Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No.

2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407


e-ISSN 2621-9001

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ADMINISTRATIF BADAN USAHA


MILIK DESA (BUMDes) BERBASIS CLIENT-SERVER STUDI KASUS DI
DESA SINDANGASIH KECAMATAN KARANGTENGAH

Tarmin Abdulghani1, Tedi Solehudin2


1,2
Program Studi Teknik Informatika Universitas Suryakancana

ABSTRAK
BUMDes adalah badan usaha milik desa yang dibentuk atau didirikan oleh pemerintah desa yang
kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat. Pembentukan
BUMDes dimaksudkan untuk mendorong potensi ekonomi desa dalam rangka peningkatan pendapatan desa dan
masyarakat. Peermasalahan yang terjadi saat ini khususunya di Desa Sindangasih yaitu belum adanya aplikasi
yang dapat mengelola administratif BUMDes. Belum adanya sistem informasi tentang pengelolaan layanan
publik secara terintegrasi yang menyebabkan warga kesulitan dan masih melalui cara manual sehingga
pendataan administratif menjadi kurang terorganisir dan besar risikonya dengan risiko kehilangan berkas untuk
pengelolaan pelayanan publik yaitu BUMDes
Metodelogi penelitian yang digunakan yaitu metode waterfall. Pembangunan sistem informasi ini
menggunakan bahasa pemrograman Delphi dan database MySQL. Adapun pemodelan sistem yang digunakan
yaitu menggunakan pemodelan terstruktur.
Dengan dibuatnya sistem informasi administrasi pengelolaan BUMDes bertujuan untuk pengelolaan
administrasi dalam penyelenggaraan dan pengelolaan BUMDes menjadi lebih tertata dan terstruktur sehingga
pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih efektif dan terkelola baik. Pengelolaan administratif tersebut
menyangkut hal pembentukan BUMDes serta pengelolaannya oleh masyarakat yang dilaporkan kepada Kepala
Desa Sindangasih dengan membangun Sistem berbasis client-server.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Badan Usaha Milik Desa, Administrasi, Waterfall

PENDAHULUAN client mampu melakukan proses secara


Informasi merupakan hal yang penting mandiri saat meminta data dan server akan
bagi setiap orang, khususunya teknologi mengirimkan data sesuai permintaan kemudian
informasi menuntut peningkatan kinerja proses akan dilakukan oleh client (Agus
hampir pada semua bidang, kecepatan dan Mulyanto, 2005).
ketepatan yang dihasilkan akan memperoleh Desa adalah kesatuan masyarakat
sebuah informasi yang memiliki nilai tinggi hukum yang memiliki batas-batas wilayah
untuk mempermudah segala kegiatan yang berwenang untuk mengatur dan
operasional dalam bidangnya. Client-server mengurus kepentingan masyarakat setempat
adalah komputer database yang berada di berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
pusat yang informasinya bisa dipakai bersama- setempat yang diakui dan dihormati dalam
sama oleh beberapa user yang menjalankan sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
aplikasi di dalam komputer lokal yang disebut Republik Indonesia (Peraturan Daerah
client (Budhi Irawan, 2010). Menurut definisi Kabupaten Cianjur Nomor 03 Tahun 2012).
lain client-server adalah arsitektur yang paling Cianjur merupakan salah satu
banyak dipakai di teknologi modern ini dimana Kabupaten yang berada di Jawa Barat dengan

241
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No. 2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9001

