Anda di halaman 1dari 61

Pahlawan

Nilai
Nol
Daftar Isi
Bab 1 : Hari Pertama di Sekolah

Bab 2 : Adaptasi di Lingkungan


Sekolah

Bab 3 : Mulainya Kehidupan Sekolah


Dasar

Bab 4 : Joko, Sang Pahlawan Nilai Nol

Bab 5 : Ada Sebab, Ada Akibat

Bab 6 :
KESAN – KESAN
Pertama – tama, saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada
Tuhan dan pihak – pihak yang telah
membantu saya menyelesaikan novel
ini. 

Saya berharap kalian yang


membaca novel ini bisa memahami
moral dari cerita ini dan
menerapkannya di dunia nyata.

Saya juga meminta maaf apabila


ada salah pemikiran atau salah kata
saat menulis novel ini. Terima kasih.
Bab 1

Hari Pertama di Sekolah

Di sebuah sekolah bernama Santosius terdapat


seorang murid baru yang bernama Joko. Ia
adalah orang yang malas dan bodoh tetapi Ia
adalah orang yang setia. Pada hari pertama ia
masuk sekolah, ia hampir telat. Joko bergegas
pergi berangkat sekolah, tetapi anehnya Joko
tidak terkena lampu lalu lintas dan dapat sampai
di sekolah dengan tepat waktu, walaupun rumah
Joko berada di pinggiran kota.

Saat sampai di sekolah Joko disambut


baik dengan semua teman - temannya dan para
gurunya. Mereka sangat senang bahwa Joko bisa

1
datang ke sekolah tepat waktu. Salah satu
sahabat Joko, Dito datang menghampiri dan
menepuk punggung Joko. “Hei, Joko!” seru
Dito. Joko langsung menyadari bahwa orang
yang menepuk punggungnya adalah sahabatnya
dari kecil, Dito. “Hei, Dito! Bagaimana -
kabarmu? Baik?” balas Joko. Mereka berdua
sangat senang karena mereka bisa bertemu lagi
di sekolah. Sekarang, mereka akan disortir ke
kelas masing – masing. Kepala sekolah mereka,
Pak Hotma, memberi pengumuman kepada
semua murid baru untuk berkumpul di aula
untuk penyortiran pada pukul sembilan.

Akhirnya waktu yang ditunggu – tunggu


telah tiba. Jarum pendek jam dinding sudah
menunjuk pada angka sembilan yang berarti
sudah pukul sembilan. Para anak baru pun

2
berlari – lari ke aula dengan berteriak dengan
semangat. “PENYORTIRAN!!!
PENYORTIRAN!!!” seru murid – murid baru.
Tetapi, semangat itu tidak berlangsung lama
karena ada seorang guru yang bernama Bu Jessy.
Bu Jessy sangat suka berteriak – teriak dan
sangat narsistik. Murid – murid itu pun merasa
Bu Jessy adalah guru yang gila dan sewajarnya
dimasukan ke rumah sakit jiwa. Mereka tidak
tahu bahwa sebenarnya Bu Jessy sangat baik
kepada murid – muridnya. Setelah melihat Bu
Jessy, mereka kembali berjalan ke aula. Di aula,
mereka disortir menjadi tiga kelas : A, B, dan C.
Mereka disortir berdasarkan kemampuan
berpikir mereka. Kelas A, diisi oleh anak – anak
yang sangat pintar, bisa dibilang jenius. Mereka
diajar oleh Pak Joni. Kelas B, diisi oleh anak –

3
anak yang pintar dan biasa saja. Mereka diajar
Bu Sukma. Kelas C, diisi oleh anak – anak yang
biasa saja dan banyak anak bodoh. Mereka diajar
Pak Soekpir. Karena Joko bodoh, tentu saja ia
masuk ke kelas C. Melihat sahabatnya masuk
kelas C, Dito sengaja pura – pura bodoh
sehingga ia pun masuk kelas C. Ternyata, waktu
berjalan sangat cepat, tidak terasa, ini sudah jam
makan siang! Mereka pun diajak ke ruang
makan oleh guru kelasnya sendiri.

Pada saat makan siang, ada sekelompok


anak senior nakal yang ingin ‘membully’ Joko
dan Dito, karena mereka adalah murid yang baru
masuk sekolah Santosius. Untungnya, saat itu
guru kepala sekolah mereka, Pak Hotma, datang
tepat waktu dan bertanya kepada senior itu.
“Hei, Bernard! Mengapa kamu menggangu anak

4
baru kita ini? Kan kamu sudah tahu bahwa
kamu tidak boleh menggangu junior – juniormu,
apalagi murid baru! Sudah kamu sana selesaikan
makanmu, dan masuk kelas!” seru sang kepala
sekolah Pak Hotma. Wajah Si Perundung
Bernard, memperlihatkan wajah yang sangat
takut kepada Pak Hotma. “Baik pak, saya tidak
akan mengulanginya lagi.” kata Bernard.
Bernard pun pergi menyelesaikan makanannya
dan pergi ke kelas. Joko dan Dito berterima
kasih kepada Pak Hotma karena telah
‘menyelamatkan’ mereka. “Terima kasih Pak
Hotma, karena telah menyingkirkan Kakak itu!”
seru Joko dan Dito. “Tidak apa – apa. Si Bernard
itu memang suka mengganggu murid – murid
baru seperti kalian. Tetapi, sebenarnya Bernard
itu baik. Ia memperlakukan kalian seperti

5
itu karena ia dulunya diperlakukan seperti itu
oleh seniornya. Jika kalian ada masalah lagi
beritahu saja guru kelas kalian. Nanti guru kelas
kalian akan memberi tahu bapak dan bapak akan
menghukum si Bernard itu.” Ucap Pak Hotma
“Siap, pak!” balas Joko dan Dito. Joko dan Dito
pun menyelesaikan makanannya dan pergi ke
kelas.

Sesampai dikelas, mereka diberikan


jadwal pelajaran kelas dari hari Senin sampai
hari Jumat. Semua anak di kelas terkejut, karena
mereka mendapati bahwa mereka akan memiliki
jadwal sekolah yang sangat padat. Setelah itu,
lebih parahnya lagi mereka diberikan buku
agenda dan harus mulai menyalin pemberitahuan
pelajaran yang ada di papan tulis! Setelah
menyalin, mereka pun harus belajar matematika

6
yang diajar oleh Pak Dobi yang sedikit aneh.
“Ah, aku tidak menyangka sekolah ini sangat
membosankan dan membuat kita stress, Dito.
Aku pikir sekolah adalah tempat belajar dan
bermain yang asyik. Ternyata eh ternyata,
sekolah adalah tempat paling mengerikan di
dunia!” seru Joko. “Iya, iya perkataan kamu
sangat benar, Joko! Sekolah adalah tempat
paling mengerikan di dunia!” balas Dito.
“Mmmmm... aku berpikir bahwa mungkin kita
bisa melakukan sesuatu agar kita bisa
meninggalkan sekolah selamanya... beri tahu
tidak ya...” ucap Joko. “Ayolah Joko, beri tahu
saja apa usul mu itu supaya kita bisa keluar dari
sekolah selamanya!” balas Dito. Joko pun mulai
menceritakan idenya kepada Dito. “Pertama –
tama, kita kumpulkan banyak teman sehingga

7
‘pasukan’ kabur dari sekolah kita menjadi lebih

banyak!” seru Joko. “Ide bagus”, ucap Dito.


Kedua, kita harus mencoba bergaul bersama
orang – orang kelas A dan B, supaya ada
kemungkinan mereka akan mengikuti rencana
kita!” seru Joko. “Ide bagus”, ucap Dito.
“Ketiga, setelah kita memiliki banyak ‘pasukan’,
kita semua akan mencoba mendapat nilai nol
sehingga kita semua akan dipanggil ke kantor
kepala sekolah, dan... Bum! Karena kita banyak,
kepala sekolah akan pusing dan akan mengusir
kita dari sekolah.” seru Joko. “Ide bagus”, ucap
Dito. “Hei! Dito! Seingatku ku dari tadi kau
selalu bilang “Ide bagus” tiga kali berturut –
turut dan seingatku juga kau sama sekali tidak
membantu atau melakukan apa – apa.
Setidaknya ganti ucapan mu donk!” seru Joko.

8
“Ide bagus”, ucap Dito. “Hei! Sudah kuberi tahu
ganti kata – katamu, Dito!” bentak Joko. “Iya,
iya, jangan marah lagi ya...” balas Dito. “Nah!
ini baru benar!”

Kringgg... tidak terasa waktu telah


berjalan dengan sangat cepat dan sekarang
waktunya pelajaran IPA yang diajar oleh Pak
Joni dari kelas A. Pak Joni dikenal tegas dan
suka marah – marah jika muridnya salah,
walaupun murid – muridnya hanya salah sedikit.
Ia juga terkenal karena rambutnya yang botak
sehingga ia memiliki panggilan Pak Botak.
Karena terkenal galak, saat ia masuk ke kelas,
semua anak langsung merapikan dan langsung
duduk di kursi belajarnya. “Selamat siang, anak
– anak!” seru Pak Joni. “Selamat siang, Pak
Joni!” balas murid – murid. “Hari ini kita akan

