Anda di halaman 1dari 22

WATERPASS

NAMA : RAHMAD INDRA IRAWAN


NPM : 2003120035
PRODI : TEKNIK SIPIL
MATA KULIAH : PEMETAAN DAN SIG

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH


FAKULTAS TEKNIK 2021
WATERPASS

Waterpass adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk


menentukan apakah suatu benda sudah sejajar dengan lainnya. Baik
garis secara vertikal ataupun horizontal, alat ini dapat mempermudah
Anda untuk mengukur. Di dalam alat ini terdapat air yang digunakan
sebagai pertimbangan ukuran apakah sudah sejajar atau belum. Alat ini
adalah salah satu bagian penting dari setiap proyek konstruksi dan
perbaikan rumah. Memastikan bahwa semuanya sejajar adalah kunci
untuk sebuah konstruksi.
Misalnya, alat ini sangat berguna untuk mendapat akurasi sempurna
dalam menyelesaikan proyek-proyek khusus seperti memasang ubin.
Tabung yang berada di tengah alat ini akan membantu Anda memeriksa
permukaan yang rata. Anda dapat menemukan alat ini dalam ukuran
panjang yang berbeda serta ukuran besar yang beragam. Alat ini dapat
membantu Anda memastikan objek menjadi rata dengan permukaan
sehingga dapat membangun suatu pijakan yang kuat. Proses untuk
memeriksa keakuratan suatu pijakan sangat sederhana yaitu dengan
memeriksa apakah ada perbedaan ukuran dari alat ini.
Alat ini sangat dibutuhkan oleh tukang kayu dan arsitektur yang
menggunakannya sebagai penggaris sejajar untuk membuat sketsa.
Sebagian besar alat ini mencakup pita pengukur di satu sisi yang
memungkinkan Anda mengukur pemotongan. Sebaiknya Anda
melakukan pengukuran dua kali sehingga Anda yakin akan
keakuratannya. Karena ini adalah pengukuran yang mudah, ada baiknya
Anda melakukan cek berkala sebelum mulai membangun. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi kesalahan yang akan merugikan Anda.

Fungsi Waterpass :
Alat ini sudah diproduksi dengan berbagai merk yang tersedia di
pasaran. Terlepas dari merk yang berbeda, penggunaan dan fitur alat
ukur ini sama. Ini adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan
seberapa sejajar atau tegak lurus suatu permukaan. Alat ini adalah
bagian penting dibandingkan dengan alat apa pun dalam sebuah
konstruksi, dan penting untuk mengetahui cara menggunakannya. Fungsi
dari alat ini adalah memastikan bahwa pondasi atau awal mula suatu
pondasi tidak miring dan sejajar sesuai dengan sketsa.
Jika alat ini tidak digunakan, maka dikhawatirkan bangunan atau suatu
benda akan mengalami kemiringan. Hal ini pasti akan mengganggu
estetika dan memaksa Anda untuk merombak segalanya dari awal. Oleh
sebab itu, mengetahui fungsi dari alat ini sangat penting agar tidak
merepotkan Anda kedepannya. Alat ini mempunyai beberapa model, dan
cara penggunaannya tetap sama. Jadi Anda tidak perlu khawatir untuk
perbedaan model dan jenis yang tersedia beragam di pasaran.
Jenis Jenis Waterpass :

 Waterpass Manual.
 Waterpass Digital.
 Waterpass Auto Level

Untuk mempermudah Anda, saat ini waterpass memiliki beberapa jenis


yang dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Untuk
ukuran, waterpass memiliki ukuran terpendek 0,5m, 1m, 2m, dan yang
terpanjang adalah 3m. Alat ini memiliki sisi yang datar untuk melakukan
pengukuran dengan membandingkan kedua bidang. Untuk mengukur, di
tengah alat ini terdapat gelembung sebagai acuan. Jika gelembung sudah
datar, maka dapat dipastikan bahwa kedua bidang sudah sejajar.
Material yang digunakan untuk membuat waterpass biasanya terbuat
dari kayu atau aluminium. Di antara bahan ini, bahan aluminium adalah
yang paling laku keras di pasaran. Hal ini dikarenakan aluminium lebih
tahan lama atau awet dibandingkan dengan yang terbuat dari kayu.
Sebelum Anda membeli waterpass, pastikan juga gelembung sebagai
alat ukur berfungsi secara baik dan maksimal. Kedua bahan ini hampir
memiliki bobot yang sama, namun tampilan aluminium akan terlihat
lebih mewah dibanding dengan yang berbahan kayu.
Cara Menggunakan Waterpass :

Cara menggunakan waterpass adalah meletakkan alat secara horizontal


atau vertikal, sejajar di atas objek atau bidang yang ingin Anda ukur.
Prosedur ini berguna ketika meratakan garis untuk pemasangan pagar
dan lainnya. Ketika Anda mengukur objek, dan gelembung jatuh di
antara garis maka objek keduanya sudah sejajar. Pegang alat ini setenang
mungkin, dan tunggu sampai gelembung berhenti bergerak. Perhatikan
sampai lokasi gelembung pada lingkaran di setiap sisi tabung, dan Anda
sudah yakin bahwa objek sudah sejajar.
Sebelum menggunakan alat ini, ada baiknya untuk membersihkan alat
dan objek sebelum mengukur. Kotoran dan puing-puing dapat mengecoh
alat ini karena sifatnya yang sensitif. Anda cukup membersihkan dengan
tangan yang terbungkus sarung tangan di atas permukaan objek untuk
memastikan pengukuran yang akurat. Jika Anda sering menggunakan
alat ini, pastikan untuk menghilangkan semua kotoran yang menumpuk
di tepinya.
Objek horizontal yang bisa diukur menggunakan alat ini mungkin
berupa beberapa batu bata, bingkai gambar, sebuah dek, atau bahkan
tanah. Sementara itu, objek vertikal bisa berupa dinding, kabinet,
bingkai pintu, atau tiang pagar. Cek kembali untuk melihat apakah
gelembung ada dalam alat berada di kanan atau kiri, atau ke atas atau
bawah.
Jika objek Anda sangat lebar atau tinggi, Anda mungkin menemukan
bahwa alat berukuran normal tidak dapat memberi ukuran yang akurat.
Dalam hal ini, solusi termudah adalah menemukan alat yang jauh lebih
besar. Pertimbangkan berinvestasi pada level paling tidak 1 meter (3,3
kaki) panjang untuk fleksibilitas yang baik.
Cara Kerja Waterpass :

Pe
riksa kembali hasil ukuran Anda dengan memindahkan alat menjauh dari
pusat objek. Pindahkan alat ke kanan atau kiri untuk pengukuran
horizontal, atau atas atau bawah untuk pengukuran vertikal. Kadang-
kadang, alat teknik ini juga dapat mengalami gangguan yang tidak baik,
rusak, atau cacat, yang menyebabkan pembacaannya tidak akurat. Anda
juga diharap dapat selalu memeriksa ulang pengukuran dengan
memosisikan ulang alat untuk memastikan bahwa ukuran itu sama.
Jika Anda menemukan bahwa objek Anda tidak rata, Anda dapat
memutuskan untuk membuatnya sejajar. Misalnya jika objek horizontal
adalah beberapa batu bata, Anda dapat menambahkan lebih banyak
penyangga di bawah bata yang lebih rendah. Anda juga dapat
memutuskan untuk menambahkan potongan pengisi di antara objek satu
dan lainnya. Dalam beberapa kasus, Anda tidak benar-benar
menginginkan pembacaan yang seimbang. Seperti saat mengukur talang
hujan di bidang horizontal, dimana objek ini harus memiliki kemiringan
untuk mengalirkan hujan dengan benar.
Ada baiknya untuk memilih alat dengan sensitivitas gelembung yang
baik. Sehingga dapat menentukan dengan cepat suatu permukaan. Jika
gelembung terlalu sensitif maka semakin akurat pekerjaan Anda.
Penggunaan alat ini tidak terlalu sulit juga tidak mudah, Anda harus
berhati-hati dalam melakukan pengukuran agar mendapat hasil
maksimal. Membongkar sesuatu karena tidak sejajar atau rata akan
membuat pengeluaran membengkak dan kerugian.
Waterpass merupakan alat yang wajib tersedia untuk mengukur suatu
objek dan objek lainnya. Hal ini bertujuan untuk menyelaraskan objek
dan membuatnya indah dipandang. Jika suatu objek tidak lurus, hal ini
akan sangat berpengaruh. Kemiringan pada konstruksi rumah bisa terjadi
jika pondasi tidak sejajar atau salah pengukuran. Oleh sebab itu,
melakukan pengukuran sebaiknya dilakukan berulang kali sampai Anda
yakin tidak ada kesalahan.
Pengukuran Waterpas