jumlah Desa cukup banyak. Pada umumnya penyelenggaraan BUMDes. Belum adanya
sebuah Desa sering memiliki permasalahan, sistem yang mengelola administrasi BUMDes,
diantaranya penyampaian informasi tentang belum adanya sistem informasi tentang
BUMDes baik itu ke masyarakat, atau bahkan pengelolaan layanan publik secara terintegrasi
ke Pemerintah Kabupaten Cianjur. Badan yang menyebabkan warga kesulitan dan masih
Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut melalui cara manual sehingga pendataan
BUMDes adalah badan usaha milik desa yang administratif menjadi kurang terorganisir dan
dibentuk atau didirikan oleh pemerintah desa besar risikonya dengan risiko kehilangan
yang kepemilikan modal dan pengelolaannya berkas untuk pengelolaan pelayanan publik
dilakukan oleh pemerintah desa dan yaitu BUMDes, belum adanya sistem
masyarakat (Peraturan Daerah Kabupaten informasi tersebut menyebabkan pihak desa
Cianjur Nomor 03 Tahun 2012). menjadi kesulitan dalam pengolahan data
Pembentukan BUMDes dimaksudkan BUMDes. Hal– hal tersebut menyebabkan
untuk mendorong potensi ekonomi desa dalam sulitnya desa menjadi desa berbasis IT.
rangka peningkatan pendapatan desa dan Untuk mengatasi masalah tersebut serta
masyarakat. Pembentukan BUMDes bertujuan mendukung dan membantu pengurus desa
untuk meningkatkan pendapatan asli desa, dalam membangun Sistem Informasi Desa,
mendorong berkembangnya kegiatan maka di buatlah sebuah sistem informasi
perekonomian masyarakat desa, meningkatkan pengelolaan administrasi BUMDes yang
kreativitas dan peluang usaha ekonomi berbasis client-server. Hal ini dimaksudkan
produktif (berwirausaha) anggota masyarakat agar pengelolaan administrasi dalam
desa dan mendorong berkembangnya usaha penyelenggaraan dan pengelolaan BUMDes
mikro sektor informal untuk penyerapan menjadi lebih tertata dan terstruktur sehingga
tenaga kerja bagi masyarakat di desa. Sasaran pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih
pembentukan BUMDes adalah terlayaninya efektif dan terkelola dengan baik. Pengelolaan
masyarakat di desa dalam mengembangkan administratif tersebut menyangkut hal
usaha produktif dan tersedianya sarana usaha pembentukan BUMDes serta pengelolaannya
dalam menunjang perekonomian masyarakat oleh masyarakat yang dilaporkan kepada Desa
sesuai dengan potensi desa dan kebutuhan Sindangasih. Serta mengefisiensikan
masyarakat. Salah satu desa yang ada di aksebilitas kinerja aparat desa dengan
Cianjur, tepatnya di Kecamatan Karangtengah dibuatkan sistem informasi administratif
yaitu Desa Sindangasih, di desa tersebut belum dengan basis client-server.
memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang
cukup menguasai keahlian dalam melakukan RUMUSAN MASALAH
pengembangan atau perancangan sistem. Salah Berdasarkan latar belakang masalah
satu diantaranya yaitu tidak adanya sistem diatas, maka dapat diambil suatu rumusan
informasi yang mengolah pembentukan atau masalah yaitu bagaimana membangun sebuah
242
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No. 2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9001

sistem informasi pengelolaan administratif 4) Memudahkan pihak Desa Sindangasih


BUMDes di Desa Sindangasih yang dalam pengolahan data dengan
diharapkan dapat membantu pihak desa dalam menggunakan basis client-server.
5) Memudahkan pengelolaan BUMDes
pengolahan administratif penyelenggaraan dan
untuk mendorong potensi ekonomi desa
pengelolaan BUMDes untuk mendorong
dalam rangka peningkatan pendapatan
potensi ekonomi Desa dalam rangka
desa dan masyarakat.
peningkatan pendapatan Pemerintahan Desa,
dan masyarakat.
BATASAN MASALAH
Agar pembahasan masalah sistem
MAKSUD DAN TUJUAN
informasi pengelolaan administratif BUMDes
a. Maksud
ini menjadi terarah serta permasalahan yang di
Maksud dari penelitian ini adalah
hadapi tidak terlalu luas maka batasan masalah
membangun sebuah sistem informasi
yang akan dibahas adalah :
pengelolaan administratif BUMDes di Desa
a. Pengelolaan data penyelenggaraan
Sindangasih yang diharapkan dapat
BUMDes.
membantu Pemerintahan Desa dalam
b. Pengelolaan data administrasi berdasarkan
pengolahan Administratif Penyelenggaraan
jenis BUMDes.
dan Pengelolaan BUMDes untuk c. Penyimpanan dan pengelolaan dokumen
mendorong potensi ekonomi desa. terkait.
d. Pelaporan data BUMDes.
b. Tujuan
e. Membuat Aplikasi Berbasiskan Client-
Adapun tujuan dari penelitian terhadap
Server.
pembuatan sistem informasi administratif
BUMDes di Desa Sindangasih berbasis
TEORI PENDUKUNG UTAMA
client-server adalah sebagai berikut :
1. Definisi Data
1) Mengefektipkan penyelenggaraan
Data dapat didefenisikan sebagai deskripsi
BUMDes Pemerintah Desa Sindangasih
dari suatu dan kejadian yang kita hadapi (Al-
bagi layanan publik di masyarakat
Bahra Bin Ladjamudin, 2005, Hal:8). Data
dengan menggunakan sistem informasi
dapat berupa catatan-catatan dalam kertas,
(aplikasi).
2) Membuat sistem informasi administrasi buku, atau tersimpan sebagai file dalam
BUMDes yang mengacu pada Peraturan database. Data akan menjadi bahan dalam
Daerah Kabupaten Cianjur dan suatu proses pengolahan data. Oleh karena itu,
Peraturan Desa Sindangasih. suatu data belum dapat berbicara banyak
3) Membantu pihak Desa Sindangasih
sebelum diolah lebih lanjut.
dalam pengelolaan administratif
Proses pengolahan data terbagi menjadi
penyelenggaraan BUMDes secara
tiga tahapan, yang disebut dengan siklus
terkomputerisasi.

243
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No. 2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9001

pengolahan data (Data Processing Cycle) sistem informasi dapat dijelaskan sebagai
yaitu: berikut :
a. Pada tahapan Input a. Input
Yaitu dilakukan proses pemasukan data ke Input disini adalah semua data yang
dalam komputer lewat media input (Input dimasukan ke dalam sistem informasi,
Devices). dalam hal ini dokumen-dokumen, formulir-
b. Pada tahapan Processing
formulir dan file-file.
Yaitu dilakukan proses pengolahan data
b. Proses
yang sudah dimasukkan, yang dilakukan Proses merupakan kumpulan prosedur yang
oleh alat pemroses (Process Devices) yang akan memanipulasi input yang kemudian
dapat berupa proses perhitungan, akan disimpan dalam bagian basis data dan
perbandingan, pengendalian, atau pencarian seterusnya akan diolah menjadi suatu
di storage. output yang akan digunakan oleh si
c. Pada tahapan Output
penerima.
Yaitu dilakukan proses menghasilkan
c. Output
output dari hasil pengolahan data ke alat Output merupakan semua keluaran atau
output (Output Devices) yaitu berupa hasil dari model yang sudah diolah menjadi
informasi. suatu informasi yang berguna dan dapt
dipakai oleh penerima.
2. Definisi Sistem Informasi
d. Teknologi
Jadi secara umum Sistem Informasi dapat Teknologi disini merupakan bagian yang
diartikan sebagai aplikasi komputer untuk berfungsi untuk memasukan input,
mendukung operasi dari suatu organisasi: mengolah input dan menghasilkan keluaran.
operasi, instalasi, dan perawatan komputer, Ada 3 komponen yang termasuk dalam
perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi teknologi yaitu perangkat keras, perangkat
Manajemen adalah kunci dari bidang yang lunak dan perangkat manusia.
e. Basis Data
menekankan finansial dan personal
Basis data merupakan kumpulan data-data
manajemen. Sistem Informasi Penjualan
yang saling berhubungan satu dengan yang
adalah suatu sistem informasi yang
lain yang disimpan dalam perangkat keras
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan
komputer dan akan diolah menggunakan
metode yang dirancang untuk menghasilkan,
perangkat keras. Basis data sendiri
menganalisa, menyebarkan dan memperoleh
merupakan kumpulan file-file yang
informasi guna mendukung pengambilan
mempunyai kaitan antara satu file dengan
keputusan mengenai penjualan.
yang lain sehingga membentuk satu
Untuk mendukung lancarnya suatu
bangunan data.
informasi, dibutuhkan beberapa komponen f. Kendali
Kendali dalam hal ini merupakan semua
yang fungsinya sangat vital di dalam sistem
tindakan yang diambil untuk menjaga
informasi. Secara rinci komponen-komponen
sistem informasi tersebut agar bisa berjalan

244
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No. 2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9001

dengan lancar dan tidak mengalami d. Data


Data adalah jantung dari DBMS. Ada dua
gangguan. Komponen ini sangat penting
jenis data. Pertama, adalah kumpulan
agar sistem secara keseluruhan memiliki
informasi yang diperlukan oleh suatu
validasi dan integritas yang tinggi.
organisasi. Jenis data kedua adalah metadata,
3. DBMS
yaitu informasi mengenai database.
Sistem manajemen database atau database e. User
Ada sejumlah user yang dapat mengakses
management system (DBMS) adalah
atau mengambil data sesuai dengan
merupakan suatu sistem software yang
kebutuhan penggunaan aplikasi-aplikasi
memungkinkan seorang user dapat
dan interface yang disediakan oleh DBMS,
mendefinisikan, membuat, dan memelihara
antara lain adalah :
serta menyediakan akses terkontrol terhadap
1) Database administrator adalah orang
data. Database sendiri adalah sekumpulan data
atau group yang bertanggungjawab
yang berhubungan dengan secara logika dan
mengimplementasikan sistem database
memiliki beberapa arti yang saling berpautan.
di dalam suatu organisasi.
DBMS yang utuh biasanya terdiri dari : 2) Enduser adalah orang yang berada di
a. Hardware depan workstation dan berinteraksi
Hardware merupakan sistem computer
secara langsung dengan sistem.
actual yang digunakan untuk menyimpan 3) Programmer aplikasi, orang yang
dan mengakses databse. Dalam sebuah berinteraksi dengan database melalui
organisasi berskala besar, hardware terdiri : cara yang berbeda.
4. Paradigma Waterfall
jaringan dengan sebuah server pusat dan
Metode rekayasa perangkat lunak
beberapa program client yang berjalan di
menggunakan paradigma Waterfall atau sering
komputer desktop.
b. Software beserta utility disebut Paradigma Terstruktur.
Software adalah DBMS yang aktual. DBMS
memungkinkan para user untuk
berkomunikasi dengan database. Dengan
kata lain DBMS merupakan mediator antara
database dengan user. Sebuah database
Gambar 1. Paradigma Waterfall Pressman, 2010
harus memuat seluruh data yang diperlukan
oleh sebuah organisasi. Dan berikut adalah langkah-langkah yang ada
c. Prosedur
Bagian integral dari setiap sistem adalah pada Model Waterfall :
sekumpulan prosedur yang mengontrol a. Communication
jalannya sistem, yaitu praktik-praktik nyata Langkah ini adalah analisis terhadap sebuah
yang harus diikuti user untuk mendapatkan, kebutuhan Software, dan tahap untuk
memasukkan, menjaga, dan mengambil pengumpulan data dengan melakukan
data pertemuan dengan pihak Pemerintahan

245
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No. 2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9001

Desa Sindangasih serta intansi terkait, menemukan kesalahan-kesalahan terhadap


maupun mengumpulkan data-data sistem tersebut kemudian bisa diperbaiki.
tambahan. Bahasa pemrograman yang digunakan
b. Planning untuk membangun sistem informasi
Proses Planning ini merupakan proses administratif BUMDes Desa Sindangasih
lanjutan dari proses Communication menggunakan bahasa pemograman Delphi
(Analysis Requirement ). Tahapan ini akan dan RDBMS menggunakan MySQL.
menghasilkan sebuah data yang e. Deployment
berhubungan dengan keinginan user dalam Proses Deployment merupakan sebuah
pembuatan Software, termasuk rencana tahapan yang bisa dikatakan final dalam
yang akan dilakukan. Dalam penelitian pembuatan sebuah software atau sistem.
tersebut yang menjadi user adalah admin Setelah melakukan analisis, desain dan
BUMDes, kepala desa, perangkat desa serta pengkodean maka sistem yang sudah jadi
BPD dan LPM sebagai pengawas. akan digunakan oleh user. Kemudian
c. Modeling software yang sudah jadi harus dilakukan
Proses Modeling ini akan menerjemahkan pemeliharaan secara berkala.
syarat kebutuhan ke sebuah perancangan
software yang dapat diperkirakan sebelum 5. Borland Delphi 7
dibuat Coding. Proses ini terfokus pada Borland Delphi 7 adalah salah satu dari
rancangan struktur data, arsitektur software, program secara visual, bahasa yang digunakan
refresentations interface, dan detail lebih mengarah ke bahasa pascal. Banyak
(Algoritma) prosedural, tahapan ini akan orang yang mengatakan bahwa pascal adalah
menghasilkan software requirement. nenek moyang dari Delphi, karena Delphi
d. Construction adalah pengembangan dari turbo pascal yang
Proses Construction merupakan sebuah popular. Seperti bahasa lainnya, Delphi
proses membuat kode, Coding atau mengalami perkembangan yang sangat pesat.
pengkodean merupakan penerjemahan Delphi yang dikeluarkan oleh Embarcadero,
desain dalam bahasa yang dimengerti oleh memiliki support yang sangat tinggi terhadap
komputer. Programmer akan database-database yang sudah terkenal
menerjemahkan transaksi yang diminta oleh (seperti MS Access, MySQL, PostgreSQL,
user. Tahapan inilah yang merupakan Dbase, Oracle, dan lain-lain). Selain itu, delphi
tahapan nyata dalam mengerjakan suatu juga dilengkapi dengan objek-objek yang baru
software. Artinya penggunaan komputer sehingga memudahkan pembuatan program,
akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. baik program database maupun program
Setelah pengkodean selesai maka akan lainnya.
dilakukan testing terhadap sistem yang
telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah 6. Pengujian BlackBox
246
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No. 2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9001

Pengujian blackbox berfokus pada Belum adanya sistem yang mengelola


persyaratan fungsional perangkat lunak. administrasi desa, belum adanya sistem
Merupakan pendekatan pengujian yang ujinya informasi tentang pengelolaan layanan publik
diturunkan dari spesifikasi program atau secara terintegrasi yang menyebabkan warga
komponen Disebut juga pengujian behavioral kesulitan dan dan masih melalui cara manual
atau pengujian partisi. sehingga pendataan administratif menjadi
Pengujian blackbox memungkinkan kurang terorganisir dan resiko besar dengan
perekayasa perangkat lunak mendapatkan resiko kehilangan berkas untuk pengelolaan
serangkaian input yang sepenuhnya pelayanan publik yaitu BUMDes, belum
menggunakan semua persyaratan fungsional adanya sistem informasi tersebut menyebabkan
untuk suatu program. pihak desa menjadi kesulitan dalam
Pengujian blackbox berusaha pengolahan data BUMDes. Hal– hal tersebut
menemukan : menyebabkan sulitnya desa menjadi desa
• Fungsifungsi yang tidak benar atau berbasis IT.
hilang
• Kesalahan interface
3. Hasil Analisis
• Kesalahan dalam struktur data atau
Setelah memahami dan menganalisis serta
akses database eksternal.
• Kesalahan kinerja mengidentifikasi permasalahan diatas maka
• Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan sebuah
ANALISA
sistem informasi berbasis client-server untuk
1. Analisa Sistem
dapat membantu dalam mengatur dan
Analisis yaitu sebuah aktivitas atau
mengolah data segala hal yang berkaitan
konsep kegiatan yang mempelajari,
dengan proses pembentukan dan pengelolaan
merumuskan, menyusun, membentuk dan
BUMDes di Desa Sindangasih tersebut.
membangun sebuah sistem yang sesuai dengan
keinginan user atau pemakai sehingga dapat
PERANCANGAN
dimanfaatkan secara optimal dan maksimal,
1. Perancangan Sistem
seperti menganalisis kebutuhan non fungsional Perancangan sistem informasi
yang dilakukan untuk mengetahui spesifikasi administratif BUMDes di Desa Sindangasih
kebutuhan untuk sistem dan menganalisis untuk menerapkan solusi pemecahan
kebutuhan fungsional yang dilakukan untuk masalah yang telah diajukan pada analisis
memberikan gambaran mengenai sistem.
Perancangan dalam sistem informasi ini
permasalahan dan prosedur yang sedang
berdasarkan perkaranya ini melalui tiga
berjalan saat ini.
tahapan, yaitu :
1. Tahap perancangan fungsional sistem.
2. Analisis Masalah 2. Tahap perancangan data.
3. Tahap perancangan antarmuka.

247
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No. 2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9001

2. Flowmap Diagram Konteks merupakan diagram


Flowmap merupakan penggambaran yang menggambarkan aliran-aliran data dari
aliran dokumen-dokumen yang terkait dengan dalam sistem keluar sistem dan sebaliknya.
sistem yang akan dibangun, berikut merupakan Adapun entitas yang terlibat terdiri dari 4 yaitu
flowmap dari sistem informasi administratif admin (direksi), kepala unit usaha, pengawas
BUMDes di Desa Sindangasih. dan kepala desa.

Gambar 4. Diagram Konteks

4. DFD
Data Flow Diagram (DFD) adalah
representasi grafik dari sebuah sistem. DFD
menggambarkan komponen-komponen sebuah
Gambar 2. Flowmap Usulan Pembentukan
sistem, aliran-aliran data dari asal, tujuan, dan
BUMDes
penyimpanan dari data tersebut. Singkatnya
Data Flow Diagram memodelkan aliran data
dalam bentuk simbolik. DFD juga dapat
merupakan penjelasan lebih rinci dari diagram
konteks yang dibuat sebelumnya. Berikut
adalah DFD pada sistem informasi
administratif pembentukan dan pengelolaan
BUMDes di Desa Sindangasih :

Gambar 3. Flowmap Usulan Pelaporan Laba


BUMDes

3. Diagram Konteks

248
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No. 2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9001

Gambar 8. Level 2 Proses 3

Gambar 9. Level 2 Proses 4


Gambar 5. DFD Level 1

5. ERD
ERD Merupakan model dari hubungan
antar data pemyimpanan yang digunakan
didalam sebuah sistem. Berikut adalah ERD
dari sistem informasi yang akan dibangun
adalah sebagai berikut :

Gambar 6. Level 2 Proses 1

Gambar 10. ERD

Gambar 7. Level 2 Proses 2 IMPLEMENTASI


1. Antamuka Login

249
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No. 2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9001

Gambar 11 Antamuka Login Gambar 15. Antarmuka Konsep


.

Gambar 16. Antarmuka Konsep Detail

Gambar 12. Antarmuka Menu Utama

Gambar 17. Antarmuka Usaha Detail


Gambar 13. Antarmuka Jenis Usaha 2. Pengujian Sistem
Pengujian merupakan metode yang
dilakukan untuk menguji sistem. Pengujian
sistem ini menggunakan metode pengujian
black box. Pengujian tersebut berfokus pada
persyaratan fungsional perangkat lunak.
Gambar 14 Antarmuka Jenis Usaha Detail

Tabel 1 Pengujian Black Box

250
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No. 2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9001

Test Case Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil Kesimpulan


Pengujian
Button Masuk Form Login Klik Button Login Apabila user mengetik username Berhasil Valid
dan password dengan benar maka
akan muncul halaman menu utama.
Apabila user mengetik username Berhasil Valid
dan password dengan salah maka
akan muncul peringatan.
Button Data Master di Klik Button Data Muncul sub menu yaitu jenis usaha, Berhasil Valid
Form Menu Utama Master konsep dan usaha
Button Peraturan Desa di Klik Button Muncul form peraturan desa. Berhasil Valid
Form Menu Utama Peraturan Desa
Button Pengurus di Form Klik Button Muncul form pengurus. Berhasil Valid
Menu Utama Pengurus
Button Pelaporan Laba di Klik Button Muncul form pelaporan laba Berhasil Valid
Form Menu Utama Pelaporan Laba
Button Bagi Hasil di Form Klik Button Bagi Muncul sub menu yaitu ketentuan Berhasil Valid
Menu Utama Hasil dan bagi hasil
Button Jenis Usaha di Klik Button Jenis Muncul form jenis usaha Berhasil Valid
Form Menu Utama Usaha
Button Konsep di Form Klik Button Muncul form konsep Berhasil Valid
Menu Utama Konsep
Button Usaha di Form Klik Button Muncul form usaha Berhasil Valid
Menu Utama Usaha
Button Ketentuan di Form Klik Button Muncul form ketentuan Berhasil Valid
Menu Utama Ketentuan
Button Bagi Hasil di Form Klik Button Bagi Muncul form bagi hasil Berhasil Valid
Menu Utama Hasil
Button Tambah di Form Klik Button Muncul form jenis usaha detail dan Berhasil Valid
Jenis Usaha Tambah input data
Button Edit di Form Jenis Klik Button Edit Muncul form jenis usaha detail dan Berhasil Valid
Usaha edit data
Button Hapus di Form Klik Button Menghapus data Berhasil Valid
Jenis Usaha Hapus
Button Simpan di Form Klik Button Menyimpan data Berhasil Valid
Jenis Usaha Detail Simpan
Button Batal di Form Jenis Klik Button Batal Membatalkan perintah dan menutup Berhasil Valid
Usaha Detail form
Button Batal di Form Klik Button Batal Membatalkan perintah dan menutup Berhasil Valid
Konsep Detail form
Button Lihat AD ART di Klik Button Menampilkan file AD ART Berhasil Valid
Form Usaha
Button Simpan di Form Klik Button Menyimpan data Berhasil Valid
Usaha Detail Simpan
Button Batal di Form Klik Button Batal Membatalkan perintah dan menutup Berhasil Valid
Usaha Detail form
Button Upload AD ART di Klik Button Muncul dialog untuk memilih file Berhasil Valid
251
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No. 2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9001

Test Case Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil Kesimpulan


Pengujian
Form Usaha Detail Upload AD ART
Button Tambah di Form Klik Button Muncul form peraturan desa detail Berhasil Valid
Peraturan Desa Tambah dan input data
Button Edit di Form Klik Button Edit Muncul form peraturan desa detail Berhasil Valid
Peraturan Desa dan edit data
Button Hapus di Form Klik Button Menghapus data Berhasil Valid
Peraturan Desa Hapus
Button Lihat File di Form Klik Button Menampilkan file Peraturan Desa Berhasil Valid
Peraturan Desa
Button Simpan di Form Klik Button Menyimpan data Berhasil Valid
Peraturan Desa Detail Simpan
Button Batal di Form Klik Button Batal Membatalkan perintah dan menutup Berhasil Valid
Peraturan Desa Detail form
Button Upload File di Klik Button Muncul dialog untuk memilih file Berhasil Valid
Form Peraturan Desa Upload Peraturan
Detail Desa
Button Tambah di Form Klik Button Muncul form pengurus detail dan Berhasil Valid
Pengurus Tambah input data
Button Edit di Form Klik Button Edit Muncul form pengurus detail dan Berhasil Valid
Pengurus edit data
Button Hapus di Form Klik Button Menghapus data Berhasil Valid
Pengurus Hapus
Button Cetak di Form Klik Button Cetak Menampilkan preview cetak data Berhasil Valid
Pengurus
Button Simpan di Form Klik Button Menyimpan data Berhasil Valid
Pengurus Detail Simpan
Button Batal di Form Klik Button Batal Membatalkan perintah dan menutup Berhasil Valid
Pengurus Detail form
Button Tambah di Form Klik Button Muncul form ketentuan detail dan Berhasil Valid
Ketentuan Tambah input data
Button Edit di Form Klik Button Edit Muncul form ketentuan detail dan Berhasil Valid
Ketentuan edit data
Button Hapus di Form Klik Button Menghapus data Berhasil Valid
Ketentuan Hapus
Button Simpan di Form Klik Button Menyimpan data Berhasil Valid
Ketentuan Detail Simpan
Button Batal di Form Klik Button Batal Membatalkan perintah dan menutup Berhasil Valid
Ketentuan Detail form
Button Simpan di Form Klik Button Menyimpan data bagi hasil Berhasil Valid
Bagi Hasil Simpan
Button Lihat Daftar di Klik Button Lihat Menampilkan form daftar bagi hasil Berhasil Valid
Form Bagi Hasil Daftar
Button Hapus di Form Klik Button Menghapus data Berhasil Valid
Daftar Bagi Hasil Hapus
Button Cetak Daftar di Klik Button Cetak Menampilkan preview cetak daftar Berhasil Valid

