Alo 5
Alo 5
2, AGUSTUS 2014
ABSTRACT
The research about the test of ethanolic extract of Aloe vera L. leaves to the level of blood glucose
levels of white male mice induced hyperglycemia with dexamethasone 5 mg / kg and 10% glucose 2 g /
kg enzymatically using GlucoDr ™ tool. This research was done experimentally using 5 groups of mice,
each group consists of 5 mice, which are control group, comparison (glibenklamid) and 3 group of
treatment with doses 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB and 800 mg/kgBB. Ethanolic extract of Aloe vera
leaves and glibenklamid as comparison were given orally for 14 days and blood glucose measurements
performed on days 0, 14, 21 and 28. The data obtained were analyzed with one and twoway ANOVA
with SPSS17 program. The Result of statistical analysis showed that the ethanol extract of Aloe vera L.
leaves at doses 400mg/kgBB and 800 mg / kgBB can lower blood glucose levels were significantly
hyperglycemic mice (p <0.05). The higher dose of the extract and extract the longer the better the ability
of the aloe vera leaf extract in lowering blood glucose levels. This proves that the aloe vera leaf can lower
blood glucose levels induced hyperglycemic mice with dexamethasone 5 mg / kg and 10% glucose 2 g /
kg.
ISSN : 2087-5045 71
SCIENTIA VOL. 4 NO. 2, AGUSTUS 2014
penelitian untuk mengetahui sejauh mana Uji Efek Antihiperglikemia Ekstrak Etanol
aktivitas antihiperglikemia ekstrak etanol daun Daun Lidah Buaya
lidah buaya pada mencit putih jantan Hewan percobaan yang digunakan adalah
hiperglikemia yang diinduksi dengan mencit putih jantan. Aklimatisasi hewan
deksametason. percobaan selama satu minggu. Semua hewan
percobaan di timbang berat badannya dan di
METODE PENELITIAN periksa kadar glukosa darah awal (hari ke-0),
kemudian semua hewan percobaan di induksi
Alat dan Bahan dengan deksametason 5 mg/kgBB secara
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara subcutan (s.c) selama 7 hari dan dilanjutkan
lain dengan pemberian larutan glukosa 10%, dosis
2g/kg BB secara peroral (p.o) sampai hari ke-14.
Pembuatan Ekstrak Daun Lidah Buaya Kemudian bagi hewan percobaan menjadi 5
(Depkes RI, 2000) kelompok (tabel 1). Tiap kelompok terdiri dari 5
Daun lidah buaya (Aloe vera(L.)Webb) ekor mencit.
segar yang telah dibersihkan dan di buang
durinya, di potong tipis secara horizontal dan di Tabel 1. Kelompok perlakuan
timbang sebanyak 2 kg. Kemudiaan di maserasi
Kelompok Perlakuan
dengan etanol 96% selama 3x5 hari. Hasil
maserasi disaring, kemudian filtrat dipekatkan Suspensi Na.CMC 0,5%
I (kontrol)
dengan rotary evaporator sehingga diperoleh
ekstrak kental. Ekstrak daun lidah buaya II (pembanding) Glibenklamid 0,013 mg/20 g BB
diperiksa secara organoleptis, skrining fitokimia, ekstrak 200mg/kg BB
III (dosis I)
kandungan kadar abu dan susut pengeringan.
IV (dosis II) ekstrak 400mg/kg BB
Penentuan Dosis
V (dosis III) ekstrak 800mg/kg BB
Dosis yang digunakan adalah 200 mg, 400
mg, dan 800 mg/kgBB yang diperoleh dari
penelitian sebelumnya. Penginduksi yang di Sediaan uji diberikan pada hari ke-15
pakai adalah deksametason dengan dosis yang sampai hari ke-28 sesuai dosis tiap kelompok
dapat menimbulkan keadaan resistensi insulin hewan percobaan dan pemeriksaan kadar
yaitu 5 mg/kgBB (Shalam, 2006) dan glukosa glukosa darah dilakukan pada hari ke-14, 21,
dengan dosis 2g/kgBB. Sebagai pembanding dan 28 serta penimbangan berat badan akhir
digunakan glibenklamid dengan dosis 0,013 pada hari ke-28.
mg/20 g BB mencit berdasarkan konversi dosis
glibenklamid dari manusia ke mencit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan Suspensi Sediaan Uji
Buat suspensi Na.CMC 0,5% dengan cara Dari 2 kg daun lidah buaya segar
: timbang Na.CMC sebanyak 50 mg untuk tiap- diperoleh ekstrak kental sebanyak 27,62 g
tiap kelompok dosis, dan di tabur di atas air (1,381%). Hasil ini menunjukkan bahwa proses
panas sebanyak 20 kalinya, biarkan selama 15 ekstraksi yang dilakukan masih efektif karena
menit dan gerus hingga membentuk massa yang menurut Farmakope Herbal, randemen ekstrak
homogen. Kemudian timbang ekstrak kental kental daun lidah buaya tidak boleh < 0.4%.
daun lidah buaya sesuai konsentrasi yang telah Secara organoleptis ekstrak berwarna coklat
ditentukan lalu tambahkan suspensi Na.CMC kehitaman, bau khas dan rasa pahit. Setelah
yang sudah di buat sedikit demi sedikit sambil di dilakukan uji pendahuluan metabolit sekunder
aduk dan gerus homogen sampai volume yang dari ekstrak daun lidah buaya, diketahui bahwa
diinginkan. tanaman daun lidah buaya mengandung senyawa
fenolik, flavonoid, terpenoid dan saponin.
