“PROMOSI KESEHATAN”
Disusun Oleh
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap bukan
sekedar tidak adanya penyakit atau Kelemahan.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
diwujudkan dalam suatu wadah pelayanan kesehatan health services). Jadi, pelayanan kesehatan
adalah tempat atau sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Dilihat
dari sifatnya, upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Sarana pelayanan kesehatan primer primary care)
Adalah sarana atau pelayanan kesehatan bagi kasus-kasus atau penyakit –penyakit ringan. Sarana
pelayanan kesehatan primer ini adalah kesehatan yang paling pertama menyentuh masalah
kesehatan di masyarakat. Misalnya: puskesmas, poliklinik, doter praktik swasta dan sebagainya.
2. Sarana pelayanan kesehatan tingkat dua secondary care)
dari pelayanan kesehatan primer. Misalnya Puskesmas dengan rawat inap, Rumah Sakit tipe d
dan c, Rumah Bersalin.
3. Sarana pelayanan kesehatan tingkat tiga tertiary care)
Adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi kasu-kasus yang tidak dapat ditangani oleh oleh
sarana-sarana pelayanan kesehatan primer seperti disebutkan di atas. Misalnya Rumah Sakit
Provinsi, rumah Sakit tipe A atau B.
Pada akhirnya kedua orang ini akhirnya menjadi suami istri. Mengabungkan dua aliran
Aesculapius cenderung menunggu terjadinya penyakit atau setelah sakit yaitu melalui
pengobatan atau Kuratif. Sedangkan aliran Higea cenderung melakukan pencegahan penyakit
(preventif) serta upaya-upaya peningkatan (promosi) kesehatan. Mitiologi tersebut menjadi
insppirasi bagi embrio Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Sejarah kebudayaann peradaban Masyarakat kuno yang berpusat di Babyo;oni, Mesir Yunani
dan Roma (The Pre-Cristion Periode). Pada saat itu pemerinta kota telah melakukan upaya-upaya
pemberantasan penyakit. Sebagai bukti ditemukan dokumen tentang peraturan-peraturan tertulis
yang mengatur tentang pembangunan sampah, dsb. (Hanlon, 1964). Dari hasil penemuan
arkeologi pada saat itu dibangun WC Umum (Public Latrine) dan sumber air minum sendri
namun untuk alasan ‘estetika’, bukan untuk alasn kesehatan.
Pada masa ini berbagai penyakit menyerang penduduk. Di berbagai tempat terjadi endemik
atau wabah penyakit. Bahkan begitu bayaknya penyakait menular dan, oleh karena itu kesehatan
masyarakat makin dirasakan pentingnya (Halon, 1964). Penyakit kolera menjalar dari ingris
Afrika, kemudian ke asia (Khususnya Asia Barat dan Asia Timur). Dan akhirnya sampai ke asia
selatan. Pada ke 7 india menjadi pusat endemik kolerna. Selain kolerna penyakit lepar penyebar
dari mesir ke Asia Kecil dan Eropa melalui emigran. Upaya-upaya yang di lakukan adalah
perbaikan lingkungan yaitu higiene dan sanitas, pemgusahaan air minum yang bersih,
pembuangan sampah, ventilasi rumahtelah menjadi bagian kehidupan masyarakat waktu itu.
Kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia, penanggulangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi. Indeks Pembangunan
Manusia meletakkan kesehatan adalah salah satu komponen utama pengukuran selain pendidikan
dan pendapatan.
Kondisi umum kesehatan Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku, dan
pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan terdiri dari beberapa komponen antara
lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga
kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu
Puskesmas yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling, telah didirikan
di hampir seluruh wilayah Indonesia, namun pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan masih menjadi kendala.
Dalam kondisi keterjangkauan pelayanan yang masih belum merata dan kebutuhan
perubahan perilaku masyarakat, negara telah mengakui peran penting organisasi masyarakat
sipil, terutama bagi respon atas penyakit menular yang tingkat penyebarannya masih relatif
tinggi di lingkungan masyarakat, seperti TBC, Malaria dan HIV/AIDS.
Aktivitasi promosi Kesehatan merupakan bagian dari program pemerintah yang ada
dibawah koordinasi kementriaan kesehatan khususnya Direktorat Promosi Kesehatatan dan
Pemberdayaan Masyarakat. Terdapat Petugas Promosi Kesehatan yang ditempatkan di setiap
puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung dengan tingkat
Masyarakat.
Petugas promosi kesehatan dapat menjadi elemen penting dari kampanye gerakan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena petugas promosi kesehatan
merupakan sosok yang berintegrasi langsung di tingkatan masyarakat serta mengetahui kondisi
di lapangan sebagai bagian dari institusi puskesmas.
Tujuan promosi kesehatan yang urama adalah memberikan informasi yang pada tingkatan
lebih lanjut dapat memicu kesadaran masyarakat menegenai program atau gerakan yang tengah
drancangkan oleh pemerintah.
Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal dari dalam diri
manusia) maupun faktor eksternal di luar diri manusia). Faktor internal ini pun terdiri dari faktor
fisik dan psikis. Demikian pula faktor eksternal, terdiri dari berbagai faktor yang antar lain
social, budaya masyarakat, lingkungan fisik, politik,, ekonomi, pendidikan dan sebagainya.
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan baik individu, kelompok,
masyarakat dikelompokkan menjadi 4 Blum,174), berturut-turut besarnya pengaruh tersebut
adalah sebagai berikut:
(Lingkungan environment), yang mencakup lingkungan fisik, soaial, budaya, politik, ekonomi
dan sebgainya.
(Perilaku behavior)
(Pelayanan kesehatan health services)
(Keturunan heredity)
Keempat faktor tersebut tidak berdiri sendiri tetapi masing-masing saling mempengaruhi satu
sama lain. Suatu promosi kesehatan dapat mempengaruhi dari lingkungan, perilaku, dan
pelayanan kesehatan. Sedangkan keturunan urang dalam pengaruh kesehatan karena itu sudah
mendasar yang diwariskan oleh keluarganya.
konsep promosi kesehatan
Masalah Kesehatan masyarkat ditentukan oleh dua factor, yaitu factor perilaku dan nonperilaku
fisik, social, ekonomi, politik, dan sebgainya). Promosi kesehatan sebagai pendakatan perilaku
kesehatan, maka kegiatannya tidak terlepas dari factor yang menentukan perilaku tersebut.
Kegiatan promosi kesehatan harus disesuaikan dengan determinan –faktor yang mempengaruhi
perilaku itu sendiri). Menurut Lowrence Green perilaku ini ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu:
a) Faktor Predisposisi –predisposisi factors), meliputi pengetahuan dan sikap seseorang atau
masyarakat tersebut terhadap apa yang dilakukan.
b) Faktor Pemungkin –enabling factors), meliputi fasilitas , sarana, atau prasarana yang
mendukung atau yang memfasilitasi terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat.
c) Faktor Penguat –reinforcing factors), meliputi seseorang yang dihormati atau disegani dapat
mempengaruhi perilaku kesehatan karena masyarakat akan meniru orang tersebut jika orang
tersebut juga melakukan perilaku-perilaku kesehatan yang mencerminkan dengan perilaku
kesehatan.
Berdasarkan 3 faktor determinan perilaku tersebut, maka kegiatan promosi kesehatan
sebagai pendekatan perilaku hendaknya diarajkan kepada 3 faktor tersebut:
-)Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan kepaada factor predisposisi adalah pemberian
informasi atau pesan kesehatan dan penyuluhan kesehatan.
-)Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan kepada factor pemungkin –enabling) adalah
memberdayakan masyarakat melalui pengorganisasian atau pengembangan masyarakat.
-)Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan kepada factor penguat –reinforcing) adalah berupa
pelatihan-pelatihan kepada para tokoh masyarakat, baik formal maupun non formal.
1.Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan, secara garis
besarnya terdapat 2 jenis pelayanan kesehatan, yaitu:
- Pelayanan preventif dan promotif, adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat,
agar kelompok ini tetap sehat dan bahkan meningkat status kesehatannya. Pada dasarnya pelayan
kesehatan ini dilaksanakan oleh kelompok profesi kesehatan masyarakat.
- Pelayanan kuratif dan rehabilitative, adalah pelayanan kelompok masyarakat yang sakit, agar
kelompok ini sembuh dari sakitnya dan menjadi pulih kesehatannya. Pada prinsipnya pelayanan
kesehatan jenis ini dilakukan kelompok profesi kedokteran.
Maka, berdasarkan jenis aspek pelayanan kesehatan ini, promosi kesehatan mencakup 4
pelayanan, yaitu:
a) Promosi kesehatan pada tingkat promotif
Sasaran pada tingkat ini adalah pada kelompok sehat, dengan tujuan agar mereka mampu
meningkatkan kesehatannya.
b) Promosi kesehatan pada tingkat preventif
Sasaran pada tingkat ini adalah kelompok yang beresiko tinggi –high risk), misalnya kelompok
ibu hamil dan menyusui, para perokok dan lain-lain.
c) Promosi kesehatan pada tingkat kuratif
Sasaran pada tingkat ini adalah para penyakit –pasien), terutama untuk penderita penyakit-
penyakit kronis seperti: asma, diabetes mellitus –gula), rematik, hipertensi dan lain-lain.
d) Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitative
Sasaran pada tingkat ini adalah pasien atau penderita yang baru sembuh dari sakit – recovery).
Tujuan utama promosi kesehatan pada tingkat ini adalah agar mereka ini segera pulih kembali
kesehatannya, dan atau mengurangi kecacatan seminimal mungkin.