Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Seminar Internasional Nutrisi dan Ilmu Pakan Ternak ke-5 2017

INVENTARISASI JENIS TANAMAN SEBAGAI SUMBER HUTAN MADU

Agus Salim 1 * & Ali Agus 2


1 Mahasiswa Ph.D Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
Indonesia
2 Departemen Ilmu Nutrisi dan Pakan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Jalan Fauna No.3, Bulaksumur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281,
Indonesia
* Penulis korespondensi: agussalim.apis@gmail.com

ABSTRAK

Tanaman bunga dan lebah madu memiliki hubungan khusus dimana keduanya menguntungkan. Lebah madu
memperoleh makanan dan bunganya diserbuki oleh lebah madu. Sumber makanan utama lebah madu terdiri
dari nektar dan serbuk sari yang dikumpulkan oleh lebah pekerja sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral untuk pertumbuhan dan perkembangan koloni di dalam sarang. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui jenis tumbuhan penghasil pakan lebah madu. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 sd
16 Juni 2017 di Fakultas Peternakan dan Lembah Universitas Gadjah Mada. Penelitian dilakukan dengan
observasi langsung di sekitar lokasi penelitian. Untuk mengetahui jenis tanaman penghasil nektar dan serbuk
sari dilakukan dengan mengambil sampel satu atau dua kuntum setiap tanaman, kemudian dilakukan
pengecekan ketersediaan nektar dan serbuk sari. Jenis data hijauan lebah madu dianalisis dengan analisis
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis hijauan lebah madu di Fakultas Peternakan dan Lembah
UGM adalah Pometia pinnata, Terminalia catappa, Chrysophyllum cainito, Dimocarpus longan, Mangifera indica,
Tamarindus indica, Nephelium lappaceum, Musa paradisiaca, Lagerstroemia, Calliandra calothyrsus, Leucaena
leucocephala, Syzygium polyanthum, Gmelenia arborea, Capsicum ann Syzygium aqueum, dan Anacardium

Occidentale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fakultas Peternakan dan Lembah UGM memiliki potensi besar
untuk budidaya lebah madu khususnya lebah Trigona sp.

Kata kunci: Lebah madu, hijauan, nektar, serbuk sari

PENGANTAR

Lebah madu merupakan kelompok serangga yang termasuk dalam ordo Hymenoptera, yaitu Aculeata yang

bercirikan lebah betina memiliki sengat dan modifikasi ovipositor (Michener, 2007). Lebah madu merupakan kelompok

serangga yang berperan sebagai agen penyerbuk tanaman, untuk meningkatkan produktivitas tanaman (Corlett, 2011;

Partap, 2011). Lebah madu memiliki tiga kasta yang terdiri dari ratu, pekerja (betina hasil modifikasi), dan drone

(Michener, 2007). Lebah madu memiliki produk yang dihasilkan oleh lebah pekerja terdiri dari madu, bee-pollen,

propolis, royal jelly, dan bee venom. Bahan baku untuk menghasilkan produk lebah diperoleh dari tumbuhan seperti

dari bunga dan bagian tumbuhan lainnya. Sangat sedikit bunga yang bergantung pada satu spesies serangga,

meskipun tidak ada penyerbuk lain yang seefektif itu

101
Prosiding Seminar Internasional Nutrisi dan Ilmu Pakan Ternak ke-5 2017

lebah madu. Secara keseluruhan, 80% tanaman berbunga di seluruh dunia diserbuki oleh serangga, dan 85% di antaranya oleh

lebah madu. Sebanyak 90% bunga pohon buah-buahan bergantung pada lebah madu (Tautz, 2008).

Tanaman bunga dan lebah madu memiliki hubungan khusus dimana keduanya menguntungkan, lebah

madu memperoleh makanan (nektar dan serbuk sari) dan bunganya diserbuki oleh lebah madu. Nektar dan serbuk

sari dikumpulkan oleh lebah pekerja secara teratur dan terus menerus. Nektar adalah cairan manis yang disekresikan

oleh kelenjar nektar tanaman yang dapat tumbuh di bagian bunga (nektar bunga), daun dan batang (extrafloral

nectar). Bee-pollen merupakan produk yang dihasilkan lebah pekerja dari serbuk sari bunga tanaman sebagai bahan

baku yang dicampur dengan nektar. Serbuk sari mengandung protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh

lebah madu untuk membentuk koloni yang sehat (Sihombing, 2005; Abrol, 2011). Lebah madu mengunjungi bunga

untuk mengumpulkan serbuk sari dan nektar sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, yang penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan,

Secara umum hampir semua tumbuhan berbunga dapat menjadi sumber pakan lebah, namun terdapat beberapa

jenis bunga yang mengandung senyawa toksik, sehingga tidak dapat dikunjungi oleh serangga secara umum (Pacini &

Nicolson, 2007). Zat terlarut dalam nektar memiliki beberapa fungsi yaitu bermanfaat bagi penyerbuk dengan air, ion,

karbohidrat, asam amino, dan protein dengan berat molekul rendah, nektar juga mengandung senyawa beraroma untuk

menarik penyerbuk (Raguso,

2004), enzim dan antioksidan untuk menjaga komposisi homeostasis nektar (Carter & Thornburg, 2004).

Produksi madu dan bee-pollen (roti lebah) dipengaruhi oleh ketersediaan nektar dan pollen dari tumbuhan

bunga meliputi kuantitas dan kualitas. Produksi dan kualitas nektar atau pollen dari tanaman berbeda-beda

tergantung jenis tanaman, asal, iklim, suhu, dan kelembaban sehingga berdampak pada kualitas madu dan

bee-pollen. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan sumber pakan

lebah madu di Fakultas Peternakan dan Lembah Universitas Gadjah Mada (UGM).

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 - 16 Juni 2017 dengan observasi langsung di Fakultas Peternakan

dan Lembah UGM Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data jenis tanaman sebagai hijauan lebah madu yang

menghasilkan nektar, serbuk sari atau keduanya, suhu dan kelembaban (diukur dengan thermo-hygrometer).

102
Prosiding Seminar Internasional Nutrisi dan Ilmu Pakan Ternak ke-5 2017

Mengecek Ketersediaan Nektar Tanaman Bunga

Untuk mengetahui tanaman dapat menghasilkan nektar, serbuk sari, dan keduanya dilakukan dengan

mengambil sampel satu atau dua bunga, kemudian dilakukan pengecekan ketersediaan nektar, serbuk sari dan

keduanya. Waktu pengecekan ketersediaan nektar dari tanaman bunga dilakukan pada pagi hari pukul 08.00 hingga pukul

11.00 dan sore hari pukul 15.00 hingga 17.00 karena pada saat tersebut tidak dilakukan penguapan. Sedangkan pada

siang hari antara jam 11.30-14.30 merupakan waktu penguapan nektar, sehingga kesulitan untuk memeriksa ketersediaan

nektar. Cara pemeriksaan sumber nektar dari tanaman bunga dilakukan dengan cara membuka kelopak bunga, kemudian

dilakukan pengecekan kandungan cairan yang diindikasikan sebagai nektar di pangkalnya. Selain itu, bunga sebagai

sumber nektar ditandai dengan keberadaan lebah madu dan serangga pengumpul nektar dari bunga.

Memeriksa Ketersediaan Serbuk Sari Tanaman Bunga

Untuk pemeriksaan bunga tanaman penghasil serbuk sari dilakukan sepanjang hari dengan mengecek

pada anter bunga, kemudian pemeriksaan serbuk sari berwarna dan berbentuk serbuk. Warna serbuk sari dari

tanaman bunga tidak berbeda nyata dan umumnya berwarna kuning. Selain itu, bunga sebagai sumber serbuk sari

dicirikan dengan adanya lebah madu yang mengumpulkan serbuk sari dari bunganya. Bobot serbuk sari setiap

bunga tidak ditimbang. Semua data yang terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif.

HASIL

Makanan Lebah Madu di Fakultas Peternakan UGM

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tanaman sumber pakan lebah madu di Fakultas

Peternakan UGM dibedakan berdasarkan sumber nektar, serbuk sari, dan keduanya. Jenis tumbuhan sebagai

sumber nektar adalah Calliandra calothyrsus, Pometia pinnata, Terminalia catappa, Chrysophyllum cainito,

Dimocarpus longan, Mangifera indica, Niphelium lapaceum, Syzygium polyanthum dan Syzygium aqueum. Jenis

tumbuhan sebagai sumber serbuk sari tersebut Lagerstroemia, dan Leucaena leucocephala.

Sedangkan sumber nektar dan serbuk sari adalah Musa paradisiaca, Gmelina arborea, Tamarindus indica, dan Capsicum

annum ( Tabel 1).

103
Prosiding Seminar Internasional Nutrisi dan Ilmu Pakan Ternak ke-5 2017

Tabel 1. Jenis tumbuhan pakan lebah madu di Fakultas Peternakan UGM

Sumber dari
Jenis tumbuhan Nama indonesia Nama latinnya
nektar / serbuk sari

Calliandra Kaliandra Calliandra calothyrsus Nektar


Matoa Matoa Pometia pinnata Nektar
Catappa Ketapang Terminalia catappa Nektar
Caimito Sawo duren Chrysophyllum cainito Nektar
Lengkeng Lengkeng Dimocarpus longan Nektar
Mangga Mangga Mangifera indica Nektar
Asam jawa Asam Jawa Tamarindus indica Nektar / Serbuk Sari

Rambutan Rambutan Niphelium lapaceum Nektar


pisang Pisang Musa paradisiaca Nektar / Serbuk Sari

Lagerstroemia Bungur Lagerstroemia Serbuk sari

Leucaena Lamtoro Leucaena leucocephala Serbuk sari

Laurel Indonesia Salam Syzygium polyanthum Nektar


Gmelina Jati Putih Gmelina arborea Nektar / Serbuk Sari

Cabai Cabe rawit Capsicum annum Nektar / Serbuk Sari

Jambu air Jambu air Syzygium aqueum Nektar

Makanan Lebah Madu di Lembah UGM

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tumbuhan sumber pakan lebah madu di Lembah UGM

dibedakan berdasarkan sumber nektar, serbuk sari, dan keduanya. Jenis tumbuhan sebagai sumber nektar

adalah Ceiba pentandra, Swietenia macrophylla, Anacardium occidentale. Jenis tumbuhan sebagai sumber serbuk

sari tersebut Lagerstroemia, dan

Leucaena leucocephala. Sedangkan sumber nektar dan serbuk sari adalah Gmelina arborea,

dan Muntingia calabura ( Meja 2).

Meja 2. Jenis tumbuhan pakan lebah madu di Lembah UGM

Sumber dari
Jenis tumbuhan Nama indonesia Nama latinnya
nektar / serbuk sari

Kapok Kapuk Randu Ceiba pentandra Nektar


ceri Kersen Muntingia calabura Nektar / Serbuk Sari

Mahoni Mahoni Swietenia macrophylla Nektar


Kacang mete Memberikan Anacardium occidentale Nektar
Lagerstroemia Bungur Lagerstroemia Serbuk sari

Gmelina Jati Putih Gmelina arborea Nektar / Serbuk Sari

Leucaena Lamtoro Leucaena leucocephala Serbuk sari

104
Prosiding Seminar Internasional Nutrisi dan Ilmu Pakan Ternak ke-5 2017

Suhu dan Kelembaban

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu di Fakultas Peternakan dan Lembah UGM berkisar antara 24,5 hingga 34,7 Hai C,

sedangkan kelembabannya sekitar 43 sampai 70%.

DISKUSI

Produksi madu dari lebah dipengaruhi oleh ketersediaan nektar dari bunga tanaman, ukuran lebah, suhu,

kelembaban, dan aktivitas lebah pekerja sehari-hari untuk mengumpulkan nektar. Suhu di Fakultas Peternakan dan

Lembah UGM sudah termasuk suhu dan kelembaban normal. Suhu dan kelembaban akan mempengaruhi

ketersediaan nektar dan kadar air nektar. Temperatur yang semakin tinggi menyebabkan kelembapan nektar

menjadi rendah, sedangkan temperatur yang rendah menyebabkan kelembapan nektar menjadi tinggi. Menurut