9
belajar tentang musim. Di daerah tropis
seperti negara kita, kita memiliki 2 musim,
yaitu: musim hujan dan musim kemarau. Musim
hujan adalah musim dengan ciri meningkatnya
curah hujan di suatu wilayah dibandingkan
biasanya dalam jangka waktu tertentu secara
tetap. Di daerah tropis, musim hujan bergantian
dengan musim kemarau dan sangat dipengaruhi
oleh pergerakan semu matahari tahunan. Musim
kemarau, adalah musim dengan ciri
meningkatnya curah hujan di suatu wilayah
dibandingkan biasanya dalam jangka waktu
tertentu secara tetap. Hal tersebut terjadi karena
adanya gerakan angin muson timur yang
melewati daerah tropis seperti negara kita,
Indonesia. Nah sekarang, anak – anak hafalkan
itu dahulu, ya! Bapak beri waktu 10 menit untuk

10
menghafal.” jelas Pak Joni. Murid – murid pun
bingung mengapa Pak Joni yang terkenal galak
bisa menjadi sangat baik kepada mereka.
Mereka pun terheran – heran oleh cara Pak Joni
mengajar mereka karena pelajaran yang diajar
Pak Joni cukup rumit tetapi Pak Joni bisa
membuat mereka mengerti tanpa harus
memarahi mereka. “Hei Dito! Mengapa Pak Joni
yang dikenal sangat galak bisa menjadi baik
kepada kita dan teman sekelas kita?” bisik Joko.
“Tidak tahu, Jok. Mungkin orangnya tertukar
kali. Atau kepala Pak Joni baru saja terbentur
oleh dinding kelas dan ia menjadi gila. Oh oh,
aku tahu... mungkin Pak Joni terkena penyakit
otak sehingga ia menjadi baik kepada semua
orang!” seru Dito. Mereka pun menjadi
teralihkan dan suara mereka mulai terdengar ke

11
seluruh kelas sehingga Pak Joni bisa
mendengarnya dan menghampiri mereka. Murid
– murid lain sudah memberi isyarat yang
menyuruh mereka untuk berhenti. Karena
mereka sedang seru, mereka tidak melihat dan
mengabaikan isyarat teman – temannya, sampai
mereka melihat Pak Joni ada di belakang
mereka. “Aaaaaa! Ada Pak Botak!” seru mereka
berdua dengan kaget. “Ehem...” seru Pak Joni.
“Eh, maaf pak, maksudnya Pak Joni, hehe.” Seru
mereka. “Hei! Saya ini botak juga ada
alasannya, tetapi ini adalah masalah pribadi jadi
saya tidak bisa menceritakan kisah ini kepada
kalian. Saya juga tidak galak kepada murid –
murid, tetapi bersikap disiplin. Jika ada murid
yang tidak mematuhi peraturan, tentu saya tegur.
Dan kalau ditegur belum benar, baru saya

12
marahi dan saya beri hukuman!” seru Pak Joni
dengan kesal. “Ooke, Pak Joni. Kami berjanji
tidak akan mengulanginya lagi.” seru Joko dan
Dito. “Nah, begitu donk! Murid – murid,
sekarang waktunya kita melanjutkan materi kita.
Di daerah subtropis seperti Amerika, mereka
memiliki 4 musim. Mereka memiliki musim
musim panas, musim gugur, musim dingin,
dan musim semi. Musim mereka umumnya
terjadi selama 4 bulan sekali. Orang – orang
di musim panas juga biasanya memakai musim
panas untuk bersenang-senang, seperti berjemur
di pantai, membaca di taman, berenang di kolam
renang, dll. Musim gugur adalah salah satu dari
empat musim di daerah beriklim sedang, dan
merupakan masa peralihan dari musim panas ke
musim dingin. Biasanya di musim gugur, pohon

13
– pohon peluruh meluruhkan daun – daunnya.
Anak – anak, 2 musim lagi akan kita pelajari
besok karena waktu kita sudah habis. Sampai
jumpa!” seru Pak Joni. “Sampai jumpa, Pak
Joni” seru para murid.

Karena hari pertama sekolah, mereka akan


pulang pada pukul 13.00 dan sekarang sudah
pukul 12.45! Di jadwal para murid, dari pukul
12.45 sampai pukul 13.00 adalah waktunya
pengecekan tugas para murid dari absen 1
sampai 24 oleh guru kelas mereka masing –
masing. Setelah di cek, mereka diwajibkan
memberikan salam kepada guru kelas mereka
sebelum pulang. “Sampai Jumpa, Pak Soekpir!”
seru para murid. “Sampai jumpa, anak – anak.”
“seru Pak Soekpir. Dan mereka pun pulang.

14
Bab 2

Adaptasi di Lingkungan
Sekolah

Di hari kedua sekolah, Joko dan Dito


memutuskan untuk beradaptasi di lingkungan
sekolahnya. Mereka ingin mencari teman yang
bisa diandalkan untuk rencana kabur mereka
nanti.

Anda mungkin juga menyukai