Besarnya susut pengeringan yang diperoleh dari
ekstrak ini adalah sebesar 10.13%. Kadar abu
ISSN : 2087-5045 72
SCIENTIA VOL. 4 NO. 2, AGUSTUS 2014
ekstrak yang diperoleh dengan rata-rata sebesar meminimalisir terjadinya lipolisis yang
4.86%. Hal ini sesuai dengan yang tertera menyebabkan asam lemak dan gliserol
didalam Farmakope Herbal bahwa kadar abu terakumulasi di dalam aliran darah. Keadaan ini
untuk ekstrak kental daun lidah buaya tidak dapat menimbulkan kegagalan kerja insulin
boleh > 4.9%. yang diiringi dengan timbulnya gejala-gejala
Kondisi diabetes pada hewan percobaan diabetes (Katzung, 2002).
diinduksi dengan menggunakan deksametason Ekstrak etanol daun lidah buaya diberikan
dan glukosa. Glukosa yang diberikan setelah selama 14 hari, yang di mulai dari hari ke-15
pemberian deksametason bertujuan untuk setelah hewan percobaan di induksi sampai hari
memaksimalkan kenaikan glukosa darah, dan ke-28 dan pemeriksaan kadar glukosa darah
juga untuk mencegah terjadinya hipoglikemia dilakukan pada hari ke-21 (7 hari setelah
hingga kematian pada hewan percobaan karena pemberian ekstrak) dan hari ke-28 (14 hari
penghentian deksametason secara mendadak. setelah pemberian ekstrak). Penentuan kadar
Hiperglikemia pada hewan percobaan glukosa darah mencit dilakukan dengan
disebabkan karena pemakaian deksametason menggunakan alat digital, yakni GlucoDr™. Alat
dosis tinggi atau jangka panjang dapat ini digunakan untuk menentukan kadar glukosa
menghambat ambilan glukosa oleh sel-sel otot darah karena lebih praktis dalam
sehingga meningkatkan kadar glukosa darah pengerjaannnya, membutuhkan sedikit darah
yang menyebabkan sekresi insulin meningkat dan kadar glukosa cepat terbaca.
dan lipolisis juga meningkat. Walaupun sekresi
insulin meningkat, tapi hal tersebut tidak dapat
Tabel 2. Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit Pada Hari ke-0, 14, 21, dan 28
Kadar Glukosa Darah (mg/dL) Hewan Percobaan
Kelompok
Hari ke-0 Hari ke-14 Hari ke-21 Hari ke-28
Keterangan: Huruf yang berbeda setelah angka pada satu kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang
bermakna pada p<0,05
Setelah dilakukan pengukuran kadar di uji dengan menggunakan analisa variasi dua
glukosa darah pada hari ke-28 didapatkan arah. Berdasarkan uji tersebut didapatkan hasil
penurunan kadar glukosa darah mendekati bahwa ada pengaruh antara hubungan kelompok
normal apabila dibandingkan dengan kadar perlakuan dan lamanya pemberian sediaan
glukosa darah awal (hari ke-0). Sedangkan kadar terhadap kadar glukosa darah yang didapat
glukosa darah pada kelompok kontrol tidak (P<0,05). Lama pemberian ekstrak etanol daun
terlihat terjadinya penurunan yang berarti dalam lidah buaya selama 7 dan 14 hari mempengaruhi
waktu 14 hari walaupun kenaikan kadar glukosa kadar glukosa secara bermakna antara kelompok
darah yang diakibatkan oleh pemakaian yang diberikan sediaan uji dibandingkan
deksametason dosis tinggi atau jangka panjang kelompok kontrol. Jadi, perbedaan lama
bersifat reversibel. Kadar glukosa darah pada pemberian dan dosis ekstrak etanol daun lidah
hari ke-21 (7 hari setelah pemberian ekstrak) buaya dapat mempengaruhi kadar glukosa darah
dan 28 (14 hari setelah pemberian ekstrak) juga secara bermakna. Dari hasil uji statistik dapat
ISSN : 2087-5045 73
SCIENTIA VOL. 4 NO. 2, AGUSTUS 2014
KESIMPULAN
ISSN : 2087-5045 74