Dalam era informasi telah terjadi perubahan dalam segala hal dengan
sangat cepat dan terus menerus, sehingga telah memasuki
daerah complexity dan chaos. Kerumitan
(complexity), kesemrawutan (chaos) telah terjadi dalam ber-bagai aspek
kehidupan masyarakat termasuk dunia pendidikan.
Guna menghadapi perubahan yang pesat dengan baik, pendidik bukan saja
dituntut melaksanakan tugasnya secara profesional, tetapi juga harus
memiliki kompetensi profesional. Dalam hal ini, pendidik harus memiliki
serangkaian kompetensi yang pokok. Kompetensi profesional pendidik
merupakan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya.
Ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik agar bisa
profesional, yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian,
(3) kompetensi profesional, (4) kompetensi sosial.
,SISTEM KOMPLEKS
Pemisalan yang lain seperti sebuah tim sepak bola yang terdiri atas
beragam individu dengan beragam fungsinya. Tidak bisa semua tim hanya
terdiri atas striker/penyerang saja dan hanya satu penjaga gawang.
Walaupun tujuan permainan bola adalah memasukkan bola sebanyak-
banyaknya ke gawang lawan, 10 striker tidak membuat proses mencetak
goal menjadi mudah, karena untuk mencetak goal, seorang striker butuh
passing dari pemain tengah. Begitu juga kiper tidak bisa seorang diri tanpa
dibantu oleh bek. Ini yang menjadikan suatu tim sepak bola menjadi
sebuah sistem kompleks yang menarik untuk diamati.
Jika kita lihat pada level individu, posisi terbaik di bidangnya bisa
kontraproduktif, karena tiap pemain menjadi bersaing dengan egonya
sendiri, berusaha untuk menampilkan bahwa dirinya adalah yang terbaik di
bidangnya dan melupakan koordinasi yang menjadi kunci dari permainan
sepak bola. Striker terbaik ingin dilihat performa terbaiknya sehingga
sering melakukan gerakan individu tanpa support dari pemain tengah,
pemain tengah juga ingin tampil mencetak goal dan mengabaikan striker.
Bek berusaha untuk menampilkan performanya terbaiknya, dan penjaga
gawang pun juga ingin pamer. Rusak permainan tim karena ego masing-
masing individu.
***
***