Anda di halaman 1dari 6

Nama : Firna Muthmainnah

Nim : E011201089

Kelas : Administrasi C

1. Mengapa perlu ada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).


PUEBI diperlukan untuk memperbaiki sebuah EYD yag telah ada dan juga sebagai
dampak meluaskan ranah pemakaian Bahasa seiring kemajuan teknologi,ilmu
pengetahuan dan seni. Kita perlu menggunakan PUEBI karena berisi tentang tata cara
penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar agar diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Agar ribuan suku tersebut dapat berkomunikasi dengan baik, maka bahasa
Indonesia menjadi bahasa pemersatu. Tanpa bahasa pemersatu, bahasa Indonesia, tentu
orang-orang yang tinggal dari berbagai daerah akan kesulitan dalam berkomunikasi.
Misalnya, suku Badui akan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan suku Jawa,
maupun suku Sunda. Padahal, suku-suku tersebut tinggal pada wilayah yang sama,
yaitu Negara Indonesia.
2. Mengapa Bahasa Indonesia menerima unsur serapan?
Bahasa Indonesia menerima unsur serapan karena kata serapan dari Bahasa asing
merupakan bagian dari sebuah perkembangan Bahasa Indonesia itu sendiri. Selain hal
itu, dengan adanya sebuah kata serapan dari Bahasa asing maka dapat mempermudah
tercapainya sebuah kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.
3. Jelaskan Syarat pilihan kata.
✓ Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan
✓ Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara
tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan
kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa
bagi pembacanya
✓ Menguasai berbagai macam kosakata dan mampu memanfaatkan kata-kata
tersebut menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti
4. Jelaskan ciri-ciri bahasa Indonesia ragam ilmiah.
✓ Struktur kalimat cermat dan lugas
Kalimat harus mengikuti pola kalimat yang berlaku, seperti harus memiliki
sebuah SOP (Subyek,predikat,objek).
✓ Struktur wacana bersifat formal
Wacana atau teks dalam ragam Bahasa ilmiah harus bersifat formal.wacana
tersebut harus mengacu pada standar konvensi sebuah naskah. Tidak,
diperbolehkan keluar dari konteks tersebut baik dari segi penulisan ataupun
sebagainya.
✓ Singkat namun lengkap , berisi analisis dan pembuktian
Isi dari sebuah wacana tidak boleh bertele – tele dan harus sesuai dengan hasil
analisis dan fakta yang ada.sehingga informasi yang sampai kepada pembaca
tidak hoax.
✓ Cermat dan konsisten dalam menggunakan penalaran
Wacana dalam ragam Bahasa harus cermat dalam melakukan sebuah penalaran
dari awal sampai akhir. Ragam Bahasa ilmiah juga harus mencermati sebuah
pengendalian variable yang ada didalamnya.
✓ Terdapat istilah Teknik dalam bidang yang terkait.
Adanya beberapa istilah Teknik atau istilah khusus yang berkaitan dengan
bidang ilmu tersebut. Jika sebuah wacana medis yang ingin dilakukan sebuah
pembuktian, maka istilah Teknik atau istilah khusus yang berkaitan dengan
medis yang digunakan.
✓ Objektif dan dapat diukur kebenarannya.
Satu hal yang membedakan ragam Bahasa ilmiah dengan Bahasa lainnya
adalah objektifnya. Sebuah wacana harus dibuktikan kebenarannya, sehingga
tidak berdasarkan subjektif semata.
5. Perbaiki kalimat berikut sehingga menjadi kalimat efektif dan baku
a) Indonesia gulingkan Singapura dengan 4-0.
Indonesia mengalahkan Singapura dengan skor 4 – 0.
b) Kebijaksanaan di bidang koperasi berubah-berubah.
Kebijakan di bidang koperasi tidak konsisten.
c) Buku menjelaskan tentang bahayanya Covid-19.
Buku tersebut menjelaskan tentang bahayanya Covid – 19.
6. Sebutkan syarat sebuah paragraf yang baik.
✓ Mempunyai Kelengkapan Unsur-Unsur Paragraf di Dalamnya.
✓ Setiap Unsur-Unsur Paragraf Harus Mempunyai Satu Kesatuan antar Satu
Unsur dengan Unsur Lainnya.
✓ Mempunyai Kepaduan Diantara setiap Unsur di Dalamnya
7. Apa saja yang diperhatikan untuk melakukan presentasi lisan?

