Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

“PROMOSI KESEHATAN”

DOSEN : Ns. Yuliet Tindatu S.Kep

Disusun Oleh

Nama: Angelia P.Wowor


NIM: 018003

AKADEMI KEPERAWATAN METUARI WAYA MANADO


2020/2021
1. Pengertian Kesehatan

Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap bukan
sekedar tidak adanya penyakit atau Kelemahan.

Pada Tahun 1948, Organisasi kesehatan didunia (WHO) Mendefinisikan kesehatan


sebagai ‘Kesejahteraan Fisik’ mental, dan sosial, dan bukan hanya tidak adanya penyakit
kelemahan. Meskipun definisi ini disambut baik oleh beberapa orang dan dipandang inovatif,
definisi ini juga dikritik karena tidak jelas,terlalu luas dan tidak diuraikan dengan terukur.

2. Upaya Kesehatan Masyarakat

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
diwujudkan dalam suatu wadah pelayanan kesehatan health services). Jadi, pelayanan kesehatan
adalah tempat atau sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Dilihat
dari sifatnya, upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Sarana pelayanan kesehatan primer primary care)
Adalah sarana atau pelayanan kesehatan bagi kasus-kasus atau penyakit –penyakit ringan. Sarana
pelayanan kesehatan primer ini adalah kesehatan yang paling pertama menyentuh masalah
kesehatan di masyarakat. Misalnya: puskesmas, poliklinik, doter praktik swasta dan sebagainya.
2. Sarana pelayanan kesehatan tingkat dua secondary care)
dari pelayanan kesehatan primer. Misalnya Puskesmas dengan rawat inap, Rumah Sakit tipe d
dan c, Rumah Bersalin.
3. Sarana pelayanan kesehatan tingkat tiga tertiary care)
Adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi kasu-kasus yang tidak dapat ditangani oleh oleh
sarana-sarana pelayanan kesehatan primer seperti disebutkan di atas. Misalnya Rumah Sakit
Provinsi, rumah Sakit tipe A atau B.

3. Sejarah Kesehatan Masyarakat

Perkembangan kesehatan masyarakat tidak terlepas dari sejarah Kesehatan masyarakat


(Publc Health), yaitu tidak terlepas dari dua tokoh mitilogi Yunani Ascleoius atau Aesculapius
dan Higea. Aesculapius adalah seorang dokter pertama, yang tampan dan pandai telah
melakukan pengobatan bahkan bedah dengan prosedur yang baik. Sedangkan Higea adalah
asistennya yang cantik dan melakukan pencegahan penyakit dan mengajarkan kepada
masyarakat untuk hidup bersih, melaksanakan hidup seimbang, kebersihan diri menghindari diri
dari makanan dan minuman yang kotor dan beracun, makanan yng bergizi dan cukup istirahat.

Pada akhirnya kedua orang ini akhirnya menjadi suami istri. Mengabungkan dua aliran
Aesculapius cenderung menunggu terjadinya penyakit atau setelah sakit yaitu melalui
pengobatan atau Kuratif. Sedangkan aliran Higea cenderung melakukan pencegahan penyakit
(preventif) serta upaya-upaya peningkatan (promosi) kesehatan. Mitiologi tersebut menjadi
insppirasi bagi embrio Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.

Periode Perkembangan Ilmu Kesehatan

a. Periode sebelum Ilmu Pengetahuan ( Pre Scientific Periode)

Sejarah kebudayaann peradaban Masyarakat kuno yang berpusat di Babyo;oni, Mesir Yunani
dan Roma (The Pre-Cristion Periode). Pada saat itu pemerinta kota telah melakukan upaya-upaya
pemberantasan penyakit. Sebagai bukti ditemukan dokumen tentang peraturan-peraturan tertulis
yang mengatur tentang pembangunan sampah, dsb. (Hanlon, 1964). Dari hasil penemuan
arkeologi pada saat itu dibangun WC Umum (Public Latrine) dan sumber air minum sendri
namun untuk alasan ‘estetika’, bukan untuk alasn kesehatan.

b. Abad Pertama Sampai Abad Ketujuh

Pada masa ini berbagai penyakit menyerang penduduk. Di berbagai tempat terjadi endemik
atau wabah penyakit. Bahkan begitu bayaknya penyakait menular dan, oleh karena itu kesehatan
masyarakat makin dirasakan pentingnya (Halon, 1964). Penyakit kolera menjalar dari ingris
Afrika, kemudian ke asia (Khususnya Asia Barat dan Asia Timur). Dan akhirnya sampai ke asia
selatan. Pada ke 7 india menjadi pusat endemik kolerna. Selain kolerna penyakit lepar penyebar
dari mesir ke Asia Kecil dan Eropa melalui emigran. Upaya-upaya yang di lakukan adalah
perbaikan lingkungan yaitu higiene dan sanitas, pemgusahaan air minum yang bersih,
pembuangan sampah, ventilasi rumahtelah menjadi bagian kehidupan masyarakat waktu itu.