A.    DASAR TEORI
Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menentukan
ketinggian atau beda tinggi antara dua titik. Pengukuran waterpass ini
sangat penting gunanya untuk mendapatkan data sebagai keperluan
pemetaan, perencanaan ataupun untuk pekerjaan konstruksi.
Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk
perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan letak bangunan
gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada, perhitungan urugan
dan galian tanah, penelitian terhadap saluran-saluran yang sudah ada,
dan lain-lain.
Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan,
yaitu :
 Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang
umum dianggap sama dengan garis unting-unting.
 Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal
pada setiap titik. Bidang horisontal berbentuk melengkung mengikuti
permukaan laut.
 Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi
untuk ketinggian, misalnya permukaan laut rata-rata.
 Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap
bidang datum.
 Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui
elevasinya terhadap datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran
elevasi daerah sekelilingnya.
Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis
sumbu teropong horisontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi
horisontal adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan
gelembung di dalamnya.
Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat-syarat
sbb :
 Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.
 Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.
 Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I.

Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan


rambu ukur (baak). Yang terpenting dari rambu ukur ini adalah
pembagian skalanya harus betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan
pengukuran yang baik. Di samping itu cara memegangnya pun harus
betul-betul tegak (vertikal). Agar letak rambu ukur berdiri dengan tegak,
maka dapat digunakan nivo rambu . Jika nivo rambu ini tidak tersedia,
dapat pula dengan cara menggoyangkan rambu ukur secara perlahan-
lahan ke depan, kemudian ke belakang, kemudian pengamat mencatat
hasil pembacaan rambu ukur yang minimum. Cara ini tidak cocok bila
rambu ukur yang digunakan beralas berbentuk persegi.
Pada saat pembacaan rambu ukur harus selalu diperhatikan bahwa :
          2BT = BA + BB
Adapun : BT = Bacaan benang tengah waterpass
                 BA = Bacaan benang atas waterpass
                 BB= Bacaan benang bawah waterpass
Bila hal diatas tidak terpenuhi, maka kemungkinan salah pembacaan
atau pembagian skala pada rambu ukur tersebut tidak benar.
Dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ada dua macam pengukuran
waterpass yang dilaksanakan, yaitu :
1.      Pengukuran Waterpass Memanjang
2.      Pengukuran Waterpass Melintang
Rumus-rumus yang digunakan dalam pengukuran waterpass adalah
a.      Pengukuran Waterpas Memanjang
                 Beda tinggi antara titik A dan B adalah :
        ΔhP1P2 = BTP1 – BTP2                             
  Adapun : ΔhP1P2 = beda tinggi antara titik P1 dan P2 
               BTP1   = bacaan benang tengah di titik P1 
              BTP2   = bacaan benang tengah di titik P2
                       
Jarak antara A dengan P1 adalah :
            do = 100 × (BAP1 – BBP1)
Adapun : dAP   = jarak antara titik A dan P
                BAA = bacaan benang atas di titik A
                BBA = bacaan benang bawah di titik A
            Dalam pengukuran waterpass memanjang, pesawat diletakkan di
tengah-tengah titik yang akan diukur. Hal ini untuk meniadakan
kesalahan akibat tidak sejajarnya kedudukan sumbu teropong dengan
garis arah nivo.

b.      Pengukuran Waterpass Melintang

            Beda tinggi antara titik 1 dan 2 adalah :


            Δh12 = BT1 – BT2
               Adapun : Δh12 = beda tinggi antara titik 1 dan titik 2
                                 BT1  = bacaan benang tengah di titik 1
                                 BT2  = bacaan benang tengah di titik 2
                Beda tinggi antara titik 1 dan titik P adalah :
                Δh1P = BT1 – TP
                Adapun : Δh1P = beda tinggi antara titik 1 dan titik P
                                 BT1  = bacaan benang tengah di titik 1
                                 TP    = tinggi pesawat

Berikut adalah kesalahan–kesalahan yang biasa dilakukan di lapangan :


1.      Pembacaan yang salah terhadap rambu ukur. Hal ini dapat di
sebabkan karena mata si pengamat kabur, angka rambu ukur yang hilang
akibat sering tergores, rambu ukur kurang tegak dan sebagainya.
2.      Penempatan pesawat atau rambu ukur yang salah.
3.      Pencatatan hasil pengamatan yang salah.
4.      Menyentuh kaki tiga (tripod) sehingga kedudukan pesawat / nivo
berubah.

B.                 MAKSUD
Pengukuran ini mempunyai maksud untuk :
·         Menentukan beda tinggi dari setiap titik pada jalan yang lurus
serta menentukan elevasi setiap titik tersebut dari titik tetap (Bench
Mark) yang telah ditetapkan.
·         Menentukan kedalaman dasar saluran, tinggi tanggul kiri dan kanan
serta tinggi as jalan di setiap titik yang berbeda agar dapat
menggambarkan profil melintang.

                                        C.    PERALATAN
Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran  waterpass ini adalah
sebagai berikut:
·         Waterpass.
·         Statip.
·         Unting-unting.
·         Payung.
·         Dua buah rambu ukur.
·         Meteran.
·         Paku.
·         Palu
·         Cat.
·         Kuas kecil.

D.    CARA PELAKSANAAN
            Urut-urutan pelaksanaan dari pengukuran waterpass adalah
sebagai berikut:
Pengukuran Waterpass Memanjang :
1.      Menentukan titik awal pengukuran serta titik tetap (Banch Mark)
yang digunakan.
2.      Memberi tanda pada titik awal tersebut dengan menggunakan paku
dan cat  sebagai titik P1.
3.      Menentukan titik A yang berjarak 25 meter didepan titik P1, dan titik
P2 yang berjarak 25 meter didepan titik A dan seterusnya dengan
memberi tanda dengan cat hingga titik terakhir, yaitu titik P11 sejauh
500 m dari titik awal.
4.      Mendirikan tripod tepat diatas titik P1 dan meletakkan alat ukur
waterpass diatas tripod tersebut dengan menyekrup bagian bawahnya.
5.      Memasang Unting-unting dan mengusahakan agar unting-unting
tersebut tepat menunjuk ke titik P1.
6.      Mengatur sekrup  pengungkit agar gelembung nivo terletak di tengah-
tengah tabung.
7.      Setelah nivo dalam keadaan seimbang, bak diletakkan di titik BM
kemudian ditembak dari titik P1 tersebut (usahakan letak bak vertikal)
8.      Kemudian benang horisontal dibaca oleh pengamat dan hasilnya
dicatat oleh pencatat secara teliti agar memenuhi dua rumus waterpass,
yaitu : d =  100 x (BA-BB) dan 2  x BT  = BA + BB. Jika hasil
pembacaan tidak memenuhi rumus diatas, pembacaan rambu ukur
diulang kembali.
9.      Setelah titik BM diukur, waterpas dipindahkan ke titik A kemudian
titik P1 dan P2 ditembak/diukur. Setelah itu alat dipindahkan ke titik B
untuk penembakan/pengukuran ke titik P2 dan P3,dan seterusnya hingga
titik terakhir yaitu titik J dan melakukan penembakan kembali ketitik
awal untuk bacaan pulang hingga titik A.
10.  Melakukan penghitungan dan kesalahan yang diperbolehkan. Jika
selisih beda tinggi antara pengukuran pergi dengan pengukuran pulang
melampaui kesalahan ynag diijinkan, maka Pengukuran harus diulang
kembali.

Pengukuran Waterpass Melintang :


  Pesawat didirikan tepat diatas dititik P1 yang telah ditandai dengan cat.
2.      Setelah unting-unting menunjuk tepat ke titik P1, sekrup pengukit
diatur sedemikian rupa hingga gelembung nivo tepat ditengah-tengah.
3.      Menentukan  titik-titik yang akan ditentukan ketinggiannya, lalu
mengukur jarak titik-titik tesebut dari pesawat. Titik-titik tersebut adalah
titik 1, 2, 3, dst.
4.      Menyipat titik-titik yang telah ditentukan tersebut serta titik BM,
sementara pemegang  rambu membetulkan posisi  rambu ukur (baak)
spaya tegak betul.
5.      Setelah letak rambu ukur vertikal, benang horisontal dibaca oleh
pengamat dan hasilnya dicatat oleh pencatat secara teliti agar memenuhi
dua rumus waterpass, yaitu : d = 100 x (BA-BB) dan 2 x BT = BA +
BB. Jika hasil pembacaan tidak memenuhi rumus diatas, pembacaan
rambu ukur diulang       kembali.
6.      Setelah titik-titik tersebut disipat, maka pesawat dipindahkan ke titik
P2 yang telah diberi tanda cat, kemudian mengulang langkah-langkah
no.2 s/d no.5. prosedur ini diulang untuk posisi pesawat di P3, P4, dan
seterusnya hingga titik terakhir, yaitu titik P11.
7.      Melakukan penghitungan beda tinggi terhadap titik-titik tersebut.

E.     DATA DAN PERHITUNGAN


·         Pengukuran Waterpass memanjang
a.       Elevasi titik awal, yaitu titik A adalah :
Elevasi A = Elevasi BM + (bacaan Benang Tengah BM –
tinggi                           pesawat di P1)
                 = 82,5500 + (1,119 – 1,490)
                 = 82,1790 m
      Elevasi B  = Elevasi A + ΔhAB
  = 82,1790 + (- 0,071)
    

     = 82,1080 m
                        Dan seterusnya, seperti terlihat dalam tabel 1.1.

·      
   Pengukuran Waterpass Melintang
a.       Tempat Pesawat di titik A
Elevasi 82,1790 m, dan tinggi pesawat 124 cm
Elevasi 1 = Elevasi A + (tinggi pesawat di A – BT1)
               = 82,1790 + (1,240 – 1,115)
               = 82,3040 m
Elevasi 2 = Elevasi A + (tinggi pesawat di A – BT2)
               = 82,1790 + (1,240 –1,063)
               = 82,3560 m
Dan seterusnya.   
TITIK A
Elevasi = + 82,179 m ; Tinggi Pesawat = 124 cm
BEDA TINGGI ELEVASI
BACAAN BAK JARAK (m) (m) (m)
TITIK BA BT BB
1 1129 1115 1101 2,80 0,125 82,3040
2 1077 1063 1049 2,80 0,052 82,3560
3 1078 1062 1046 3,20 0,001 82,3570
4 2086 2069 2052 3,40 -1,007 81,3500
5 2087 2067 2047 4,00 0,002 81,3520
6 2088 2065 2042 4,60 0,002 81,3540
7 1068 1062 1038 3,00 1,003 82,3570
8 1088 1062 1036 5,20 0 82,3570
9 1139 1113 1087 5,20 -0,051 82,3060
10 1115 1111 1107 0,80 0,002 82,3080
11 1234 1230 1226 0,80 -0,119 82,1890
12 1284 1230 1176 10,80 0 82,1890
13 1298 1229 1160 13,80 0,001 82,1900

    
TITIK B
Elevasi = + 82,1080 m ; Tinggi Pesawat =122 cm
BEDA TINGGI ELEVASI
BACAAN BAK JARAK (m) (m) (m)
TITIK BA BT BB
1 1105 1091 1077 2,80 0,129 82,2370
2 1054 1040 1026 2,80 0,051 82,2880
3 1055 1039 1023 3,20 0,001 82,2890
4 2058 2041 2024 3,40 -1,002 81,2870
5 2062 2042 2022 4,00 -0,001 81,2860
6 2065 2041 2017 4,80 0,001 81,2870
7 1064 1039 1014 5,00 1,002 82,2890
8 1067 1040 1013 5,40 -0,001 82,2880
9 1118 1091 1064 5,40 -0,051 82,2370
10 1132 1091 1050 8,20 0 82,2370
11 1252 1211 1170 8,20 -0,12 82,1170
12 1267 1212 1157 11,00 -0,001 82,1160
13 1281 1211 1141 14,00 0,001 82,1170

I
TITIK C
Elevasi = + 82,0670 m ; Tinggi Pesawat =120 cm
BEDA TINGGI ELEVASI
BACAAN BAK JARAK (m) (m) (m)
TITIK BA BT BB
1 1051 1037 1023 2,80 0,163 82,2300
2 1005 991 977 2,80 0,046 82,2760
3 1008 992 976 3,20 -0,001 82,2750
4 2210 2193 2176 3,40 -1,201 81,0740
5 2218 2197 2176 4,20 -0,004 81,0700
6 2220 2195 2170 5,00 0,002 81,0720
7 1023 997 971 5,20 1,198 82,2700
8 1024 996 968 5,60 0,001 82,2710
9 1076 1048 1020 5,60 -0,052 82,2190
10 1089 1048 1007 8,20 0 82,2190
11 1208 1165 1124 8,40 -0,117 82,1020
12 1218 1163 1108 11,00 0,002 82,1040
13 1230 1160 1090 14,00 0,003 82,1070
TITIK D
Elevasi = + 81,9670 m ; Tinggi Pesawat =139 cm
BEDA TINGGI ELEVASI
BACAAN BAK JARAK (m) (m) (m)
TITIK BA BT BB
1 1248 1271 1258 -1,00 0,119 82,0860
2 1236 1223 1210 2,60 0,048 82,1340
3 1237 1222 1207 3,00 0,001 82,1350
4 2652 2632 2620 3,20 -1,41 80,7250
5 2218 2197 2176 4,20 0,435 81,1600
6 2643 2619 2595 4,80 -0,422 80,7380
7 1246 1221 1196 5,00 1,398 82,1360
8 1248 1220 1192 5,60 0,001 82,1370
9 1300 1272 1244 5,60 -0,052 82,0850
10 1313 1271 1229 8,40 0,001 82,0860
11 1455 1413 1371 8,40 -0,142 81,9440
12 1467 1411 1355 11,20 0,002 81,9460
13 1483 1412 1341 14,20 -0,001 81,9450

T
TITIK E
Elevasi = + 81,9070 m ; Tinggi Pesawat = 152 cm
BEDA TINGGI ELEVASI
BACAAN BAK JARAK (m) (m) (m)
TITIK BA BT BB
1 1414 1400 1386 2,80 0,12 82,0270
2 1362 1348 1334 2,80 0,052 82,0790
3 1364 1348 1332 3,20 0 82,0790
4 2967 2950 2933 3,40 -1,602 80,4770
5 2978 2956 2934 4,40 -0,006 80,4710
6 2978 2952 2926 5,20 0,004 80,4750
7 1376 1349 1322 5,40 1,603 82,0780
8 1379 1350 1321 5,80 -0,001 82,0770
9 1430 1401 1372 5,80 -0,051 82,0260
10 1442 1400 1358 8,40 0,001 82,0270
11 1581 1539 1497 8,40 -0,139 81,8880
12 1596 1540 1484 11,20 -0,001 81,8870
13 1610 1539 1468 14,20 0,001 81,8880

T
TITIK F
Elevasi = + 81,8180 m ; Tinggi Pesawat = 139 cm
BEDA TINGGI ELEVASI
BACAAN BAK JARAK (m) (m) (m)
TITIK BA BT BB
1 1394 1380 1366 2,80 0,01 81,8280
2 1412 1379 1346 6,60 0,001 81,8290
3 1443 1381 1319 12,40 -0,002 81,8270

Anda mungkin juga menyukai