252
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No. 2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9001

Test Case Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil Kesimpulan


Pengujian
Form Daftar Bagi Hasil Daftar bagi hasil
Button Cetak Bagi Hasil di Klik Button Cetak Menampilkan preview cetak bagi Berhasil Valid
Form Daftar Bagi Hasil Bagi Hasil hasil

KESIMPULAN 2. Dibuat lebih responsive dengan aplikasi


Dari hasil penelitian, perancangan dan berbasis web.
3. Perlu ditinjau dari segi pengaplikasian
implementasi yang telah dilakukan, penulis
topologi jaringan agar tidak terjadi
dapat menyimpulkan beberapa hal simpulan
kesalahan.
sebagai berikut :
1. Telah dibangun sistem informasi
DAFTAR PUSTAKA
untuk mengefektifkan penyelenggaraan
[1] Anatol, Raporot. 2002. Analisis Dan
Pemerintah Desa Sindangasih bagi
Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta
layanan publik di masyarakat.
: Andi Offset.
2. Sistem informasi tersebut
[2] Bagian Hukum SETDA Kabupaten
mengacu pada Peraturan Daerah
Cianjur. 2012. Peraturan Daerah
Kabupaten Cianjur dan Peraturan Desa
Kabupaten Cianjur Nomor 03 Tahun 2012
Sindangasih.
3. Telah dibangun sistem informasi Tentang Pedoman Tata Cara Pembentukan
untuk membantu pihak Desa Sindangasih dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa.
dalam pengelolaan administratif Cianjur : Kabupaten Cianjur.
penyelenggaraan BUMDes secara [3] Bartalanffy, Ludwig fon. 1968. General
terkomputerisasi. System Theory. New York : George
4. Sistem informasi tersebut untuk
Braziller.
memudahkan pihak Desa Sindangasih
[4] Haag, S, Keen P. 1996. Information
dalam pengolahan data dengan
Technology, Tomorrow’s Advantage
menggunakan basis client-server.
Today. New Delhi : McGraw-Hill.
5. Sistem informasi tersebut untuk
[5] Hall, James. 2002. Sistem Informasi
dapat mengelola BUMDes untuk
Akuntansi 3rd Edition. South Western
mendorong potensi ekonomi desa dalam
College : Thomson Learning.
rangka peningkatan pendapatan desa dan
[6] Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain
masyarakat.
Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
SARAN Offset.
Berikut adalah saran dari penulis untuk [7] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem
pihak pengembang : Informasi. Yogyakarta : Andi.
1. Dibangun beberapa modul untuk [8] Kristanto, Andi. 2003. Perancangan Sistem
melengkapi keseluruhan pengelolaan arsip Informasi dan Aplikasinya. Jakarta : Gava
BUMDes. Media.
253
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 8 No. 2 Desember 2018 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9001

[9] L. Ackof. 2000. Sistem Informasi.


Yogyakarta : Andi Offset.
[10] Ladjamudin, Al Bahra. 2005. Analisis dan
Desain Sistem Informasi. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
[11] Lucas, Henry C. 2000. Information
Technology for Managemen, 7th Edition.
New Delhi : McGraw-Hill.
[12] Madcoms, 2002. Pemrograman Borland
Delphi 7. Madiun : Andi.
[13] O’Brien & Marakas. 2011. Management
Information System Tenth Edition. New
York: Mc.Graw-Hill Companies.
[14] R.S., Pressman. 2010. Software
Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak).
Jakarta : Erlangga.
[15] Santoso, 2009. Interaksi Manusia dan
Komputer Edisi 2. Yogyakarta : Andi.
[16] Simarmata, Janner. 2009. Perancangan Basis Data.
Yogyakarta : Andi.

254

Anda mungkin juga menyukai