Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

PENENTUAN BILANGAN ASAM

Nama : Weny Anggraeni (19012010)


Mata kuliah : Kimia Organik
Tanggal praktikum : Minggu, 19 Juli 2020

Program S1 Farmasi Reguler Khusus


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN
FARMASI
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan, kekuatan dan kesehatan untuk bisa melaksanakan Praktikum Kimia
Organik. Alhamdulillah, praktikum Kimia Organik berjalan dengan lancar dan penuh
dengan kemudahan.

Berkat rahmat, taufiq dan hidayah-Nya pula penulis mampu menyelesaikan


Praktikum Kimia Organik Jurusan Farmasi di Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan
Farmasi.

Tak  lupa Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang berjalan di atas
Manhajnya hingga akhir zaman.

Semoga  mampu  memberikan manfaat  dan pengalaman yang berharga untuk


penulis. Serta untuk semua mahasiswa yang menggeluti di bidang kesehatan,
khususnya di bidang  Farmasi.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian
dan penulisan hasil  laporan praktikum ini. Dengan segala kerendahan hati penulis
ingin mengucapkan terimakasih yang tulus kepada:

1. Ibu Lilik Sulasti M.Farm selaku dosen pmbimbing praktikum.


2. Seluruh teman teman mahasiswa seperjuangan di Sekolah Tinggi Teknologi
Industri Farmasi yang melaksanakan praktikum.
3. Tak lupa juga kepada Keluarga di rumah yang selalu memberikan support. 

Bogor, 19 Juli 2019

Penulis,

Weny Anggraeni
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Asam oleat adalah bahan oleokimia yang potensial tersedia dari berbagai sumber
alam misalnya pada minyak zaitun 55-80% dan minyak sawit 39-45%, ( Salmiah, 2007;
Ketaren, 2008) yang merupakan bahan mentah yang paling penting untuk pengolahan
hidroksi asam-asam lemak. Hidroksi asam-asam lemak dan turunannya banyak
digunakan secara komersial untuk pengolahan berbagai jenis produk, sebagai zat aditif
pada minyak pelumas, pengemulsi, poliol untuk pembuatan poliuretan dan surfaktan
untuk detergen (Koay et al, 2006). Asam oleat ini karena memiliki ikatan rangkap maka
cukup potensial untuk dilakukan epoksidasi seperti yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya terhadap minyak kacang kedelai yang kaya asam lemak tidak jenuh
demikian juga terhadap metil linoleat yang memiliki 2 buah ikatan rangkap (Guodong et
al, 2004). Adanya ikatan rangkap pada metil oleat yang diturunkan dari asam oleat, telah
berhasil diepoksidasi dilanjutkan dengan hidrolisis untuk menghasilkan senyawa metil-
9,10-dihidroksi stearat (Salmiah, 2007) melalui transformasi kimia secara komersial
menjadi epoksida menggunakan oksidator senyawa asam peroksida. Terbentuknya
epoksida ini dapat dilihat dari pemutusaan ikatan rangkap yang terepoksidasi yang dapat
diketahui dari uji bilangan iodium, bilangan hidroksi dan uji spektroskopi inframerah
(Piazza and Foglia, 2006).

1.2. TUJUAN

1. Mempelajari penetapan bilangan asam dan persen lemak bebas pada minyak
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DASAT TEORI

Bilangan asam adalah ukuran dari jumlah asam lemak bebas, serta dihitung
berdasarkan berat molekul dari asam lemak atau campur asam lemak . Bilangan asam
dinyatakan sebagai jumlah milligram KOH yang digunakan untuk menetralkan asam
lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak atau lemak. Bilangan asam yang
besar menunjukkan asam lemak bebas yang besar pula, yang berasal dari hidrolisa
minyak atau lemak, ataupun karena proses pengolahan yang kurangbaik. Makin tinggi
bilangan asam, maka makin rendah kualitasnya. Penentuan bilangan asam
dipergunakan untuk mengukujumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak
atau lemak. Besarnya bilangan asam tergantung dari kemurnian dan umur dari minyak
atau lemak tersebut. Analisa minyak dan lemak yang umumnya banyak dilakukan
dalam bahan makanan adalah penentuan sifat fisik maupun kimiawi yang khas
mencirikan sifatnya tertentu sehingga dapat dianalisa dengan bilangan asam pada
suatu sampel.
 Dalam banyak literatur ilmiah dipakai istilah lipid yang berarti lemak, minyak
atau unsur yang menyerupai lemak yang didapat dalam pangan dan digunakan dalam
tubuh. Lemak mengandung lebih banyak karbon dan lebih sedikit oksigen dari pada
karbohidrat. Oleh karena itu lebih banyak mempunyai nilai tenaga (Sudarmadji,
1989).

             Minyak merupakan salah satu zat makanan yang penting bagi kebutuhan
tubuh manusia. Selain itu minyak juga merupakan sumber energi dimana satu gram
minyak dapat menghasilkan 9 kkal (Winarno, 2002). Minyak (nabati)
mengandung asam lemak tak jenuh dan beberapa asam lemak esensial seperti asam
olet, linolet dan linolenat (Ketaren, 1986).

             Minyak berperan penting bagi pengolahan bahan pangan, kerena minyak


mempunyai titik didih yang tinggi (±200oC). Oleh karena itu minyak dapat digunakan
untuk menggoreng makanan sehingga bahan yang digoreng menjadi kehilangan kadar
air dan menjadi kering. Selain itu pula minyak dapa juga memberikan rasa yang gurih
dan aroma yang spesifik (Sudarmaji, 1996).

              Kandungan asam lemak bebas dalam minyak yang bermutu baik hanya
terdapat dalam jumlah kecil, sebagian besar asam lemak terikat dalam bentuk ester
atau bentuk trigliserida (Keraten, 1986). Minyak kelapa dapat mengalami perubahan
aroma dan cita rasa selama penyimpanan. Perubahan ini disertai dengan terbentuknya
senyawa-senyawa yang dapat menyebabkan kerusakan minyak (Ketaren, 1986;
Buckle, 1987).

            Bilangan asam menunjukkan banyaknya asam lema bebas dalam minyak dan
dinyatakan dengan mg basa per 1 gram minyak. Bilangan asam juga merupakan
parameter penting dalam penentuan kualitas minyak. Bilangan ini menunjukkan
banyaknya asam lemak bebas yang ada dalam minyak akibat terjadi reaksi hidrolisis
pada minyak terutama pada saat pengolahan . Asam lemak merupakan struktur
kerangka dasar untuk kebanyakan bahan lipid (Agoes, 2008).

            Bilangan Asam atau angka asam adalah jumlah miligram KOH (Kalium


Hidroksida)  yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak bebas dari satu
gram minyak atau lemak. Bilangan Asam dipergunakan untuk mengukur jumlahasam
lemak bebas yang terdapat dalam lemak dan minyak.

             Bilangan asam adalah ukuran jumlah asam bebas yang dihitung berdasar
bobot molekul asam lemak atau campuran asam lemak. Bilangan asam dinyatakan
sebagai jumlah miligram KOH 0,1 N yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak
bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak. Bilangan asam ini menyatakan jumlah
asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak, dan biasanya dihubungkan dengan
telah terjadinya hidrolisis minyak berkaitan dengan mutu minyak.

Bilangan asam =   ml KOH x N KOH x 56.1


berat (gram) sampel

                Disamping itu, bilangan asam dinyatakan pula dalam ”derajat asam” atau
”kadar asam”, yakni banyaknya mililiter larutan KOH 0,1 N yang diperlukan untuk
mene-tralkan asam lemak yang terkandung dalam 100 gram minyak.

                              Derajat asam =  100 x ml KOH x N KOH


                                                           Berat (gram) sampel

Kadar asam-asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak dihitung dengan
rumus berikut:

Kadar asam (acid number) =   Bobot molekul asam lemak x ml KOH x N KOH   %
                                                                        10 x berat (gram) sampel

   Berat molekul asam lemak yang dominan dalam minyak (rata-rata dari campuran
asam lemak), untuk minyak kelapa = 205, minyak kelapa sawit = 263. Sedang untuk
minyak lain, selain minyak sawit dan minyak kelapa, dihitung sebagai asam oleat =
282.
Dari rumus di atas, faktor 56,1 adalah bobot molekul larutan KOH, jika dipergu-
nakan larutan NaOH untuk titrasinya, maka faktor tersebut menjadi 39,9.
Asam lemak bebas merupakan hasil degradasi/deesterifikasi/hidrolisis lemak yang
dapat menunjukkan kualitas bahan makanan mulai menurun. Reaksi hidrolisis lemak
adalah sebagai berikut:
BAB III

METODE KERJA

3.1. BAHAN

1. Indikator PP

2. Asam oksalat 0.01N

3. NaOH 0,01 N

4. Etanol

5. Minyak Oleat

3.2 ALAT

1. Erlenmeyer

2. Pipet

3. Neraca

4. Buret

5. Statif

6. Kaki 3

7. Spirtus
3.3 METODE KERJA

3.3.1. Standarisasi NaOH

1. Disiapkan larutan NaOH 0,01 N ke dalam buret.

2. Di masukan 10 ml Asam oksalat 0,01 N ke dalam erlenmeyer, lalu


ditambahkan 3 tetes indikator PP . Campuran di titrasi dengan NaOH 0,01
N hingga warna kemerah-merahan atau pink seulas .

3. Dilakukan berualang sebanyak duplo atau dua kali

3.3.2. Penetapan Bilangan Asam dan Persen Lemak Bebas

1. Ditimbang minyak oleat 2,5 gram , dimasukan ke dalam erlenmeyer 250


ml

2. Sementara itu di netralkan etanol dengan cara mendidihkan selama 5


menitn

3. Ditambahkan 3 tetes indikator PP kedalam erlenmeyer berisi minyak dan


etanol panas sebanyak 25 ml, Kemudian di titrasi menggunakan NaOH
0,01 N sampai warna kemereah-merahan atau pink seulas
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

4.1.1. DATA STANDARISASI NaOH 0,01 N

Volume Asam Volume NaOH Normalitas NaOH


Ulangan ( N)
Oksalat (mL)

1 10 mL 11,6 mL 0,1 N

2 10 mL 6,5 mL 0,1 N

Rata-Rata 10 mL 9,05 mL 0,1 N

Untuk mencari konsentrasi NaOH yang sebenarnya :

V1.N1 = V2.N2

As. Oksalat = NaOH

9,05ml . N1 = 100ml . 0,1 N

N1 = 10 X 0,1 / 9,05

N1 = 0, 11 N (Konsentrasi NaoH )
4.2.1. PENENTUAN BILANGAN ASAM

Sample Ulangan mL NaOH Bobot Bilangan % FFA


Minyak
Oleat Asam

Minyak 1 2,5 mL 2,5 gram 10,19 72,19 %


Oleat
2 1,6 mL 2,27 gram 10,19 72,19 %

Rerata 2,05 mL 2,385 gram

- Perhitungan Bilangan asam

VNaOHxNNaOHxBmNaOH
= gramsample

4,5 x0,142x 39,9


= 2,5
= 10,19

% FFA

VNaOHxNNaOHxBsasamoleat
x100 %
= gramsample

4,5 x0,142 x 282 ,47


x100%
= 2,5
= 72,19 %

4.2. PEMBAHASAN

penentuan bilangan asam bertujuan untuk mengetahui kualitas minyak,


kualitas minyak berbanding terbalik dengan bilangan asam, semakin tinggi
kualitas minyak maka semakin rendah bilangan asam yang dikandungnya

Berdasarkan praktikum yang dilakukan untuk menentukan kadar asam lemak


bebas dalam minyak oleat, Perhitungan bilangan asam pada minyak oleat adalah
10,19 gram dan % FFA nya 72,19 % . Berat molekul yang dominan pada minyak
oleat adalah 282 gram., Menyatakan bahwa minyak oleat memilik kualitas yang
baik.

BAB V

KESIMPULAN

1. Bilangan asam yang dihasilkan dalam praktikum adalah 10,19 gram

2. % FFA yang dihasilakan dalam praktikum 72,19 %


DAFTAR PUSTAKA

1. http://muslihhm.blogspot.com/2013/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html

2. http://kimiaterpadusmakma20143b10.blogspot.com/2014/09/judul-asam-
kadar-asam-lemak-bebas.html

Anda mungkin juga menyukai