Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOLOGI

“BAHAYA MEROKOK DAN POLUSI UDARA DARI ASAP


KENDARAAN BAGI KESEHATAN PERNAFASAN”

Disusun oleh :
NAMA : YULIANA TERWARAT
KELAS : XI-MIA.1

SMA BUDI MULIA SAUMLAKI


TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat kuasa-Nya, Karya Tulis Ilmiah ini dapat saya selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam Karya Tulis Ilmiah ini saya membahas “Bahaya Rokok dan Polusi
Udara Bagi Kesehatan Pernafasan”, suatu permasalahan yang sering dilupakan oleh
banyak orang. Padahal dapat menimbulkan permasalahan yang cukup besar.
Karya Tulis Ilmiah ini sengaja saya buat untuk kembali mengingatkan
masyarakat bahwa merokok memiliki efek yang besar bagi kesehatan tubuh. Selain itu
semoga setelah membaca Karya Tulis Ilmiah ini masyarakat tahu mengapa rokok
tidak baik bagi kesehatan tubuh mereka.
Dalam proses pendalaman materi bahaya rokok ini, tentunya saya
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang
dalam-dalamnya saya sampaikan pada : guru mata pelajaran Biologi kelas XI
Demikian Makalah ini saya buat semoga membawa manfaat.

Saumlaki, 06 Maret 2021


Penyusun

Yuliana Terwarat

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………. i
Daftar Isi ………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1
1. Latar Belakang …………………………………………………………….……. 1
2. Tujuan …………………………………………………………………………... 1
3. Batasan Masalah ………………………………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………….. 2
1. Umum ……………………………………………………………………………3
2. Zat – zat Beracun Yang Terdapat Dalam Rokok dan Dampaknya …………….. 3
3. Beberapa Penelitian Tentang Rokok …………………………………………… 4
4. Hambatan ………………………………………………………………………. 5
5. Pengertian Pencemaran Udara…………………………………………………..
6. Bahaya Asap Kendaraan Bermotor …………………………………………….
7. Klasifikasi Pencemar Udara ……………………………………………………
8. Jenis-jenis Bahan Pencemar ……………………………………………………
9. Penyebab Utama Pencemaran Udara …………………………………………..
10. Dampak Pencemaran Udara …………………………………………………..
5. Cara Mengatasi Permasalahan Yang Ada ……………………………………… 5
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………. 6
1. Kesimpulan …………………………………………………………………….. 6
2. Saran …………………………………………………………………………… 6
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 7
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga,
membaca, menulis, mengarang,dan sebagainya. Di antara sekian banyak
kebiasaan manusia, ada salah satu kebiasaan manusia yang sangat merugikan bagi
kesehatan mereka. Anehnya, kebiasaan yang tidak baik ini sering dilakukan oleh
masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok.
Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh masyarakat kita,
meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih duduk di bangku sekolah.
Hal ini sangat memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam
rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan
tubuh kita.
Akhir-akhir ini banyak bermunculan kendaraan bermotor di jalan raya,
dan juga semakin bertambahnya angkutan umum di jalan raya yang membawa
pengaruh besar terhadap lingkungan. Terutama asap kendaraan tersebut dapat
mengakibatkan pencemaran udara di lingkungan sekitar kita.
Disamping itu, asap kendaraan bermotor juga membawa dampak yang
membahayakan bagi kita, terutama pada proses pernapasan manusia. Karena asap
tersebut mengandung CO yaitu hasil pembakaran yang tidak sempurna, sehingga
dapat mengganggu proses pernapasan bagi manusia.
Untuk itu dengan dibuatnya Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan warga
masyarakat dapat sadar dan segera meninggalkan atau mengurangi kebiasaan
mereka yang tidak baik. Karena bagaimanapun juga dampak rokok bagi kesehatan
pelaku (perokok aktif) maupun kesehatan orang yang terkena paparan asap rokok
perokok aktif (perokok pasif) sangat besar, karena zat beracun yang terkandung di
dalamnya. Serta diharapkan masyarakat dapat mengerti tentang bahaya
pencemaran udara.

2. Tujuan
Melihat semakin banyaknya jumlah perokok setiap tahunnya, yang
nantinya dampak negatifnya akan kita rasakan juga baik cepat ataupun lambat.
Sehingga dengan dibuatnya makalah ini masyarakat diharapkan dapat:
a. Mengetahui tentang seluk beluk rokok dan zat racun yang dikandungnya
b. Mengetahui seberapa besar dampak rokok bagi kesehatan tubuh
c. Mengurangi bahkan berhenti merokok setelah mengetahui dampak yang di
timbulkan
d. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh asap kendaraan bermotor
terhadap lingkungan.
e. Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan dampak yang
ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor.
3. Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah menjadi lebih fokus, di dalam makalah ini akan
membahas “Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Tubuh Kita”. Serta beberapa
pembahasan perihal pencemaran lingkungan :
a. Apa yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di lingkungan?
b. Mengapa asap kendaraan bermotor dapat menyebabkab terjadinya polusi udara
di lingkungan?
c. Dampak apa saja yang ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor terhadap
lingkungan?
d. Bagaimana upaya manusia untuk mengurangi dampak asap kendaraan
bermotor terhadap lingkungan?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Umum

Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok
sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya
merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang.
Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas.
Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko
timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh
darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus,
bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat
pada janin.
Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang
diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk
mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari
kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu
asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar
perokok atau bisa disebut juga dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat
dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni tembakau. Di Indonesia
tembakau ditambah cengkeh dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok
kretek. Selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok
putih, cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap (tembakau kunyah).
Dari hari ke hari jumlah perokok kian bertamabah. Hal inilah yang
nantinya akan membuat suatu malapetaka yang besar bagi kesehatan tubuh kita.

2. Zat - zat Beracun Yang Terdapat Dalam Rokok dan Dampaknya


Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap
oleh perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang
dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas
karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen,
benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresoldan
perylene adalah sebagian dari beribu – ribu zat di dalam rokok. Tapi diantara zat –
zat yang disebutkan tadi, ada 3 zat yang paling berbahaya yang terkandung di
dalam sebatang rokok. Zat – zat itu adalah:

a. Tar
Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan
mengiritasi paru - paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit
bronchitis kronis, emphysema dan dalam beberapa kasus menyebabkan kanker
paru - paru ( penyakit maut yang hampir tak dikenal oleh mereka yang bukan
perokok ). Racun kimia dalam TAR juga dapat meresap ke dalam aliran darah
dan kemudian dikeluarkan di urine. TAR yang tersisa di kantung kemih juga
dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih. Selain itu Tar dapat
meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel darah merah
untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya
terhadap sistem peredaran darah.
b. Nikotin
Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi
sistem syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ), sehingga
menambah resiko terkena penyakit jantung. Selain itu zat ini paling sering
dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan
tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan
menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-
6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang
ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit
jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga
mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan
gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil
metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.

c. Karbon Monoksida (CO)


Zat ini dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan
sel - sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga
sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah. Selain itu,
karbonmonoksida memudahkan penumpukan zat - zat penyumbat pembuluh
nadi, yang dapat menyebabkan serangan jantung yang fatal selain itu juga dapat
menimbulkan gangguan sirkulasi darah di kaki. Efek terakhir ini membuat para
wanita perokok lebih beresiko ( daripada wanita non perokok ) mendapat efek
samping berbahaya bila meminum pil kontrasepsi ( pil KB).Karena itulah
sebabnya mengapa para dokter kandungan umumnya segan memberi pil KB
pada wanita yang merokok.