4. Kesehatan Masyarakat Di Indonesia

Kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia, penanggulangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi. Indeks Pembangunan
Manusia meletakkan kesehatan adalah salah satu komponen utama pengukuran selain pendidikan
dan pendapatan.

Kondisi umum kesehatan Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku, dan
pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan terdiri dari beberapa komponen antara
lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga
kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu
Puskesmas yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling, telah didirikan
di hampir seluruh wilayah Indonesia, namun pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan masih menjadi kendala.

Dalam kondisi keterjangkauan pelayanan yang masih belum merata dan kebutuhan
perubahan perilaku masyarakat, negara telah mengakui peran penting organisasi masyarakat
sipil, terutama bagi respon atas penyakit menular yang tingkat penyebarannya masih relatif
tinggi di lingkungan masyarakat, seperti TBC, Malaria dan HIV/AIDS.

Program terutama bekerja untuk meningkatkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas


organisasi masyarakat sipil yang bekerja di isu kesehatan masyarakat, baik pada aspek
manajemen kelembagaan maupun pada kemampuan organisasi dalam memberdayakan dan
memobilisasi komunitas populasi kunci; mendorong terbangunnya sistem perencanaan dan
penganggaran terpadu pada tingkat kabupaten, dan penyempurnaan mekanisme pelaksanaan
program dukungan kesehatan out sendiri.

5. Promosi Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat

Aktivitasi promosi Kesehatan merupakan bagian dari program pemerintah yang ada
dibawah koordinasi kementriaan kesehatan khususnya Direktorat Promosi Kesehatatan dan
Pemberdayaan Masyarakat. Terdapat Petugas Promosi Kesehatan yang ditempatkan di setiap
puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung dengan tingkat
Masyarakat.

Petugas promosi kesehatan dapat menjadi elemen penting dari kampanye gerakan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena petugas promosi kesehatan
merupakan sosok yang berintegrasi langsung di tingkatan masyarakat serta mengetahui kondisi
di lapangan sebagai bagian dari institusi puskesmas.

Tujuan promosi kesehatan yang urama adalah memberikan informasi yang pada tingkatan
lebih lanjut dapat memicu kesadaran masyarakat menegenai program atau gerakan yang tengah
drancangkan oleh pemerintah.

6. Peran Promosi Kesehatan dalam Kesehatan Masyarakat

Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal dari dalam diri
manusia) maupun faktor eksternal di luar diri manusia). Faktor internal ini pun terdiri dari faktor
fisik dan psikis. Demikian pula faktor eksternal, terdiri dari berbagai faktor yang antar lain
social, budaya masyarakat, lingkungan fisik, politik,, ekonomi, pendidikan dan sebagainya.
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan baik individu, kelompok,
masyarakat dikelompokkan menjadi 4 Blum,174), berturut-turut besarnya pengaruh tersebut
adalah sebagai berikut:
     (Lingkungan environment), yang mencakup lingkungan fisik, soaial, budaya, politik, ekonomi
dan sebgainya.
     (Perilaku behavior)
     (Pelayanan kesehatan health services)
     (Keturunan heredity)
Keempat faktor tersebut tidak berdiri sendiri tetapi masing-masing saling mempengaruhi satu
sama lain. Suatu promosi kesehatan dapat mempengaruhi dari lingkungan, perilaku, dan
pelayanan kesehatan. Sedangkan keturunan urang dalam pengaruh kesehatan karena itu sudah
mendasar yang diwariskan oleh keluarganya.
konsep promosi kesehatan

A. Pendidikan Dan Promosi Kesehatan


Secara definisi istilah promosi kesehatan dalam ilmu kesehatan masyarakat healyth promotion)
mempunyai dua pengertian. Arti pertama adalah sebagian dari tingkat pencegahan penyakit.
Level and clerk, yang mengatakan adanya 4 tingkat pencegahan penyakit dalam perspektif
kesehatan masyarakat, yaitu:
- Health Promotion peningkatan/proosi kesehatan)
- Specific protection perlindungan khusus melali imunisasi)
- Early diagnosis and prompt treatment diagnosis dini dan pengobatan segera)
- Disability limitation membatasi atau mengurangi terjadinya kecacatan)
- Rehabilitation pemulihan)
            Oleh sebab itu, promosi kesehatan dalam konteks ini adalah peningkatan kesehatan.
Sedangkan pengertian kedua, promosi kesehatan adalah sebagai upaya memasarkan atau menjual
kesehatan sehingga masyarajat menerima atau mengenal dan merubah perilakunya sesuai dengan
apa yang dipromosikan. Selama ini pengetahuan tentang kesehatan sudah cukup tinggi, namun
perilaku-perilaku yang dilakukan oleh masyarakat kaitannya dengan kesehatan tidak didasarkan
pada pengetahuan yang dipunyai. Pada jaman dahulu promosi kesehatan bernama pendidikan
kesehatan. Pendidikan kesehatan diartikan sebagai upaya yang terencana untuk perubahan
perilaku masyarakat sesuai dengan norma-normakesehatan, maka promosi kesehatan tidak hanya
mengupayakan perubahan perilaku saja, namun perubahan lingkungan yang yang memfasilitasi
perubahan perilaku tersebut.
            Menurut Lowrence Green 184), promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi
pendidikan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang
untuk memudahkan perubahan lingkungan dan perilaku yang kondusif bagi kesehatan.
Berdasarkan Piagam Ottawa Ottawa Charter: 1-86), Promosi Kesehatan adalah upaya yang
dilakukan terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Batasan promosi kesehatan ini mencakup dua dimensi,
yaitu kemauan dan kemampuan. Batasan promosi kesehatn yang lain dirumuskan oleh Yayasan
Kesehatn Victoria Victorian Health Foundation-Australia, 1—7), yaitu bahwa promosi kesehatan
adalah suatu program perubahan perilaku masyarakat yang menyeluruh, dalam konteks
masyaraktnya. Bukan hanya perubahan perilaku tetapi perubahan lingkungannya juga.
B. Promosi Kesehatan dan Perilaku

Masalah Kesehatan masyarkat ditentukan oleh dua factor, yaitu factor perilaku dan nonperilaku
fisik, social, ekonomi, politik, dan sebgainya). Promosi kesehatan sebagai pendakatan perilaku
kesehatan, maka kegiatannya tidak terlepas dari factor yang menentukan perilaku tersebut.
Kegiatan promosi kesehatan harus disesuaikan dengan determinan –faktor yang mempengaruhi
perilaku itu sendiri). Menurut Lowrence Green perilaku ini ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu:
a) Faktor Predisposisi –predisposisi factors), meliputi pengetahuan dan sikap seseorang atau
masyarakat tersebut terhadap apa yang dilakukan.
b) Faktor Pemungkin –enabling factors), meliputi fasilitas , sarana, atau prasarana yang
mendukung atau yang memfasilitasi terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat.
c) Faktor Penguat –reinforcing factors), meliputi seseorang yang dihormati atau disegani dapat
mempengaruhi perilaku kesehatan karena masyarakat akan meniru orang tersebut jika orang
tersebut juga melakukan perilaku-perilaku kesehatan yang mencerminkan dengan perilaku
kesehatan.
            Berdasarkan 3 faktor determinan perilaku tersebut, maka kegiatan promosi kesehatan
sebagai pendekatan perilaku hendaknya diarajkan kepada 3 faktor tersebut:
-)Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan kepaada factor predisposisi adalah pemberian
informasi atau pesan kesehatan dan penyuluhan kesehatan.
-)Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan kepada factor pemungkin –enabling) adalah
memberdayakan masyarakat melalui pengorganisasian atau pengembangan masyarakat.
-)Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan kepada factor penguat –reinforcing) adalah berupa
pelatihan-pelatihan kepada para tokoh masyarakat, baik formal maupun non formal.

C. Visi dan Misi Promosi Kesehatan


Visi adalah impian, cita-cita, atau harapan yang ingin dicapai oleh suatu program. Dalam
Undang-Undang Kesehatan  RI No. 23 Tahun 1—2, yakni: Meningkatknya kemampuan
masyrakat untuk memelihra dan meningkatkan derajad kesehatan, baik fisik, mental, maupun
sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun social. Dari visi tersebut dapat dirumuskan
4 kata kunci, yaitu:
1) Mau –willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
2) Mampu –ability)memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
3)Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit, melindungi diri dari
gangguan-gangguan kesehatan, dan mencari pertolongan pengobatan yang profesioanal bila
sakit.
4)Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya. Kesehatan
perlu ditinkatakan, karena derajad kesehatan baik individual, kelompok,, atau masyarakat itu
bersifat dinamis, tidak statis.
Misi adalah suatuupaya-upaya untuk mewujudkan visi. Secara umum misi promosi kesehatan ini
sekurang-kurangnya ada tiga hal, yaitu:
1) (Advokat –advocate) kegiatan ini dilakukan terhadap para pengambil keputusan dari berbagai
tingkat, dan sector terkait dengan kesehatan.
2) (Menjembatani –mediate) kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pereratan kemitraaan di
bidang pelayanan kesehatan.
3) (Memampukan _enable) Þpromosi kesehatanharus mampu memberikan keterampilan-
keterampilan kepada masyrakat, agar mereka mandiri di bidang kesehatan.

D. Strategi Promosi Kesehatan


Strategi merupakan cara dan pendekatan secara efisien dan efektif untuk mencapai sebuah
visi dan misi hingga berhasil guna dan berdaya guna. Berdasarkan rumus WHO, strategi promosi
kesehatan secara global ini terdiri dari 3 hal, yaitu:
      (Advokasi –advocacy)
Advokasi adlah kegiatan untuk meyakinkan orang lain, agar orang lain tersebut membantu atu
mendukung terhadap apa yang diinginkan. Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adlah
pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sector, dan di
berbagai tingkat, sehingga para pejabat tersebut mau mendukung program kesehatanyang kita
inginkan.
      (Dukungan Sosial –social support)
Strategi dukungan social ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan social melalui tokoh-
tokoh masyarakat, baik tokoh masyarakat formal maupun informal. Tujuan utama kegiatan ini
adalah agar para tokoh masyarakat, sebagai jembatan antara sektor kesehatan sebagai pelaksana
program dengan masyarakat penerima program.
      (Pemberdayaan masyarakat –empowerment
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang dijukan kepada masyarakat langsung.
Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri –visi promosi kesehatan). Bentuk kegiatan
pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan, anatara lain: penyuluhan dan
lain-lain.

  Konferensi Internasioanal Promosi Kesehatan di Ottawa-Canada pada tahun 1-86


menghasilkan Piagam Ottawa –Ottawa Charter).  Piagam tersebut menyatakan strategi baru
dalam promosi kesehatan, yang mencakup 5 butir, yaitu:
      Kebijakan Berwawasan Kebijakan – Healthy Public Policy)
Adalah suatu strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para penentu atau pembuat
kebijakan, agar mereka mengeluarkan kebijakan-kebijakan public yang mendukung atau
menguntungkan kesehatan. Dengan perkataan lain, agar kebijakan-kebijakan dalam bentuk
peraturan, perundangan, surat-surat keputusan, dan sebagainya.
      Lingkungan yang mendukung ( Supportive Enviorenment)
Strategi ini dijukan kepada para pengelola tempat umum, termasuk pemerintah kota, agar mereka
menyediakan sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung terciptanya perilaku sehat bagi
masyarakat, atau sekurang-kurangnya pengunjung tempat-tempat tersebut. Misalnya yaitu,
terssedianaya tempat sampah, tersedianaya air bersih dan sebagainya.
      Reorintasion Pelayanan Kesehatan –Reorient Health Sevices)
Penyelenggara pelayanan kesehatan adlah pemerintah dan swasta dan masyarakat adalah sebagai
pemakai atau pengguna pelayanan kesehatan tersebut. Namun di sisi lain, masyarak juga ikut
serta dalam pelayanan kesehatan dalam orientasi tertentu.
      Keterampilan Individu- Personnel Skill)
Langkah awal dari peningkatan keterampilan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka ini adalah dengan memnberikan pehaman-pehaman kepada anggota masyarakat tentang
cara-cara memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengenal penyakit, mencari pengobatan ke
fasilitas kesehatan professional, meningkatkan kesehatan, dan sebagainya. Teknik ini bersifat
secara individu daripada massa.
      Gerakan Masyarakat –Community Action)
Promosi kesehatan harus mendorong dan memacu kegitan-kegiatan di masyarakat dalam
mewujudkan kesehatan mereka. Tanpa adanya kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, niscaya
terwujud perilaku yang kondusif untuk kesehatan, atau masyarakat yang mau dan mampu
memelihara serta meningkatkan kesehatan mereka.

E. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan


Ruang lingkup promosi kesehatan mencakup berbagai bidang keilmuwan. Ilmu-ilmu yang
dicakup promosi kesehatan dpat dikelompokkan menjadi 2 bidang, yaitu:
1) Ilmu perilaku, yaitu ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam membentuk perilaku manusia,
terutama psikologi, antropologi, dan sosiologi.
2) Ilmu-ilmu perilaku yang diperlukan untuk intervensi perilaku –pembentukan dan perubahan
perilaku), antara lain pendidikan, komunikasi, manajemen, kepemimpinan, dan sebagainya.
Di samping itu, promosi kesehatan juga didasarkan kepada pada dimensi dan tempat
pelaksanaannya, oleh sebab itu ruang lingkup promosi kesehatan dapat didasarkan kepada 2
dimensi, yaitu dimensi aspek sasaran pelayanan kesehatan, dan dimensi tempat pelaksanaan
promosi kesehatan atau tatanan.

1.Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan, secara garis
besarnya terdapat 2 jenis pelayanan kesehatan, yaitu:
     - Pelayanan preventif dan promotif, adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat,
agar kelompok ini tetap sehat dan bahkan meningkat status kesehatannya. Pada dasarnya pelayan
kesehatan ini dilaksanakan oleh kelompok profesi kesehatan masyarakat.
    - Pelayanan kuratif dan rehabilitative, adalah pelayanan kelompok masyarakat yang sakit, agar
kelompok ini sembuh dari sakitnya dan menjadi pulih kesehatannya. Pada prinsipnya pelayanan
kesehatan jenis ini dilakukan kelompok profesi kedokteran.
Maka, berdasarkan jenis aspek pelayanan kesehatan ini, promosi kesehatan mencakup 4
pelayanan, yaitu:
a) Promosi kesehatan pada tingkat promotif
Sasaran pada tingkat ini adalah pada kelompok sehat, dengan tujuan agar mereka mampu
meningkatkan kesehatannya.
b) Promosi kesehatan pada tingkat preventif
Sasaran pada tingkat ini adalah kelompok yang beresiko tinggi –high risk), misalnya kelompok
ibu hamil dan menyusui, para perokok dan lain-lain.
c) Promosi kesehatan pada tingkat kuratif
Sasaran pada tingkat ini adalah para penyakit –pasien), terutama untuk penderita penyakit-
penyakit kronis seperti: asma, diabetes mellitus –gula), rematik, hipertensi dan lain-lain.
d) Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitative
Sasaran pada tingkat ini adalah pasien atau penderita yang baru sembuh dari sakit – recovery).
Tujuan utama promosi kesehatan pada tingkat ini adalah agar mereka ini segera pulih kembali
kesehatannya, dan atau mengurangi kecacatan seminimal mungkin.

2. Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tatanan –tempat pelaksanaan):


a. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga -rumah tangga)
Untuk mencapai perilaku sehat masyarkat, maka harus dimulai pada tatanan masing-masing
keluarga. Dari teori pendidikan dikatakan, bahwa keluarga adalah tempat persemaian manusia
sebagai anggota masyarakat.
b. Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
Sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga.artinya, sekolah merupakan tempat
lanjutan untuk meletakkan dasar perilaku bagi anak, termasuk perilaku kesehatan. Peran guru
dalam promosi kesehatan di sekolah sangatlah penting, karena guru pada umumnya lebih
dipatuhi anak-anak daripada orangtua.
c. Promosi kesehatan pada tempat kerja
Resiko yang ditanggung oleh masin-masing pekerja ini berbeda satu sama lainnya,
tergantung pada lingkungan kerja masing-masing karyawan tersebut.Oleh karena itu, promosi
kesehatan dapat dilakukan oleh pimpinan perusahaan atau tempat kerja yang kondusif bagi
karywan atau pekerjanya.
d. Promosi kesehatan di tempat-tempat umum –TTU)
Di tempat umum juga perlu diadakan promosi kesehatan dengan menyediakan fasilitas-
fasilitas yang dapat mendukung perilaku sehat bagi pengunjungnya, misalnya  cuci tangan,
kantin dan lain-lain. Tersedianya poster, penyediaan laflet atu selebaran yang berisi cara-cara
menjaga kesehatan atau kebersihan adalah juga merupakan bentuk promosi kesehatan.
e. Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan
Pelaksanaan promosi kesehatan di institusi pelayanan kesehatan ini dapat dilakukan baik
secara individu oleh para petugas kesehatan kepada para pasien atau keluarga psien, atau dapat
dilakukan terhadap kelompok-kelompok, misalnya kelompok penderita penyakit tertentu.
Promosi    kesehatan juga dpat dilakukan secara masal, yakni seluruh pengunjung intitusi
pelayanan kesehatan tersebut.

F. Metode dan Teknik Promosi Kesehatan


              Metode dan teknik promosi kesehatan adalah suatu kombinasi antara cara-cara atau
metode dan alat-alat bantu atau media kesehatan. Dengan perkataan lain, metode dan teknik
promosi kesehatan, adalah dengan cara dan alat yang digunakan oleh pelaku promosi kesehatan
untuk menyampaikan pesa-pesan kesehatan atau mentransformasikan perilaku kesehatan kepada
sasaran atau masyarakat. Berdasarkan sasarannya, metode dan teknik promosi kesehatan dibagi
menjadi 3, yaitu:
      Metode promosi kesehatan individual
Metode yang bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina
seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar
digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang memounyai permasalahan yang
berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Agar petugas
kesehatan mengetahui denagn tepat serta membantunya maka perlu menggunakan metode/ cara
ini. Bentuk pendekatan ini, anatara lain:
1. Bimbingan dan penyuluhan –guidance and counceling)
Dengan cara ini kontak anatara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan
sukarela, berdasarkan kesadran, dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut –
menggubah perilaku)
2. Interview –wawancara)
Metode ini dilakukan dengan wawancara dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia
belum atau tidak menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau
yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum
maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.

      Metode promosi kesehatan kelompok


Dalam memilih metode promosi kelompok, harus mengingat besarnya kelompok sasaran tingkat
pendidikan formal dari sasaran.Sasaran kelompok dibedakan menjadi dua, yaitu kelompok
kwecil antar 6-15 orang dan kelompok besar antar 15-50 orang. Oleh sebab itu, metode promosi
kesehatan kelompok juga dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Metode dan teknik promosi kesehatan untuk kelompok kecil. Metode yang cocok dilakukan
adalah:
a. Diskusi kelompok
b. Curah pendapat- Brain strorming)
c. Bola salju –snow balling)
d. Kelompok-kelomppok kecil –Buzz group)
e. Role Play –memainkn peran)
f. Permainan Simulasi Simulasi
2.  Metode dan teknik promosi kesehatan untuk kelompok besar. Metode yang baik untuk
kelompok besar anatara lain:
-)Ceramah
Metode ini baik digunakan pada sasaran tinggi maupun rendah. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan metode ini adalah:
a.Persiapan:
-)Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi apa yang akan
diceramahkan.
- Mempelajari alat-alat dengan sistematika yang baik.
- Mempersiapkan alat-alat bantu pengajarn, misalnya menggunakan slide.
b.Pelaksanaan:
Untuk dapat menguasai sasaran, penceramah dapat melakukan hal-hal sebai berikut:
- Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah.
- Suara hendaknya cukup keras dan jelas.
- Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah
- Berdiri di depan dan di tengah-tengah, seyogyanya tidak duduk.
- Menggukanakan lat-alat bantu lihat –AVA) semaksimal mungkin.
-)Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompook besar dengan pendidikan menengah ke
atas. Seminar adalah suatu penyajian –presentasi) dari seseorang ahli atau beberapa orang ahli
tentang suatu topic yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.
      Metode kesehatan massal
Metode promosi kesehatan massal memang paling dilakukan karena itu dilakukan secara besar-
besaran dalam jumlah masyrakata yang besar. Metode dan teknik yang sering digunakan adalah
adalah:
-Ceramah umum –public speaking/), misalnya di lapangan
-Penggunaan media massa elektronik, seperti radio atau TV. Penyampaian melalui radio atau
televise ini dirancang dengaan pesan melalui berbagai bentuk, misalnya sandiwara, dialog
interaktif, simulasi, dan lain-lain.
-Penggunaan media cetak, sepeti Koran, majalah, buku, leaflet, dan sebgainya. Bentuk sajian
dalam media cetak ini juga bermacam-macam, antar lain: artikel, Tanya jawab, komik, dan
sebagainya.
-Penggunaan media luar ruang, misalnya: biiboard, spanduk, umbul-umbul dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai