi, pengamatan topografi
tanah di Dukuh Klinter Desa Pelem Kecamatan dilakukan dengan mengukur ketinggian muka
Kertosono, (ii) Mengetahui tingkat kebutuhan air tanah untuk mengetahui arah aliran air
air domestik penduduk di Dukuh Klinter Desa tanah.
Pelem Kecamatan Kertosono, (iii) Mengetahui Pengukuran muka air tanah dari sumur
pola konsumsi air untuk konsumsi masyarakat gali meliputi pengukuran kedalaman muka air
Dukuh Klinter Desa Pelem Kecamatan tanah dari puncak bangunan bibir sumur (d),
Kertosono. tinggi bibir sumur (h), dan ketinggian tempat (t)
yang selanjutnya dilakukan perhitungan
METODE PENELITIAN terhadap ketinggian atau elevasi muka air tanah
Penelitian dilaksanakan daerah dengan rumus:
pemukiman di sekitar PT Jaya Kertas yang 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑎𝑖𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ = 𝑡 − (𝑑 − ℎ)
dalam satu area industri tersebut terutama Berdasarkan jenis variabel dan analisis
dukuh Klinter Kecamatan Kertosono pada datanya, penelitian ini menggunakan deskriptif
52
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 51-58 E-ISSN: 2597-6044
kualitatif dan menerapkan pendekatan geografi Kedalaman muka air tanah pada daerah
keruangan. Subyek yang diteliti ialah kualitas penelitian cukup bervariasi yaitu antara
air sumur dan juga pola konsumsi masyarakat. 0,4 meter sampai 3,5 meter. Kedalaman muka
HASIL PENELITIAN DAN air tanah di daerah penelitian yang
PEMBAHASAN berkisar kurang dari 4 meter, termasuk dalam
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan kategori air tanah dangkal karena
secara keseluruhan arah aliran air tanah dangkal ketinggian muka air tanah ≤ 15 meter. Elevasi
di area industri kertas ke daerah pemukiman muka air tanah di daerah penelitian
masyarakat, berikut disajikan peta arah aliran berkisar antara 40,3 m dpal sampai 45,5 m.dpal.
air tanah dangkal dilokasi penelitian: Dalam analisis kualitas air tanah dangkal
peneliti mengkaji parameter air yang telah
disesuaikan dengan prasyarat air minum
dengan baju mutu PERMENKES no.
492/MENKES/PER/IV/2010 dan PP RI No 82
Tahun 2001. Hasil uji kualitas air dapat dilihat
pada tabel dibawah:
53
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 51-58 E-ISSN: 2597-6044
54
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 51-58 E-ISSN: 2597-6044
Hasil uji laboratorium sampel air tanah dengan saluran pembuangan limbah PT Jaya
yang diambil disekitar lokasi industri kertas Kertas.
diketahui bahwa kualitas air tanah telah Polutan lain yang diduga merupakan hasil
tercemar polutan. Analisis air tanah yang pencemaran limbah buangan industri kertas
dilakukan pada sampel air tanah menunjukan 2 adalah logam berat Pb. Tingkat polutan Pb pada
(dua) dari 6 (enam) sampel memiliki nilai TDS ke enam sampel yang diambil berada pada
yang melebihi ambang batas baku mutu yang kisaran 0,026-0,072 mg/l, sedangkan baku mutu
telah ditentukan oleh pemerintah yaitu diatas yang disarankan oleh pemerintah pada air yang
500mg/l. Tingkat TDS yang tinggi ini diduga diperuntukkan untuk minum adalah 0,01mg/l.
disebabkan adanya residu dari limbah pabrik Sri (2011) logam berat Pb dan
kertas berupa limbah padat pabrik kertas, persenyawaannya terkandung dalam bahan
padatan berupa limbah sludge, biosludge, dan pewarna yang digunakan oleh industri pulp dan
pith disuga masuk ke dalam aliran air tanah kertas. Penelitian lain oleh Ashar (2008) yang
dangkal, sehingga tingkat TDS sampel 1 dan 4 telah melakukan uji unsur Cu, Cd, dan Pb pada
berada di atas baku mutu. Sampel 1 dan 4 limbah sludge industri kertas, didapatkan hasil
merupakan sampel yang berada paling dekat bahwa kadar Cu, Cd, dan Pb pada limbah sludge
yang dianalisis berada pada ambang batas
55
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 51-58 E-ISSN: 2597-6044
maksimum yang ditetapkan pemerintah. indusri, dari ke 6 sampel didapati bahwa terjadi
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa pencemaran Pb pada setiap sampel yang
logam Pb digunakan pada indutri kertas untuk diambil. Selain terdapat pencemaran logam
bahan pewarna selain Chlor. Penelitian lain dari berat berupa Pb, pada setiap sampel ditemukan
Novita, dkk (2012) hasil analisis limbah cair adanya bakteri coliform yang seharusnya tidak
pulp dan kertas yang diambil pada outlet ada pada air yang digunakan untuk konsumsi
Driyorejo Gresik pada 14 Desember 2010 yang terutama minum. Keberadaan bakteri E-Coli
dianalisis di laboratorium UPN Surabaya yang diduga karena sarana sanitasi yang kurang
diketahui mengandung logam Pb sebesar memadai dari setiap rumah sehingga terdapat
1,040mg/l. Sampel air tanah yang diambil bakteri E-Coli pada air di Dusun Klinter.
disekitar lokasi PT Jaya Kertas diketahui Kepadatan penduduk di daerah penelitian
mengandung logam berat Pb yang melebihi diduga menyebabkan sanitasi di dukuh Klinter
baku mutu dari pemerintah. Penemuan polutan kurang bagus sehingga menyebabkan
Pb pada air tanah dangkal perlu dikuatkan lagi tercemarnya air tanah dangkal yang biasa
dengan analisis air limbah dari PT Jaya Kertas digunakan masyarakat dengan bakteri e-coli.
untuk mengkonfirmasi penggunaan Pb pada Pramudhita,. Dkk (2015) banyaknya kandungan
proses pembuatan kertas. bakteri biologis dipengaruhi pada kondisi fisik
Kebutuhan akan lapangan kerja dan sumur yang buruk dan kondisi sekitar seperti
industri di Indonesia memang sangat tinggi. terdapat jamban, septic tank, tempat sampah,
Keberadaan industri baru di Indonesia dapat kolam ikan, kandang ternak, maupun aliran air
menyerap banyak tenaga kerja untuk dijadikan sungai yang terlalu dekat dengan sumber air.
karyawan. Namun, mengesampingkan Pada saat observasi ditemukan banyaknya
kebutuhan lapangan pekerjaan dan kebutuhan sumur yang berdekatan dengan septic tank,
industri harus diperhatikan pula dampak berjarak +/- 10-15m dari sumber air, serta
pembangunan industri oleh pengambil padatnya rumah penduduk yang tidak berjarak
kebijakan. Pembangunan industri yang kurang antara satu rumah dengan rumah yang lain.
memperhatikan lingkungan dapat berdampak Kebutuhan air masyarakat tersebut dapat
buruk terhadap kelangsungan lingkungan disimpulkan dari hasil wawancara konsumsi air
disekitar industri tersebut. Pencemaran air, sehari-hari yang didominasi oleh penggunaan
udara akan sangat menganggu kelangsungan air untuk mandi. Pada seluruh sampel yang
hidup di sekitar industri tersebut. diteliti, penggunaan air untuk mandi lebih dari
Dari hasil diatas dapat disimpulkan 30 % dari total penggunaan air pada masing-
bahwa keadaan air tanah disekitar industri masing warga. Penggunaan air paling minim
kertas telah diduga tercemar oleh kegiatan adalah kebutuhan air untuk minum yang
56
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 51-58 E-ISSN: 2597-6044
57
Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768
Vol. 4, No. 1 (Januari 2018) Hal. 51-58 E-ISSN: 2597-6044
Saran yang dapat diberikan dalam dan tidak membahayakan untuk ekosistem di
penelitian ini adalah sebagai berikut: (i) sekitar jika limbah sisa produksi kertas dibuang
Masyarakat sekitar industri kertas sebaiknya ke sungai klinter yang melalui pemukiman
memperhatikan akan pentingnya pemenuhan masyarkat. (v) Untuk peneliti lebih lanjut
kebutuhan air bersih dan kesehatan dengan cara diharapkan bisa menganalisis kualitas air tanah
mengkonsumsi air yang sudah teruji pada rentang waktu tertentu secara kontinyu.
kualitasnya. (ii) Perlunya suplai air bersih untuk Sehingga perbedaan kualitas air yang dianalisis
masyarkat, dari PDAM agar pasokan air bersih pada rentang waktu tertentu bisa diketahui. (vi)
untuk masyarkat terpenuhi. (iii) Pengelolaan Untuk peneliti lebih lanjut diharapkan bisa
limbah yang lebih ramah lingkungan tidak membandingkan air minum kemasan, dan
menimbulkan bau yang tidak sedap dan PDAM agar masyarakat dapat mengetahui
pencemaran ekosistem. (iv) Diperlukan kualitas air yang layak untuk dikonsumsi dan
pengolahan untuk sisa produksi kertas dari PT tidak membahayakan untuk kesehatan.
Jaya Kertas berupa IPAL yang sesuai standart
58