3. Beberapa Penelitian Tentang Rokok


Menurut Menteri Kesahatan Indonesia Tahun 2004 Bapak Dr. Achmad
Sujudi, kebiasaan merokok di Indonesia cenderung meningkat. Berdasarkan data
Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) penduduk Indonesia usia dewasa yang
mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 31,6%. Dengan besarnya jumlah dan
tingginya presentase penduduk yang mempunyai kebiasaan merokok, Indonesia
merupakan konsumen rokok tertinggi kelima di dunia dengan jumlah rokok yang
dikonsumsi (dibakar) pada tahun 2002 sebanyak 182 milyar batang rokok setiap
tahunnya setelah Republik Rakyat China (1.697.291milyar), Amerika Serikat
(463,504 milyar),Rusia (375.000 milyar) dan Jepang (299.085 milyar).
Selain itu, dalam laporan yang baru saja dikeluarkan WHO berjudul
“Tobacco and Poverty : A Vicious Cycle atau Tembakau dan Kemiskinan :
Sebuah Lingkaran Setan” dalam rangka peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia
tanggal 31 Mei 2004, membuktikan bahwa perokok yang paling banyak adalah
kelompok masyarakat miskin. Bahkan di negara-negara maju sekalipun, jumlah
perokok terbanyak berasal dari kelompok masyarakat bawah. Mereka pula yang
memiliki beban ekonomi dan kesehatan yang terberat akibat kecanduan rokok.
Dari sekitar 1,3 milyar perokok di seluruh dunia, 84% diantaranya di negara –
negara berkembang.
Hasil penelitian itu juga menemukan bahwa jumlah perokok terbanyak di
Madras, India justru berasal dari kelompok masyarakat buta huruf. Kemudian riset
lain membuktikan bahwa kelompok masyarakat termiskin di Bangladesh
menghabiskan hampir 10 kali lipat penghasilannya untuk tembakau dibandingkan
untuk kebutuhan pendidikan. Lalu penelitian di 3 provinsi Vietnam menemukan,
perokok menghabiskan 3,6 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan untuk
pendidikan, 2,5 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan dengan pakaian
dan 1,9 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan untuk biaya kesehatan.

4. Hambatan
Dalam prakteknya di lapangan, tidak mudah untuk menerapkan peraturan
yang melarang tentang merokok. Karena hal ini disebabkan oleh beberapa hal
yaitu:
Masih minimnya kesadaran masyarakat akan bahaya rokok bagi kesehatan
tubuh mereka, sehingga sulit diadakannya pembinaan untuk mereka.
Kurangnya sosialisasi dari instansi terkait mengenai bahaya merokok,
sehingga masyarakat tidak tahu seberapa besar bahaya rokok bagi kesehatan
mereka.
Kurang ketatnya pengawasan terhadap peredaran rokok di negara kita, sehingga
jumlah produsen rokok meningkat.
GAMBAR POLUSI UDARA

GAMBAR BAHAYA MEROKOK

5. Pengertian Pencemaran Udara


Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi
di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat diartikan sebagai hadirnya satu atau beberapa kontaminan di
dalam udara atmosfir, seperti antara lain oleh debu, busa, gas, kabut, bau-bauan, asap
atau uap dalam kuantitas yang banyak, dengan berbagai sifat maupun lama
berlangsungnya di udara tersebut, hingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan
tehadap kehidupan manusia , tumbuhan, atau hewan maupun benda, atau tanpa alasan
jelas sudah dapat memepengaruhi kelestarian kehidupan organisme.
Beberapa faktor penyebab pencemaran udara telah banyak diteliti oleh para ahli
dalam upaya mereduksi dampak yang dapat ditimbulkannya. Penelitian yang
dilakukan terhadap pengaruh timbal yang masuk ke tubuh manusia atau hewan
ternyata membuktikan bahwa bahan tersebut tidak bisa diurai oleh tubuh, maka timbal
dapat merusak jaringan tubuh siapa pun yang diendapinya. Proses masuknya Pb ke
dalam tubuh dapat melalui beberapa jalur, yaitu melalui makanan dan minuman,
udara dan perembasan atau penetrasi pada selaput atau lapisan kulit.
Timbal secara umum dikenal dengan sebutan timah hitam, biasa digunakan sebagai
campuran bahan bakar bensin. Fungsinya, selain meningkatkan daya pelumasan, juga
meningkatkan efisiensi pembakaran. Sehingga kinerja kendaraan bermotor
meningkat. Bahan kimia ini bersama bensin dibakar dalam mesin. Sisanya ± 70%
keluar bersama emisi gas buang hasil pembakaran. Dan timbal yang terbuang lewat
knalpot itu adalah satu diantara zat pencemar udara. Timbal banyak digunakan oleh
industri otomotif, karena setiap tambahan 0,1 gram timbal/liter mampu meningkatkan
oktan sebesar 1,5 hingga 2 satuan.
6. Bahaya Asap Kendaraan Bermotor
Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas
udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan
terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama
disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien
pada sarana transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar,
disamping kegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan.
Hasil penelitian di beberapa kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya)
menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara.
Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotor memberikan
kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC sebesar
88,90% (Bapedal, 1992).
Gas-gas yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor banyak yang dapat
menimbulkan kerugian, diantaranya adalah karbon dioksida, karbon monoksida,
oksida nitrogen dan oksida belerang. Berikut ini kerugian yang ditimbulkan gas-gas
tersebut:
1. Karbon dioksida. Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga
peningkatan kadar karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan
suhu permukaan bumi.
2. Karbon monoksida. Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada
mata, saluran pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui
pernafasan, karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah
membentuk COHb (karboksihemoglobin).
3. Oksida Belerang. Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan berekasi
dengan air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan
merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut
dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.
4. Oksida nitrogen. NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan
menimbulkan fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan
berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, membuat
tanaman layu, serta menurunkan kualitas materi.

Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh polusi udara adalah:


1. Bronchitis kronika. Pengaruh pada wanita maupun pria kurang lebih sama. Hal
ini membuktikan prevalensinya tak dipengaruhi oleh macam pekerjaan sehari-
hari. Dengan membersihkan udara dapat terjadi penurunan 40% dari angka
mortalitas.
2. Emphysema pulmonum.
3. Bronchopneumonia.
4. Asthma bronchiale.
5. Cor pulmonale kronikum.
6. Kanker paru. Stocks & Campbell menemukan mortalitas pada non-smokers di
daerah kota 10 kali lebih besar daripada daerah rural.
7. Penyakit jantung, juga ditemukan dua kali lebih besar morbiditasnya di daerah
dengan polusi udara tinggi. Karbon-monoksida ternyata dapat menyebabkan
bahaya pada jantung, apalagi bila telah ada tanda-tanda penyakit jantung
ischemik sebelumnya. Afinitas CO terhadap hemoglobin adalah 210 kali lebih
besar daripada O2 sehingga bila kadar CO Hb sama atau lebih besar dari 50%,
akan dapat terjadi nekrosis otot jantung. Kadar lebih rendah dari itu pun telah
dapat mengganggu faal jantung.
8. Kanker lambung, ditemukan dua kali lebih banyak pada daerah dengan polusi
tinggi.
9. Penyakit-penyakit lain, umpamanya iritasi mata, kulit dan sebagainya banyak
juga dihubungkan dengan polusi udara. Juga gangguan pertumbuhan anak dan
kelainan hematologik pernah diumumkan. Di Rusia pernah ditemukan hambatan
pembentukan antibodi terhadap influenza vaccin di daerah kota dengan tingkat
polusi tinggi, sedangkan di daerah lain pembentukannya normal.
Pengendalian
Mengingat kendaraan bermotor mempunyai andil terbesar dalam polusi udara, maka
pengendalian polusi udara juga berarti pengendalian emisi kendaraan bermotor.
Pengendalian tingkat ini adalah pengendalian terhadap simpul A dalam “teori
simpul”.
Apabila memungkinkan, selain peraturan perundangan yang berlaku umum, dapat
pula dibuat peraturan yang khusus untuk mengelola sumber-sumber pengotor udara.
Peraturan seperti ini dikenal sebagai standar emisi, khususnya emisi kendaraan
bermotor.
Di samping itu ada pula standar yang diberlakukan bagi kualitas bahan bakar, karena
sebagian besar polusi udara disebabkan oleh pembakaran. Kualitas hasil atau sisa
pembakaran tergantung antara lain dari kualitas bahan bakar yang digunakan. Di DKI
Jakarta telah diujicoba penggunaan bahan bakar yang berasal dari gas alam yang
sangat ramah lingkungan.
Namun, kualitas pembakaran oleh kendaraan bermotor tidak kalah pentingnya.
Karena itu, perawatan kendaraan dan jika perlu pembatasan usia kendaraan mutlak
dilakukan. Hal ini memungkinkan dilakukan jika secara berkala dilakukan uji emisi
kendaraan. Kendaraan bermotor yang beroperasi di kota harus telah lulus uji emisi.
Peran serta masyarakat dalam mengurangi polusi pada udara ambient, dalam hal ini
intervensi terhadap simpul B, sangat diperlukan. Gerakan penghijauan seyogianya
terus ditingkatkan, terutama dimulai dari tempat tinggal masing-masing. Sangat
dianjurkan menggunakan pohon yang berdaun lebar atau yang berpotensi mengurangi
polusi udara. Misalnya setiap keluarga, terutama di kota, menanam sebuah bibit
pohon angsana. Niscaya lima tahun ke depan, telah tercipta lingkungan yang asri dan
terhindar dari polusi udara. Demikian pula taman-taman kota perlu digalakkan untuk
mengimbangi polusi udara kota dan agar “langit biru” tidak sekedar menjadi isapan
jempol.
7. Klasifikasi Pencemar Udara
a. Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara.
b. Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-
pencemar primer di atmosfer.
Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam
sulfurik.
8. Jenis-jenis Bahan Pencemar
a) Karbon monoksida (CO)
b) Nitrogen dioksida (N02)
c) Sulfur Dioksida (S02)
d) CFC
e) Karbon dioksida (CO2)
f) Ozon (03 )
g) Benda Partikulat (PM)