Dalam melakukan presentasi lisan, hal yang harus diperhatikan adalah:

1. Ekspresi wajah. Wajah akan memperlihatkan pikiran, emosi, dan sikap pembicara.
Dengan demikian, pendengar akan lebih mudah berempati kepada hal atau
permasalahan yang disampaikan pembicara.
2. Penampilan pribadi. Pembicara harus memperhatikan agar penampilannya rapi dan
bersih. Berpakaian yang rapi, menarik, dan cerah. Jangan menggunakan terlalu
banyak perhiasan yang akan mengalihkan perhatian pendengar dari masalah yang
dibawakan. Sesuaikan pakaian dengan situasi dan jenis pendengar.
3. Gerak tubuh. Gerak tubuh harus santai, tegas—bukan gerakan yang terjadi karena
tegang—alamiah, penuh variasi, tidak mengganggu perhatian pendengar, diatur
dengan baik, disesuaikan dengan pendengar.
4. Kontak mata. Pada saat berbicara, pembicara harus berani menatap mata
pendengarnya. Dengan demikian, pembicara dapat berinteraksi dengan
pendengarnya. Pembicara dapat mengetahui situasi pendengar dan pemahaman
pendengar. Pendengar akan lebih percaya kepada pembicara. Pendengar akan
merasa diperhatikan oleh pembicara.
5. Suara pembicara. Pembicara harus berlatih agar suara menguasai ruangan, baik
dengan pengeras suara maupun tidak. Artikulasi harus jelas agar pendengar tidak
mengalami kesulitan dalam memahami pembicara. Lafalkan kata-kata dengan jelas.
Beri tekanan yang berbeda pada setiap kalimat yang diujarkan. Jangan berbicara
terlalu cepat. Gunakanlah jeda yang agak panjang agar pendengar memperoleh
kesempatan untuk mencerna hal yang disampaikan pembicara.

8. Tulislah secara lengkap kerangka karangan judul karangan berikut “Menjadi


Mahasiswa yang Baik”

Kerangka Karangan :

1. HALAMAN JUDUL :
a. Nama Mahasiswa
b. Nim Mahasiswa
c. Nama Dosen
d. Judul : Menjadi Mahasiswa yang baik
2. KATA PENGANTAR :
3. DAFTAR ISI :
a. Daftar Isi
b. Daftar Tabel
4. BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebagai seorang mahasiswa baru kita dituntut dapat beradaptasi dengan mudah
dilingkungan kampus. Tetapi, pada dasarnya seorang mahasiswa yang introvert akan
kesulitan bergaul dengan mahasiswa lainnya. Hal inilah yang perlu diperhatikan jika
kampus melaksanakan pk2mb nantinya, diharapkan dapat membawa dan membimbing
mereka agar akrab satu sama lain.

Rumusan Masalah

a. Apa yang harus mahasiswa introvert persiapkan sebelum masuk kampus?


b. Bagaimana cara mengajak mahasiswa yang introvert untuk dapat bergaul dengan
mudah?
c. jelaskan tantangan yang dihadapi dalam mendorong mahasiswa introvert dalam
bergaul?

Tujuan

Untuk mengetahui apa saja cara dan untuk mengajak dan tantangan yang dihadapi
untuk mendorong mahasiswa yang introvert.

5. BAB II PEMBAHASAN
a. yang harus mahasiswa introvert persiapkan sebelum masuk kampus
(Sub Pembahasan)
b. cara mengajak mahasiswa yang introvert untuk dapat bergaul dengan
mudah?
(Sub Pembahasan)
d. Tantangan tantangan yang dihadapi dalam mendorong mahasiswa introvert dalam
bergaul?
(Sub Pembahasan)
6. BAB III PENUTUP
Kesimpulan : hasil penelitian atau pembahasan terkait menjadi mahasiswa yang
baik
Saran : saran dari penulis terkait masalah diatas yaitu menjadi mahasiswa yang
baik
7. Daftar Pustaka : sumber referensi atau bacaan yang diambil oleh penulis

9. “Menurut Gorys Keraf (1998:132) kerangka karangan adalah rencana kerja, memuat
ketentuan-ketentuan pokok sebagai suatu topic diperinci dan dikembangkan” . Buatlah
sebuah paragraf dengan memasukkan kutipan tersebut di atas.

✓ Banyak sekali pendapat para ahli mengenai sebuah kerangka karangan salah satu
gorys keraf . Menurut Gorys Keraf (1998:132) kerangka karangan adalah rencana
kerja, memuat ketentuan-ketentuan pokok sebagai suatu topic diperinci dan
dikembangkan” . Buatlah sebuah paragraf dengan memasukkan kutipan tersebut
di atas.

10. Susunlah kembali data pustaka berikut menjadi menjadi sebuah daftar pustaka yang
baik.

✓ Judul buku KOMPOSISI dikarang oleh Gorys Keraf tahun1998. Penerbi Nusa
Indah, Ende Flores.

Keraf, Gorys. 1998. KOMPOSISI. Ende Flores: Nusa Indah.

✓ Judul artikel “Korana-koranaan di Tengah Pandemik, oleh Nurhayati, Harian


Fajar, 26 Maret 2020.

Nurhayati. 26 Maret 2020. Korana-Koranaan di Tengah Pandemik. Harian Fajar.

✓ Judul buku Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Oleh Rasyid Sartuni,
Lamuddin Finosa, Siti Aisyah Sundari, Penerbit Nina Dinamika, Jakarta

Sartuni, Rasyid, dkk. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Nina
Dinamika.
✓ Judul buku Inalah Bahasa Indonesia yang benar. 1983. PenerbitGramedia Jakarta
oleh J.S. Badudu.

Badudu, J.S. 1983. Inalah Bahasa Indonesia yang benar. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai