Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nadya Septiani

NPM : 0218101490

Kelas : N

MENGANALISIS KINERJA KEUAGAN PT.KIMIA FARMA Tbk.

Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai


data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi siapa saja yang membutuhkannya. Dalam
akuntansi, informasi yang dimaksudkan itu disusun dalam ikhtisar dalam laporan keuangan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007 : 1.2) menyatakan “Laporan keuangan yang lengkap
terdiri dari lima, yakni: laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan”. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi dan
pengikhtisaran dan pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakai. Seperti yang kita
tahu bahwa informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk mengambil
keputusan. Informasi yang tepat akan sangat berguna dalam mengambil berbagai keputusan.

Dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan, kita dapat melakukan analisis
mengenai kondisi keuangan di masa lalu dan mengantisipasi (memproyeksikan) kondisi
keuangan di masa depan. Dalam bukunya yang berjudul “Financial Management and Policy“,
James C. Van Horne (2002) menyatakan : "Financial Statement Analysis is part of a larger
information processing system on which informed decisions can be based” Analisis laporan
keuangan adalah suatu proses yang penuh pertimbangan (judgement process) dalam rangka
membantu mengevaluasi posisi keuangan untuk hasil operasi perusahaan pada masa lalu dan
sekarang dengan tujuan utama Universitas Kristen Maranatha 10 menentukan estimasi dan
prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja (performance) perusahaan di masa
mendatang. Ada dua metode yang dapat digunakan yaitu metode vertikal dan horizontal. Analisis
rasio keuangan merupakan salah satu bagian dari metode vertikal yang sering digunakan sebagai
alat bantu untuk menggambarkan suatu hubungan antara suatu pos tertentu dengan pos yang lain
pada laporan keuangan.
A. ANALISIS RATIO PT.Kimia Farma

Ratio 2013 2014 2015


Liquidity
Current ratio 243% 239% 193%
Acid test ratio 116,8% 126,1% 91,1%
STRUKTUR
MODAL DAN
SOLVABILITAS
Total debt to equity 52,1% 63,8% 73,7%
Long term debt equity 6,2 % 16,6% 15,3%
Return on
investment- ROI
Return on assets - 14,4% 16,6 % 13,6%
ROA
Return on common 36% 48% 40%
KINERJA OPERASI
Gross profit margin 29,72% 30,65% 31,62%
Operating profit 17,8 % 18,6% 17,7%
margin
Pratex profit margin 6,7% 6,9% 6,9%
Net profit margin 4,96% 5,23% 5,21%

1). Rasio Lancar (current ratio) terus mengalami penurusan dari tahun 2013-2015, ini berarti
kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya belum berjalan dengan
baik setiap tahunnya.
2). Rasio cepat mengalami kenaikan dari tahun 2013-2014 sebesar 9,3%, sedangkan pada
tahun 2015 rasio cepatnya mengalami penurunan sebesar 35% dari tahun 2014, ini berarti
kemampuan perusahaan untuk membayar hutannya belum berjalan dengan baik.
3). Pada struktur modal dan solvabilitas terdapat total utang terhadap ekuitas(total debt to
equity) yang mengalami kenaikan dari tahun 2013-2015 ini berarti perusahaan cukup baik
dalam melunaskan hutang-hutangnya.
4). Sedangkan pada utang jangka panjang terhadap ekuitas mengalami kenaikan pada tahun
2013-2014 dan mengalami penurunan pada tahun 2015
5). Tingkat pengembalian atas aktiva(return on assets) mengalami kenaikan dari tahun 2013-
2014 sebesar 2,2% berarti perusahaan memperoleh laba pada tahun 2013-2014, sedangkan
pada tahun 2015 ROA mengalami penurunan sebesar 3% ini berarti perusahaan belum
mampu memanfaatkan investasi seefesien mungkin sehingga perusahaan tidak mendapatkan
laba yang maksimal.
6). Return on common mengalami kenaikan dari tahun 2013-2014 sebesar 12% sedangkan
pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 8% UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
64
7). Pada Kinerja Operasi, Margin Laba kotor (gross profit margin) mengalami kenaikan dari
tahun 2013-2015 dengan rata-rata sebesar 30,66% ini menunjukkan bahwa perusahaan
mempunyai kemampuan yang baik dalam menghasilkan laba.
8). Margin laba operasi (operating profit margin) mengalami kenaikan dari tahun 2013-2014
sebesar 0,8% dan mengalami penurunan sebesar 0,9% pada tahun 2015. Nilai OPM dapat
ditingkatkan jika perusahaan mampu mengelola penggunaan biaya operasional dengan baik
serta adanya peningkatan penjualan.
9). Margin laba sebelum pajak (pretax profit margin) mengalami kenaikan pada tahun 2013-
2014 dan mengalami penurunan pada tahun 2015
10). Margin laba bersih (net profit margin) mengalami kenaikan dari tahun 2013-2014 ini
disebabkan oleh meningkatnya laba bersih aktif pajak yang diikuti oleh kenaikan penjualan
bersih.
11). Pada tahun 2015 net profit margin mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena
kurangnya jumlah penjualan sebelum dikurangi pajak dan tidak diikuti oleh kenaikan
penjualan bersih yang cukup berarti.

B. Analisis Vertikal

Analisis vertikal membandingkan antara satu pos dengan pos lainnya dalam satu periode
Laporan Keuangan dibuat dalam persentase, dimana salah satu pos pembanding ditetapkan
100% sebagai patokan. Analisis vertikal adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
perbandingan semacam itu. Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing masing pos
aktiva dinyatakan sebagai persen dari total aktiva. Masing-masing pos kewajiban dan ekuitas
pemilik dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik. Dalam analisis
vertikal terhadap laporan laba-rugi, masing-masing pos dinyatakan sebagai persen dari total
pendapatan atau penghasilan. Analisis vertikal juga bisa di terapkan untuk beberapa periode
guna menyoroti perubahan hubungan sepanjang waktu. Tujuannya mengetahui kontribusi
masing-masing pos terhadap pos yang dijadikan pembanding/patokan. Dari rasio vertikal di
atas menunjukkan tren yang baik maupun tren yang kurang baik yang mempengaruhi laporan
keuangan PT.Kimia Farma. Tren kurang baik dapat dilihat dari beban usaha yang mengalami
kenaikan dari tahun 2013-2015. Dari tahun 2013 ke 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,35%
sedangkan pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,92, hal ini terjadi karena
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dan menutupi beban belum cukup baik.

C. Analisis Horizontal
Analisis horizontal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan
untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga akan diketahui perkembangannya.
Dalam melakukan analisis horizontal, suatu akun laporan keuangan tahun berjalan
dibandingkan dengan akun yang sama pada periode sebelumnya. Kenaikan atau penurunan
jumlah pos tersebut dihitung sebagai persentase, kenaikan atau penurunan. Dalam
membandingkan laporan dari dua periode yang berbeda, laporan keuangan yang lebih awal
selalu dijadikan dasar perhitungan untuk analisis horizontal.
Perubahan Rupiah = Angka periode tahun berjalan-Angka periode tahun dasar.
Perubahan Persentase = Pada laporan laba rugi horizontal diatas terdapat kenaikan
pendapatan penjualan dari tahun 2013-2015 sebesar 3,97% di tahun 2014 dan 3,53% di
tahun 2015 ini merupakan salah satu tren yang baik karena penjualan meningkat. Tren
yang buruk dapat dilihat dari beban usaha yang mengalami kenaikan dari tahun 2013-
2015. Beban ini meningkat lebih cepat dibanding pendapatan penjualan. Laba bersih
mengalami kenaikan dari tahun 2013 ke 2014 sebesar 9,34% yaitu tren yang
menunjukkan peningkatan dari tren sebelumnya. Besarnya peningkatan dan penurunan
dari berbagai akun laporan keuangan dan penyebabnya harus ditelusuri lebih jauh untuk
mengetahui apakah operasi perusahaan masih dapat ditingkatkan efisiennya
 Kesimpulan Kondisi perusahaan tahun 2015

PT. KIMIA FARMA Tbk dari tahun 2014 ke 2015 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan

karena peningkatan aktiva lancar dan persediaan dari tahun 2014 ke tahun 2015 tidak signifikan
dengan kenaikan kewajiban lancar sehingga perbandingan antara aktiva lancar setelah dikurangi
persediaan tidak memenuhi kemampuan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
likuiditas mengalami penurunan.

Anda mungkin juga menyukai