Tautz (2008), lebah madu secara normal dapat beraktivitas pada suhu sekitar 18 sampai 35 Hai C, sehingga bila

kondisi suhu di atas dan di bawah menyebabkan aktivitas lebah madu terganggu. Suhu optimal untuk lebah madu

adalah 26 Hai C. Selanjutnya Abrol (2006) melaporkan bahwa lebah Apis florea ditemukan memulai aktivitas pada

pagi hari dengan suhu sekitar 19,4 hingga 25 Hai C. Lebah A. florea menunjukkan aktivitas tertinggi untuk

mengumpulkan nektar atau serbuk sari pada suhu sekitar 25 hingga 38 Hai C dan penurunan aktivitas pada suhu lebih

dari 38 Hai C. Selain itu, Abrol (2011) menyatakan lebah A. dorsata aktivitas penerbangan menurun pada suhu di

bawah 16,5 Hai C dan di atasnya 38 Hai C.

Lebah madu mengumpulkan nektar dan serbuk sari dari bunga tanaman sebagai bahan baku pembuatan

madu dan bee-pollen (roti lebah) oleh lebah pekerja. Lebah madu membutuhkan nektar dan serbuk sari sebagai sumber

karbohidrat, protein, lemak, vitamin yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, memperbaiki jaringan yang

aus, dan merangsang perkembangan kelenjar hipofaring (Abrol, 2011). Jumlah jenis tumbuhan pakan lebah madu di

Fakultas Peternakan sebanyak lima belas tumbuhan (Tabel 1), sedangkan di Lembah UGM sebanyak tujuh tumbuhan

(Tabel 2).

Calliandra calothyrsus dan Terminalia catappa Merupakan tumbuhan bunga yang dapat menghasilkan nektar

sebagai pakan lebah madu. Kaliandra bisa berbunga sepanjang tahun, sehingga bisa menghasilkan nektar yang lestari.

Produksi harian dan volume nektar setiap bunga beberapa jenis kaliandra dilaporkan yaitu C. grandiflora volume nektar

adalah 6,3 mg / bunga (MacQueen & Hernandez´, ́ 1997) dan 10,7 mg / bunga untuk C. palmeri ( Cruden dkk., 1983), 0,01

ml / bunga untuk C. grandiflora ( Arizmendi, 2001), 6 sampai 32 mg / bunga / hari untuk C. longipedicellata

(Hernández-Conrique dkk., 2007). Selain itu, catappa ditemukan di Fakultas Peternakan

105
Prosiding Seminar Internasional Nutrisi dan Ilmu Pakan Ternak ke-5 2017

Ilmu sebagai tumbuhan pelindung, namun pada bunganya ditemukan serangga seperti bactrocera, tawon, A. cerana, dan Trigona

sp.

Pometia pinnata dan Chrysophyllum cainito Merupakan tumbuhan sebagai sumber nektar untuk pakan lebah madu

tetapi memiliki pembungaan musiman. Di Fakultas Peternakan ditemukan lebah seperti A. cerana, dan Trigona sp. mengunjungi

bunga matoa dan caimito untuk mengumpulkan nektar sebagai bahan baku pembuatan madu. Lebah tidak hanya

mengumpulkan nektar tetapi sebagai agen penyerbuk sehingga meningkatkan produksi buah. Selain itu, caimito memiliki bunga

yang melimpah saat berbunga. Dimocarpus longan merupakan tumbuhan penghasil nektar dari bunga sebagai pakan lebah

madu. Kelengkeng di Fakultas Peternakan UGM tidak banyak tetapi dapat mendukung nektar untuk pakan lebah madu. Di pulau

Jawa, logan merupakan salah satu tanaman favorit sebagai sumber nektar lebah A. mellifera dan sebagian besar peternak lebah

menempatkan kotak di sekitar areal perkebunan. Chanchao dkk. ( 2006) melaporkan bahwa madu yang dihasilkan dari nektar

lengkeng memiliki kandungan prolin sebesar 26.79 ± 1.14 µg / ml dan gula invert sebesar 49.74 ± 11.1%. Prasad dkk.

(2017) melaporkan bahwa bunga lengkeng mengandung quercetin yang bersifat antikanker. Selanjutnya, Lin dkk. ( 2001)

melaporkan bahwa bunga dan buah memiliki sifat antikanker.

Tamarindus indica Merupakan tumbuhan yang memiliki bunga yang melimpah namun bermekaran secara musiman dan

banyak ditemukan lebah madu A. cerana, dan Trigona sp. untuk mengumpulkan nektar dan serbuk sari. Asam jawa telah dilaporkan

sebagai sumber nektar potensial bagi lebah madu. Chaubal (1982) melaporkan itu T. indica menjadi sumber nektar dan serbuk sari yang

baik bagi lebah A. cerana selama musim panas di negara bagian Maharashtra. Lebih lanjut Ramanujam & Kalpana (1992) juga

melaporkan hal itu

T. indica merupakan sumber nektar dan serbuk sari yang penting A. florea di distrik Ranga Reddy. Suwannapong dkk. ( 2013)

melaporkan kandungan protein dari pollen T. indica adalah 48,44 mg / 100 g serbuk sari.

Mangifera indica dan Niphelium lapaceum merupakan tanaman berbunga melimpah saat berbunga. Sebagian

besar peternak lebah menempatkan kotak lebah madu di sekitar perkebunan mangga dan rambutan. Tanaman mangga

dan rambutan merupakan sumber nektar sehingga meningkatkan produksi madu. Selain itu, keberadaan lebah di sekitar

perkebunan dapat meningkatkan produksi buah mangga dan rambutan. Syzygium aqueum merupakan tumbuhan yang

memiliki bunga yang melimpah dan ditemukan lebih banyak serangga dan burung saat mekar. Bunga mangga, rambutan,

dan jambu air di Fakultas Peternakan ditemukan lebah A. cerana, Trigona sp., tawon, dan burung untuk mengumpulkan

nektar.

Musa paradisiaca tanaman berbunga sepanjang tahun dan sebagai sumber nektar dan serbuk sari

bagi lebah madu. Di Fakultas Peternakan, tanaman pisang berlokasi di

106
Prosiding Seminar Internasional Nutrisi dan Ilmu Pakan Ternak ke-5 2017

padang rumput sehingga lebah dapat mengumpulkan serbuk sari dari pisang dan rumput. Volume nektar

dari jenis tumbuhan bervariasi tergantung pada jenis atau kultivar dan asalnya. El-Kazafy (2007)

melaporkan bunga betina 180,18 bunga / tanaman, produksi nektar 91,66 mg / bunga, konsentrasi gula

20,47%, sedangkan bunga biseksual 164,40 bunga / tanaman, produksi nektar 88,20 mg. / bunga,

konsentrasi gula

20,06%. Selanjutnya Rutikanga dkk. ( 2016) melaporkan volume nektar pisang yang terkumpul dari 27 kultivar

berkisar antara 0,1 hingga 0,59 mL / bunga dengan konsentrasi gula berkisar antara 8,4 hingga 20%.

Lagerstroemia merupakan tumbuhan yang terdapat di Fakultas Peternakan sebagai tumbuhan peneduh dan penghias,

namun bunganya sebagai sumber serbuk sari bagi lebah madu. Ini adalah bunga yang ditemukan lebah Trigona sp., lebah untuk

mengumpulkan serbuk sari. Selain itu, tanaman Leucaena leucocephala memiliki bunga mekar sepanjang tahun dan ditemukan lebah

madu ( A. cerana, dan

Trigona sp.) di bunga untuk mengumpulkan serbuk sari. Ngongolo dkk. ( 2014) melaporkan bahwa tingginya kunjungan untuk mengumpulkan

serbuk sari dan berperan sebagai penyerbuk yang diamati A. mellifera diikuti oleh tawon dan Megachille sp.

Gmelina arborea adalah tumbuhan yang dapat menghasilkan nektar dan serbuk sari untuk pakan lebah, lebah madu,

dan burung. Mereka ditemukan di bunga segera setelah matahari terbit, tergantung pada ketersediaan nektar dan serbuk sari

dari bunga. Raju & Rao (2006) melaporkan bahwa bunga gmelina menghasilkan 20 ml nektar dengan konsentrasi gula 28

sampai 35%. Selanjutnya dilaporkan bahwa masa berbunga gmelina selama bulan Februari hingga April. Di dalam bunganya,

ada lebah

Xylocopa latipes untuk nektar yang terkumpul, Amegilla sp. dan A. cerana indica untuk mengumpulkan nektar dan serbuk sari

dalam kunjungan yang sama atau berbeda. Syzygium polyanthum Tanaman yang ditemukan di Fakultas Peternakan sebagai

sumber nektar untuk serangga seperti bactrocera, lebah

Trigona sp. dan A. cerana. Bunga syzygium sangat melimpah saat mekar tetapi berbunga musiman tidak

sepanjang tahun.

Capsicum annum Merupakan tumbuhan yang termasuk kelompok sayuran yang berbunga sepanjang tahun. Pada

bunga cabai di Fakultas Peternakan ditemukan lebah madu ( A. cerana, dan Trigona

sp.) mengunjungi bunga untuk mengumpulkan nektar. Volume nektar cabai bervariasi tergantung pada kultivar.

Roldán-Serrano & Guerra-Sanz (2004) melaporkan volume harian nektar dari enam kultivar yang terdiri dari

Bardenas adalah 0,72 µL, Vergasa 0,78 µL, Yolo wonder 2,14 µL, Pardon 0,18 µL, Chotis 0,96 µL, dan Roxy 0,16

µL. Lebih lanjut dijelaskan bahwa gula yang ditemui pada kultivar tersebut adalah sukrosa, glukosa, dan fruktosa.

Konsentrasi rata-rata sukrosa empat kultivar 125,6 g / L, glukosa 132,4 g / L dan fruktosa 151,5 g / L.

107
Prosiding Seminar Internasional Nutrisi dan Ilmu Pakan Ternak ke-5 2017

Ceiba pentandra merupakan tumbuhan berbunga melimpah sebagai sumber nektar untuk pakan lebah madu.

Jumlah kapuk di Lembah UGM sekitar lima belas pohon. Bunga kapuk yang mekar bersifat musiman dan paling banyak

ditemukan lebah madu A. cerana, A. mellifera, Trigona sp., dan tawon berkunjung untuk mengumpulkan nektar.

Singaravelan & Marimuthu (2004) melaporkan bahwa produksi nektar dari bunga kapuk menunjukkan puncak pada jam

19.00 dengan volume 100.0 ± 25.6 µL, sedangkan pada jam 05.00 produksi nektar minimal dengan

8,5 ± 4,9 µL. Volume rata-rata nektar yang dihasilkan adalah 321,0 ± 72,2 µL / bunga per malam. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Ceiba pentandra memiliki potensi besar untuk pakan lebah madu. Swietenia macrophylla merupakan

tumbuhan di Lembah yang berbunga musiman sebagai sumber nektar bagi lebah madu. Paiva (2012) menjelaskan

bahwa volume nektar yang dihasilkan mahoni relatif kecil. Selanjutnya Krisnawati dkk. ( 2011) menjelaskan periode

pembungaan mahoni di Indonesia pada bulan Juli hingga September.

Anacardium occidentale Merupakan tumbuhan yang memiliki bunga yang melimpah saat mekar namun bersifat

musiman. Tanaman menghasilkan nektar dari bunga dan ekstrafloral sepanjang tahun dari titik hitam daun, perbungaan. Pada

bunga cahsew yang terletak di Lembah UGM ditemukan semut, brokera, tawon, lebah A. cerana, dan lebah Trigona sp. untuk

mengumpulkan nektar. Rickson & Rickson (1998) menjelaskan bahwa pohon jambu mete secara konsisten dikunjungi semut

sepanjang tahun, dengan semut tertarik pada sejumlah besar nektar ekstrafloral pada daun, perbungaan, bunga, dan kacang

yang sedang tumbuh. Karam dkk. ( 2017) melaporkan bahwa keasaman nektar mete berkisar antara 0,022-0,025%, total gula

0,58% sampai 0,60%, pH 0,068 sampai 0,123, dan asam askorbat 4,61 sampai 4,80 mg / 100 g. Dengan demikian, hasil

penelitian menunjukkan bahwa jambu mete merupakan salah satu tanaman yang berpotensi besar sebagai sumber nektar bagi

lebah madu.

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa jenis tumbuhan pakan lebah madu di Fakultas Peternakan dan Lembah

UGM adalah Pometia pinnata, Terminalia catappa, Chrysophyllum cainito, Dimocarpus longan, Mangifera

indica, Tamarindus indica, Nephelium lappaceum, Musa paradisiaca, Lagerstroemia, Calliandra

calothyrsus, Leucaena leucocephala, Syzygium polyanthum, Gmelenia arborea, Capsicum ann Syzygium

aqueum, dan Anacardium occidentale. Dengan demikian, Fakultas Peternakan dan Lembah UGM memiliki

potensi besar untuk budidaya lebah madu khususnya lebah Trigona sp. Selain itu, diperlukan penelitian

lebih lanjut tentang

108
Prosiding Seminar Internasional Nutrisi dan Ilmu Pakan Ternak ke-5 2017

Volume harian setiap bunga dan lamanya pembungaan setiap tanaman untuk memprediksi potensi tanaman menghasilkan

madu.

REFERENSI

Abrol, DP, 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas penerbangan A. florea F, penyerbuk penting Daucus carota LJ
Apic. Res. 45: 6

Abrol, DP, 2011. Mencari makan. Masuk: R. Hepburn, & SE Radloff (Eds). Lebah madu Asia.
Springer, Heidelberg. p. 257-292.

Arizmendi, MC, 2001. Berbagai interaksi ekologis: Perampok madu dan burung kolibri
di hutan dataran tinggi di Meksiko. Bisa. J. Zool. 79: 997-1006 .

Caramês, ETS, PD Alamar, RJ Poppi, & JAL Pallone. 2017. Pengendalian mutu jambu mete
nektar apel dan jambu biji dengan spektroskopi inframerah dekat. J. dari Food Comp. dan Anal. 56 (3): 41-46.

Carter, C., & RW Thornburg. 2004. Apakah siklus redoks nektar merupakan pertahanan bunga terhadap
serangan mikroba ?. Tren di Plant Sci. 9: 320-324.

Chanchao, C., K. Sintara & S. Wongsiri. 2006. Perbandingan antibiotik dan organoleptik
khasiat madu dari berbagai sumber tumbuhan di Thailand. J. dari Api. Sci. 50 (2): 59-
64.

Chaubal, PD, 1982. Kajian palynologis dari beberapa tanaman pakan lebah dari Sagarmal,
Maharashtra, India. Geofitologi 12 (2): 307-312.

Corlett, RT, 2011. Lebah Madu di Ekosistem Alam. Masuk: R. Hepburn, & SE Radloff
(Eds). Lebah madu Asia. Springer, Heidelberg. p. 215-225.

Cruden, RW, SM Hermann, & S. Peterson. 1983. Pola Produksi dan Tanaman Nektar
Koevolusi Hewan. Dalam: B. Bentley, T. Elias (Eds). Biologi Nektari. Columbia University Press,
New York. p. 126-152.

El-Kazafy, AT, 2007. Pentingnya pisang musa sp. (musaceae) untuk lebah madu Lebah
mellifera ( Hymenoptera: Apidae) di Mesir. Banteng. Ent. Soc. Mesir. 2: 125-133.

Hernández-Conrique, D., JF Ornelas, JG Garcĩa-Franco, & CF Vargas. 2007. Nektar


produksi Calliandra longipedicellata ( Fabaceae: Mimosoideae), Semak Meksiko Endemik dengan
beberapa penyerbuk potensial. Biotropica 39 (4): 459-467.

Krisnawati, H., M. Kallio & M. Kanninen. 2011. Swietenia macrophylla Raja: ekologi,
silvikultur dan produktivitas. Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR), Bogor, Indonesia.

Lin, HT, SJ Chen, JQ Chen, & QZ Hong. 2001. Situasi saat ini dan kemajuan dalam
penyimpanan pascapanen dan teknologi pengangkutan buah lengkeng. Acta Hort. 558: 343-351.

MacQueen, JD, & HM Hernandez´.́ 1997. Revisi seri Calliandra racemosae


(Leguminosae: Mimosoideae). Kew. Banteng. 52: 1-50.

Michener, CD, 2007. Lebah Dunia. 2 nd ed. The Johns Hopkins University Press,
Baltimore Amerika Serikat.

Ngongolo, K., S. Mtoka, A. Mahulu, & A. Sigala. 2014. Itu Leucaena leucocephala bunga

109
Prosiding Seminar Internasional Nutrisi dan Ilmu Pakan Ternak ke-5 2017

pengunjung, penyerbuk, dan predatornya di tambang bukit wazo yang telah dipugar, Tanzania. Entomol. Appl. Sci.
Lett. 1 (3): 36-42.

Pacini, E., & SW Nicolson. 2007. Pendahuluan. Masuk: WN Susan, M. Nepi, & E. Pacini (Eds).
Nektar dan Nektar. Springer, New York. p. 1-18.

Paiva, EAS, 2012. Anatomi, ultrastruktur, dan aktivitas sekretori nektar bunga di
Swietenia macrophylla ( Meliaceae). Amer. J. dari Bot. 99 (12): 1910-1917.

Partap, U., 2011. Peran Penyerbukan Lebah Madu. Masuk: R. Hepburn, & SE Radloff (Eds).
Lebah madu Asia. Springer, Heidelberg. p. 227-255.

Prasad, K., P. Neha, MK Lal, & AK Gaurav. 2017. Kelengkeng ( Dimocarpus longan Menjadi suram)
Pengolahan: Review. Int.J.Curr.Microbiol.App.Sci 6 (8): 38-44

Raguso, RA, 2004. Mengapa beberapa nektar bunga beraroma ?. Ekologi 85: 1486-1494.

Raju, AJS, & SP Rao. 2006. Penyerbukan oleh lebah dan burung pengicau serta penyebaran benih oleh
monyet di jati putih Gmelina arborea Roxb., Spesies pohon kayu yang penting secara komersial di
Ghats Timur. Sci saat ini. 90 (2): 232-236.

Ramanujam, CGK, & TP Kalpana. 1992. Tamarindus indica L: tanaman hijauan yang penting
untuk Apis florea F di selatan India tengah. Apidologie 23: 403-413.

Rickson, FR, & MM Rickson. 1998. Kacang mete, Anacardium occidentale


(Anacardiaceae), dan hubungan abadi dengan semut: lokasi nektar ekstrafloral dan potensi
pertahanan semut. Amer. J. dari Bot. 85 (6): 835-849.

Roldán-Serrano, AS, & JM Guerra-Sanz. 2004. Dinamika dan komposisi gula manis
lada ( Capsicum annuum, L.) nektar. J. dari Hort. Sci. & Bioteknologi. 79 (5): 717-722.

Rutikanga, A., G. Tusiime, G. Night, W. Ocimati, & G. Blomme. 2016. Variasi nektar
volume dan kadar gula pada bunga jantan Musa kultivar yang ditanam di Rwanda dan tidak berpengaruh pada
jumlah vektor serangga penting diurnal yang berkunjung dari layu pisang Xanthomonas. Afr. J. Agric. Res. 11
(8): 607-623.

Sihombing, DTH 2005. Ilmu Ternak Lebah Madu. Edisi Kedua. Universitas Gadjah Mada
Pers, Yogyakarta.

Singaravelan, N. & G. Marimuthu. 2004. Makan nektar dan membawa serbuk sari Ceiba
pentandra Oleh kelelawar pteropodid. J. dari Mamalia. 85 (1): 1-7.

Suwannapong, G., S. Maksong, T. Yemor, N. Junsuri, & ME Benbow. 2013. Tiga spesies
lebah madu asli Thailand mengeksploitasi sumber daya serbuk sari yang tumpang tindih: identifikasi flora lebah dari
serbuk sari dan isi perut dari Apis cerana, A. dorsata dan A. florea. J. dari Api. Res. 52 (5): 196-201.

Tautz, J., 2008. Buzz Tentang Lebah: Biologi Superorganisme. Springer, Heidelberg.

110

Anda mungkin juga menyukai