h) Timah (Pb)
i) HydroCarbon (HC)
9. Penyebab Utama Pencemaran Udara
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 %
pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan
berupa:
Sepeda motor 207 %
Mobil penumpang 177 %
Mobil barang 176 %
Bus 138 %
10. Dampak Pencemaran Udara
Penipisan Ozon
Pemanasan Global ( Global Warming )
Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
Terganggunya fungsi reproduksi
Stres dan penurunan tingkat produktivitas
Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
11. Cara Mengatasi Permasalahan Yang Ada
Beberapa cara yang dapat kita lakukan supaya kita dapat terhindar dari
bahaya asap rokok adalah sebagai berikut :
a. Tarbiyah atau pedidikan keimanan yang sungguh – sungguh untuk setiap
individu masyarakat agar mereka sadar betapa bahayanya menghisap rokok.
b. Adanya teladan yang baik bagi sang anak baik di rumah, di sekolah, maupun
di sekitar lingkungannya.
c. Melarang Oknum guru untuk merokok di depan siswa saat mengajar.
Mengapa? karena kita ketahui bahwa tugas guru adalah sebagai suri tauladan
bagi siswanya di sekolah. Jadi wajar saja kalau guru harus memberi contoh
yang baik bagi siswanya.
d. Penyuluhan yang gencar dan intensif dari Instansi terkait. Dengan jalan ini
diharapkan jumlah perokok akan berkurang, karena mereka memperoleh
pengetahuan langsung tentang bahaya rokok bagi kesehatan mereka.
e. Menciptakan Undang – Undang seperti yang sudah dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang larangan merokok di tempat umum
seperti sekolah, rumah sakit, taman bermain, dan sebagainya. Dan bagi yang
melanggar akan dikenakan sangsi atau denda sejumlah 50 ribu rupiah.
f. Menyebarluaskan fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) tentang haramnya
rokok. Karena dengan jalan ini masyarakat akan berfikir lagi untuk merokok.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
a) Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan
rokok itu lebih banyak mudharatnya (dampak negatifnya) dari pada
dampak positifnya. Apabila hal ini dibiakan terus berlangsung, maka
akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh
manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi
kesehatan tubuh mereka. Namun hal itu masih sulit dilakukan di
Indonesia.
b) Asap kendaraan bermotor sangat banyak berpengaruh negatif terhadap
lingkungan terutama bagi kesehatan manusia yaitu terganggunya
saluran pernapasam. Namun dampak asap bermotor dapat dikurangi
sedikit demi sedikit melalui berbagai macam alternatif seperti
melakukan penghijauan (reboisasi) dan menciptakan biosolar. Dengan
alternatif tersebut mungkin kita dapat mengurangi dampak dari asap
kendaraan bermotor.
Solusi :
a) Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi
industri yang melakukan pencemaran udara.
b) Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat
diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
c) Menghemat Energi yang digunakan.
d) Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

2. Saran
Setelah membaca Karya Tulis Ilmiah ini, semoga masyarakat dapat
tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera
meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga
dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari
penyakit yang mengancam jiwa mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Sudrajad, Agung., 2006Pencemaran Udara, Suatu Pendahuluan diakses pada tanggal


5 Maret 2021
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengertian Pencemaran Udara, Jakarta
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Zat – zat Pencemar Udara, Jakarta
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengendalian Pencemaran Udara,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai